Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.
Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.
Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.
Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.
Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?
Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Terjerat Pesona Gadis Berjilbab
Selesai latihan dance. Hobi dan Yoongi duduk berdekatan, bersandar pada dinding. Meski sibuk dengan handphone masing-masing, keduanya terlihat kompak, tersenyum saat melihat handphone. Entah apa yang membuat keduanya tersenyum.
Di sisi lain. Jungkook yang menyendiri, terlihat tersenyum lalu terkekeh tanpa alasan. Keanehan sikap ketiga member BTS itu membuat penasaran member lainnya.
"Kalian kenapa?" Tanya Jin menatap Yoongi, Hobi dan Jungkook bergantian.
Ketiganya melihat Hyung tertua. Lalu memperlihatkan gigi rapih mereka.
"Apa kalian sudah gila?" Tambah Namjoon.
Yoongi melempar botol kosong ke arah Namjoon.
"Lalu apa yang membuat kalian tersenyum-senyum seperti orang gila, eoh?" Taehyung yang bersuara.
"Oh, itu... Hehe. Aku sedang bertukar pesan dengan dia." Jawab Hobi mengusap tengkuknya.
"Maksud mu, gadis berjilbab yang pernah kau ceritakan itu?" Terkadang Jin.
Hobi mengangguk.
"Apa kalian berpacaran?" Tanya Jimin penasaran.
"Tidak. Kita hanya berteman. Lagipula dia mana mungkin mau berpacaran." Hobi beralasan.
"Kalau kalian berdua, kenapa?" Jin menunjuk Yoongi dan Jungkook.
"Aku juga sedang bahagia Hyung. Kemarin aku bertemu lagi dengan gadis yang pernah aku temui di cafe." Serobot Jungkook.
"Benarkah?" Jin membesarkan bola matanya.
Jungkook mengangguk.
"Apa kau sudah tau siapa namanya kook?" Tanya Namjoon.
"Sudah. Namanya Zeera. Tapi sayang, saat bertemu, dia tidak mengenaliku sebagai member BTS. Dia tidak suka actor atau idol Korea, dia lebih suka sesuatu yang berhubungan dengan Bollywood. Dan yang army ternyata sahabatnya."
"Ah aku benar-benar dibuat sedikit frustasi dengan dia Hyung. Dia terlihat jutek dan cuek. Tapi aku suka." Senyum Jungkook masih mengembang.
Saat Jungkook bercerita, Yoongi hanya diam. Hobi terus menatap ke arah Yoongi. Dia tidak menyangka bahwa Jungkook juga akan menyukai Zeera.
"Yoongi Hyung. Sekarang giliranmu bercerita."
Ucapan Jimin membuyarkan lamunan Yoongi.
"Mungkin lain kali saja. Aku permisi dulu, ada keperluan mendadak." Yoongi bangkit dari duduknya.
Hobi masih memperhatikan Yoongi.
"Yak! Yoongi-ya! Kenapa tidak sekarang saja? Kau membuat kami penasaran." Protes Jin.
Yoongi melihat semua member, dan tersenyum. Dia keluar ruang latihan.
"Aku juga pamit ya. Bye." Hobi berlari menuju pintu.
"Tunggu Hyung!" Teriak Hobi.
Yoongi memperlambat langkahnya.
"Kau tidak memberitahu Jungkook, Hyung?"
"Buat apa?"
"Tapi setidaknya biarkan dia tahu, kalau Zeera itu gadis yang Hyung suka."
"Tapi aku tidak tahu, apakah Zeera menyukaiku, atau malah menyukai Jungkook."
Hobi tidak lagi bicara. Dia berhenti ditempat. Dan Yoongi berjalan, meninggalkan Hobi yang sedang bertarung dengan pikirannya.
"Kau mau ikut apa masih mau diam disitu Hobi-ah?" Yoongi berbalik.
"Ah ikut Hyung." Hobi berlari menyusul Yoongi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore hari ditempat berbeda.
Karena tidak ada jadwal, Hobi menemani Husna yang sedang mengajar anak-anak mengaji. Dia duduk sendiri di pojok ruangan. Senyumnya terus mengembang dibalik masker yang dikenakannya. Dia merasa nyaman berada disana.
"Apa aku ikuti jejak Yoongi Hyung untuk mempelajari tentang Islam ya?" Monolognya dalam hati.
"Kalau memang kita berjodoh, pasti selalu ada jalannya."
Di taman kampus. Seorang pria berpakaian serba hitam, topi hitam, kacamata hitam, masker hitam, sedang duduk dibangku di bawah sebuah pohon.
Dia melihat sekeliling taman. Ada beberapa mahasiswa yang sedang duduk santai dan bercengkrama dengan rekan. Ada yang hanya hilir mudik. Dia menatap layar handphonenya. Mencari satu nama dan mulai mengetik pesan.
"Aku ada di taman kampus. Setelah selesai, kemari lah." Pesan terkirim.
Tidak butuh waktu lama menunggu balasan. Dibalik maskernya, dia tersenyum mendapat sebuah balasan dari si penerima pesan.
Lima belas menit menunggu. Gadis yang memakai gamis hitam, jilbab Milo, sepatu cats putih dan tas ransel yang bertengger dibelakang punggungnya, datang menghampiri si pria yang masih setia duduk.
"Maaf menunggu lama." Zeera melepas ranselnya dan meletakkan diatas bangku.
"Tidak apa."
"Kau terlihat lelah sekali." Lanjut si pria.
Zeera menghembuskan nafas.
"Semalam aku begadang sampai subuh. Dan siang sampai sore begini harus menyelesaikan tesisku, karena sebentar lagi aku akan sidang." Zeera mendaratkan pantatnya di atas bangku. Menyenderkan punggungnya.
"Kau ada urusan apa kesini oppa?" Zeera belum berani melihat ke arah si pria.
"Hanya ingin mengajakmu makan saja. Kau pasti sudah lapar bukan?"
"Hehe kebetulan sekali. Tapi aku ingin makan sesuatu yang pedas."
"Baiklah. Kalau begitu kita berangkat sekarang." Yoongi bangkit dari duduknya, meraih tas ransel Zeera.
"Biar aku yang bawa. Jangan menolaknya." Protes Yoongi saat Zeera baru saja membuka mulutnya, hendak melarang Yoongi membawa tasnya.
"Terimakasih oppa."
"Hmmm."
Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran.
Di dalam mobil. Keduanya sempat diliputi rasa canggung, karena tidak ada yang memulai pembicaraan. Yoongi melirik Zeera.
"Kau pernah bertemu dengan Jungkook?"
Zeera menoleh. "Apa dia cerita pada oppa?"
"Cerita pada kami semua." Yoongi tersenyum.
"Iya, kemarin. Itu juga tidak sengaja. Memangnya kenapa oppa?"
"Tidak."
"Apa kau menyukainya?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari bibir Yoongi.
"Hehe aku bukan army. Kalau Husna, pasti dia menyukai Jungkook."
Yoongi tertawa pelan mendengar jawaban Zeera.
"Kenapa kau tidak memanggil Jungkook dengan sebutan oppa?"
"Dia lebih muda dariku dan juga Husna."
"Berapa usiamu?"
"Dua puluh sembilan. Kami seumuran dengan Jimin dan Taehyung."
"Kau bukan army, tapi kenapa tahu usia member?" Ledek Yoongi.
"Itu juga karena Husna yang memberitahu."
"Kalau suatu saat nanti kau bertemu dengan semua member, apa kau akan menjadi army?"
"Eh? Akan aku pikirkan." Zeera terkekeh. Pun dengan Yoongi.
Sampai di restoran, keduanya langsung menuju ke private room. Saat masuk, ternyata sudah ada Hobi dan juga Husna.
"Kenapa nggak ngasih tahu kalau kita makan bareng disini?" Zeera memukul lengan Husna.
"Kejutan." Balas Husna disertai tawa.
Menu makan sudah tersedia rapih diatas meja. Keempatnya duduk di kursi masing-masing.
"Apa kalian berdua sepakat memakai warna hitam, eoh?" Ledek Hobi.
Yoongi dan Zeera saling tatap. Keduanya melihat outfit masing-masing juga, dan baru menyadari kesamaan warna yang mereka pakai.
"Kebetulan saja." Jawab Zeera, kemudian meneguk air mineral.
"Sehati." Celetuk Husna cekikikan.
Zeera melotot, namun sahabatnya itu malah masih asik tertawa kecil bersama Hobi.
"Sudah, cepat makan." Instruksi Yoongi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sampai di apartment, Hobi mengikuti Yoongi ke kamarnya.
"Hyung, kau masih mempelajari tentang Islam?"
"Iya. Kenapa?"
"Aku juga mau Hyung. Kapan kau bertemu dengan us-us apa sih?"
"Ustadz."
"Hah iya itu. Kapan?"
"Minggu ini. Kebetulan tidak ada jadwal bukan?"
"Oke."
"Hyung."
"Hmmmm."
"Apa tidak sebaiknya Hyung bicara pada Jungkook soal Zeera?"
Yoongi merabahkan tubuhnya di kasur.
"Kalau kau diam, nanti semuanya akan tambah runyam. Kalau dari awal Hyung bicara pada Jungkook, mungkin dia bisa mengerti dan tidak lagi mendekati Zeera."
"Aku bingung Hobi-ah. Aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya pada Jungkook. Aku tidak mau dia sakit hati dengan perkataanku nanti."
"Tapi nanti juga dia akan tahu dan malah mungkin bisa lebih kecewa, Hyung."