Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 penyusup
Di tengah hutan ke dua gadis itu sedang berlatih pedang
''Nona, Ji Yu menyerah''
''Baik lah kita istirahat dulu.''
Brug ... Ji Yu menjatuhkan tubuhnya di tanah, yang bercampur dengan rerumputan yang sudah rata dengan tanah karna mereka berlatih lumayan lama, Feng Yie selalu menyerang Ji Yu, walau pun Ji Yu sudah menyerah, melihat wajah Ji Yu yang sangat merah baru berhenti.
''Haha, Ji Yu napas mu sudah seperti napas banteng saja,'' ledek Feng Yie.
''Apa Nona pernah bertemu dengan banteng?'' tanya Ji Yu dengan serius.
''Entah lah, aku tak tahu,'' jawab Feng Yie, Mereka merebahkan tubuhnya di rerumputan yang sudah tak berbentuk lagi .
''Nona ini sudah mulai sore, apa kita akan pulang ?'' tanya Ji Yu.
''Apa kau mau bermalam di hutan?'' tanya Feng Yie.
''Nona yang benar saja, bagai mana jika Tuan tahu bisa gawat,'' ujar Ji Yu.
''Kamu benar, kita akan pulang. Tapi kita mencari buah buahan dulu, aku merasa lapar lagi,'' ujar Feng Yie.
''Untung Nona tidak mudah gemuk, walau pun makan Nona sangat banyak,'' ujar Ji Yu.
Melihat Feng Yie berjalan, ''Nona, tunggu Ji Yu,'' ujar Ji Yu Mengejar Nona nya.
''Nona, biar Ji Yu saja yang mengambil nya,'' ujar Ji Yu, Ji Yu langsung memanjat.
''Tapi Nona, buah nya tidak begitu banyak , Nona tidak perlu memanjat Ji Yu pasti bisa mengambil kan nya,'' ujar Ji Yu lagi.
''Tidak aku juga ingin memanjat,'' ujar Feng Yie, dengan cepat ia memanjat dan mencari buah apel yang besar.
Mereka makan buah apel di atas pohon, tiba tiba Feng Yie teringat laki laki tampan itu ''Di mana dia sekarang. Hem pasti dia sangat sibuk, saat melihat nya duduk di singgasana, memakai mahkota dan jubah kebesarannya , dia terlihat begitu gagah, di dunia tempat ku tinggal sebelum nya tidak pernah ada pria setampan dia, oh astaga aku ingin melihat nya lagi,'' ujar Feng Yie dalam hati.
''Hei Nona!! apa Nona tidak mendengarkan?" tanya Ji Yu.
''Apa? Memang nya kau bicara apa ?'' ujar Feng Yie.
''Hah!!! berarti Nona memang tidak mendengarkan Ji Yu, percuma saja Ji Yu bicara. Tapi yang di ajak bicara tak mendengarkan,'' gerutu Ji Yu.
''Hehe, aku sedang memikirkan sesuatu," ujar Feng Yie.
''Oh seperti itu, Ji Yu pikir Nona sedih,'' ujar Ji Yu.
''Kita pulang Sekarang saja yuk , aku ingin mandi dan tidak mau kemalaman di tengah hutan, '' ujar Feng Yie, Feng Yie turun dengan mudah, lalu terus berjalan tanpa menunggu pelayan nya.
''Nona tunggu Ji Yu,'' Ji Yu mengigit apel dan kedua tangan nya memegang pohon apel berusaha turun. Tapi tak sengaja ia terpeleset brug ... '' Aw. ''
Feng Yie sudah mulai jauh, melihat kebelakang. ''Dasar gadis payah.''
''Aduh sialan untung tidak terlalu sakit, mana apel ku?'' ujar Ji Yu, Ji Yu bangun dan membungkuk mencari apel yang belum ia habiskan tadi, setelah menemukan nya ia ambil, lalu mengelapnya dengan baju lalu memakan nya lagi.
Feng Yie melihat yang di lakukan pelayan nya, ia hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ji Yu.
Mereka pun pulang bersama sambil bercanda mereka tidak seperti Nona dan Pelayan. Tapi seperti Sahabat.
* Malam hari di mansion Feng *
Semua orang sedang tidur hanya para penjaga yang tersisa mereka ber patroli di mansion Feng. Tapi ada yang berpakaian serba hitam, dan penutup wajah hitam sedang menyelinap masuk ke mansion jendral Feng .
Ia menyelinap di kegelapan malam mencari celah untuk bisa masuk, tapi banyak penjaga membuat nya kesal, penyusup itu berputar mencari jalan lain ia memanjat bangunan itu dengan mudah, lalu membobol jendela kamar tempat Nyonya Wang dan Tuan Feng istirahat.
Dengan mudah ia mencongkel jendela ,dan perlahan ia masuk kedalam, ia jalan berjinjit dan sangat perlahan. Ia melihat samar samar dalam kamar hanya ada Nyonya wang tidur di atas ranjang, dan perlahan ia berjinjit ke kamar mandi, menempelkan kuping nya di pintu berharap mendengar suara, tapi tidak juga ada suara .
''Di mana laki-laki itu? Ah aku tidak peduli di mana Nenek sihir itu menyimpan hartanya nya ? '' ujar penyusup dalam hati.
Penyusup itu mencari cari di laci. Tapi hanya menemukan tumpukan kertas dan perhiasan saja, memang perhiasan sangat cantik dan banyak. Tapi sepertinya bukan tujuan si penyusup.
Si penyusup terus mencari cari .
''Ah sial tidak mungkin kan dia tidak punya simpanan? Hehe biasanya orang kaya punya ruangan khusus. Tapi itu sangat merepotkan, lagi pula aku hanya ingin bermain main dengan nenek sihir saja.
nenek sihir ini pasti menyembunyikan harta sebagian kan ... ?'' ucapnya lirih.
Penyusup itu dengan cepat mencari sesuatu di lantai ia mengetuk ngetuk lantai, dan dia pun memeriksa bawah ranjang, saat meraba raba ia menemukan tombol rahasia di kaki ranjang. Saat penyusup itu menekan tombol kecil itu keluarlah laci , mata penyusup itu melotot dengan mulut terbuka.
''Ah bodohnya aku, dari tadi aku cari cari ternyata Ada disini , hehe nenek sihir maaf kan aku oke,'' ujar ya dalam hati.
Penyusup itu memejamkan matanya dan memfokuskan pikirannya, ia memasukan koin emas ke dalam cincin ajaib nya saat dia membuka mata koin emas yang begitu menumpuk telah hilang hanya beberapa surat saja. Saat dia akan pergi dia kembali lagi dan memfokuskan pikirannya.
Jadilah laci rahasia itu kosong, penyusup itu segera keluar dari jendela dan menutup kembali jendela nya, lalu perlahan ia turun.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.