Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senior yang Baik Hati dan Tyduc Sombong
AUTHOR POV
"Win... gimana caranya supaya gak bikin anak itu down yah..." ucap Reza, ia mulai merasa bersalah.
Selama di lift perasaan semakin terasa, terutama saat mendengar Hasna membersihkan ingus dengan alasan alergi.
Sebetulnya apa yang membuat ia tadi berlebihan dalam bicara yahh, apakah karena merasa penat dengan rencana Merger, kalau dipikir-pikir selama ini ia tidak pernah bersuara keras dan marah pada level di bawah Manager. Yah memang tidak pernah ada urusan dengan level staf.
"Bagaimana pak?" Aswin pun terlihat agak kurang fokus, diperhatikannya Hasna di seberang ruangan Cafetaria. Mukanya masih terlihat pucat dan sudah bisa tersenyum pada yang duduk di seberangnya. Sudah dari toilet tampaknya, rambutnya tampak sedikit basah dan mukanya tampak agak mengkilat tanpa bedak.
"Itu Hasna"
"Tumben menyebutkan nama, biasanya menyebut manusia setengah otak atau perempuan itu atau dia....tampaknya Pa Reza merasa bersalah setelah marah yang berlebihan tadi. Kenapa juga musti lempar-lempar laporan ke meja. Suaranya pake teriak juga... aku juga sampai kaget mendengarnya tadi" pikir Aswin sambil menghela nafas.
"Owh iya... belikan saja lagi makan siang Win, supaya dia merasa senang lagi" Reza merasa menemukan solusi
"Terlalu terlihat menyuapnya Pak, terlihat kalau kita merasa bersalah. Harga diri pimpinan jadi dipertaruhkan juga Pak... kalau hanya untuk Hasna sendiri mungkin tidak apa-apa Pak tapi kan sekarang tampaknya 2 temannya sudah mengetahui dan mereka seperti ikutan kesal. Saya khawatir nanti malah jadi bahan gosip di level staf, kalau GM marah-marah dan kemudian merasa bersalah dan menyogok dengan makanan. Menghilangkan wibawa Bapak sebagai pimpinan"
"Iya sih memang... tapi saya pikir tadi kasian juga" Reza menyesal
"Tapi kayanya dia sudah keliatan membaik, sudah terlihat tertawa lagi" Reza mencoba melirik dari kejauhan.
Tapi ia segera memalingkan mukanya kearah lain begitu matanya bertemu dengan mata Arya yang menatap kearahnya dan Aswin dengan tajam.
"Itu laki-laki yang duduk di sebelahnya siapa sih? koq dia berani sekali memandang ke kita terus menerus secara langsung begitu, yang lain tidak pernah seperti itu" Reza merasa tidak nyaman, karena beberapa kali ia melihat Arya terus melihat ke arahnya.
"Satu divisi dengan Hasna Pak, lebih lama kerja disini kalau tidak salah. Saya sering bertemu dengan dia, saat menemani Rika untuk rapat mingguan HRD"
"Ya mudah-mudahan anak itu gak down... saya lihat saja nanti kalau dia mengirim cerita artinya dia tidak membenci saya" Reza menghela nafas, untuk saat ini belum ada solusi.
"Rupanya Pak Reza gak mau dibenci sama Hasna... hahaha tumben memperhatikan pikiran orang lain, biasanya juga gak peduli sama pikiran orang lain" Aswin tersenyum tipis.
"Ngetawain apa kamu...."
"Eh... engga pak, tumben Bapak memikirkan pendapat orang tentang diri Bapak, biasanya tidak perduli"
"Yah itu gara-gara rencana konyol kamu m jadi saya yang kena getahnya... lain kali kalau punya ide, efek sampingnya harus diperhitungkan juga jangan sampai membuat masalah lanjutan... saya bisa-bisa jadi musuh bersama 1 divisi kalau begini" Reza jadi menyalahkan Aswin, baginya semua yang ia lakukan adalah hal yang biasa ia lakukan tidak lebih tidak kurang.
Aswin hanya bisa senyum kecut.. mana berani menyalahkan balik padahal masalah sekarang karena Reza terlalu berimprovisasi.
Meja Hasna
Hasna makan dengan lahap, sudah biasa dari dulu kalau ada masalah, bawaannya jadi laper trus jadi makannya pakai emosi jiwa. Saat Arya dan Maytha baru habis setengahnya, Hasna sudah selesai. Langsung minum air putih yang banyak habis satu botol... langsung senyum cengar cengir...
"Heheheheh.....maaf tadi drama" ucapnya
Diraihnya binder dokumen TOT yang dimeja dan mulai dibaca-baca.
"Apa yang salahnya?" tanya Arya
"Tadi katanya materi yang dibuat terlalu membebani pabrik sehingga tidak bisa diimplementasikan, Pak Reza sampai harus kerja malam hari karena membetulkan ini"
"Trus karena beliau harus kerja ekstra di rumahnya, beliau jadi tidak bisa bercerita dengan anaknya dan beliau juga marah karena cerita yang aku kirim ke beliau dianggap mengada-ngada. Gara-gara cerita itu Dia bilang kalau anaknya gak suka lagi sama ceritanya dan trus sekarang aku disuruh bikin cerita lagi kaya kemarin selama 7 hari berturut-turut".
Maytha dan Arya berpandangan, ini koq masalahnya aneh begini.
"Na... kamu pesanin juice dong, tadi Arya kan udah traktir kita makan, sekarang aku traktir Juice deh. Kamu bagian yang pesannya yah" Maytha menyodorkan uang ke Hasna
"Ok... heheheheh makasih banget, walaupun aku gak pengen sering-sering dapat masalah tapi kalau ujungnya dapat traktiran paket komplit ginih aku sih gak apa-apa.... hehehhehe.. Juice apa Mbak Maytha n Mas Arya?"
"Strawberry"
"Sirsak"
"Ok" Hasna beranjak pergi dari meja.
"Kalau gw pikir sebetulnya gak ada masalah sama kerjaan Hasna, kayanya cuma akal-akalan GM aja... masa iya GM meriksa TOT level wilayah, kaya kurang kerjaan aja. Modus sih kata gw" ucap Maytha
"Iya sama sepikiran, Hasna polos lagi anaknya, waktu kapan yah?... aku tuh kebetulan makan sama Hasna and ketemuan sama GM yang bawa anaknya ke kantor. Tuh anak langsung nempel sama si Hasna, malahan sampai sore, trus dijemput sama neneknya ke ruangan kita"
"Bagusnya gini aja deh 'Ya ... loe backup Hasna buat yang TOT itu kan nanti bakalan dilakuin di pabrik binaan loe, coba liat kalau bahannya udah dibetulin, masih banyak maunya gak GM...."
"Gw sih curiga dia ada maunya sama si Hasna... loe kan tau sendiri GM duda udah 2 tahun lebih... jangan-jangan ngincer si Hasna jadi bininya.... hhahahahaha berat loe 'Ya saingan sama GM" Maytha tertawa geli membayangkan Arya saingan sama GM.... Berat di modal dasar.
"Ahh peduli setan deh... gw cuma kasian aja sama si Hasna pikirannya masih polos-polos gituh, dipikirnya beneran salah dia ngerjain TOT padahal GM cuman butuh pengasuh buat anaknya... kan kasian dimanfaatkan".
"Ya udah ntar gw ngomong sama Bu Rika mau loe backup dia... dan ah..tuh anak udah datang" Arya langsung pura-pura membereskan bekas makannya melihat Hasna datang dengan membawa juice.
"Mas Arya.. Mbak Hasna juice nya aku minta di take away aja, soalnya udah mau habis jam istirahat belum solat pulak.. gak apa-apa yah" Hasna mengacung-acungkan juice yang dibawanya.
"Itu koq ada 4... buat siapa 1 lagi" tanya Maytha
"Bu Rika donk... masa kita cuman minum bertiga.. nanti Bu Rika protes dong...hehehe"
"Cerdas loe 'Na... apalagi kalau belinya pake duit orang langsung aja sikat gak pake nanya.....wqwqwqwq" Arya langsung tertawa
"Gak apa-apa bagus 'Na loe inisiatif... ayok kita balik sebelum lift pada penuh.. masih ada 15 menit lagi" Maytha langsung berjalan terlebih dahulu.
"Gak usah liat ke ruang VIP 'Na pura-pura gak liat aja.... ' Maytha langsung intruksi pas ngeliat Hasna mulai lirik-lirik ke ruang VIP
"Arya loe jalan sebelah Hasna.. gandengan kalau perlu.." kata Maytha sambil senyam senyum
"Apaan sih Mbak... aku kan udah gak apa-apa... ihhh Mas Arya ngapain lagi mepet-mepet" Hasna langsung manyun digangguin trus sama seniornya.
"Ehhh kali aja loe masih butuh sandaran bahu 'Na.... Babang Arya siap membantu" ucap Arya sambil menepuk-nepuk bahunya...
"Udah ah... aku ngumpet sebelah Mas Arya aja... ayo jalan" Hasna langsung berjalan di sebelah Arya..
Siang itu Hasna langsung memperbaiki bahan TOT, materi yang diperkirakan tidak dbutuhkan oleh karyawan baru, langsung Hasna hapus termasuk bahan materi yang membutuhkan analisa dan bacaan ia kurangi. Tadi Arya sudah bilang kalau sudah diperbaiki diberikan dulu kepadanya untuk dibaca, Arya juga menyanggupi kalau bahan bisa dia bantu berikan kepada Aswin karena Pabrik di Tangerang menjadi tanggungjawabnya juga. Itu kalau Hasna masih enggan naik ke lantai 9.
"Done.. beres rebes. Selesai deh, tinggal print dan berikan pada Mas Arya" Hasna berpikir semua kekacauan yang terjadi musti diselesaikan hari ini.
"Tadi permintaan Pak Reza adalah 2 pertama memperbaiki bahan dan kedua membuat cerita lagi untuk Maura, cerita yang tidak absurd... maksudnya apa lagi, apa cerita yang normatif seperti yang biasa dibuku dongeng. Kayanya musti nyari bahan cerita kalau begini sih, ok kalau begitu bubaran kantor langsung ke Toko Buku di Mall sebelah"
Sore itu Hasna bertekad menyelesaikan semua permasalahan dengan baik.
Lantai 9
Reza berdiri memandang kesibukan di jalanan ibukota, kejadian tadi siang lumayan membekas dalam pikirannya. Hanya karena beban pekerjaan, dia sudah membuat seorang perempuan menangis, dia jadi teringat terakhir Mitha yang menangis di telepon. Perasaan tidak nyaman itu kembali mengganggu pikirannya.
"Kenapa malah menyuruh anak itu untuk membuat cerita yang disukai Maura yah, harusnya aku yang mencari ide untuk membuat cerita yang menarik...Bodoh kau Reza" Akhirnya Reza memutuskan untuk mencari ide cerita di buku cerita anak-anak. Cerita yang ia tahu mungkin sudah tidak cocok lagi dengan anak sekarang.
"Ok... sepulang kantor aku akan ke Toko Buku dulu... sudah lama juga tidak membelikan buku untuk Maura" sore itu Reza bertekad untuk menjadi orang yang out of the box dalam bercerita, jangan sampai memakan korban lagi.
Hmmmm.... koq bisa sehati gini niatnya ke toko buku... jangan-jangan?
***********
Ada pepatah yang mengatakan "Sesuatu yang Tidak Membunuhmu akan Membuatmu Lebih Kuat" so selalu ingat saat menghadapi masalah ataupun kesulitan untuk tidak mudah menyerah dan kalah. Gak akan bikin kita mati... tetap kuat ya Gurl'z biar kaya Hasna... hehehee 😂😂😂
*************
🥰🥰🥰Jangan lupa vote, like and comment supaya kita semua bersemangat 🥰🥰🥰
Pdhl sdh tau arah cerita tp tetep aja ngakak
Ha ha ha...
selamat Bunaa.. resmi jadi Bunda nya anak petir mulai hari ini🤣🤣🤣
pas bca pertama blmm ngerti.. pas bca ulang udah amit-amit dari part awal sama si nenek lampir🤭