NovelToon NovelToon
Di Penjara Janji : Perawan untuk Perjaka

Di Penjara Janji : Perawan untuk Perjaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Fantasi Wanita / Tukar Pasangan
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sadar T'mora

Dewi Amalina telah menunggu lamaran kekasihnya hampir selama 4 tahun, namun saat keluarga Arman, sang kekasih, datang melamar, calon mertuanya malah memilih adik kandungnya, Dita Amalia, untuk dijadikan menantu.

Dita, ternyata diam-diam telah lama menyukai calon kakak iparnya, sehingga dengan senang hati menerima pinangan tanpa memperdulikan perasaan Dewi, kakak yang telah bekerja keras mengusahakan kehidupan yang layak untuknya.

Seorang pemuda yang telah dianggap saudara oleh kedua kakak beradik itu, merasa prihatin akan nasib Dewi, berniat untuk menikahi Kakak yang telah dikhianati oleh kekasih serta adiknya itu.

Apakah Dewi akan menerima Maulana, atau yang akrab dipanggil Alan menjadi suaminya?

***

Kisah hanyalah khayalan othor semata tidak ada kena mengena dengan kisah nyata. Selamat mengikuti,..like dan rate ⭐⭐⭐⭐⭐, yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sadar T'mora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Rahasia Alan

"Lihatlah," kata Farouq menunjuk suatu gambar pada Arman. Seorang perempuan muda dengan wajah keibuan sedang menggendong bayi, dan seorang balita kira-kira 5 tahun berdiri di sela kaki Mousa Manggar. "Nara sumber dapat dipercaya. Orang itu mendapat gambar ini 35 tahun yang lalu dari istri Mousa Manggar yang sekarang."

Bahkan aku belum lahir, pikir Arman. "Untuk apa istri Mousa Manggar memberi foto ini padanya?" Dia tidak mengerti.

"Sebaiknya kita tidak membahas masa lalu, Bro." Farouq mengingatkan. "Kita fokus ke masa depan saja. Yang jelas, Abraham dan Alan itu saudara kandung yang terpisah karena perceraian orang tuanya. Aku percaya seperti dugaanmu memang Alan tidak semiskin kelihatannya. Kamu percaya kalau perusahaan besar seperti Dragonasse tidak punya sisi gelap?"

"Tentu saja tidak!" jawab Arman cepat.

"Dengan kemampuan bela diri Alan sebagai mantan Kepala satpam, aku menduga kalau Abram memberi semua pekerjaan kotornya pada Alan dengan upah yang tidak sedikit. Kalau gak kenapa dia menolak setiap kali Dewi menawarkan pekerjaan padanya di Thamrin. Karena sebenarnya dia ada dibalik kesuksesan Abram."

"Jangan asal duga. Cepat cari bukti-buktinya," ketus Arman. Semoga saja benar apa kata Farouq, dia sudah tidak sabar ingin menjebloskan Alan ke penjara.

"Ini yang sedang aku selidiki," jawab Farouq. "Siapa yang bisa memberi reward makan serta menginap gratis di Dragonasse tanpa perlu mencatat di laporan reservasi kecuali orang itu masih kerabat dekat," senyum Farouq.

"Dari siapa kamu mendapatkan foto ini? Jangan-jangan dia punya niat buruk untuk menjebak kita membalaskan dendam masa lalunya." Arman khawatir sekaligus penasaran pada si nara sumber.

Farouq terpaksa memberitahu Arman sebuah rahasia yang harus disimpan nya. "Dia seseorang yang pernah dituduh berselingkuh dengan istri pertama Mousa."

Hah! Arman menatap gambar lekat-lekat. "Dengan suami setampan Mousa masih berselingkuh! Setampan apa orang yang memberi kamu gambar ini?" tanya Arman dengan raut tak percaya.

"Saya tidak bertemu dengannya langsung. Seseorang yang saya utus menyelidiki yang pergi mencarinya," jawab Farouq.

"Datangkan orang ini bertemu saya secepatnya," titah Arman penuh tekanan.

Gleg, Farouq meneguk ludah tak berdaya. Dia telah diwanti untuk menjaga informasi Nara sumbernya tetap rahasia tapi pada Arman mana mungkin bisa. "Akan saya usahakan," jawabnya lemas.

"Jadi menurut kamu, Alan membawa Dewi menginap di salah satu kamar Dragonasse itu sudah pasti?" sambung Arman bertanya.

"Yups! Betul," jawab Farouq. "Dan lihatlah ini." Dia menunjukkan vidio pendek yang baru saja diterimanya. Memperlihatkan gambar yang sedikit buram karena kaca mobil yang hitam, namun Arman masih bisa mengenali siluet pemilik wajah itu. Dewi duduk di mobil bersama dua orang laki-laki keluar dari basement Dragonasse.

"Itu bukan mobil Dewi dan supirnya juga bukan Regar. Bagaimana mungkin Alan yang terlihat gembel bisa punya mobil semewah ini lengkap dengan supir pribadi," seringai Farouq bangga akan temuannya.

"Brengsek!" Arman menggeram marah, dia keluar dari kamar secepatnya. "Ayo ke lobby!" Aku ingin melihat wajah Dewi apakah dia senang ataukah kecewa.

Arman sangat yakin Alan telah memaksa Dewi tidur bersama dengan cara dibius zat perangsang. Dia percaya Dewi tidak semurahan itu mau menginap dengan sembarang laki-laki. "Sudah ku duga si Alan ini sudah lama naksir Dewi dan dia benar-benar mengambil kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, akh!" Sambil berjalan cepat dia sambil menggerutu.

.

.

Tepat jam 12 mereka bergerak ke Thamrin dengan Hiro yang bertidak sebagai supir. Regar diminta menunggu di Thamrin Hotel dan dia sangat senang berkumpul bersama ratusan anggota Two D lainnya. Untuk mengelabui publik, anggota Two D memberi papan bunga atas nama Komunitas Sekuriti Hotel Sederhana dari pinggiran kota.

Para tamu yang mengenal Alan tidak mempersoalkan nya karena maklum, tentu saja Alan yang mengundang mereka.

Dewi akhirnya bisa lega, Alan tidak menahannya setahun di kamar Hotel romantis itu. Hm, dia tersenyum menyadari kebodohannya. Bagaimana mungkin Alan mampu membayar kamar termewah Dragonasse hotel selama setahun.

Dewi memandang Alan yang duduk di sampingnya dengan tenang dan berwibawa. Pakaian yang mereka berdua kenakan saat ini terlihat mahal. Dewi berpikir, sebagai sekuriti hotel murah di pinggiran kota, bagaimana dia bisa membeli barang-barang mewah belakangan ini.

Selama ini, paling hebat Alan mengenakan pakaian yang Dewi beli dari Mall dalam negeri. Untuk sehari-hari Alan membelinya sendiri dari pasar loak yang biasa menjual barang sisa import, katanya.

Dewi juga sempat terkejut tadi saat Hiro menunggu mereka di basement 2 dengan Mercy keluaran terbatas. Katanya pinjam dari seorang bos yang pernah mereka bantu.

"Alan, pajak mobil ini cukup mahal. Tidak mungkin orang yang memiliki mobil semahal ini mau meminjamkan mobilnya ke kamu. Siapa yang ingin kamu bodohi aku bukan anak umur 3 tahun." Dewi kesal dirinya dianggap mudah dikelabui.

Alan menoleh, "Aku menyelematkan nyawanya. Adakah yang lebih mahal dari itu?"

Dewi mengerucutkan bibirnya. "Ngapain juga pamer mobil mewah tapi pinjaman. Apa aku gak punya malu?"

Sampai kapan si bos main rahasia-rahasian, Hiro tersenyum melirik Alan dari kaca depan.

"Jangan terlalu memikirkan apa kata orang, nikmati saja saat ini kita bisa naik mobil mewah. Biar ada kenangan dan kamu tidak mudah menyerah dalam pernikahan," jawab Alan acuh.

"Aku khawatir kamu yang akan menyerah terlebih dahulu," gumam Dewi, malas berdebat lagi.

Alan memandang Dewi dalam balutan dress pink ikat pinggang hitam, sangat cocok di kulitnya yang merah jambu. Melihat belahan dadanya yang rendah, Alan sedikit terangsang.

Dia membuang wajahnya, ke kaca spion depan dimana Hiro juga menatapnya. "Mengemudi yang benar!" marah Alan menendang kakinya ke depan.

Dewi terkejut, kenapa si Alan malah menggaduhi Hiro, pikirnya.

.

Akhirnya sampai di Gerbang Thamrin, Hiro membawa mobil langsung ke lobby.

Dewi melihat tamu-tamu sangat antusias, mereka memenuhi halaman Thamrin Tower yang luas.

Dewi tidak mengundang wartawan, "Kenapa ada media kita bukan selebritis?" tanyanya penasaran memandang Alan.

Alan menggedikkan bahunya, tanda tak tahu. "Jangan keluar! Aku akan membukakan pintu untukmu," pesan Alan sebelum turun dari mobil. Langsung kamera wartawan menangkap sosoknya yang tampan. Alan berputar ke pintu bagian Dewi.

Dewi membatalkan niatnya membuka pintu sendiri demi memberi muka pada Alan yang ingin bersikap romantis. "Apakah dia pernah terjatuh sebelum ini dan mengenai otaknya? Dia seperti orang lain aku tidak mengenalnya sama sekali."

"Mungkin bukan pada otaknya yang bermasalah tapi pada hatinya," jawab Hiro hampir tertawa mendengar pertanyaan Dewi.

Hah! "......" Dewi menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkannya karena pintu mobil telah dibuka Alan untuknya.

Alan mengulurkan tangannya, Dewi menyambutnya dengan senyum bahagia sebagai pelengkap sandiwara.

Di depan lobby, diantara kerumunan orang-orang yang memperhatikan Alan dan Dewi yang seperti pasangan pangeran dan putri kerajaan, Arman menahan marah di hatinya. Tangannya mengepal erat, terdengar bunyi gemeretak dari gigi-gigi yang ditekan di dalam mulutnya.

_____

1
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
next thor, ditunggu kelanjutannya 🤗
Almora
Hai, sudah up ya. Mari tunggu notifikasi dari NT. Thanks
Almora
Sudah up ya, mari kita tunggu notifikasi NT thanks.
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
aaa.. gak terima Alan punya anak dr wanita lain 🙄
May Keisya
syukurin...org jahat pasti dapetnya apes
May Keisya
Dita kayanya pura2 sakit
May Keisya
jgn2 si Dita bkn adiknya
Almora
udah up ya, udah lolos juga tapi kok belum ada konfirmasi dari NT nya, please.
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
iya tu wi, Alan pelakunya 🤣🤣🤣
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
noh.. bodyguardnya yg menggenggam tangan Dewi 😂
Ruzita Ismail
Luar biasa
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
aku rasa Alan mungkin tau wi kalo kamu sdh gak V lagi
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
jangan kasih kendor buat Dita sama Arman 🙄
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ya seperti namaku Devi adekku Dewi 😆
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ahh masa sih Alan Va 🙄
Widi Widurai
salah asuhan brt wkkwkwk pengasuh e meracuni hati dan pikiran dita
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
ditunggu kelanjutannya thor 🤗
Almora: Oke, terima kasih. Sudah up ya, tunggu notifikasi dari NT thanks
total 1 replies
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
mksdnya apa nie 🙄
Widi Widurai
hrsnya siii skalian aja buat kejutan sampe dita mati saking shock nya
Widi Widurai
dia aja ga nyadar kl otoriter wkkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!