Aurora, seorang CEO yang merupakan gadis multitalenta harus merenggang nyawa karna keserakahan tangan kanannya sendiri yang berniat merebut perusahaan yang dia bangun sejak dulu.
Ketika sebuah peluru terlepas menembus jantungnya, Dan di detik kemudian gadis itu telah berada di dunia yang berbeda.
Jiwanya menempati tubuh putri dari seorang jendral perang yang terkenal dengan sampah karna tidak mampu berkultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan
"Kau pergi di kakekmu sendiri tanpa pengawal nak, Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padamu"
Jendral Bai berkata dengan penuh kecemasan ketika Mouzu memberitahu dirinya jika Meilan pergi ke kediaman ayahnya tanpa pengawal ataupun pelayan pribadinya.
Seklipun dia tau jika putrinya tidak lemah lagi, tapi tetap saja kekhawatiran itu ada menghantam dirinya.
"Jangan khawatirkan apapun ayah, aku baik baik saja bukan"
Gadis itu berusaha menenangkan ayahnya yang tampak begitu khawatir
"Baiklah, lalu apa kau ingin makan?"
"Sepertinya tidak, aku sudah makan bersama kakek tadi, aku akan Istirahat saja"
Ucap gadis itu yang menjawab pertanyaan ayahnya.
Setelah Jendral Bai menyetujuinya kini Meilan kembali ke kamar miliknya, dia tentu saja tidak akan istirahat, gadis itu hanya berbohong karna dia perlu melakukan hal yang sangat penting malam ini.
"Zinzin, jangan biarkan siapapun menggangguku, aku ingin tidur"
Ucap gadis itu yang memberitahu pelayannya karna dia akan menyelinap keluar malam ini.
"Baik putri"
zinzin menyetujuinya dengan cepat.
Meilan segera masuk kedalam kamar miliknya, mengunci semua pintunya dengan rapat kemudian segera mengganti pakaian miliknya, setelah memastikan semuanya siap gadis itu mulai mengintip di sela sela pintu memperhatikan pergerakan prajurit yang kini berjaga di depan halamannya dan di tempat tempat tertentu.
Tapi karna gadis itu sudah terlalu sering menyelinap keluar maka dia tidak lagi mengalami kesulitan.
Meilan terus saja membawa langkahnya menuju ke suatu tempat, kini penampilannya bagai pasukan ninja hitam.
...****************...
Di istana kekaisaran, Beberapa hari yang lalu setelah kabar kehancuran Sekte teratai hitam menyebar.
Tampak kaisar Jing Guang menggeprak meja dengan keras
"Jangan bilang kau yang meminta sekte teratai hitam untuk menekan gadis itu agar segera melangsungkan pernikahan denganmu putra mahkota"
Kaisar Jing Guang bertanya dengan keras, menatap putranya dengan tajam.
Sedangkan yang di tatap seperti itu kini merasakan ketakutan, Dia tidak menyangka jika keadaan benar benar berbalik 180°, dimana Meilan yang seharusnya tunduk pada ketua sekte teratai hitam untuk segera melangsungkan pernikahan dengannya berbalik menjadi musnahnya seluruh orang orang dari sekte tersebut.
"Jika bukan dia siapa lagi ayah kaisar, Tidak ada yang berani memerintah kelompok sekte teratai hitam kecuali anggota kerajaan"
Itu adalah suara Lan Hua, yang merupakan anak bungsu dari kaisar Jing Guang dan permaisurinya.
Gadis itu menatap sinis kearah kakaknya, menurut gadis itu sikap kakaknya itu benar benar seperti orang gila. Dulu pria itu melakukan berbagai cara agar Meilan memutuskan pertunangan di antara mereka, tapi setelah gadis itu melakukannya, kakaknya malah ingin mempercepat pernikahan.
Bukankah dia benar benar tidak waras?
"Aku tidak mungkin melakukan itu ayah kaisar"
Bantah putra mahkota Jingguo cepat, dia tentu saja tidak akan mengakui kesalahannya seperti orang bodoh, sudah dia pastikan jika dia mengakuinya pria itu akan mendapat hukuman berat dari kaisar Jing Guang.
"Bahkan dalam keadaan seperti ini kau masih saja berbohong kakak"
Lan Hua tertawa mengejek.
"Aku tidak berbohong, aku benar benar tidak melakukannya, ayah kaisar tolong percaya padaku"
Teriak putra mahkota Jingguo dengan penuh amarah.
"Perhatikan sikapmu pada adikmu putra mahkota"
Kaisar Jing Guang memeringati putranya yang kini bertindak seperti orang yang kehilangan kendali.
"Ayah kaisar, orang yang tidak bersalah tidak akan beraksi yang berlebihan"
Timpal Lan Hua dengan santai.
"Aku permisi ayah kaisar"
Lanjut gadis itu yang kemudian segera pergi meninggalkan mereka berdua.
Mendengar itu membuat tangan putra mahkota Jingguo terkepal kuat, mereka hanya berdua bersaudara, dan seharusnya sebagai saudara satu satunya adiknya itu membela dan mendukung setiap apa yang dia lakukan, tapi pada faktanya adiknya tidak seperti itu. Dan kali ini adiknya itu benar benar melewati batas, meski mereka tidak akur semenjak dewasa namun kali ini gadis itu benar benar harus dia beri pelajaran.
"Aku akan menyelesaikan mu setelah ini"
Batin pria itu yang memendam amarah pada adiknya
"Apa yang dikatakan adikmu itu benar, Tidak perlu bersikap berlebihan jika kau tidak melakukan kesalahan"
Ucap kaisar Jing Guang yang menatap aneh kearah putranya.
"Perlu aku beri tahu satu hal padamu Jingguo, sekalipun kau putraku bahkan memiliki kedudukan putra mahkota jika kau terlibat dalam masalah ini, maka kaisar ini tidak akan tinggal diam, hukuman tetaplah hukuman yang harus di tegakkan tanpa pandang status"
Lanjut kaisar Jing Guang yang kemudian segera pergi dari sana.
Lagi pula dia jelas telah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kemampuan dari keluarga Bai, mencari masalah dengannya sama saja dengan menciptakan masalah yang besar.
"Arghhhhhh"
Putra mahkota Jingguo berteriak frustasi, dia mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak menyangka jika rencananya yang dia susun rapi dari awal berakhir berantakan.
...****************...
Meilan terus saja membawa langkahnya tanpa henti, Hingga setelah melakukan perjalanan kini pandangan gadis itu tertuju pada sebuah bangunan yang sangat luas dan mewah di depannya, diam diam gadis itu menarik senyum tipis di bibirnya.
Sedangkan di sisi yang berbeda, di sebuah kamar bernuansa emas di penuhi perabotan mahal tampak seorang pria tengah mengenakan jubah tipisnya, pria itu sedang bersiap siap untuk tidur.
Namun saat pria itu hendak duduk di tempat tidur miliknya, sebuah suara yang dia kenal dengan baik mengalun di telinganya.
"Ingin tidur begitu cepat? Bukankah kau harus menyambut mantan tunanganmu ini, putra mahkota Jingguo"
Mendengar rentetan kalimat panjang tersebut membuat putra mahkota Jingguo segera membalikkan badannya.
Bola matanya nyaris melompat keluar ketika melihat sosok gadis pemilik dari suara tersebut, dia adalah Meilan.
"kau"
Wushhhhh
Brakkkk
Belum sempat di bereaksi, Meilan melepaskan serangannya, membiarkan tubuh pria itu terbang menabrak dinding yang memperlihatkan keretakan, itu cukup membuktikan bagaimana kuatnya serangan dari Meilan.
"Argghhhhh"
Putra mahkota Jingguo meringis, dia memegang dadanya yang terasa nyeri luar biasa.
"Apa yang kau lakukan ha"
Dia berteriak dengan keras, menatap Meilan dengan wajah menggelap, amarah seketika menyelimutnya.
Meilan hanya menatap pria itu dengan dingin, ketika melihat pria itu bergerak, gadis itu kembali mengumpulkan qi spiritual di tangannya kemudian mengarahkannya pada putra mahkota Jingguo hingga membuat tubuh pria itu kembali terpental.
"Uhhukkk"
Pria itu segera memuntahkan seteguk darah, lantas segera berdiri dengan tertatih.
Putra mahkota Jingguo menatap Meilan dengan tatapan membunuh, dia merasa heran dimana semua prajurit yang bertugas menjaganya dan bertugas di seketikar paviliun miliknya.
Namun seketika di merasa yakin jika gadis dihadapannya yang menjadi penyebab semua itu, entah dimana atau apa yang terjadi pada prajurit prajurit miliknya.
Namun tentu saja dia tidak akan membiarkan gadis itu kembali melukainya
"Kau yang memulainya, Maka kau yang akan menerima akibatnya"
putra mahkota Jingguo berteriak kearah Meilan.
Namun gadis itu tidak bereaksi banyak, ekspresi wajahnya masih sama seperti tadi, datar.
Putra mahkota Jingguo segera melepaskan serangannya membabi buta, namun anehnya tidak peduli seberapa banyak serangannya gadis itu memblokirnya dengan mudah.
Hingga Meilan mengumpulkan qi spritualnya dalam tinjunya, melayangkan kepalan miliknya yang mengenai tepat di dada pria itu.
Brakkk
Tubuh putra mahkota Jingguo kembali terpental jauh, kini pria itu merasa tubuhnya benar benar remuk.
Matanya tertuju pada Meilan, menatap gadis itu penuh kebencian.
"Kau"
Wush
Tak
Sebuah jarum akupuntur tepat mengenai lengannya ketika pria itu ingin berbicara.
"Apa yang kau lakukan ha"
Putra mahkota Jingguo berteriak dengan panik, dia segera melepaskan jarum tersebut dengan rasa takut, dia yakin ada sesuatu di balik Jarum itu.
"Kau akan tau di hari esok"
Setelah mengatakan itu, Meilan beranjak dari dari sana, tidak berselang lama gadis itu pergi putra mahkota Jingguo juga jatuh tidak sadarkan diri.