NovelToon NovelToon
Takdir Yang Menyapa

Takdir Yang Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alika zulfiana

Setelah bertahun-tahun berpisah, hidup Alice yang dulu penuh harapan kini terjebak dalam rutinitas tanpa warna. Kenangan akan cinta pertamanya, Alvaro, selalu menghantui, meski dia sudah mencoba melupakannya. Namun, takdir punya rencana lain.

Dalam sebuah pertemuan tak terduga di sebuah kota asing, Alice dan Alvaro kembali dipertemukan. Bukan kebetulan semata, pertemuan itu menguak rahasia yang dulu memisahkan mereka. Di tengah semua keraguan dan penyesalan, mereka dihadapkan pada pilihan: melangkah maju bersama atau kembali berpisah, kali ini untuk selamanya.

Apakah takdir yang mempertemukan mereka akan memberi kesempatan kedua? Atau masa lalu yang menyakitkan akan menghancurkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alika zulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesona act service Alvaro

Alice menghela napas dengan tersengal-sengal, “Kenyang banget, ya Allah. Alhamdulillah,” lirihnya sambil mengelus perutnya yang sudah kenyang.

Alvaro yang melihat tingkah bar-bar Alice hanya bisa menggelengkan kepala, pasrah dengan sikap gadis itu yang selalu ceria dan tanpa beban. Ia lalu mengambil tas Alice yang menggantung di bahunya.

“Eh, kenapa?” tanya Alice, terkejut melihat perbuatan Alvaro.

“Gue aja yang bawa,” ucap Alvaro santai, tanpa peduli pada pandangan orang-orang di sekitarnya.

Sementara itu, banyak pasangan di sekitar mereka yang melirik Alvaro dengan decak kagum, seolah berharap bisa memiliki pasangan seperti dia. “Ganteng banget, mana act service banget lagi,” bisik-bisik mereka, terpesona dengan penampilan Alvaro yang tegap, dada bidang, dan kancing kerahnya yang terbuka, menambah kesan seksi pada dirinya. Tangan Alvaro yang berurat semakin mempertegas pesona maskulinnya, seakan tak peduli membawa tas perempuan.

Alice hanya bisa menatap Alvaro dengan rasa kagum. “Bener-bener kayak di film,” gumamnya dalam hati, merasa beruntung bisa memiliki momen seperti ini. Perasaan bahagia dan kagum bercampur aduk dalam dirinya melihat sikap Alvaro yang begitu perhatian, membuatnya semakin merasa spesial.

Ketika Alvaro melangkah di sampingnya, Alice tersenyum lebar. Dia merasa seolah ada magnet yang menariknya lebih dekat ke Alvaro, membuatnya ingin menikmati setiap detik bersama pemuda itu. “Dari sekian banyak orang yang lihat, cuma lo yang bisa bikin gue ngerasa kayak gini,” bisiknya dalam hati, berusaha menyimpan momen ini dalam ingatannya selamanya.

Saat Alice memasuki mobil, matanya langsung tertuju ke bagian belakang tempat duduk, melihat barang belanjaan yang menumpuk. "Banyak banget belanjaan, Alvaro," gumamnya pelan, tidak terlalu berharap laki-laki itu mendengar.

Alvaro melirik Alice yang sudah mulai menguap berulang kali. "Kalau lo ngantuk, tidur aja. Nanti gue bangunin kalo udah sampe," ucapnya santai.

Alice menatapnya heran. "Emang lo tau rumah gue?" tanyanya, karena setahunya ini pertama kali Alvaro mengantarnya.

"Apasih yang engga gue tau," jawab Alvaro percaya diri dengan senyum tipis di bibirnya.

Alice menghela napas, "Serah... eh, inget ya, jam 10 gue udah harus di rumah. Nanti gue dimarahin ibu," katanya ketus, mengingatkan dengan nada serius.

"Iya, iya, bawel banget. Udah bocil, diem," celetuk Alvaro sambil mengelus kepala Alice dengan lembut.

Biasanya, Alice akan marah setiap kali Alvaro melakukan itu. Tapi kali ini, Alice hanya diam. "Tumben ga marah," lirih Alvaro, merasa heran.

Ketika Alvaro menoleh ke arah Alice, dia melihat gadis itu sudah terlelap. "Astaga, cepet banget tidurnya," batinnya sambil tersenyum kecil, menggelengkan kepala. Dia kembali fokus mengemudi dalam perjalanan malam itu, merasa damai melihat Alice tertidur di sampingnya.

Setelah mereka tiba di rumah Alice, gadis itu masih tertidur lelap, membuat Alvaro ragu untuk membangunkannya. Dia akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu rumah Alice.

"Assalamu'alaikum," ucap Alvaro dengan sopan sambil mengetuk pelan.

"Wa'alaikumsalam," sahut suara seorang wanita dari dalam rumah. Seorang gadis kecil, Zara, adik Alice, mendekati pintu dengan penasaran. "Siapa?" tanya Zara polos.

"Hai, kenalin, Kak Alvaro," ujar Alvaro memperkenalkan dirinya dengan senyum ramah.

Zara hendak memanggil ibunya, namun melihat Arini, ibu Alice, sudah berjalan ke arah pintu. "Bu, Kak Alvaro nyariin," katanya sambil duduk di sofa untuk melihat interaksi yang terjadi.

"Eh, Alvaro, udah keluar rumah sakit?" tanya Arini dengan wajah khawatir sekaligus lega melihat teman anaknya datang.

"Iya, Bu, alhamdulillah. Kata dokter udah pulih, tapi belum boleh angkat berat-berat karena jahitannya masih baru," jelas Alvaro.

"Alhamdulillah, syukurlah. Eh, silakan masuk, Al," ucap Arini mempersilakan masuk, namun Alvaro menolak halus.

"Enggak usah, Bu, di sini aja. Udah malam, soalnya. Saya cuma mau bilang kalau Alice ketiduran di mobil," ucap Alvaro sambil tersenyum tipis.

"Astaghfirullah, anak itu memang kalau tidur kayak kebo. Bangunin aja, Ro," jawab Arini yang sudah biasa dengan kebiasaan tidur lelap Alice.

Alvaro mengangguk, lalu berjalan kembali ke mobil. Sesampainya di sana, dia mencoba membangunkan Alice dengan lembut. "Lice, bangun," bisiknya sambil mengelus kepala Alice dan mencubit hidung gadis itu pelan.

"Astaghfirullah, ini manusia apa kebo, susah banget dibangunin," keluh Alvaro frustrasi, lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Alice. "ALICE!" teriaknya tepat di samping telinga Alice.

Alice terkejut dan langsung bangun dengan wajah kesal. "Gila lo! Teriak-teriak di kuping orang," pekiknya.

"Siapa suruh tidur kayak batu," sahut Alvaro santai sambil tersenyum jahil. Dia memajukan tubuhnya ke arah Alice, membuat gadis itu refleks mundur.

"Lo ngapain?" tanya Alice dengan gugup.

"Ngambil ini," jawab Alvaro sambil mengambil beberapa tas belanjaan di bagian belakang.

Alice menghela napas, masih kesal tapi juga malu, lalu keluar dari mobil dengan cepat untuk menenangkan perasaannya sebelum berjalan ke rumah.

1
Apis
coba thor baca karya othor yg udah suhu perhatikan setiap tanda petik koma titik tanda tanya sesuai pasti pas dan sesuai jd di bacanya enak
g pa" belajar dari yg udah berpengalaman biar bisa lebih baik lg, sayang lho kalo ceritanya udah bagus tp ada pengganggu nya di setiap part nya jd g konsen bacanya karna yg di perhatiin readers nya typo nya tanda petik koma titik tanda tanya selain alur cerita nya
Bulan: baik kak, aku akan revisi ulang, makasi atas saran nya🙏💞
total 1 replies
Apis
harusnya kalimat nya bu aku minjem ini ya, bukan
bu, aku minjem ini, ya," dan masih bnyk kalimat yg tanda titik baca komanya g sesuai thor
Apis
harus nya di kasih tulisan flashback kalo ceritanya mundur thor trs perhatikan tanda baca koma titik ya thor biar bacanya g ke ganggu salam kenal 😅😅
Apis
Hai othor mampir nich masih ngamatin semoga ceritanya bagus ya 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!