Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Natalia yang Menarik
Natalia tidak melakukan apa-apa terhadap Vinne, Ia hanya membalik keadaan yang sebenarnya Vinne buat untuk Natalia.
Natalia juga tidak tahu kalau Vinne akan melakukan hubungan tak pantas dengan Ugo yang di kenal sudah beristri didepan Toilet Pria, Vinne sendiri yang membuat dirinya dalam masalah sebesar itu.
"hebat Alia..?? tapi kamu tak boleh besar kepala, balasanmu belum ada apa-apanya dibanding dengan semua yang telah dia lakukan selama ini padamu." gumam Natalia mengingatkan diri.
Natalia tidak memperdulikan keadaan Vinne sama sekali bahkan ketika seseorang memanggil Natalia atas permintaan Vinne untuk membantu Vinne lolos dari masalah itu tak di pedulikan oleh Natalia sama sekali.
Vinne di bawa pergi oleh Istrinya Ugo entah kemana, Natalia tak berniat membantu walau Vinne sudah mengemis padanya melalui Orang lain.
.
Acara Perayaan Pernikahan Steven dan Natalia berlalu dengan bahagia walau sempat terganggu oleh perbuatan Vinne dan Kean tak membuat Perayaan mereka terusik seolah-olah Vinne juga Kean tak penting bagi Natalia ataupun Steven.
.
di Rumah Panelly.
Natalia berada di Kamarnya menatap lama penampilannya didepan cermin.
"gimana caraku melepaskan gaun ini?" gumam Natalia celingukan.
Natalia sudah meminta bantuan Ella tapi Maid nya itu malah mengatakan bahwa Ia begitu sibuk dan menyuruhnya mencari Steven untuk membantunya.
"huhh! entah kemana Kak Stev." Natalia mencari Ponselnya dan menghubungi Steven.
"Halo Kak? kakak dimana?" tanya Natalia setelah panggilan terhubung.
"kenapa Alia? apa kamu butuh sesuatu?" tanya Steven.
"apa kak sibuk??" tanya Natalia.
"sebentar lagi aku pulang Alia, Tamu Undangan semakin banyak dan kemungkinan aku akan pulang larut malam, istirahatlah duluan Alia." kata Steven dengan nada ramah dan lembut.
"mana ada Pengantin Wanita di tinggal pada malam pertamanya, singkirkan semua Tamu Undangan itu dan Kakak harus pulang." titah Natalia dengan tegas.
"Tapi?" Steven merasa tidak enak.
"kalau begitu aku akan suruh Kak Alga pulang kesini dan memintanya menemaniku tidur malam ini." kata Natalia kesal langsung mematikan panggilannya secara sepihak.
Natalia berdecak kesal, baru saja suasana hatinya sedang baik karna Vinne dan Kean kalah total sekarang malah dibuat kesal oleh ulah Steven.
.
di Tempat Lain,
Steven langsung kocar-kacir meninggalkan Acara Penutupan Perayaan Pernikahannya dengan Natalia.
"Steven?" teriak Alga berlari mengejar Steven yang berlari seperti Orang kesurupan.
"Alia sedang membutuhkanku, kau urus saja mereka semua. siapa suruh datang terlambat." kata Steven dengan serius lalu menepis tangan Alga dan pergi.
Alga berdecak frustasi.
"anak itu benar-benar udah bucin tingkat dewa, aku tak tahu harus bahagia atau sedih dengan kesetiaannya itu." desis Alga dengan jengkel.
Alga terpaksa mengatasi masalah yang di tinggalkan Steven, padahal Ia meminta Natalia untuk istirahat di Ruang Tunggu saja dan kalaupun tak sanggup lagi mengikuti acara seharusnya mereka menyewa kamar hotel supaya tak kerepotan seperti saat ini.
Beruntung Para Rekan Kerja Steven mengerti alasan Alga yang masuk akal, memangnya siapa Pengantin Pria yang tega meninggalkan Pengantin Wanita sendirian di malam pertama setelah Perayaannya.
.
Natalia yang menunggu Steven sampai ketiduran di meja riasnya, Ia tak bisa berganti pakaian karna tak ada yang bisa membantunya.
"Alia?" Steven tiba-tiba menerobos masuk ke Kamar Alia.
"Alia?" Steven menghampiri Natalia yang terlelap di meja rias.
Steven berjongkok dan mengusap kepala Natalia, "Alia sayang? kenapa kamu tidur disini?" tanya Steven dengan lembut.
Natalia perlahan membuka matanya, "akhirnya kakak datang juga." kata Natalia menyibakkan seluruh rambutnya ke depan lalu memunggungi Steven.
"cepat lepaskan gaun ini kak.!" pinta Natalia setengah mengantuk.
DEG
"A--Apa??" kaget Steven.
"cepat kak! aku udah ngantuk dan pengen cepat-cepat mandi biar bisa tidur." desak Natalia.
"ahh! i--iya." jawab Steven tergagap dengan tangan gemetaran memegang kancing gaun belakang Natalia.
Natalia tidak tahu kalau Steven sangat kesulitan menahan gejolak membara dalam dirinya melihat betapa mulusnya punggung Natalia, Pikiran nak*lnya melambai-lambai di dalam benaknya padahal Steven bukan Pria yang seperti itu.
"kenapa lama kak?" desak Natalia.
"i--iya." jawab Steven menurunkan lagi resleting gaun Natalia sambil memejamkan matanya.
Steven berhasil menurunkan resleting gaun Natalia yang langsung bangkit melepaskan Gaunnya.
"ahhh!!" Steven sampai berteriak terduduk lemas di lantai melihat Natalia tanpa beban sama sekali melepaskan gaunnya didepan Steven.
"apa sih kak? aku pakai korset sama celana pendek." kata Natalia heran dengan reaksi Steven seolah-olah Natalia gila berani telanj*ng didepan Steven.
Natalia pergi ke kamar mandi lagi-lagi Steven merasa merinding mendengar suara gemericik air dan matanya tak bisa lepas dari pintu Kamar mandi dengan jantung nya yang berdebar kencang.
"Alia?" gumam Steven lemah mengambil Gaun Natalia tadi lalu mencium aroma tubuh Natalia yang masih tersangkut disana.
"aku benar-benar udah gila." batin Steven merasa mabuk dengan aroma tubuh Natalia.
Steven berdiri tegak berjalan kaku ke arah Tempat tidur Natalia lagi-lagi Steven seperti Orang bodoh melihat Natalia keluar mengenakan handuk melilit tubuh mulusnya.
"Alia? kamu sengaja kan?" gumam Steven merasa tersiksa melihat Natalia seperti itu.
Natalia melangkah ke arah Ruang gantinya memakai baju tidur lumayan tipis lalu kembali ke Ranjangnya.
"Alia? ram--rambutmu basah." kata Steven terbata-bata.
"iya, tapi aku udah nggak ada tenaga mau mengeringkannya kak." jawab Natalia bersiap hendak tidur.
"bi--biar aku keringkan." tawar Steven dan Natalia mengangguk polos.
.
Natalia memejamkan matanya di meja rias sementara Steven memanaskan pengering rambut dengan hati-hati Ia mengeringkan rambut Natalia hingga gadis itu terhuyung-huyung akibat rasa kantuknya.
Steven segera menahan tubuh Natalia dengan sigap Steven menggendong Natalia di bawa ke ranjang.
Steven bersusah payah menelan salivanya melihat baju tipis Natalia, "sampai kapan aku begini? berapa lama aku kuat menahan semuanya? kenapa semakin aku dekat dengannya semakin sulit bagiku menahannya." batin Steven sampai pikirannya terasa kosong.
Steven tidak tahu cara memperlakukan Natalia, sejak kecil Ia di percaya menjaga dan melindungi Natalia dari Orang jahat tapi pada akhirnya Steven yang sudah terbiasa dengan hal itu harus berperang batin dengan Perasaannya sendiri ingin memiliki Natalia seutuhnya.
Sulit bagi Steven menahan semua perasaannya yang semakin besar pada Natalia.
"Paman?" gumam Natalia melingkarkan tangannya di leher Steven dan menarik leher Steven hingga membentur hidung Natalia.
DEG
Steven mengerjab-ngerjabkan matanya yang kian melebar kaget.
"Paman? maafkan aku!" lirih Natalia terdengar suaranya gemetar dan Steven tertegun melihat air mata Natalia keluar dari sudut matanya itu.
Steven menghapus air mata Natalia, "kenapa meminta maaf Alia? kamu tak bersalah sama sekali." bisik Steven lembut.
"Paman? maafkan aku!" ucap Natalia lagi lalu terisak-isak membuat Steven panik dan memeluk Natalia mengatakan bahwa semua baik-baik saja.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊