Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Wajah Zhou Yi langsung berubah masam saat tiba di basecamp milik Fu Sihan dan kedua temannya, karna mendapati dua wanita dengan pakaian terbuka duduk di samping kiri dan kanan seorang pria.
" Ck, pasti dia si Tuan Muda Pei Nan, yang terkenal penyuka wanita sexi " batin Zhou Yi.
Long Moshen dan Pei Nan langsung bangkit, untuk menyambut kedatangan sahabatnya bersama istrinya.
'' Selamat datang Nyonya Fu '' sapa Pei Nan dengan tatapan genitnya.
Fu Sihan langsung melempar kaleng kosong di atas meja ke arah Pei Nan, dan mendarat tepat di kepalanya.
'' Jaga matamu, kalau tidak mau aku cungkil ''
Pei Nan langsung menelan ludahnya kasar, Fu Sihan memang sahabatnya, tapi dia tahu betul Fu Sihan tidak akan pernah main main dengan ucapannya.
'' Maaf, Maaf '' ucap Pei Nan.
Zhou Yi hanya mengulum senyum, ternyata Fu Sihan memang sangat di takuti oleh sahabatnya.
'' Yi yi, ayo duduk ''
Fu Sihan membawa Zhou Yi duduk di sofa, namun kedua mata Zhou Yi tidak sengaja bertemu dengan tatapan sengit dari dua wanita yang tadi berada di samping Pei Nan.
'' Tuan Muda Pei, mereka berdua siapa?, kekasihmu kah, kenapa seperti tidak suka melihatku berada di sini '' tanya Zhou Yi.
Kedua wanita yang berpakaian sexi itu seketika gugup, apa lagi saat Pei Nan menatap tajam mereka berdua.
'' Nyo,, Nyonya Fu, ke, kenapa anda bisa bicara seperti itu, kami tidak ada bilang tidak menyukai keberadaan anda '' ucap salah satu wanita itu dengan gugup, karna bagaimanapun juga yang ia lawan adalah istri Fu Sihan, pria yang tidak bisa dia singgung dengan sembarangan, bisa bisa nyawanya melayang saat ini juga.
'' Kalian memang tidak mengatakan seperti itu, tapi dengan cara kalian menatapku, itu sudah menunjukkan kalau kalian tidak menyukai keberadaanku '' sahut Zhou Yi panjang lebar.
'' Nan, cepat usir mereka berdua, jangan membuat istriku tidak nyaman '' perintah Fu Sihan dingin.
'' Ah, baik ''
Pei Nan langsung memanggil kedua bodyguardnya, dan menyuruh mereka untuk membawa keluar dua wanita sewaannya, sedangkan kedua wanita itu mau tak mau harus pergi, karna mereka masih sayang dengan nyawa mereka.
Setelah kedua wanita sewaan Pei Nan pergi, Long Moshen yang sejak tadi diam tiba tiba tertawa, membuat mereka bertiga menoleh ke arahnya.
'' Apa yang kamu tertawakan? '' tanya Fu Sihan.
Long Moshen menggelengkan kepalanya. '' Tidak ada, aku hanya ingin tertawa saja '' sahutnya dengan santai sembari menyesap anggur.
Sedangkan Zhou Yi diam diam memperhatikan Long Moshen, dia ingat di dalam novel keperibadian Long Moshen hampir sama dengan Fu Sihan, tegas dan tak banyak bicara, hanya saja selama hidupnya Long Moshen tidak pernah menaruh rasa pada wanita manapun, bagi Long Moshen semua wanita sama saja merepotkan.
" Hais,, yang satunya suka main wanita, yang satunya lagi tidak suka wanita, dan satunya lagi di butakan oleh wanita, mereka bertiga benar benar saling melengkapi " batinnya menggelengkan kepala.
Beberapa saat telah berlalu, Zhou Yi begitu puas saat mengelilingi area basecamp miliki Fu Sihan dan kedua sahabatnya ini, karna di lengkapi dengan berbagai macam tempat olah raga, termasuk arena balap mobil, entah siapa yang suka balap mobil dari antara mereka bertiga, karna di dalam novel tidak tertulis.
Dan saat ini Zhou Yi sedang duduk di sofa, tengah memperhatikan Fu Sihan dan kedua sahabatnya yang sedang latihan menembak, Zhou Yi tahu sebagai kepala keluarga mereka bertiga memang di haruskan untuk bisa memiliki keahlian beladiri dan menembak, karna di luar sana keselamatan mereka sangat terancam, meskipun sampai saat ini belum ada hal buruk yang menghampiri mereka, setidaknya mereka sudah tahu cara melindungi diri sendiri untuk berjaga jaga.
'' Sihan, bagaimana pernikahanmu dengan Yi yi ? '' tanya Pei Nan di sela sela berlatih menembak.
Fu Sihan menoleh sekilas, lalu kembali menekan pelatuknya.
Dor
'' Pernikahan kami baik baik saja '' sahut Fu Sihan meletakkan pistolnya karna sudah selesai, begitu juga dengan Long Moshen dan Pei Nan, mereka juga ikut meletakkan pistol mereka.
'' Benarkah?, bukannya kamu menikahinya agar dia tidak membuat ulah dengan keponakan ipar kesayanganmu itu, si Lin Mie Mie ?'' kini Long Moshen yang bertanya.
Kedua sahabat Fu Sihan tidak ada yang tahu, kalau Fu Sihan pernah diam diam menyimpan perasaannya pada Lin Mie Mie, jadi yang mereka tahu Fu Sihan menikahi Zhou Yi, agar Zhou Yi tidak mengusik rumah tangga Gu Yancheng dan Lin Mie Mie sebagai gadis yang di anggap keponakan kesayangannya.
Fu Sihan menghela nafas lalu menoleh kebelakang, dimana terlihat Zhou Yi sedang menatapnya dari tempat duduk yang lumayan jauh dari tempat dirinya berada.
'' Mungkin dulu tujuanku menikahinya untuk itu '' tukas Fu Sihan. '' Tapi sepertinya sekarang sudah berubah, aku benar benar ingin membangun rumah tangga yang bahagia dengannya '' imbuhnya.
Pei Nan dan Long Moshen sama sama terkejut.
'' Kamu mencintainya? '' tanya Pei Nan.
'' Hem, sepertinya begitu '' sahut Fu Sihan jujur dengan senyuman samar yang tersungging di sudut bibirnya.
Zhou Yi lama lama merasa bosan, karna hanya duduk menonton Fu Sihan dan kedua sahabatnya latihan menembak, lalu dia bangkit dan pergi ke arah Fu Sihan dan kedua sahabatnya.
'' Yi yi, ada apa? ''
Fu Sihan menghampiri Yi yi yang berjalan ke arahnya.
'' Aku bosan '' jawabnya sembari berjalan melewati Fu Sihan begitu saja.
Fu Sihan berbalik dan mengikuti Zhou Yi.
'' Kamu mau pulang ? '' tanya Fu Sihan dari belakang.
Zhou Yi menggelengkan kepalanya, kedua netranya menatap pistol milik Fu Sihan, dia ingat beberapa bulan sebelum dirinya di bunuh ole para mantan kekasihnya, dirinya sempat mendaftarkan diri sebagai agen rahasia, sayangnya sebelum tahu hasilnya dirinya di terima apa tidak, dirinya sudah lebih dulu mati terbunuh.
'' Jangan!! '' seru Long Moshen saat Zhou Yi hendak menyentuh pistol milik Fu Sihan.
'' Kenapa ? '' tanya Zhou Yi dengan wajah polosnya.
'' Yi yi, jangan menyentuh pistol sembarangan ya, bahaya '' tukas Fu Sihan mengelus lembut rambut Zhou Yi, agar dia tidak tersinggung dengan ucapannya, mengingat Zhou Yi mudah sekali merajuk.
'' Memangnya kalau cuma menyentuh langsung meledak?, tidak kan '' sahut Zhou Yi ketus.
Fu Sihan menarik nafasnya mendengar nada ketus Zhou Yi, dia harus siap siaga jika setelah ini Zhou Yi merajuk padanya.
'' Bu,, bukan begitu,, ''
'' Ah sudahlah, kalau memang tidak boleh, aku tidak akan menyentuhnya '' potong Zhou Yi cepat lalu berbalik dan melenggang pergi.
'' Hah '' Fu Sihan menghela nafasnya kasar, melihat Zhou Yi pergi dengan wajah cemberut, lalu dia segera ikut pergi menyusulnya.
Long Moshen dan Pei Nan hanya bisa tercengang melihat Fu Sihan pergi menyusul Zhou Yi.
'' Moshen, ternyata masih ada orang yang di takuti oleh Tuan Muda Fu kita '' gumam Pie Nan.
Long Moshen menganggukkan kepalanya. '' Hem, kamu benar ''
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍