Kisah Cinta Bawang Merah Bawang Putih

Sepulang kerja, Noah menelepon Red tapi tidak di angkat. Noah akhirnya memutuskan pergi menjemput Red di kantornya. Sesampainya di sana Noah semakin kesal karena Red sudah pulang bahkan Red tidak mengangkat telponnya dan mengabarinya.

"Ada apa dengannya ? Kenapa dia menghindari ku lagi.. Awas saja kau Red.. Kalau aku menemukanmu, aku akan menghukum mu ", ucap Noah dengan wajah kesal.

Noah memilih pulang ke penthouse dan membersihkan diri. Malam harinya Noah ke Bar untuk sekedar minum. Noah ingin melepas lelah karena pekerjaannya yang menumpuk dan juga Red yang sampai sekarang tidak mengabarinya.

Sesampainya di Bar , Noah duduk di depan bartender dan memesan minuman.

"Bisa kita bicara sebentar di luar.. ", ucap seorang pria di samping Noah.

Noah yang baru hendak meminum minumannya memandang ke arah pria tersebut. Pria tersebut rupanya Juna orang yang tadi siang dia lihat bersama dengan Red.

"Kebetulan.. Aku juga ingin berbicara denganmu ", ucap Noah dengan tatapan tak suka.

Mereka berdua akhirnya ke rooftop yang ada di Bar. Sesampainya di rooftop keadaan di sana sepi dan tidak ada orang lain selain mereka berdua.

"Aku dan wanitamu saling menyukai. Aku harap kau mengakhiri hubungan kalian yang di paksa ", ucap Juna membuka percakapan.

Noah yang mendengar ucap Juna merasa emosi tapi dia tak menunjukkannya.

"Bukankah seharunya kau sadar diri, menginginkan milik ku.. ", ucap Noah

"Kau yang seharunya menjauh dari wanitaku..", lanjut Noah.

"Tidak.. Dari awal dia wanitaku dan kami saling mencintai..", ucap Juna.

Bugh..

Noah meninju pipi Juna dan di balas Juna yang meninju balik Noah. Mereka berdua saling memukul satu sama lain.

Bugh..

Bugh..

Braaak

Pyaaar...

Perkelahian terus terjadi, barang barang di sana berhamburan karena perkelahian mereka. Bahkan tidak ada dari mereka yang menghentikan pukulan mereka.

Mereka saling melayangkan tinju ke masing masing tubuh dan wajah. Cukup lama mereka saling menghajar. Sampai akhirnya mereka berdua kelelahan dengan wajah yang sudah babak belur dan tidak ada yang memenangkan perkelahian ini karena mereka berdua sama sama kuat.

Mereka berdua akhirnya terbaring di lantai rooftop dengan nafas yang memburu sambil mengistirahatkan tubuh mereka yang kelelahan akibat perkelahian mereka.

"Aku akan melamar Red minggu ini.. Aku pastikan kau tak akan bisa merebutnya dariku ", ucap Noah dengan nafas yang tak beraturan.

"RED ??? ", ucap Juna langsung membawa pandangannya ke Noah.

"HEII.. Apa otak kau tergeser... Kita sedang membahas White.. ", ucap Juna yang nafasnya juga tak beraturan.

Noah langsung memalingkan wajahnya menghadap Juna dengan wajah yang babak belur.

"Siapa wanitamu yang ku maksud ? ", ucap Noah langsung mendudukkan tubuhnya.

Juna ikut bangun dan duduk menghadap ke arah Noah yang wajahnya juga babak belur karena ulahnya.

"Tentu saja White... ", ucap Juna sambil mengelap darah di pinggir bibirnya.

"Ooohhh SHIIIIT... Kau seharunya berbicara yang jelas..", ucap Noah jengkel dengan Juna.

"Kau kira aku akan tahu kalau wanitamu adalah Red, sedangkan gosip di luar sana kau akan bertunangan dengan White.. ", ucap Juna yang di buat kesal juga oleh Noah.

"Kau tak tau hal ini, atau pura pura tak tau.. Gara gara kau, wajah tampanku terluka ", lanjut Juna narsis.

"Kenapa kau salahkan aku, kau yang duluan memulainya.. ", ucap Noah kesal.

"HEEEIIII... Kau yang memukulku duluan.. Aku hanya ingin berbicara secara gentle denganmu...", lanjut Juna.

Juna akhirnya berdiri dan ingin pergi dari Bar karena merasa tak ada yang perlu di bicarakan lagi.

"Aku rasa Red juga pasti salah paham dengan gosip yang beredar.. ", ucap Juna sebelum akhirnya pergi meninggalkan Noah sendirian di rooftop.

Noah memikirkan apa yang di ucapkan Juna tadi. Noah menganggap sikap Red yang tak mengabarinya kabar karena gosip yang beredar antara dia dan White.