NovelToon NovelToon
Cinta & Cappuccino

Cinta & Cappuccino

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Kisah cinta dua sejoli, yang kembali terjalin setelah beberapa tahun terpisah, kini diuji kembali. Sosok dari masa lalu yang mencoba menghancurkan hubungan mereka, hingga membuat keduanya berada dalam pilihan yang sulit, bahkan hampir meregang nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15

Alvian memutuskan pulang ke unitnya, dan ia berjanji akan menjemput sang kekasih esok pagi untuk pergi bersama ke kantor.

Namun Raisya menawarkan Alvian dan kedua sahabatnya untuk sarapan bersama di unitnya. Alvian pun mengangguk mengiyakan tawaran sang kekasih.

Lalu ia mengecup kening Raisya sebelum pamit ke unitnya. Raisya mencium tangannya dan Alvian pun berjalan sambil melambaikan tangan, dan dibalas oleh Raisya sambil tersenyum bahagia.

*************************

"Lu sudah balik, gw kira mau nginep disana?" tanya Reza nyablak.

"Gila lu, ya gak boleh lah kan bukan muhrim!" jawab Anton sewot.

Alvian hanya menggeleng melihat kelakuan kedua sahabatnya itu.

"Besok Sya ngundang kita sarapan disana sebelum ke kantor!" ucapnya sambil berlalu ke kamar.

"Sya? Siapa sya?" Tanya Reza kepada Anton.

"Raisya kali, kan barusan dia habis dari sana!" jawab Anton sambil mengedikan bahu dan berlalu menuju kamar mereka.

Ya di unitnya Alvian hanya ada dua kamar, satu yang dihuni Alvian dan satu lagi di huni oleh kedua sahabatnya, bukan karena tidak mampu menyewa apartement yang lebih banyak kamarnya, hanya saja Reza yang penakut tidak mau tidur dikamar sendirian, dan itu sudah menjadi rahasia umum bagi mereka.

******************

Setelah mengganti pakaiannya, dan bersih-bersih, Al lalu naik keatas ranjangnya. Ia begitu bahagia sekali.

Mengingat awal pertama ia jumpa dengan Raisya, membuatnya terluka karena harus menghadapi penjambret yang berusaha mencuri tasnya.

Dan kini ia bisa bersama Raisya lagi walau harus membuat tangannya terluka dulu karena menyelamatkannya dari Laura yang mencoba menikam wanita yang dicintainya itu dengan vas.

Takdir memang tidak bisa ditebak. Seolah kehadiran Alvian selalu berada diwaktu yang tepat untuk melindungi Raisya.

Alvian bahagia sekali akhirnya cinta yang selama ini ia pendam sudah berbalas. Seperti ada kupu-kupu yang menggelitiki perutnya ia terus tersenyum sendiri, apalagi saat mengingat bahwa ia sudah mencium gadis pujaan hatinya itu.

Entah mendapat keberanian dari mana, Alvian pun heran dengan dirinya sendiri yang bisa sampai bisa melalukan itu. Bahkan untuk memikirkannya saja tidak pernah.

Al memang sudah menceritakan alasannya mengapa ia dulu menghilang tanpa kabar. Namun ia tidak menceritakan mengenai Andrew.

Dipikirnya Raisya tidak perlu tau masalah Andrew, karena ia sendiripun sudah tidak mengetahui dimana keberadaan kakak angkatnya itu.

**********************

Disisi lain Raisya pun sedang bahagia, hatinya berbunga-bunga, mengingat semua yang sudah terjadi antara dirinya dan Alvian.

Hingga tiba-tiba ia mengingat sesuatu dimasa lalunya. Kejadian yang sangat ingin ia lupakan, karena kejadian itu sampai merenggut nyawa sahabat baiknya.

.Flash back On

Pamela adalah sahabat Raisya, mereka bersahabat dari masih sekolah menengah atas. Namun saat kuliah, mereka tidak bersama karena Raisya kuliah diluar negeri.

Kemudian mereka bertemu kembali saat menjadi anak magang disebuah cabang perusahaan besar di kota itu.

Raisya dan Pamela memutuskan untuk tinggal bersama sebagai pelepas rindu, setelah bertahun-tahun berpisah. Mereka memutuskan menempati sebuah kamar kost-kostan, agar suasananya hangat karena bisa berbaur dengan anak kost yang lain.

Raisya mengikuti kemauan sahabatnya itu, padahal tadinya Raisya ingin membawa Pamela tinggal di apartement saja agar fasilitasnya lebih lengkap.

Namun Pamela tidak nyaman jika harus tinggal diapartemen, maka Raisya mengalah dan menyetujui keinginan sahabatnya itu.

Suatu hari Pamela curhat kepadanya mengenai tuan muda yang tidak lain adalah anak bosnya. ia mendapat perlakuan kurang menyenangkan.

Ia dilecehkan dan selalu diperlakukan tidak senonoh saat mengantarkan apapun ke ruangan sang tuan muda.

Raisya yang kala tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa menenangkannya. Hampir setiap pulang kerja Pamela menangis dan mengeluh.

Ditambah lagi orang tuanya yang selalu menelepon memintanya agar menyetujui perjodohan dengan kepala desa duda anak dua, pilihan orang tuanya. Pamela jelas menolak, dan ia memilih untuk tetap bekerja.

Ia pernah berkata kepada Raisya jika ia sudah tidak kuat dan ingin resign, namun ia tidak pernah mengatakan apa alasannya. Namun ia tidak pernah benar-benar melakukannya, karena ia diancam oleh sang tuan muda. Apalagi jika ia berani menceritakan perlakuan apa saja yang sudah dilakukan tuan muda itu kepada orang lain.

Selama ini yang Raisya tau adalah, jika Pamela hanya dicolek-colek atau dipandang dengan tatapan yang menjijikan, oleh tuan muda itu, tidak lebih.

Padahal kenyataan sebenarnya ialah Pamela pernah diperk*sa bahkan sampai berkali-kali, tapi apa daya, ia sungguh tidak bisa meminta tolong kepada siapapun, karena jika sampai itu terjadi, maka sang tuan muda tidak segan-segan untuk melenyapkannya.

Beberapa bulan berlalu, suatu hari Raisya yang baru pulang dari dinas luar kota bersama seniornya, tidak sempat pulang ke kostan dan lalu pergi kekantor, mendapat kabar pahit bahwa sang sahabat melakukan bun*uh diri di kostannya.

Raisya yang mendapat kabar tersebut dari teman satu kostannya buru-buru pulang dan ia melihat sendiri bagaimana jasad sahabatnya masih tergantung denga mata terbelalak dan lidah yang menjulur.

Seketika itu ia histeris, tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja ia lihat. Ia menangis sejadi-jadinya, ia berontak dan hendak memegang jasad Pamela namun dicegah oleh pemilik kostan.

Tidak diketahui apa motif dari perbuatannya. Raisya hanya berpikir jika ia sengaja mengakhiri hidupnya karena tekanan pekerjaan serta desakan orang tuanya yang memaksanya untuk menikah.

Berhari-hari Raisya menangis, lalu iapun memutuskan untuk pindah dari kostan itu dan mencari apartement saja. Karena ia dipindahkan ke kantor pusat yang jaraknya cukup jauh dari kostan dan lagi pula dikamar itu terlalu banyak kenangan dengan Pamela membuatnya selalu bersedih.

Sampai pada saat ia berkemas, ia menemukan buku diary milik Pamela. Ia membaca buku tersebut, dan seketika itu juga air matanya menetes dengan derasnya.

Raisya merasa menyesal mengapa ia tidak menyadari apa yang terjadi dengan sahabatnya itu, bahkan perubahan tubuhnya, yang ternyata Pamela sedang mengandung seorang anak hasil dari pemerk*saan yang dilakukan tuan mudanya itu.

Pantas saja tidak seperti biasanya, seminggu sebelum kejadian bun*h diri itu, Pamela berkata kepada Raisya, jika ia akan menjalani hidup baru, dan sejujurnya terlihat dari raut wajah Pamela, ia begitu bahagia, bahwa ia akan menjadi seorang ibu, namun ia masih merahasiakan dari Raisya.

Raisya yang penasaran mendesak Pamela untuk bercerita, namun Pamela menolak. Ia berjanji akan mengatakannya setelah Raisya kembali ke kantor. Karena malam itu Raisya sedang berkemas untuk dinas luar kotanya menemani senior, dan Pamela meminta Raisya untuk membawakan asinan kiamboy kesukaannya karena ternyata ia sedang mengidam.

Raisya pun mengiyakan, namun sayangnya Raisya tidak sempat membawakan pesanan Pamela dikarenakan jadwalnya diluar kota sangat sibuk hingga ia baru kembali pagi hari, dan lalu ke kantor.

Di diary nya tertulis, jika Pamela bahagia dengan kehamilannya. Bahkan ia tidak peduli seandainya tuan muda tidak mau bertanggung jawab, ia akan merawat anak itu sendiri.

Tapi apa ini, kenyataannya ia mengakhiri hidupnya sendiri. Bahkan di hari terakhir saja ia masih menulis bahwa ia sudah tidak sabar melihat kehadiran sang calon buah hati yang baru saja menginjak usia lima minggu kehamilannya.

Banyak kejanggalan dari kematian Pamela. Ia berusaha mencari tau tapi semua buntu, seolah ditelan bumi, tuan muda itu lenyap begitu saja.

Raisya memang tidak pernah melihat wajah sang tuan muda karena ia dan Pamela bekerja di lantai kantor yang berbeda. Dan lagi pula pria yang selalu disebut tuan muda itu hanya datang beberapa kali saja untuk menggantikan posisi sang presdir.

Sampai ia akhirnya ia pindah ke kantor pusat dan apartement barunya, ia mulai bisa melupakan masalah Pamela sesaat karena kesibukannya bekerja, lalu kemudian ia bertemu dengan Vian.

Flash back off

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!