Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 29 " Diary abang
Abang tengah menulis Diary di kafe tepatnya di tempat kerja nya sambil duduk menatap fokus pada foto keluarga.
David lelaki tinggi , berkulit cerah, kurus, gigi nya gingsul kanan dan kiri. hidung mancung alis tebal terdapat tanda lahir di leher kirinya. Ketampanan nya tak mampu membuat Diani wanita berambut panjang sebokong , berkulit putih , bola mata nya indah , jemarinya lentik panjang , rambut panjang nya bergelombang .kecantikan nya mampu membuat David jatuh cinta padanya , tapi di balik semua itu dia kasar ,mudah marah dan tak mencintai adik ku sedikit pun . selama 3 tahun membina hubungan sebagai kekasih nya adik ku menunggu selalu untuk menjadi suami nya tetapi sampai detik ini dia tidak mau menjadi istri nya hanya karana miskin.
Dia tidak bisa menilai akan ketulusan cinta adik ku .tetapi dia malah menjalin kasih dengan pria yg tak lain adalah atasan adik ku sendiri.
Hingga detik ini aku sebagai abang nya tidak pernah merestui hubungan itu. Air mata nya terus jatuh membasahi pipi hanya karna dia menangisi wanita yg tak pernah menghargai nya .
3 tahun adik ku di beri harapan palsu menunggu selalu untuk menjadi suami nya tetapi tak terjadi karna dia selalu beralasan terus .tapi adik ku tetap sabar dalam menanti cinta nya terbalas. Sungguh aku sebagai abang nya sangat sedih melihat perjuangan nya dalam membahagiakan orang yg dia cintai. Dia berusaha untuk membuat Diani bahagia tetapi tidak ada kebahagiaan dalam hubungan itu .
Semua harus berakhir dengan air mata berjatuhan karna Diani lebih memilih lelaki lain.
Suatu hari Di mana dia berulang tahun adik ku datang dengan membawa hadiah indah untuk nya tetapi ketika masuk sudah ada mobil baru terparkir masih baru dan tertulis selamat ulang tahun sayang.
Adik ku diam terpaku dalam memengang kado .ternyata orang yg memberi kado tersebut adalah Ravan Aditya Dika.yg lebih akrab di sapa Ditya.tak lain orang yg memberi kebahagiaan sesaat untuk adik ku. Sampai suatu hari kemudian adik ku menghembuskan nafas terakhir nya karana memiliki satu ginjal saja dan kondisi nya memburuk oleh kelakuan mereka( .Diary Daniel ).
Abang memang bisa melihat masa depan .dia di beri kelebihan itu sejak kecil.
Aku sudah beres mengerjakan sebagian tugas kantor sekarang waktu nya istirahat .
Ditya menepuk pundak ku lalu menarik tangan ku menuju mobil nya.
" vid kita makan di kafe Wima 99 ya" Ditya fokus mengendarai mobil nya.
" iyah " aku tersenyum sambil duduk dengan tenang.
Kami pun sampai di kafe tempat abang bekerja.
" bang " aku turun abang sedang mengontrol kedatangan kopi .
" mau makan apa?" abang merangkul ku sambil tersenyum mata nya melirik ke arah Ditya , hingga Ditya pun menunduk , aku heran kenapa? Pertanyaan itu terlintas di benak ku.
" mau ayam bakar sama minum air mineral botol aja." aku duduk di kursi nomor 56.
" oke , dit mau apa?" abang melirik ke arah Ditya.
" aku mau nasi goreng ayam aja , minum nya air putih dan satu jus mangga." Ditya menatap takut mata abang .
" oke " abang pun masuk , abang selalu melayaniku walau kini dia sudah jadi manajer nya.
Aku tersenyum sambil duduk menunggu.
Di kafe Manaf 25 , Diani sedang berbincang hangat dengan Ririn sahabat nya itu.
" Rin gua senang walau Ditya dingin karna dia mau menjadi kekasih gua." Diani sambil fokus makan.
" oke gua senang jika elu bahagia Di. Kalo kekasih elu yg kurir itu gimana?" Ririn menyedot jus Sirsak nya.
" kok elu tau sih dari mana?" Diani seketika berhenti makan nya.
" dari teman lah dia itu melihat elu mendorong nya sampai tertabrak mobil kan?" Ririn menatap mata Diani.
" iyah , karna gua kesal" Diani melanjutkan makan nya.
" padahal dia itu ganteng loh baik lagi" Ririn memandanginya dengan senyum - senyum.
" udah ah kita pulang gua mau meeting lagi" Diani mengambil uang untuk bayar nya.
" oke traktir ya" Ririn tersenyum sambil mengikuti nya.
Diani hanya diam sambil menuju ke kasir .
Lalu kembali ke kantor nya lagi
Diani tak mau jika ada teman nya yg membahas tentang aku.padahal aku sudah berusaha menjadi kekasih yg terbaik untuk nya.