NovelToon NovelToon
Kutukan Cinta Istri Tak Dianggap

Kutukan Cinta Istri Tak Dianggap

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Paksa / Penyesalan Suami
Popularitas:105.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bareta

(Revisi)

Merasa akhirnya bebas dari ikatan pernikahan dengan Elsa, wanita pilihan orangtuanya, Edward, berniat menata ulang hidupnya dan membangun rumah tangga bersama Lily, sang kekasih.

Namun tanpa disadari saat tangannya menggoreskan tandatangan di atas surat cerai, bukan sekedar perpisahan dengan Elsa yang harus dihadapi Edward tapi sederetan nasib sial yang tidak berhenti merudungnya.

Tidak hanya kehilangan pekerjaan sebagai dokter dan dicabut dari wasiat orangtuanya, Edward mendadak jadi pria impoten padahal hasil pemeriksaan dokter, dirinya baik-baik saja.

Ternyata hanya Elsa yang mampu mengembalikan Edward menjadi pria sejati tapi sayangnya wanita yang sudah terlanjur sakit hati dengan Edward, memutuskan untuk menikah kembali dengan Erwin, adik iparnya.

Apakah Edward akan memaksa Elsa kembali padanya atau memutuskan tetap menjadi pria mandul dan menikahi Lily ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelajaran Tentang Kecewa

Elsa baru saja mengangkat roti dari panggangan lalu membawanya ke meja makan dengan segelas susu saat Edward masuk ke ruang makan dengan gerakan terburu-buru.

“Boleh aku minta rotinya ?” Elsa tidak menjawab tapi menyodorkan piring berisi roti ke arah Edward.

“Aku harus balik ke Jakarta dulu, semalam dari rumah sakit ada yang mengabarkan kalau Lily mengalami kecelakaan dan minta aku datang ke sana karena Lily menunjuk aku sebagai penanggungjawabnya.”

Elsa tidak menjawab dan berusaha tetap terlihat tenang. Ia menghabiskan roti panggang lalu meneguk habis susunya hingga tandas.

Anda benar-benar kelewatan dokter ! Baru semalam minta diberi kesempatan kedua padaku tapi pagi ini anda panik begitu mendengarnya di rumah sakit dan mengambil keputusan sendiri untuk datang memenuhi permintaannya.

“Aku antar kamu ke kampus sebelum ke bandara.”

“Tidak usah, saya bisa pergi sendiri.” Elsa hanya meletakkan piring kotornya di dapur tanpa mencucinya terlebih dahulu.

“Elsa, maafkan aku.”

“Kenapa harus minta maaf ? Kita hanyalah orang asing yang sebentar lagi akan menjadi saudara ipar jadi tidak usah merasa bersalah atas keputusan yang dokter ambil.”

Elsa bergegas keluar dengan perasaan kecewa dan sakit apalagi mendengar nama Lily. Sejujurnya pagi ini Elsa sengaja berlama-lama sarapan dengan niat akan menerima tawaran Edward seandainya pria itu ingin mengantarnya ke kampus tapi lagi-lagi harapan Elsa hanyalah angan-angan.

Sebetulnya Edward ingin melarang saat melihat Elsa naik motor ojek online karena khawatir istrinya sedang hamil tapi kondisinya tidak memungkinkan untuk berdebat dengan Elsa.

****

“Anda dokter Edward ? Suaminya dokter Lily ? Perkenalkan saya dokter Lisa.”

“Iya saya Edward tapi bukan suaminya Lily, kami hanya teman sejawat di rumah sakit.”

Perempuan yang memperkenalkan diri sebagai dokter Lisa menyuruh Edward masuk ke ruang konsultasi lantai 2.

“Maaf kalau saya salah karena dokter Lily bilang anda suaminya.”

“Bukan. Sebetulnya apa yang terjadi pada Lily ?”

“Saya tidak tahu persis kejadiannya, hanya menerima laporan kalau dokter Lily jatuh di depan lobi sebuah hotel karena mengejar seseorang. Detilnya dokter bisa tanyakan langsung pada polisi yang mengurus masalah ini. Intinya, dokter Lily sedang hamil dan bukan hanya kehilangan bayinya tapi benturan keras ke aspal membuat rahimnya mengalami pendarahan hebat dan dengan sangat terpaksa kami harus mengangkatnya.”

“Hamil ?” Edward menautkan alisnya dan bertanya dengan tatapan tidak percaya.

“Iya, hamil 6 minggu. Kondisi rahimnya lemah bukan karena sedang hamil tapi berdasarkan pemeriksaan sepertinya dokter Lily pernah melakukan beberapa kali aborsi. Anda pasti paham efek jangka panjangnya, dokter.”

“Aborsi ? Berapa kali dokter ?”

“Saya belum melakukan pemeriksaan detilnya tapi sepintas sepertinya dokter Lily pernah hamil dan melakukan aborsi sekitar 2 atau 3 kali sebelum yang kemarin.”

“Apa orang yang dikejar Lily datang kemari untuk menemaninya semalam ?”

“Sayangnya tidak, itu sebabnya pihak rumah sakit menghubungi anda atas permintaan dokter Lily.”

“Bagaimana kondisi Lily sekarang, dok ?”

“Terpaksa saya minta perawat untuk mengikatnya karena beberapa kali mengamuk dan berteriak memanggil nama Ega Prasetya. Mungkin setelah bertemu dokter kondisinya akan lebih baik.”

Edward menghela nafas. “Saya akan menemui dan bicara padanya tapi tolong hapus nama saya sebagai penanggungjawab karena saya harus segera kembali ke Yogya, istri saya sedang hamil muda dan membutuhkan saya di sampingnya.”

“Oh selamat dokter Edward. Maaf kami merepotkan anda karena dokter Lily hanya memberikan nomor kontak anda.”

“Tidak apa-apa, dokter Lisa. Saya akan memberikan nomor orangtua Lily untuk urusan lainnya.”

Baru saja Edward memegang pintu ruang konsultasi, dokter Lisa kembali bicara padanya,

“Dokter Edward saya yakin kalau hubungan anda dengan dokter Lily cukup dekat. Bisakah anda membantu kami untuk menyampaikan berita mengenai kondisi rahimnya yang terpaksa kami angkat ?”

Awalnya Edward terlihat ragu-ragu tapi tidak lama ia mengangguk. “Dengan senang hati dokter Lisa.”

**

“Edward ! Aku yakin kamu pasti akan datang begitu mereka menghubungimu. Tolong lepaskan ikatan ini Ed.”

Edward menghampiri ranjang Lily sambil tersenyum tipis lalu berdiri dengan jarak sekitar 2 langkah.

“Ed,” Lily menautkan kedua alisnya. “Ada apa denganmu ?”

“Kenapa menghubungi aku, bukan Ega Prasetya kekasihmu itu ?”

Lily melengos kesal dan bertambah emosi karena gerakannya terbatas gara-gara kedua tangannya terikat.

“Dia bukan kekasihku Ed, aku terpaksa baik padanya supaya posisiku aman di rumah sakit. Aku sengaja berpura-pura waktu itu karena kesal padamu. Berhari-hari kamu hanya mengirimkan pesan, tidak berusaha menemuiku tahu-tahunya aku mendengar kabar kamu ada di Yogya untuk menemui gadis kampung itu,” sungut Lily.

Edward tersenyum sinis. “Darimana kamu mendengar berita itu ? Bahkan aku tidak tahu kalau Elsa berada di Yogya dan mulai sekarang jangan lagi menyebut istriku dengan panggilan gadis kampung !”

Lily mengernyit lalu tertawa dengan wajah sinis. “Pelet apa lagi yang dia berikan padamu Ed ?”

“Seharusnya pria itu, Ega Prasetya, ayah bayimu yang kamu suruh datang kemari bukannya merepotkan suami orang !”

“Ed, apa maksud perkataanmu ? Jangan bilang kamu berniat rujuk kembali dengan gadi… maksudku Elsa !”

“Ternyata kamu perempuan murahan yang tidak masalah menjual tubuh demi mendapatkan keinginanmu dan sekarang silakan tuai hasil perbuatanmu.”

“Apa maksudmu Edward ?”

“Dokter sudah memberitahuku kalau kamu pernah hamil sebelum ini dan melakukan aborsi bahkan sampai 2 atau 3 kali dan semalam kamu baru saja kehilangan anakmu dengan Ega.”

Lily terdiam setelah sempat terkejut mendengar ucapan Edward dan melihat tatapan sinis pria itu.

“Semalam bukan hanya kehilangan janinmu tapi dokter terpaksa mengangkat rahimmu juga.”

“Jangan bohong Ed !”

“Untuk apa aku berbohong ?”

“Tidak mungkin ! Tuntut mereka Ed ! Berani-beraninya mereka mengambil tindakan tanpa ijin dariku atau keluargaku. Kenapa mereka tidak bertanya padamu dulu sebelumnya, Ed ?”

“Kamu lupa kalau polisi membawamu kemari dalam keadaan pingsan ? Aku yakin kalau tidak ada namaku di situ karena sudah lama kamu memblokirnya.” Edward tersenyum sinis.

“Sebagai dokter kamu pasti paham bagaimana prosedur dan aturannya Lily jadi tidak usah mencari masalah baru. Tuntut saja kekasihmu itu karena membiarkanmu masuk ke rumah sakit ini sendirian, dan pastikan apakah dia sungguh-sungguh seorang dokter atau hanya karena keluarganya pemilik rumah sakit.”

“Jadi kamu akan meninggalkan aku karena sudah tidak bisa memberikanmu keturunan ? Bukankah masih ada kemungkinan kamu memiliki anak dengan perempuan yang tidur denganmu di hotel ? Aku bersedia membesarkannya sebagai anak sendiri, Ed.”

Edward kembali tersenyum miring sambil menggelengkan kepalanya.

“Aku sudah memastikan pada diriku kalau hubungan kita berakhir sejak kejadian di parkiran. Terlalu banyak kesalahan yang aku perbuat selama bersamamu hingga banyak orang kecewa karena aku terlalu percaya padamu Lily dan akhirnya aku benar-benar menjadi orang yang paling kecewa karena kamu telah membohongiku selama ini.”

“Ed aku mencintaimu.”

“Tidak usah lagi bicara cinta, jijik aku mendengar kata itu keluar dari mulutmu. Urusanku denganmu sudah selesai dan aku berharap pertemuan ini akan menjadi yang terakhir untuk kita.”

“Ed ! Edward ! Edward Hartawan ! Jangan pergi !”

Lily kembali mengamuk dan berteriak tapi Edward tidak peduli, terus melangkah meninggalkan perempuan yang sangat tega mempermainkan perasaannya selama hampir 8 tahun dan memberinya pelajaran tentang arti kecewa yang sebenarnya.

1
Noval Ikhwan Imanida
Lumayan
Sunaryati
Jika boleh minta up-nya rutin tiap hari Thoor
Baretta: Terima kasih kak 🙏🙏
Uthie: Syafakillah syifaan'aajilan..
semoga sehat-sehat wal'afiat selalu Thor ❤️❤️❤️
total 3 replies
Sunaryati
suka
Sri Wahyuni
menarik ceritanya anjut thor
Arin
/Heart/
Soraya
lanjut thor
Nelly Hidayati
Luar biasa
Uthie
itulah akibat Kinan yg bodoh telah menilai laki2 yg salah 😏🤨🤨😤
Putri Chaniago
jgn sampai Erwin mo tanggungjawab terhadap Kinan
Okah Collection
alhamdullilah erwin udah mutusin kinan
Sunaryati
jangan sampai minta pertanggung jawaban Erwin, toh sudah putus
Lee Mba Young
paling tidur ma laki yg kemarin itu kan kapok lah, putus bukan instropeksi diri mlh mabuk hadehhh.
ntar minta Erwin tanggung jawab lagi 😅😅😅😅
Uthie
Hahahaa.... cerita yg paling seru tuhhh kalo ada unsur saling membakar cemburu gtu 🤣🤣👍
Anonymous
k
Soraya
Edward kena sindir terus sama Elsa
Diny Julianti (Dy)
ngeselin hbs diselingkuhin, baik2 m Elsa
Diny Julianti (Dy)
emang enak
Soraya
lanjut thor
Uthie
Pengagum dokter Edward itu kayanya 🤨
Uthie
Aahhhhh..... sweetnya mereka /Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!