NovelToon NovelToon
Trapped In Forbidden Desire

Trapped In Forbidden Desire

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:78.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mutzaquarius

Axeline tumbuh dengan perasaan yang tidak terelakkan pada kakak sepupunya sendiri, Keynan. Namun, kebersamaan mereka terputus saat Keynan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya.

Lima tahun berlalu, tapi tidak membuat perasaan Axeline berubah. Tapi, saat Keynan kembali, ia bukan lagi sosok yang sama. Sikapnya dingin, seolah memberi jarak di antara mereka.

Namun, semua berubah saat sebuah insiden membuat mereka terjebak dalam hubungan yang tidak seharusnya terjadi.

Sikap Keynan membuat Axeline memilih untuk menjauh, dan menjaga jarak dengan Keynan. Terlebih saat tahu, Keynan mempunyai kekasih. Dia ingin melupakan segalanya, tanpa mencari tahu kebenarannya, tanpa menyadari fakta yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Keynan melirik jam di pergelangan tangannya. Jari-jarinya mengetuk permukaan meja dengan ritme yang beraturan seolah menghitung setiap detik yang terlewatkan.

Begitu jarum jam menunjukkan pukul sebelas siang, ia bergegas merapikan meja dan bangkit dari kursinya. Ia keluar dari ruangannya dan berpapasan dengan Andrian yang menatapnya heran.

"Anda mau ke mana, Tuan?" tanya Andrian dengan wajah penasaran.

"Aku akan pergi sebentar. Untuk sementara, kau yang menangani perusahaan," ujar Keynan singkat, tanpa memberi ruang untuk pertanyaan lebih lanjut.

Andrian sedikit terkejut dengan perintah mendadak itu, namun ia merespon dengan cepat. "Ba-baik, Tuan."

Keynan tidak langsung pergi. Ia berbelok, menuju departemen dimana Axeline berada.

Wanita itu tengah fokus dengan pekerjaannya, sampai-sampai tidak menyadari kehadiran Keynan, hingga ketukan di mejanya membuatnya tersentak. Ia mendongak, menatap pria itu dengan tatapan terkejut.

"Ikut aku. Sekarang!" perintah Keynan tegas, tanpa memberinya kesempatan untuk bertanya atau membantah.

Axeline menarik napas dalam, menahan gejolak di dadanya. Tanpa berkata-kata, ia menutup dokumen di tangannya, meraih tasnya, lalu beranjak dari kursi, menyusul Keynan yang sudah lebih dulu melangkah pergi.

Kini, keduanya berdiri di depan lobby, menunggu dalam diam. Axeline melirik pria yang saat ini berdiri di sampingnya dengan tatapan penasaran, kemana mereka akan pergi?

Namun, tidak lama setelahnya, seorang penjaga memarkirkan mobil Keynan tepat di depan mereka. Dan setelah keluar dari mobil, penjaga itu menyerahkan kunci mobil pada Keynan.

Tanpa sepatah kata, Keynan mengambil kunci tersebut, lalu membuka pintu mobil untuk Axeline. "Masuk," perintahnya singkat.

Axeline menatap Keynan ragu. "Kita mau ke mana? Maksudku, aku masih punya banyak pekerjaan, jadi ..."

Keynan tidak menggubris. Ia mengambil ponselnya, menekan beberapa angka, lalu menempelkan perangkat itu ke telinganya. Setelah panggilan tersambung, tanpa basa-basi, ia menyodorkan ponsel itu kepada Axeline.

"Jangan salah paham. Aku hanya disuruh," ujarnya dengan suara yang terdengar datar namun tegas.

Axeline menatap Keynan sesaat, sebelum mengambil ponsel tersebut dan menempelkannya ke telinga.

"Kau sudah sampai mana, Keynan? Oh ya, jangan lupa ajak Axeline," suara Nayya terdengar jelas dari seberang.

Axeline tertegun. "A-Aunty?"

"Oh, ternyata ini kau. Kalian sudah sampai mana? Aunty sudah menunggu sejak tadi," suara Nayya terdengar lembut namun tegas di seberang telepon.

"O-oh, ka-kami baru keluar dari kantor. Sebentar lagi kami sampai," jawab Axeline, sedikit gugup.

"Ya sudah, kalau begitu, Aunty tunggu. Hati-hati di jalan, ya." Setelah itu, panggilan terputus. Axeline menatap layar ponsel yang berubah gelap, lalu menyerahkannya kembali pada Keynan.

"Sekarang, masuk!" perintah Keynan tanpa memberi celah untuk protes.

Axeline menghela napas, menyadari bahwa ia tidak punya pilihan. Awalnya, ia mengira Keynan mengajaknya pergi karena ada urusan pekerjaan. Namun, setelah mengetahui bahwa mereka hanya berdua, kecurigaan mulai tumbuh. Ia sempat ingin menolak, tapi begitu tahu tujuan mereka adalah menemui Nayya, tidak ada lagi alasan untuk menolak.

"Sebenarnya, untuk apa Aunty meminta kita menemuinya?" tanyanya, mencoba menggali informasi pria itu.

Keynan hanya mengangkat bahunya ringan. "Entahlah. Kenapa tadi kau tidak bertanya langsung pada Mommy?"

Axeline mendesah pelan, lalu memalingkan wajah ke arah jendela. "Aku harap ini bukan akal-akalan mu agar kita bisa berdua seperti ini."

Keynan tidak merespons. Tanpa mengubah ekspresi, ia menyalakan mesin mobil, lalu melajukan kendaraannya, meninggalkan tempat itu tanpa banyak kata.

Tidak butuh waktu lama, mereka akhirnya tiba di restoran tempat Nayya menunggu. Keynan turun lebih dulu, berniat membukakan pintu untuk Axeline. Namun, sebelum sempat melakukannya, wanita itu sudah keluar sendiri tanpa menunggunya.

Keynan menatap punggung Axeline yang berjalan begitu saja ke dalam restoran tanpa menunggunya.

"Lakukan sesukamu, Axeline. Tapi, aku tidak akan menyerah," gumamnya pelan sebelum akhirnya menyusul wanita itu masuk.

Begitu di dalam, Axeline menoleh ke sekeliling, matanya mencari sosok yang ia cari. Sampai ia menemukan Nayya melambaikan tangan dari sudut ruangan. Senyum manis mengembang di wajahnya, dan ia segera melangkah mendekat.

"Maaf membuat Aunty menunggu," ucapnya sambil memeluk Nayya singkat sebelum mengambil tempat duduk di hadapannya.

Nayya tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, sayang."

Tatapannya kemudian beralih pada Keynan yang tanpa ragu langsung duduk di sebelah Axeline.

"Jadi, untuk apa Mommy meminta kami kemari?" tanya Keynan, nada suaranya terdengar lugas dan ingin segera tahu tujuan pertemuan ini.

"Nanti kalian juga akan tahu. Sekarang, kita makan siang dulu, ya."

Axeline melirik Keynan sekilas. "Ternyata dia benar-benar tidak tahu alasan Aunty meminta kami kemari," batinnya, semakin penasaran dengan maksud di balik undangan makan siang ini.

Setelah beberapa saat menunggu, pesanan mereka akhirnya disajikan di atas meja. Aroma lezat segera menguar, tetapi suasana tetap hening. Tanpa banyak bicara, mereka mulai menyantap makanan masing-masing.

Nayya, yang duduk di seberang mereka, mengamati keduanya secara bergantian. Ada sesuatu dalam sikap mereka yang terasa janggal. Seolah-olah mereka menyembunyikan sesuatu darinya.

Setelah beberapa saat diam, Nayya akhirnya membuka suara. "Sebenarnya, Mommy ingin mengajakmu bertemu dengan Miss Claire," ucapnya santai, tetapi cukup untuk menarik perhatian mereka.

Keynan menghentikan gerakannya. Keningnya berkerut, merasa asing dengan nama itu. Begitu juga dengan Axeline, yang juga tidak mengenalnya, tetapi ia memilih untuk diam dan mendengarkan.

"Miss Claire? Siapa dia?" tanya Keynan akhirnya.

"Wedding planner," jawab Nayya ringan. "Mommy ingin berkonsultasi dengannya untuk acara pertunanganmu nantinya."

DEG!

Tubuh Axeline menegang seketika. Pergerakannya terhenti, tetapi dengan cepat ia mengendalikan ekspresinya, berusaha bersikap seolah semuanya baik-baik saja.

Berbeda dengan Keynan. Tatapan matanya berubah tajam, reaksinya jauh lebih nyata dibanding Axeline.

"Aku tidak mau," tolak Keynan tegas, tanpa ragu sedikit pun.

Nayya menatapnya tajam, tidak terima dengan jawaban itu. "Hei, kau tidak boleh begitu! Pagi ini, Agnes dan ibunya datang menanyakan persiapan pertunangan kalian. Itu sebabnya Mommy menyuruhmu kemari," serunya dengan nada suara yang sedikit meninggi.

Keynan menarik napas dalam, jelas tidak menyukai arah pembicaraan ini. Dengan gerakan cepat, ia meletakkan peralatan makannya ke meja dengan kasar, bunyinya terdengar nyaring di tengah keheningan.

Lalu, tanpa pikir panjang, ia bangkit dari duduknya. "Maaf, Mom. Aku tidak mau. Ayo kita pergi!" ujarnya, berbalik dan melangkah pergi begitu saja.

Namun, sebelum ia benar-benar pergi, suara Nayya berhasil menghentikan langkahnya.

"Kenapa kau menolak? Bukankah kau sudah setuju untuk bertunangan dengan Agnes? Atau ... kau menyembunyikan sesuatu dari Mommy?" Nayya menyipitkan mata, bibirnya sedikit terangkat membentuk senyuman penuh arti. "Seseorang yang diam-diam kau cintai, mungkin?"

Keynan terdiam. Tubuhnya menegang, tetapi ia tidak segera menjawab.

Sedangkan Axeline, yang sejak tadi berusaha terlihat tenang, kini juga ikut mematung. Wajahnya sedikit menegang, ekspresinya tidak bisa disembunyikan.

Mata Nayya menyipit semakin curiga. Ekspresi Keynan yang diam dan sikap kaku Axeline semakin memperkuat dugaan dalam pikirannya.

1
Nar Sih
ahir nya keyra mengatakan semua rahasia tentang axeline ,semoga alin mau menerima kenyataan ini ,dan bisa hidup bersama keynan
Nar Sih
smoga keyra megatakan siapa alin yg sbnr nya pada axel
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Semoga semua terungkap 🥺
total 1 replies
Nar Sih
lanjutt kak👍👍
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Siyap, kak
total 1 replies
+86
penjarain.. perlu matiin aja
+86: kaka gemoy busy2 sekali sepertinya 😶
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Anjayyyy ..... dicabuli 🥲🥲
total 6 replies
THV
makin gk sabar kak buat kelanjutannya 🤩🤩🤩
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Sabar, ya ... orang sabar, pantatnya lebar. Eh, rejeki lancar. Aamiin
total 1 replies
Baper kusut
Lama ya,,, lamban alurnya.. yg baca gk sabar nich
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Hehehe😁😁😁
total 1 replies
axm
ah gak kapok2 jh si nenes/Awkward/
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Belum kapok kalau belum di gaplok 😂
total 1 replies
Nelita Nopitasari
apa yg akan di rencanakan oleh Ahnes yah
jadi penasaran
thor jgn lama2 up nya
✯Fᴀᴋᴇ 𝐅✯ʰⁱᵃᵗᵘˢ: Yang jelas, anu ... bukan hal yang baik🤭
total 1 replies
Nar Sih
sugeng riadin ngeh kak thor ,mugi sedoyo klentu ugi lepat di pun pangapunten wonten dinten niki ,minal aidin wal faizin mohon maaf lahir batin🙏🙏
+86
jalang plok2 pasti 🌚🌚🌚
Enik Dwi Maritanias
👍
THV
lagiii kakk lagiii gak cukup panjang ini masih kurang 😭😭😭
IamEsthe
kata Daddy, Uncle, Mom itu termasuk ke dalam bahasa asing/daerah, kamu ganti font nya ke italic sbg tanda kalo itu bahasa asing/daerah
+86
dari semua karya kaka gemoy.. lu doank kepan yang banyak tingkah, beneran al ga oong 🦖🦖🦖
THV
lagii dong kakk😭😭😭
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Apakah Keyra masih belum tau rahasia Alexin kalau ternyata bukan anak kandung nya
Nar Sih
sabarr ya keyra ,tpi bnr kta kakak mu klau kmu mesti jujur dan bilang yg sbnr nya demi kebahagiaan putri mu
CTzue Bai'Hamsya II
Luar biasa
𝓜egi
gimana yaa nasib axeline kalo tau kebenarannya, pasti hancur banget dia😭
Nar Sih
seperti nya yg dtg keyvan dan nayya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!