Noureen Aprilia Prayogo, putri tunggal dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. ia harus menikah dengan Cakra Satrio Sanjaya, anak dari sahabat ayahnya demi untuk membuat sang ayah bahagia.
pernikahan yang di dasari tanpa adanya rasa cinta, membuat Noureen merasakan luka batin yang sangat dalam, sebab sehari setelah pernikahan Cakra memintanya untuk tidak terlalu berharap sebab Cakra sudah memiliki wanita di dalam hatinya.
Instagram @Putriyani Mursalim
Facebook @Putriyani Mursalim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriyani Mursalim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Noureen sudah berada di dalam pesawat, pesawat yang ditumpanginya sudah terbang sejak beberapa jam yang lalu. Ia kemudian menyandarkan tubuhnya ke kursi dan menatap keluar jendela, Air matanya terus menetes mengingat semua kenangannya bersama Cakra.
Mas." Gumam Noureen memejamkan matanya.
Noureen lalu membuka ponselnya, ia tersenyum kala melihat foto Cakra terpajang jelas di layar ponselnya.
maafkan aku mas, aku harus pergi meninggalkan mu bersama kenangan kita, walau rasanya begitu sakit yang teramat dalam yang ku rasakan, aku harus rela melepasmu mas. ada baiknya jika kita berpisah sekarang, aku takut jika terus bersamamu akan ada manusia tak berdosa yang ikut merasakan luka ini. Aku akan selalu berdoa agar kamu bahagia bersama kekasihmu mas. Kini aku harus belajar hidup tanpamu. tanpa cinta mu lagi mas." Ucap Noureen mengusap layar ponselnya.
Noureen tersenyum getir, dadanya terasa sakit. Ya Tuhan, ku mohon, kuatkan aku agar aku bisa melupakannya." Lirih Noureen dengan air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya.
Cinta Noureen pada Cakra sangatlah besar, Cakra sering melukai perasaannya tapi ia berpikir positif. ia yakin suatu saat Nanti Cakra akan berubah karena melihat sikap manis Cakra padanya selama ini.
Namun nyatanya salah, ia harus melihat hal yang menyakitkan lagi, ketika melihat Cakra bersama Alea, luka yang selama ini berusaha ia tutupi mengangah kembali.
***
Waktu menunjukkan pukul tiga subuh, Cakra meraba sisi tempat tidur, tetapi kasurnya terasa dingin. kemudian Cakra membuka matanya ia mengerjap - ngerjapkan pandangannya. Noureen tak ada disampingnya. dengan cepat Cakra Bangkit dari berbaringnya ia mengedarkan pandangannya di setiap sudut ruangan tapi nihil Noureen tak ada dimana-mana. Cakra kemudian berjalan ke arah kamar mandi lalu membukanya. kamar mandi juga kosong.
Noureen kamu dimana," lirih Cakra mengusap wajahnya.
Cakra kemudian berlari keluar kamar hotel untuk bertanya kepada resepsionis. tapi nihil tak ada yang melihat Noureen. dengan langkah gontai Cakra masuk ke kamar, belum berapa langkah netranya menangkap sebuah benda pipi dan sesuatu yang mengkilap di atas nakas. Dengan cepat Cakra berlari ke arah nakas.
Black card, ATM, dan Cincin berlian, Cakra mengambil benda itu. Ini semua milik Noureen." Ucap Cakra.
Cakra kemudian berjalan ke arah lemari. Matanya membulat saat tak mendapatkan selembarpun. Pakaian milik sang istri.
Seketika bayangan akan kehilangan sang istri menyeruak di dalam batinnya. Matanya tiba-tiba saja menggembung tanpa terasa setetes cairan bening lolos di pelupuk matanya.
Reen maafkan aku." Ucap Cakra meremas rambutnya menggunakan kedua tangannya.
Cakra kemudian melihat jam. Masih pukul tiga subuh. Tanpa bersiap Cakra mengambil dompet dan memakai mantelnya, tujuannya saat ini adalah bandara, ia akan mencari Noureen di bandara.
Cakra berlari keluar hotel mencari sebuah taksi, setelah mendapatkan taksi, dengan cepat Cakra masuk ke dalam.
Pak tolong antarkan aku ke bandara, tolong ngebut, aku akan membayarmu dua kali lipat." Ucap Cakra kepada sang supir.
Baik tuan." Jawab sang supir.
Setelah dua puluh lima menit akhirnya Cakra sampai di bandara, kemudian ia menyerahkan beberapa lembar uang kepada sang supir.
Terimakasih tuan." Ucap sang sopir.
Cakra hanya mengangguk lalu ia berlari masuk kedalam bandara.
Setelah sampai di dalam Bandara, Cakra mengedarkan pandangannya, ia berlari kesana kemari dan memanggil Nama Noureen tapi Nihil ia tak menemukan keberadaan Noureen, Cakra lalu berlari ke arah ruang informasi.
Permisi pak, apa pesawat tujuan Indonesia sudah berangkat." Tanya Cakra kepada petugas di ruang informasi.
Pesawat tujuan Indonesia penerbangan terakhir sudah berangkat sejak jam sebelas malam tuan. dan penerbangan selanjutnya di jam delapan pagi." Jawab sang petugas.
Cakra kemudian bernafas berat sambil mengusap wajahnya. mau tidak mau ia harus kembali ke Indonesia. Ia sudah tidak peduli lagi soal kerjasamanya dengan perusahaan tuan Daniel ia hanya berfikir bagaimana caranya bisa menemukan Keberadaan Noureen dan meminta maaf agar mau kembali padanya.
Untuk sementara masalah perusahaan biar Alex yang mengurusnya.
.
.
.
Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mampir semoga hari-hari kalian bahagia.
Jangan lupa, Like. Komen. dan vote.😊🙏