Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Keesokan harinya
Lora dan Agatha sedang menikmati makanan di resto setelah bertemu dengan kliennya. Saat menikmati makanannya, mereka di terganggu dengan kedatangan lelaki muda yang gagah didampingi sekretarisnya.
"hai,, boleh bergabung" kata lelaki tersebut
"Rio"kata Lora
"Silakan" lanjutnya dan menikmati makanannya
"maaf mengganggu" ucap Rio setelah duduk di hadapan Lora dan meminta sekretaris nya untuk pergi.
"Santai aja, tidak menggangu kok. Ya kan Lora?" Ucap Agatha
"Hmm" dehem lora
"Lo bukannya Rio si anak management yang kapten basket itu ya" tanya Agatha dan dibalas anggukan olehnya
"omo,, mimpi apa gue bisa duduk sama lelaki yang paling di gilai sama wanita di universitas X"
Rio hanya memasang senyum tipis mendengar ucapan Agatha.
"Ya ampun,, manis banget senyumnya. Bikin jantung gue ngak aman"ucap agatha sambil memegang dadanya
Rio dan Lora hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Agatha.
"ada perlu apa kemari" tanya Lora
"tadi aku jumpa klien dan melihat Lora disini hanya ingin menyapa" ucap Rio tanpa mengalihkan pandangan nya dan tetap menatap Lora. Agatha yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"lora,, aku nggak nyangka kamu pemilik QL" ucap Rio pada Lora. Lora hanya mengangkat sebelah alisnya sebagai jawaban.
"Emm,, Apa aku boleh mengirim proposal kerja sama dengan QL. "
Ting
Lora yang mendengarkan itu langsung meletakkan sendoknya dan mengelap sisa makanan dari mulutnya.
"Boleh"Jawab singkat Lora.
"terimakasih, semoga kita bisa dapat bekerjasama" ucap Rio terus menatap Lora.
Suasana hening menyelimuti mereka. Agatha terus mendumel didalam hati. Sebab rio selalu menatap Lora penuh arti. Sedangkan yang ditatap tidak peka sedikit pun.
"Ra,," panggil Rio
"Hmm" dehem Lora menatap Rio
"Apa aku bisa mengajukan permintaan yang kamu tawarkan waktu itu" ucap Rio
"Hmm" angguk Lora setelah mengingat kata rio
"Maukah kamu menjadi partner aku malam ini" ucapnya
"partner dalam hal apa" bingung Lora
"malam nanti salah satu rekan bisnis ku merayakan anniversary nya dan aku di suruh membawa pasangan. Jadi apakah kamu mau"
"baiklah" ucap Lora setelah sekian lama diam.
Dari arah pintu terlihat sekretaris Rio mendatangi meja mereka dan setelah sampai ia terlihat membisikkan sesuatu pada bos nya.
"lora, kalau gitu aku pamit. Masih banyak kerjaan yang menunggu" ucap Rio
" dan nanti jam delapan aku jemput. Dandan yang cantik ya" lanjutnya sambil mengacak rambut Lora sedikit dan di balas anggukan Lora.
Setelah melihat Rio pergi, Agatha yang sedari tadi penasaran pun akhirnya bertanya pada sahabatnya.
"Ra,, lo ada hubungan apa sama Rio" tanya Agatha serius
"ngak ada hubungan apa-apa" jawab Lora jujur
"Serius ra" desak Agatha dan di balas anggukan oleh Lora
"tapi kenapa tatapannya berbeda. Seperti dia menyukai lo"ceplos Agatha
"Dan lo juga, kenapa langsung terima ajakannya. Kan gue kepo" ucap Agatha dan di balas gelengan oleh Lora
"Aku dan rio ngak ada hubungan apa-apa"jelas Lora
"dan soal kenapa aku menerima ajakannya. Sebab dulu ia pernah membantu ku dan karena ia tidak mau imbalan makannya aku kasih satu permintaan. Permintaan yang tidak merugikan tentunya"lanjut Lora
"Emang dia bantuin lo apa sampai-sampai dengan mudahnya lo membuat keputusan itu " tanya Agatha
Lalu Lora menjelaskan kejadian selama ia kuliah. Dimana seorang lelaki terbilang tampan terlihat terobsesi padanya dan dengan nekat ingin menjadikan Lora kekasihnya. Karena Lora menolak, Lelaki tersebut selalu mengganggu Lora. Sampai suatu hari, saat kampus sudah sepi, ia dibuat terpojok oleh lelaki tersebut. Dan untung nya Rio yang saat itu selesai latihan basket membantunya. Dan mengaku pacarnya supaya Lelaki yang terobsesi padanya tidak menggangu nya lagi. Dan Rio dan Lora berpura-pura pacaran supaya lelaki itu percaya. Sebulan mereka berpura-pura. Lelaki tersebut akhirnya menyerah dan pergi pindah kuliah ke negara lain. Semenjak itu Lora berterimakasih pada Rio dan memberikan ia satu permintaan yang tidak merugikan kedua belah pihak.
"Ya ampun Ra,, Gue kira lelaki itu sudah tobat karena sempat dihajar Ota. Tapi karena itu alasannya" ucap agatha setelah mendengar cerita Lora
"tunggu-tunggu,, masalah seperti ini kenapa Lo ngak cerita sama gue" ucap Agatha menatap tajam Lora
Lora yang melihat Agatha mau marah pun menjelaskan kenapa ia tidak memberitahu nya.
"bukannya aku tidak mau memberi tahu. Tapi saat itu kamu masih masih bersedih atas kepergian oma. Jadi ngak mungkin aku menambah beban kamu" jelas Lora
"Tapi kan sama aja ra, aku ..."
"stt, semua sudah berlalu dan aku baik-baik saja sampai sekarang" potong Lora meyakinkan Agatha
"haa,, baik lah. Tapi berjanjilah, kalau terjadi hal seperti ini tolong beritahu kami yah terutama gue. Gue ngak mau adik kecil gue terluka" ucap Agatha mengacak rambut Lora
"ishh,, that stop. Lihat nih jadi berserakan kan" kesal Lora, Agatha hanya tersenyum melihatnya
"bahagia selalu ra" batin Agatha
#Tbc
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya