NovelToon NovelToon
Teman Diatas Ranjang

Teman Diatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

Catherine dulunya adalah murid kutu buku yang polos dan kerjaannya hanya belajar di perpustakaan. Namun suatu hari, dia terlibat taruhan dengan Bastian. Mereka mereka memulai sebuah taruhan gila dan semenjak itu hidup Catherine benar-benar berubah drastis. Bastian mengajarinya hal-hal aneh dan liar yang tidak pernah Catherine ketahui ataupun coba sebelumnya.

Intinya, Bastian dan Catherine adalah teman di atas ranjang.

Hubungan mereka hanya sebatas sebagai teman yang saling memanfaatkan untuk memuaskan nafsu.

Tidak kurang, tidak lebih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Teman Sekamar

Bastian yang merasa kesal akhirnya mulai buka suara.

“Hei, aku disini,” ujarnya sembari melambaikan tangannya beberapa kali ke arah Catherine namun wanita itu lebih memilih untuk mendiskusikan tugas kuliah mereka dengan Jimmy.

Bastian merasa bosan, lebih tepatnya mengantuk mendengar obrolan seputar pelajaran itu akhirnya memutuskan untuk pergi mandi.

Catherine menoleh ke belakang dan sudah tidak menemukan Bastian. Kemudian terdengar suara gemercik air dari pintu kamar mandi membuat Catherine berasumsi bahwa pria itu sedang mandi.

Catherien akhirnya melanjutkan sesi diskusinya dengan Jimmy.

Lewat beberapa menit, pintu kamar mandi akhirnya terbuka membuat Jimmy dan Catherine sontak menoleh bersamaan ke arah Bastian.

Jimmy dengan tatapan datarnya dan Catherine dengan raut histerisnya.

“Hei! Kenapa kau tidak memakai baju,” pekik Catherine kemudian segera menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Bastian hanya memakao boxernya diikuti handuk yang menggantung di lehernya berikut dengan tubuh atasnya yang terekspos bebas.

Bastian menatap bingung dengan reaksi Catherine itu, “Aku memang seperti ini biasanya.”

“Pakai bajumu,” perintah Catherine lagi diikuti Jimmy yang membantu Catherine untuk menutupi pandangannya dengan meletakkan telapak tangan pria itu di depan wajah Catherine.

Bastian mendengus sekali, Catherine sepertinya sudah lupa akan fakta bahwa wanita itu pernah menyombongkan dirinya yang pernah tidur dengan pria lain seolah itu adalah hal baisa yang ia lakukan. Tetapi baru melihatnya bertelanjang dada seperti ini saja sudah berteriak. Dasar.

“Kulihat kalian sudah sangat akrab, bahkan kau melupakan jam tidurmu Jimmy,” ujar Bastian dengan nada menyindirnya sembari meraih kaos kemudian memakainya.

Jimmy refleks membulatkan matanya, “Aku sudah mau tidur,” ujar pria itu tiba-tiba kemudian bangun dari duduknya.

Jimmy mempunyai jam tidur. Dia harus tidur delapan jam setiap hari agar otaknya itu bisa berjalan dengan baik keesokan harinya.

Catherine memperhatikan Jimmy kemudian berujar, “Terima kasih sudah mau bantu untuk merahasiakannya.”

Jimmy menangguk kemudian ia mengambil odol dan sikat giginya kemudian berjalan ke arah kamar mandi.

Sekarang tinggal Bastian dan Catherine berdua disana.

Bastian kemudian berjalan menghampiri Catherine membuat wanita itu bisa mencium aroma sabun yang Bastian pakai menguak keluar dari tubuhnya secara jelas.

“Kenapa mendekat?” tanya Catherine seakan waspada.

“Tidak boleh? Ayo nrobrol denganku juga,” ujar Bastian kemudian duduk di kursi yang diduduki oleh Jimmy tadi.

Catherine menatap Bastian bingung seakan menunggu pria itu untuk kembali melanjutkan perkataanya.

“Seperti kau mengobrol dengan Jimmy tadi,” lanjut Bastian sembari mengetukkan jarinya ke atas meja.

“Kita bahas pelajaran sedari tadi, kau kan tidak pernah belajar,” balas Catherine jujur.

“Kalau begitu kita bahas yang lain saja,” tawar Bastian lagi.

“Apa?” tanya Catherine namun sedetik kemudian ia menangkap senyum licik yang terpatri jelas pada wajah tampan pria itu. Sinyal bahaya mendadak muncul, memperingati Catherine bahwa pertanyaan Bastian pasti akan di luar nalar lagi.

“Siapa pria yang pernah kau tiduri itu?” tanya Bastian langsung sembari menatap lurus kedua manik Catherine.

Catherine melebarkan matanya, “Nanti Jimmy dengar,” peringatnya kepada Bastian namun pria itu hanya mengedikkan bahunnya santai.

“Dia selalu menggosok giginya dengan sangat lama, kita punay setengah jam untuk mengobrol berdua sekarang,” ujar Bastian lagi.

Memang benar, Jimmy bahkan mengumur mulutnya hingga sepuluh kali dan memastikan bahwa giginya itu benar-benar bersih dari kuman.

Catherine menatap Bastian dengan tatapan sengitnya sebelum berujar, “Kau tidak perlu tahu.”

“Kau berbohong,” tuntut Bastian lagi.

“Terserah kau mau percaya atau tidak,” ujar Catherine kemudian bangkit berdiri dan menghampiri kasur kosong di sisi kiri kamar.

“Aku boleh tidur disini?” tanya Catherine meminta ijin, karena setahunya kasur itu kosong.

Bastian dan Jimmy menempati kasur tingkat di sisi kanan kamar dengan Bastian yang tidur di bawah dan Jimmy yang tidur di atas.

“Tidak boleh,” ujar Bastian.

“Kenapa?”

“Kau tidur bersamaku.”

Mendengar hal itu Catherine refleks mengambil bantal dan melemparnya ke arah Bastian yang langsung ditangkap secara sempurna oleh pria itu.

Bastian akhirnya tertawa, membuat Catherine marah adalah hobinya sekarang.

“Aku akan menutup lampunya,” ujar Catherine kemudian berjalan menuju ke saklar lampu yang ada di samping pintu kamar itu.

Catherine menekannya sekali dan seketika ruangan itu mendadak gelap sebelum akhirnya tangan Bastian dari arah belakang menjulur keluar dan menekan kembali saklar lampu tadi untuk emmbukanya kembali.

“Jangan tutup lampunya, biarkan terbuka saja agar aku bisa mengawasimu,” ujar Bastian.

Catherine berbalik badan membuatnya seketika berhadapan dengan tubuh menjulang Bastian.

“Kenapa?”

“Karena berbahaya.”

Alis Catherine bertaut bingung.

“Jimmy, temanmu itu mesum,” ujar Bastian sembari berbisik pelan.

Catherine tergelak mengeluarkan tawa kerasnya membuat Bastian menatap bingung ke arah Catherine.

“Tidak mungkin murid serajin dia…”

“Mungkin-mungkin saja. Dia tidak punya teman, hobinya hanya sendirian dengan dunianya. Aku bahkan pernah melihatnya bermain sendiri,” jelas Bastian cukup panjang.

“Bermain?”

“Kau tahu maksudku, aku memergokinya bermain di kamar sendirian sambil menonton film por…”

“Stop,” potong Catherine cepat sebelum Bastian melanjutkan kaliamt frontalnya itu.

Mendadak Catherine menjadi takut berinteraksi dengan Jimmy setelah mendengar pengakuan Bastian itu.

“Kau tidak sedang berbohong kan? Kau tidak sedang membicarakan dirimu sendiri kan?” tanya Catherine beruntun sembari memberikan tatapan menelitinya kepada Bastian.

Bastian mengedikkan bahunya, “Terserah mau percaya atau tidak.”

Bastian kemudian berjalan kembali ke kasurnya dan berbaring disana.

Catherine hanya berdiri dengan tatapan waspasanya. Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka membuat Catherine langsung menjalin kontak mata dengan Jimmy.

Jimmy melempar senyum kecilnya dibalas senyuman kaku milik Catherine. Perkataan Bastian benar-benar mengusik Catherine sekarang. Sial.

Bastian yang melihat interaksi canggung mereka sekarang hanya bisa diam-diam mengulum senyumnya. Catherine sangat mudah untuk dibohongi. Sekarang wanita itu tidak akan terlalu cerewet dengan Jimmy lagi atau malahan lebih parahnya berakhir menjauhinya.

Jimmy akhirnya yang mematikan lampu di kamar itu sebelum akhirnya naik tangga ke kasur atasnya itu.

Catherine ikut berbaring di kasurnya, sedikit kesusahan tidur karena terus kepikiran akan perkataan Bastian.

Tiba-tiba terdengar suara dengkuran milik Jimmy yang semakin menganggu Catherine dalam percobaan tidurnya itu.

“Berisik?” tanay Bastian yang seolah bisa membaca isi pikiran Catherien itu.

“Sedikit,” ujar Catherine jujur.

Bastian kemudian bangkit berdiri, mengambil selotip dari atas meja dan megguntingnya. Catherine memperhatikan tindakan pria itu yang naik ke kasur atas kemudian menutupi mulut Jimmy dengan selotip itu.

Catherine menggeleng melihat tindakan Bastian itu.

“Kau sangat jahat, bagaimana kalau dia bangun?”

“Tidak akan, aku sudah sering melakukan ini,” ujar Bastian santai kemudian turun dari tangga dan kembali ke kasurnya.

Catherine menatap Bastian untuk sesaat dan kebetulan pria itu menatapnya balik.

“Terima kasih Bastian,” ujar Catherine tulus.

Dan itu adalah percakapan terakhir mereka sebelum akhirnya Catherine masuk ke dalam alam mimpinya.

1
Elmi Varida
ikut nyimak thor..
Chung Chung
Up
Chung Chung
Jangan up 1, up, 2,3 tak puas baca
Wineeeee: Ditunggu kakk, besok aku bakal usahain double updatee 😚
total 1 replies
Chung Chung
Up 2,3
Chung Chung
Up
partini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!