NovelToon NovelToon
Echoes Of Furry

Echoes Of Furry

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Anak Kembar / Keluarga / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan bahkan tanpa kekurangan adalah impian dari seluruh anak yang ada di dunia, sebuah keberuntungan yang didapatkan 5 anak kembar keluarga Jiang.

Keluarganya merupakan pemilik perusahaan besar yang bergerak dalam industri perumahan dan juga perdagangan secara global. Memiliki koneksi dengan beberapa perusahaan besar dan beberapa negara mambuat perusahaan tersebut sangat maju.

Tapi dibalik segala kejayaan perusahaan keluarga Jiang tersebut, banyak rahasia kelam yang terselubung dibaliknya, perlahan satu-persatu rahasia tersebut mulai terkuak saat yang tertua dari Jiang Twins belajar mengambil alih perusahaan.

Sang tertua menelusuri perlahan segala celah rahasia lalu menceritakan semua informasi yang didapatinya kepada keempat kembarannya yang lain. Banyak kejutan-kejutan yang membuat mereka berlima hampir beberapa kali berpisah atau berpencar saat bersama-sama menguak berbagai rahasia tersebut.

tertarik dengan ceritanya? Yuk mampir!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Musuh Menyerang

❁ Happy Reading ❁

Suara dentuman tiba-tiba mengagetkan mereka semua suara itu seperti berasal dari ruang perayaan, dengan segera mereka berlari ke sana dan benar saja suara ledakan tersebut berasal dari pintu masuk.

Itu adalah bom asap yang langsung menyelimuti seluruh ruangan dengan asap tebal, para tamu undangan langsung diarahkan keamanan untuk keluar dari pintu darurat sementara Paman Ren dan para orang tua masih berdiri di dekat pangggung mencari tau siapa pelaku dari bom asap tersebut.

ZIANJIAXI masuk ke ruangan dengan berjalan perlahan karena jarak pandangan yang minim, langkah demi langkah mereka tidak menyadari terpisah berpencar berusaha mencari panggung Paman Ren tapi tidak menemukannya.

Jiayi berteriak sangat kencang dengan tiba-tiba lalu teriakannya terdengar dibekap oleh seseorang, Chengsin menarik Changrui yang ada di depannya mencari keberadaan Jiayi tapi tidak ketemu.

Jiayi dibawa oleh seseorang dengan mulutnya yang dibekap tapi tanpa disadari malah bertemu dengan Guozi dan Qianfang, melihat sepupunya itu meronta ingin lepas mereka berdua langsung memukul pria yang memegang Jiayi.

Qianfang berteriak mencari keberadaan Changui dan Chengsin lalu keduanya langsung berlari menembus asap mencari keberadaan Qianfang.

Jiang Twins yang baru ingin menghampiri teriakan Qianfang tapi teriakan dari Daxia yang mengalihkan mereka, beruntung Wenhua sempat menggapai tangan adiknya yang sebagian tubuhnya menghilang tertutup asap.

Qinling langsung melayangkan pukulan ke dekat Daxia dan tangannya menghantam sesuatu yang keras seperti helm, Fangxi menarik Qinling mundur dan mengayunkan pukulan tangan kanannya dari bawah hingga mengenai perut seseorang.

Daxia lepas dan langsung dipeluk Qinling, Wenhua menarik Guotin semakin mendekat. Menatap ke arah Fangxi yang menunggu pukulan balasan dari apapun yang tadi menangkap tangan Daxia.

Alarm kebakaran menyala dan langsung membuka siraman air yang tersebar di pojokan, air mengguyur mereka semua yang ada di sana seketika basah kuyup.

Asap perlahan menghilang dan jarak pandang mereka kembali normal, saat udara sekitar mulai bersih Fangxi melihat penyebab dari Daxia yang tiba-tiba ditarik.

Seorang pria terbaring di depan mereka dengan mengenakan helm seperti seorang mata-mata, Fangxi mengangkat tubuh pria itu agar duduk lalu membuka helmnya.

Tapi tiba-tiba mata pria itu terbuka dan langsung melayangkan pukulan ke Fangxi beruntung Fangxi sempat menghindar dan kaki Fangxi melayangkan tendangan tepat mengenai wajahnya.

Guotin maju membantu Fangxi langsung menghantam wajah pria itu hingga helm yang dikenakannya terlempar, Wenhua dan Qinling menganga takjub menyadari kekuatan anak kedua itu secara langsung.

Darah terlihat mengucur dari hidungnya pria itu memegang rahangnya dan hendak maju menyerang Guotin, Guotin menghindar dan memberikan kesempatan pada Fangxi untuk memukulnya dengan hentaman kepalan tangannya.

Changrui dan Guozi sudah mengurus orang yang menangkap Jiayi tadi dan sekarang pria yang juga mengenakan helm tersebut terbaring lemas di lantai dengan todongan dua pistol di depan wajahnya.

Paman Jiang datang menghampiri dengan dua orang bawahannya yang berbadan kekar dan langsung membereskan dua pria asing yang mengenakan helm tersebut, Paman Ren berteriak memanggil mereka semua untuk masuk ke belakang panggung.

Di sana seluruh keluarga besar mereka dari orang tua hingga Kakek dan Nenek ada di sana, Paman Ren mendengus kesal karena acaranya malam ini hancur berantakan begitu saja, Fangxi masuk menyibakkan helian kain yang menjuntai ikut bergabung berkumpul.

"Kita tidak punya pilihan lain untuk saat ini kalian harus terpisah lagi dari anak-anak kalian," ucap Paman Ren melirik ke keponakannya.

Qianfang langsung mengeleng tidak mau menolak ide dari Paman Ren langsung berlalu duduk di dekat Bunda Lisha, Fangxi mengangkat kedua tangannya ke atas yang berarti ia hanya akan mengikuti apa yang terjadi.

Jiayi dan Daxia dirangkul Papa Daddy masing-masing sambil kepala keduanya diusap perlahan, Paman Jiang datang membawakan tumpukan handuk kecil dan dibagikan ke mereka semua yang ada di sana.

Beberapa diam mencerna ucapan Paman Ren terlukis wajah tidak setuju juga enggan dari Mama, Bunda, dan Mommy. Papa Huanrang maju ke tengah-tengah menarik adiknya.

"Kalian tidak perlu khawatir, adikku akan membawa anak-anak kita ke tempat yang aman, untuk sementara memang ada baiknya kita berpencar dahulu untuk mencari tau juga siapa dalang dibalik ini semua,"

Kakek dan Nenek tidak mengatakan apapun memilih diam mendengarkan perdebatan dingin di antara Paman Ren dengan Ayah Jiahao dan Daddy Haoyu, mempertimbangkan segala kemungkinan dan beberapa rencana cadangan sebagai jaga-jaga.

Di kesempatan yang lengang ini Guotin melirik ke Qinling dan Wenhua yang tanpa sadar berdiri berdampingan dengan wajah fokus menyimak perbincangan para Paman di tengah-tengah mereka, ditariknya lengan baju Fangxi langsung menunjuk ke arah anak ketiga dan keempat itu.

"Sstt .... Baikkan dulu sana." Fangxi berbisik lalu menyikut pelan Qinling, anak itu mengerutkan dahinya lalu menoleh ke samping.

Menyadari kalau yang  di sebelahnya adalah Wenhua langsung dirangkulnya adiknya itu, awalnya memang Wenhua meronta tidak mau dan ingin lepas tapi akhirnya ia luluh membiarkan Qinling merangkulnya, Daxia menunjukkan dua jempol ke arah Fangxi Guotin yang berhasil membuat keduanya baikkan.

Kesepakatan titik tengah telah ditemukan dan menanyakan persetujuan para Ibu anak-anak juga Kakek Nenek, mereka langsung setuju dan mempercayakan anak-anak Zianjiaxi kepada adiknya Papa Huanrang.

Ketidaksetujuan terukir jelas di wajah Qianfang, Changrui, dan Jiayi karena berpisah dengan orang tua mereka untuk yang kedua kalinya. Jiang Twins sama sekali tidak merasa keberatan karena mereka juga akan bersama Paman kandung sendiri, tapi sepupunya yang lain masih ragu.

Orang tua mereka masing-masing menenangkan memberikan keyakinan untuk tidak khawatir dengan segala yang sudah dipersiapkan, diskusi beberapa menit akhirnya semua sepupunya terima untuk ikut dengan Paman Jiang.

"Karena kalian semua telah setuju aku ingin memberi saran agar sebaiknya kalian jangan hubungi kami lewat pribadi dahulu ya, anak-anak? Jika kalian menghubungi kami khawatirnya mereka bisa melacak keberadaan salah satu dari kita," Mama Annchi tiba-tiba menyeletuk.

Zianjiaxi kompak menggeleng semua tidak setuju dengan saran dari Mama Annchi, Bunda Aihan maju ke tengah-tengah.

"Saran Mama Annchi ada benarnya juga itu adalah pilihan yang bagus tapi aku yakin naluri alami kalian pasti akan selalu mengkhawatirkan kabar kami, jangan khawatirkan hal itu kita akan tetap bisa berkomunikasi melalui ponsel Paman Ren atau Paman Jiang. Jika hanya mereka berdua jaringan telpon yang terbuka itu akan sedikit aman,"

Paman Ren menganggguk menyetujui ide dari Mama Annchi ada benarnya juga dan bisa dipertimbangkan, Kakek berdiri dari kursinya membuat pandangan semua orang yang ada di sana mengarah ke arahnya.

"Keamanan keluarga kita semakin dalam ancaman, Kakek sangat berharap kalian semua setuju dengan segala rencana apapun yang mengutamakan keamanan kalian. Memang susah jika kalian berjauhan dengan orang tua kita tapi ini demi meneruskan perusahaan keluarga besar kita Jianqiang,"

Kakek bertitah dengan suaranya yang sudah semakin mengecil walau wajahnya terlihat sangat renta tapi tubuh Kakek dan tenaganya dapat diakui sangat segar bugar, ketiga anak kembarnya yaitu Mama Annchi, Ayah Jiahao, dan Daddy Haoyu mengangguk mendukung Kakek.

Semua cucunya mengalah dan memilih untuk menuruti ucapan Kakek, Paman Ren memanggil dua orang bawahannya untuk membawa Kakek dan Nenek keluar duluan sementara para orang tua berpamitan dengan anak-anaknya.

"Kenapa kita nggak memilih untuk melawan? Kita punya banyak kenalan untuk melindungi kita tanpa harus kita lari-larian terus menerus seperti ini," Daxia memegang lengan Mamanya dengan cengkraman yang kuat, tatapan atanya berkaca-kaca.

Mama membelai helaian rambut depan putri satu-satunya itu dengan nafas yang berat. "Daxia .... Musuh dari persaingan pasar yang ada sangat banyak entah dari keluarga kita saja atau dari keluarga besar, kita harus tau dulu siapa yang menjadi dalang dari ini semua,"

Daxia melepaskan genggaman tangannya lalu berlari keluar dari belakang panggung entah kemana, Mama ingin mengejar tapi enggan. "Daxia."

"Aku akan menyusulnya keluar, Ma." Qinling langsung pergi keluar menyusul Daxia yang tidak tau kemana lalu Wenhua tak lama ikutan keluar menyusul keduanya.

Papa memegang kepala kedua anak kembarnya yang sulung menatap mereka bergantian. "Fangxi Guotin Papa percayakan adik-adik kembar kalian pada kamu berdua, berjanjilah kalian tidak akan berpisah satu sama lain,"

"Kami berjanji," jawab keduanya dengan kompak lalu Papa menarik mereka untuk dipeluk.

"Berpamitanlah dahulu sepuas kalian, aku dan Paman Ren akan sambil mencari tahu bantuan lain yang sebisanya bisa membantu kita," celetuk Paman Jiang di dekat saudaranya Papa Huanrang lalu berjalan perlahan keluar sambil menelpon.

"Aku akan bertanya pada saudaraku besok semoga dia bisa membantu keluarga kita karena dia adalah seorang polisi," sahut Bunda Aihan dan Paman Ren langsung mengajaknya untuk berdiskusi sebentar.

"Mungkin aku akan meminta bantuan tambahan dari tiga orang terpercaya masing-masing dari perusahaan Fordamen, Accendio, dan Equinox." Paman Ren langsung berjalan keluar sambil menempelkan ponsel ke telinganya.

❁ See You In The Next Part ❁

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!