NovelToon NovelToon
Balas Dendam Atas Lukaku

Balas Dendam Atas Lukaku

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Janda / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:23.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Gadisti

Balas Dendam seorang istri yang tersakiti.


Mentari tidak menyangka jika suami yang di cintainya selama ini ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Perlahan rasa cinta itu mulai hilang dan berubah menjadi kebencian. Balas dendam adalah jalan satu-satunya untuk membalaskan rasa sakit yang di rasakan oleh Mentari selama ini.

Di sisi lain, Jhonatan Alfarizzy pria berusia 31 tahun, laki-laki masa lalu Mentari datang kembali dalam kehidupannya. Laki-laki yang begitu mencintainya dan laki-laki yang rela melakukan apa pun untuk mendapatkan Mentari, perempuan yang sudah lima tahun pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.


Cerita ini tidak menarik, cerita yang membosankan dan bikin darah tinggi. Untuk yang penasaran, silahkan di baca ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggilan tidak suka

Setelah mengantar Lisa pulang, Alex pun segera melajukan kendaraannya menuju rumahnya. Ia terlihat sangat bahagia, karena Lisa mau mengerti dirinya dan tidak memaksanya untuk pergi ke hotel. Di perjalanan ia tidak sengaja melihat toko bunga, dan langsung menghentikan kendaraannya.

Alex keluar dari mobilnya kemudian ia pun segera melangkahkan kedua kakinya memasuki toko bunga tersebut. Lina sang penjual bunga itu pun segera menghampiri Alex.

"Selamat datang, tuan. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Lina dengan sangat ramah.

"Aku mau satu buket mawar merah yang paling seger di toko ini." Ucap Alex sambil menatap Lina tanpa expresi.

"Baik, tuan. Silahkan tunggu sebentar." Jawab Lina yang mendapat anggukkan kepala dari Alex.

Lina segera mengambil satu buket mawar merah yang terlihat masih sangat segar dan wangi, kemudian ia memberikannya kepada Alex. "Ini, tuan." Ucapnya sambil memperlihatkan senyumannya yang manis.

"Berapa harganya?" Tanya Alex dengan satu tangan terulur mengambil buket mawar merah itu.

Lina pun segera menyebutkan harga buket mawar itu, kemudian Alex segera merogoh saku celananya untuk mengambil dompetnya. Alex mengambil beberapa lembar uang berwarna merah, kemudian ia memberikannya kepada Lina. "Ambil saja kembaliannya." Ucap Alex membuat senyuman manis Lina semakin mengembang.

Setelah selesai membayar, Alex pun segera melangkahkan kedua kakinya menuju parkiran mobilnya tanpa mau mendengar ucapan terima kasih dari Lina.

Alex kembali melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, sepertinya ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istrinya Mentari.

***

Setelah tiba di rumah, Alex segera memarkirkan mobilnya, kemudian ia pun turun dan berjalan melangkahkan kedua kakinya dengan terburu-buru membuat si bibi yang melihatnya langsung mengernyitkan keningnya bertanya-tanya.

"Selamat da...." Ucapan si bibu tercekat di tenggorokkan ketika Alex membuka mulutnya dengan tidak sabaran.

"Dimana istriku?" Tanya Alex sambil mencari keberadaan istrinya.

"Non Mentari tadi pergi, tuan. Katanya mau berkunjung ke rumah orangtuanya." Jawab si bibi membuat Alex mengernyitkan keningnya.

"Ke rumah orangtuanya? Kenapa dia tidak bilang padaku? Dari jam berapa dia pergi?" Tanya Alex sambil meletakan buket mawar merah itu di atas meja.

"Jam sepuluh pagi, tuan."

"Jam sepuluh pagi?" Alex mengulang perkataan si bibi, si bibi hanya menganggukkan kepalanya tanpa berniat untuk menatap tuannya itu. "Ini sudah jam lima sore. Kenapa dia belum kembali?" Alex menatap si bibi dengan sorot mata yang tajam, ia benar-benar kesal karena sang istri pergi tanpa berpamitan kepada dirinya.

"Saya juga tidak tahu, tuan. Mungkin non Mentari sebentar lagi pulang."

"Ah sudahlah, biar aku menghubunginya." Alex segera melangkahkan kedua kakinya menuju anak tangga. Hatinya sangat marah karena Mentari pergi tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada dirinya.

Alex sudah tiba di depan pintu kamarnya, dengan kesal ia pun meraih knop pintu itu dan memutarnya secara kasar hingga pintu itu terbuka lebar. Alex segera masuk ke dalam kamarnya, tak lupa ia juga menutup pintu kamarnya dengan cukup keras membuat si bibi dan yang lainnya terkejut di lantai bawah sana.

Alex segera mengisi baterai ponselnya, ia sudah tidak sabar untuk menghubungi sang istri dan memintanya untuk segera pulang ke rumahnya. Sambil menunggu ponselnya terisi, Alex pun memutuskan untuk membersihkan dirinya, berharap setelah ia selesai membersihkan diri, Mentari sudah pulang ke rumahnya.

***

Setelah lima belas menit berlalu, Alex pun sudah selesai membersihkan dirinya, ia keluar dengan hanya mengenakan handuk kecil yang hanya menutupi area sensitifnya saja. Alex berjalan menuju walk-in closet, ia mengambil stelan yang akan ia pakai untuk pergi makan malam bersama istrinya.

Alex melepas handuk kecil itu, dengan perlahan ia pun mulai memakai pakaiannya. Setelah selesai berpakaian, Alex berjalan menuju cermin, ia mulai merapikan rambutnya dan menyemprot farpum favoritnya. "Seharusnya Mentari sudah pulang, sekarang. Tapi kenapa dia belum masuk kamar? Apakah dia masih di rumah orangtuanya?" Gumam Alex sambil melipat lengan kemeja putihnya hingga siku.

Alex mengambil arloji favoritnya, kemudian ia mulai memasangnya di tangan kirinya. Setelah selesai, ia berjalan menuju tempat dimana ia mencharger ponselnya. Alex mulai menyalakan benda pipih itu, dan menunggunya hingga beberapa detik, setelah benda pipih itu menyala, ia mulai mencari kontak istrinya, dan segera menghubunginya.

"Ada apa?" Tanya Mentari setelah ia mengangkat panggilan dari suaminya.

"Kamu pergi ke rumah mama? Kenapa kamu tidak menghubungiku dulu? Kenapa kamu tidak memintaku untuk mengantarmu kesana? Kenapa kamu pergi sendirian? Kenapa sekarang masih belum pulang juga?" Cerocos Alex membuat Mentari menghela nafasnya kasar di seberang telpon sana.

"Kalau mau nanya tuh Satu-satu dulu, Alex. Aku bingung untuk menjawabnya. " Ucap Mentari membuat Alex terdiam dalam beberapa detik. Alex? Sebutan itu membuat Alex tidak suka, biasanya Mentari tidak akan pernah memanggil namanya meskipun ia sedang marah. Tetapi sekarang, istrinya itu memanggil namanya dengan nada yang terdengar dingin.

Visual halu author, kalau yang tidak suka, boleh halu sesuai halu kalian masing-masing, yes.

Mentari Roseline 25 tahun

Jhonatan Alfarizzy 31 tahun

Alex Permana 30 tahun

Lisa Angelica 26 tahun

Eric Ricardo 32 tahun

Robert Davidson 30 tahun.

Selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankannya.

Bersambung.

1
Inonk_ordinary
lisa dulu ngaku hamil,,,,terus anaknya.mana????? mentari kok g nanya???
Rina Anggraeni
iya lebay si jhon .. hrs ny bisa nahan diri sampe selesai cerai ny mentari n alex.. cinta ya cinta tp ga gt jg donk... jd jengkel sndr sm sikapny
Titin Andien
ibu nya Alex edan
Titin Andien
mamah Liza bijak aku sukaas
Gupron Gupron
prasaan banyak bacot doang anjink
Wahyu Kasep: bener banget
total 1 replies
maria handayani
/Facepalm/
Nada dwi Yuandira
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
~Ni Inda~
Gmn cara mendeteksi orang seperti ini....seolah sahabat padahal musuh penuh racun
Rina Delfita
Luar biasa
Sapna Anah
yeees mentari yg terbaik 💪💪💪
Sapna Anah
langsung sja shi d smekdon banyakan drama
Supryatin 123
luar biasa thor
maria handayani
/Silent/
Yati Supriyati
Luar biasa
Citra Emilia
menarik dan memberi manfaat
Citra Emilia
mana lanjutanya
Tita Karlita
dan untuk visual Jhon aku bayangin (Kevin Lutolf).
Tita Karlita
Aku bayangin Mentari itu (Anastasia cebulska) aja ya thor.
Yuni Susanti
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!