Echoes Of Furry

Echoes Of Furry

Opening.

❀ Happy Reading ❀

Daxia baru saja selesai dari kamar mandi saat ponsel rumah yang berada di dekat kasurnya berdering, sambil menggosok rambut merah ikalnya itu langkah kakinya berjalan pelan meraih ponsel tersebut.

"Ni Hao .... The Youngest Jiang Twins di sini," Sapanya ramah sebelum duduk di atas kasur.

"Ni Hao Daxia, ini Jiayi." Mendengar suara sepupunya di seberang sana Daxia langsung merasa semangat untuk mendengar apa saja yang akan dibicarakan oleh sepupunya tersebut.

"Jiayi, kenapa lu nggak nelpon ke ponsel gua?"

"Ponsel gua mati, sejak perjalanan pulang dari Tianjin dan gua gak bawa powerbank. Gua menghubungin lu karena dengar kabar kalau Paman Ren akan mengadakan sebuah acara, dan orang tua kita akan diundang dalam pertemuan keluarga perusahaan tersebut."

"Woah, ini kabar yang bagus. Paman Ren memang rutin mengadakan pertemuan seperti ini, baiklah kalau begitu terimakasih infonya sepupuku,"

"Ur well Daxia, bye."

Setelah 2-3 kata penutup setelahnya panggilan terputus sebelah pihak. Daxia mengemasi kamarnya setelah selesai berpakaian lalu kemudian turun ke bawah tepatnya ke dapur mencari sesuatu untuk sarapan.

Belum sepenuhnya sampai di lantai dasar di pertengahan tangga dirinya mendengar suara pria yang seperti sedang berargumen, dan disahuti beberapa tawa dari yang lainnya.

Kepalanya hanya menggeleng pelan karena sudah tau pasti siapa para pria tersebut, dan saat sampai ke dapur di meja makan 4 orang pria sedang duduk di sana sambil bergurau.

"Wah tuan putri sudah bangun, bagaimana tidur anda Princess?" Itu Fangxi, dia saudara kembar Daxia yang tertua. Saudara yang paling dewasa walau sedikit cerewet.

"Baik Gege, oh ya guys gua dapet telfon dari Zhang Jiayi dia bilang dengar kabar kalau Paman Ren akan mengadakan acara. Yaa acara seperti biasalah." Daxia berjalan ke meja dekat kompor mengambil beberapa pancake yang berada di sana lalu membawanya ke meja makan.

Fangxi mengangguk pelan sambil mengunyah mendengar info dari adik kembarnya tersebut, "Gua jadi gak sabar kapan acaranya apalagi kalau Paman Ren sudah mengadakan acara pasti ramai gadis-gadis perusahaan besar lainnya yang datang,"

"Yeu kambing nih anak, ternyata itu yang ditungguinnya. Kalau gua mah selalu nunggu pembagian uang yang pasti dilakukan Paman saat acara akan berakhir." Itu Qinling yang menyahut, anak kembar ketiga di antara Jiang Twins. Terkenal yang paling tampan walau tingkahnya sedikit tengil.

"Mungkin acara tersebut akan diadakan sebulan ke depan, sudahlah jangan pikirkan dulu. Hari ini kita libur apakah kalian tidak ingin keluar?" Yang tertua kedua membuka suara, Guotin. Mereka berempat saling pandang berpikir sesaat.

"Keknya hari ini gua bakalan pergi buat liat-liat pameran mobil di dekat pusat kota. Kalian ada yang mau ikut?" Bungsu kedua di atas Daxia akhirnya buka suara setelah menyimak sejak kedatangan Daxia, dia Wenhua.

"Boleh tuh, ikut ajalah semuanya ke sana. Lagian Papa dan Mama mungkin gak bakalan pulang pagi ini." Usulan Fangxi langsung mendapat persetujuan dari yang lain.

"Eh tapi...." Mereka berempat menghentikan hendak beranjak dari kursi saat mendengar suara Qinling, "Abis dari pameran temenin gua latihan tembak ya. Gua lupa siang ini jadwal latihan."

"Ya yaa gampang mah itu, buruan sana siap-siap kalian biar gua yang beresin meja makan. Ntar pulang aja baru cuci piring." Guotin langsung membereskan piring bekas makan mereka tadi, yang lainnya mengangguk dan naik ke atas menuju kamar masing-masing.

Siang, dengan disetir Fangxi mobil mewah berlogo “Banteng Mengamuk” tersebut melaju santai di jalanan yang lengang di Beijing. Daxia duduk di kursi penumpang samping supir, menyandarkan kepalanya sambil melihat keluar jendela.

"Lu kenapa, cil?" Wenhua, Guotin, dan Qinling mengangkat kepalanya melihat ke depan mendengar suara Fangxi. Gadis itu sepertinya terlelap, tapi Fangxi merasa aneh dengan hal tersebut karena tidak biasanya Daxia tertidur di mobil.

"Tumben Daxia tidur di mobil.... Lagi ada masalah apaan dia?" Chemistry yang tercipta sebagai anak kembar langsung membuat perasaan Guotin tidak nyaman. Wenhua dan Qinling tiba-tiba merasakan gelisah.

Tepat lampu merah mobil berhenti, Daxia terbangun dan mengusap wajahnya pelan. Fangxi mengulurkan tangannya mengelus kepala adik bungsunya itu.

"Kenapa dah, gua gak ngapa-ngapain." Sontak keempatnya bernafas lega, sedikit terasa mengkhawatirkan awalnya tapi setelah mendengar sahutan ketus Daxia itu membuat mereka lega.

"Tumben banget tidur di mobil, makanya yang lain heran," Ucap Fangxi tetap mengelus rambut adiknya pelan. Dalam hatinya Daxia merasa sangat tenang, diperhatikan dan mendapat kepedulian yang tinggi dari saudara kembarnya yang lain.

Sampai ke tempat pameran mobil yang berada di pusat kota mereka berlima sangat takjub dengan pemandangan mobil-mobil mewah yang dipajang, berbagai perusahaan menampilkan model terbaru dan terbaik. Banyak pria dengan penampilan yang berkelas datang ke sana yang sudah dipastikan untuk membeli mobil yang dipamerkan.

Fangxi memarkirkan mobil tidak jauh dari pintu masuk, Wenhua segera keluar dari mobil duluan meninggalkan semua saudaranya, Daxia yakin ada sebuah mobil yang sudah menjadi incaran Wenhua sedang dipajang. Qinling menyusulnya duluan masuk ke dalam gedung kaca tersebut.

Saat di dalam mereka tidak berhenti menatap sekeliling mobil mewah seperti Porsche, Lamborghini, Mercedes Benz, Buggati, dan BMW berada di sana. Sambil mencari keberadaan Wenhua Daxia tertarik dengan mobil berwarna biru yang tidak terlalu cerah berada di deretan perusahaan Mercedes Benz.

"Fangxi Gege model yang ini cantik." tangan Daxia menyentuh pelan bagian kap mobil, warna cat mobilnya sangat mengkilap dan itu membuatnya suka, seorang pria dengan seragam serta tanda pengenal datang menghampiri mereka dengan tersenyum.

"Selamat siang anda sekalian .... Apakah anda tertarik dengan mobil dari perusahaan kami? Ini Mercedes AMG GT jika memang tertarik kami bisa menyediakan warna yang anda inginkan,"

Fangxi melirik ke arah Daxia yang masih melihat sekeliling bagian mobil dengan tatapan yang senang, "Sepertinya kita bisa bicarakan dahulu tentang segela permesinan yang ada di mobil ini, sementara adik saya mungkin akan melihat-lihat dahulu,"

Pria itu tersenyum dan mengangguk, "Baiklah kalau begitu silahkan ikut saya untuk membicarakannya dengan Dealer yang ada di sana,"

Fangxi dan pria berseragam itu pergi menuju ke stand Mercedes Benz, Guotin menggeleng kepala melihat hal itu karena berapa mudahnya Fangxi mengeluarkan uang untuk menuruti kemauan si bungsu.

"Little Princess," Guotin memanggil Daxia dan mengulurkan tangannya, raut wajahnya terlihat kecewa. "Lebih baik kita pergi mencari Qinling dan Wenhua dahulu sayangku," ucapan lembut tersebut berhasil membuat Daxia luluh dan menghampirinya, dan mereka berdua pergi mencari keberadaan 2 saudaranya yang entah kemana.

Sementara itu Qinling dan Wenhua sedang melihat-lihat stand mobil Scuderia Ferrari, mobil sport berasal dari Italia itu memang selalu jadi top incaran disaat pameran seperti ini, makanya Wenhua segera masuk ke Showroom mencari keberadaan mobil Ferrari.

"Gua gak peduli apa dan bagaimana tanggapan Fangxi sama Guotin pokoknya ini mobil Ferrari gua harus bawa pulang hari ini," Wenhua celingak-celinguk mencari keberadaan Dealer Ferrari yang pasti berseragam berwarna merah.

"Abis ini temenin gua ke stand Buggati atau McLaren ya, ada 1 type yang juga incaran gua. Jadinya kalau dimarahin 2 sulung kita dimarahinnya barengan," ide gila Qinling membuat Wenhua tertawa kencang dan mengulurkan tangannya untuk tos.

Dealer Ferrari berseragam merah datang mendekati mereka dan mengulurkan brosur, "Selamat siang selamat datang anda ke stand Scuderia Ferrari, ada yang bisa saya bantu? Saya Dealernya,"

"Ah beruntungnya langsung bertemu dengan Dealer, saya mau Ferrari type SF90 dengan warna merah seperti warna aslinya," mendengar itu sang Dealer mengerjapkan matanya.

"Tidak ingin melihat dahulu?"

"Sudah tidak perlu segera persiapkan saja mobilnya karena saya ingin membawanya pulang sekarang dan atur saja pembayarannya." Wenhua merangkul pria itu berjalan menuju ke stand Ferrari dan langsung mengurus pembayaran saat itu juga.

Qinling diam di tempat menunggu Wenhua kembali, sesekali melirik ke stand McLaren yang tidak terlalu jauh dengan stand Buggati, "Warna apa ya kira-kira .... Hitam aja deh, ini mobil pertama juga,"

Tak terlalu lama menunggu Wenhua datang menghampiri dengan membawa kwitansi bukti pembayaran dan memeluk sekantong cemilan, melihat itu Qinling langsung merampasnya dan memakan cemilan adiknya itu.

"Kampret, buruan lah kita ke stand mobil yang lu mau." Wenhua menarik tangan saudaranya itu menuju ke stand mobil yang tadi ingin dilihatnya.

Fangxi sudah selesai melakukan pembayaran dan kunci mobil sudah berada di genggamannya saat ini, saat kembali ke tempatnya meninggalkan kedua adiknya itu keduanya sedang makan cemilan berupa gorengan dan minuman dingin.

"Daxia," menyadari namanya dipanggil Daxia menoleh dan menganga tidak percaya dengan apa yang dipegang Fangxi ditangannya.

"Lu beli mobilnya?" sulung hanya mengangguk dan meraih tangannya, memberikan kunci mobil tersebut dalam genggamannya, "Gege gua memang mau mobilnya tapi tadi itu gua cuma kepikiran type mobil ini akan ada lagi atau tidak,"

"Sudahlah Gege sudah membelikannya untuk lu, gunakan aja." Daxia meloncat dari kursinya dan memeluk Fangxi dengan erat berkali-kali mengucapkan terimakasih dengan kepekaan yang dimiliki sang sulung.

"Lu gak ada liat si Wenhua sama Qinling?" Guotin menyelesaikan makannya dan berdiri mencari keberadaan kedua anak itu.

Saat hendak pergi mencari kedua anak itu datang dengan saling merangkul menenteng sebuah tas kecil di tangannya masing-masing, Fangxi memukul Wenhua pelan karena pergi begitu saja tidak bilang dahulu, dan Qinling juga ditegur karena juga ikutan menghilang.

"Kalian ada yang beli mobil?" Tanya Qinling saat menyadari kalau Daxia memegang kunci mobil.

"Gua dibeliin Mercedes Benz sama Fangxi Gege," Daxia menjulurkan lidahnya mengejek ke Qinling dan Wenhua, keduanya membulatkan mata tidak percaya mendengarnya.

"Heh apaan coba Daxia doang yang dibeliin kita nggak?"

Guotin mendekat ke Qinling dan mengusap wajahnya bergantian dengan Wenhua, "Pulang, masih ada waktu nanti buat Fangxi beliin kalian mobil .... Dan jangan kira gua nggak tau lu berdua juga beli mobil,"

...❁ See You In The Next Part ❁...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!