NovelToon NovelToon
KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Wanita Karir
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Riana, seorang CEO wanita yang memegang kendali beberapa perusahaan, bertemu dengan Reyhan, anak muda yang masih sangat....sangat idealis, dengan seribu satu macam idealisme di kepalanya, pada sebuah pesta ulang tahun anak Pak Menteri. Keduanya harus berhadapan dengan wajah garang ibu kota dan menaklukkan ganasnya belantara Jakarta dengan caranya masing masing. Bisnis, intrik dan perasaan bergulung menjadi satu. Mampukah keduanya? Dan bagaimanakah kelanjutan kisah diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 : PERANG BISNIS DIMULAI

Saat tiba di rumah dari mengantarkan Diandra ke bandara, Riana sudah ditunggu oleh Denny, Miko dan dua orang lain yang tak dikenalnya. Dia punya firasat kurang enak terhadap ke empat tamunya.

    "Jalanan macet ya?" Miko yang pertama menyapa.

    Dari sapaan Miko, Riana tahu bahwa ke empat tamu yang datang tak diundang ini sudah memperhitungkan kedatangannya. Jam sekian mengantar rombongan anak Pak Menteri ke bandara, jam sekian sampai di rumah. Berarti mereka telah menghitung dan tahu persis acaranya.

    "Ya seperti biasanya, Mik. Jakarta mana ada yang tidak macet? Apalagi jam pulang kerja begini, dimana mana pasti macet. Kok tumben kamu datang kemari, Mik? Mendadak lagi. Biasanya kan telepon dulu."

    Miko merasa tidak enak.

    "Sorry kalau kami mengganggu, Ria. Silakan kalau kamu mau beristirahat lebih dulu. Kami bisa menunggu kok....."

    Riana cuma tersenyum kecil. Dia duduk dan menyilakan ke empat tamunya untuk minum, setelah berkenalan dengan dua orang teman Miko dan Denny. Suasana pertemuan terasa kaku dan kurang enak. Sesaat semuanya tenggelam dalam pikirannya masing masing. Akan tetapi Riana bukan wanita yang mudah tenggelam dalam perasaan. Ia wanita yang berbeda, yang bisa berpikir kuat dan dengan cepat mengambil keputusan secara tegas, tanpa basa basi. Pelajaran positip yang diperoleh dari ayahnya dan dibentuk oleh lingkungannya.

    "Apakah ada sesuatu yang penting yang akan dibicarakan dengan saya, Mik?" Tatapannya lurus kepada Miko seorang, tidak perduli dengan yang lain.

    Sergahan Riana yang langsug ke pokok persoalan, membuat Miko teringat bahwa sejak dulu, sejak masih sama sama menempuh pendidikan di Amerika, Riana mampu menguasai basa basi yang dianggapnya tidak perlu. Dan itulah yang didengarnya lagi sekarang, bahkan di rumah Riana sendiri.

    "Iya, Ria! Termasuk soal yang penting juga bagi kami. Maka Frans dan Santoso, Direktur Utama Bright Hope ikut datang juga."

    "Aku tak begitu mengerti, Mik. Bisa dijelaskan lebih detail?"

    "Mungkin ada sedikit salah paham, Ria."

    "Salah paham? Salah paham apa? Apakah yang kamu maksudkan adalah pembatalan dan pembatalan dari penjadwalan dengan proyek proyek Pak Wirata?" Tatapan Riana terasa dingin. Miko agak bergidik. Kalau bisa ia tidak mau terlibat dalam suasana seperti ini, tapi dia terpaksa. Karena harus bekerja sama dengan principal perusahaannya.

    "Ya. Proyek pengapalan itu tadinya di serahkan ke salah satu bidang usaha Bright Hope, lalu mendadak dibatalkan. Menurut keterangan Pak Wirata karena dikembalikan kepadamu. Agak merepotkan juga bagi kami, Ria, karena kami sudah terlanjur invest agak banyak."

    Pandangan Riana tetap lurus. Kaku. Dingin. Seolah menantang wajah wajah dihadapannya satu per satu.

    "Aku tetap belum  mengerti, Mik? Kenapa kamu demikian sulit berterus terang? Jangan berbelit belit. Lalu kenapa kalau dikembalikan padaku? Bukankah itu hal yang biasa dalam bisnis?"

    Miko tegang. Denny berdehem kecil.

    "Rupanya ada pendekatan lain yang bisa kamu lakukan, Ria. Sehingga proyek kami batal. Terus terang saja, mungkin ini kesalahan saya......." Denny teringat di resto Sakura, ia pernah membocorkan alasan Diandra yang menjegal proyek perusahaan Riana dengan Kementrian. Maksudnya ingin berjasa dihadapan Riana agar gadis itu meminta tolong kepadanya. Siapa tahu ternyata gadis yang diincarnya justru bergerak sendiri, menemui Reyhan, meminta surat pengantar dan memberikannya kepada Diandra. Ujung ujungnya proyek yang sudah dilimpahkan kepadanya, dikembalikan oleh Pak Wirata kepada perusahaan semula. Dan Denny cuma bisa gigit jari. Tentu dia tidak terima, tapi tidak menceritakan masalah ini kepada teman temannya.

    "......akan tetapi demi etis, bagaimana kalau usaha pengapalan ini kita bagi bersama? Kami bisa ikut share disitu tetapi pelaksanaanya tetap berada di bawah bendera perusahaanmu? Bukankah........."

    Belum habis dia berbicara, Riana sudah menyahut dengan raut wajah gusar.

    "Aku makin tidak mengerti. Sebenarnya apa yang kalian berempat ini maksudkan? Mau ikut join dengan saya dalam proyek pengapalan barang yang dipesan Kementerian?"

    Teman yang dikenalkan sebagai Frans mengangguk. Ada secercah harapan pada wajahnya. Tapi Santoso cuma berdiam diri. Melihat dengan tatapan dingin. Mengamati situasi. Ia mencerna apa yang dikatakan teman temannya dan melihat reaksi Riana, kira kira apa yang akan diputuskan?

    "Kalau begitu, kita bicara saja besok di kantor. Kita bicara dengan seluruh team saya."

    Semuanya terdiam. Tak dapat berkutik. Kalau dibicarakan dengan seluruh team, yang pastinya terdiri dari orang orang berpengalaman, akan kelihatan kalau Denny dan kawan kawan hanya ingin meminta bagian dalam proyek yang memang sejak awal merupakan milik Riana.

    "Aku tak bisa melakukan pembicaraan dan negosiasi di rumah. Rumah ini untuk istirahat."

    "Ria...."

    "Sorry, Mik....."

    "Maksud kami justru mau menyelesaikan secara kekeluargaan, maka kami datang kemari. Karena dengan demikian akan lebih menguntungkan buat kita bersama. Daripada terjadi hal hal yang pada akhirnya justru merugikan kita masing masing........." Suara Denny sangat tajam. Ada nada ancaman dalam kalimatnya. tapi bukan Riana namanya kalau ia mundur atau takut. Ayah dan lingkungan sudah membentuknya menjadi business woman yang tangguh dalam berbagai situasi.

    Jadi Riana malah tersenyum. Dingin. Menggeleng santai. Tetap dengan aura dingin.

    "Lupakan semua Den. Sekali lagi saya katakan, rumah ini untuk istirahat. Saya tidak akan pernah mau bicara soal bisnis di rumah ini, sekarang ini. Paham? Kalian salah alamat kalau mengira saya akan menuruti kehendak kalian. Dan jangan harap saya akan mau berbicara dengan kalian di kantor kalau kalian datang dengan tuduhan seolah olah saya mengambil jatah kalian dengan cara yang kurang ajar. Dan sekarang kalian datang untuk meminta bagian. Kamu lupa Den, bahwa sejak awal proyek ini adalah kerjasama perusahaan saya dengan Kementerian. Bright Hope cuma dpat limpahannya karena kami ada sedikit masalah. Kalau sekarang kembali kepada saya, apa salahnya? Kalian semua terlalu rendah menilai dan memandang saya. Itu yang paling saya tidak sukai. Sekarang, silakan menghabiskan minuman dan selamat malam."

    Yang mengenalkan diri sebagai Frans, benar benar kecele. Belum pernah ia menemui wanita yang demikian dingin, tidak perduli dan tanpa perasaan mengatakan sesuatu yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Benar, baru kali ini ia mengalami sendiri. Biasanya cuma dengar cerita kawan. Ditolak, diusir dengan sikap yang dingin, dengan nada suara yang tak berubah.

    Bahkan Miko yang sudah lama mengenal Riana pun agak kaget. Sehingga buru buru menggeleng. Tapi ia tidak bisa berbuat apa apa. Ia merasa sudah berupaya maksimal untuk menolong kawan kawan principal perusahaannya, tapi yang dihadapi adalah Riana, CEO wanita bertangan dingin yang pantang dilecehkan.

    "Sorry, Ria....."

    Lalu Miko berdiri dan menjabat tangan Riana.

    Denny, Frans dan Santoso mengikuti apa yang dilakukan oleh Miko. Riana mengantar sampai ke pintu. Lalu berbalik masuk ke dalam rumah.

1
Nay'anna
lanjutannya mana kak
aca
lanjut kan
aca
Q kasih giv bunga
julius: terima kasih kak
total 1 replies
aca
masih penasaran rehan siapa
julius: lanjut baca terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
aca
lanjuttt baca
Griselda Nirbita
siapakah Rayhan??? jadi penasaran
julius: Sabar kak. Pelan pelan makin jelas kok 🙏
total 1 replies
Griselda Nirbita
aku mampir kak... semangat
julius: Terima kasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!