Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2: Kepergok
Setibanya di lantai satu, Grace ingin menemui Bella sahabatnya yang menjadi seorang wartawan di perusahaan mereka. Keduanya berencana ingin ke salon sore ini. Bella lah yang mengajaknya. Katanya dia ingin mewarnai rambutnya.
"Oh hai Grace..." sapa Nolan yang merupakan koordinator liputan di Media Ace. Pria berambut coklat yang saat ini memasuki usia ke 30. Berbeda dengan Regan, Nolan lebih ekspresif dan hangat. Oleh karena itu, staff wanita di kantor mereka senang berteman dengan Nolan. Sikap baik pria itu membuatnya masuk ke dalam list pria kriterianya. Hanya saja Nolan sudah punya kekasih.
"Hai Nolan.. aku ingin menemui Bella," kata Grace.
"Bella? Sepertinya dia sudah pulang setengah jam yang lalu. Apa dia tidak memberitahumu?".
Grace menggeleng, "thanks Nolan, kalau begitu aku pergi dulu," ucap Grace. Nolan mengangguk.
Grace mengambil ponselnya lalu menghubungi Bella.
"Bel, kamu di____"
"Aku akan menghubungimu nanti Grace. Bye..."
"Ada apa dengannya," gumam Grace menatap layar ponselnya. Grace mengangkat panggilannya dengan cepat dan hanya mengucapkan kalimat itu dengan nada yang cepat.
"Kalau begitu aku pergi sendiri saja," kata Grace menuju parkiran.
Grace masuk ke dalam mobil yang dibelinya empat bulan yang lalu. Mobil ini jugalah yang menguras isi dompetnya. Ia lalu mengemudikan mobilnya menuju salon tempat ia dan teman-temannya biasa kunjungi. Grace ingin memotong rambut hitamnya yang sudah panjang. Ia sudah menyimpan model potongan rambut yang diinginkannya di ponselnya. Kali ini ia ingin potongan rambut berponi.
*****
Grace tampak berdiri di depan sebuah unit. Bukannya pulang ke unitnya setelah dari salon, Grace memilih mengunjungi unit sahabatnya sekaligus memamerkan gaya rambut barunya. Lagi pula besok weekend. Dia tidak harus bangun cepat karena bekerja. Tempat ini adalah pilihan terakhirnya setelah Bella pergi dan tak tahu entah kemana dan Jena yang sedang pergi dengan sepupunya. Padahal ia ingin membahas perihal liburan mereka.
"Kemana perginya wanita yang satu ini," gumam Grace menekan bel pintu unit di depannya.
"Ya Tuhan... Apa sekarang mereka tidak menyayangiku lagi," Grace berkacak pinggang. Sebelum mendatangi unit Alena, ia sudah menghubungi wanita itu dan mengirim pesan dan sampai sekarang tidak ada balasan.
"Aku yakin Alena pasti sedang tidur," kata Grace berbicara sendiri. Grace menekan sandi pintu hingga akhirnya pintu terbuka. Sebenarnya ia tahu sandi unit Alena dan bisa masuk begitu saja. Hanya saja ia ingin membuat Alena terganggu dan menyambutnya dengan wajah kesalnya. Grace melangkahkan kakinya menuju kamar Grace. Perhatiannya tertuju pada tas hitam di sofa. Alena sedang ada tamu? Grace mendengar suara pria dan wanita dari dalam kamar.
"Alena... Alena.. apa kamu di kam___" Grace terbelalak, "Lan....lanjutkan saja," dengan cepat menutup kembali kamar Alena. Wajahnya merona, ia melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mencari apa saja yang bisa di makan.
Sementara itu Alena di dalam kamarnya hendak turun dari atas ranjangnya namun tangannya segera ditahan oleh David. Pria yang akan memasuki kepala empat dua tahun lagi. Pria itu merupakan pemilik sekolah tempatnya bekerja.
Usia David sepuluh tahun lebih tua dari Alena.
"Aku lihat Grace sebentar," kata Alena menatap wajah kekasihnya yang terlihat menahan gairahnya.
"Nanti saja, kita bahkan belum sampai ke inti sayang," David menarik tubuh Alena lalu menindihnya. David lalu mencium bibir Alena dengan rakus. Alena tidak bisa menolak David, sepertinya ia akan menemui Grace setelah kegiatan mereka berakhir. Meski tidak yakin akan selesai dengan cepat. Alena sangat mengenal David. Apalagi pria itu langsung datang ke tempatnya setelah pulang dari luar kota selama satu minggu dan mengatakan dirinya sedang lelah. Hanya Alena lah obatnya.
buru" amat selesainya..masih ada gak jelas loh. si kaka Grace alasan mereka dulu putus apaan tiba" aja menikah....orang tua Kendrick tanpa dialog langsung rujuk...si felip sat set langsung menikah..gak seru banget dehhhh..ini lagi extra part-nya ngegantung amat..info kek lanjut apa kagak.. di kasih Lebel aja END padahal novel lain biar sudah label END tapi extra part-nya masih lanjut. na ini baru dia..kata selesai di akhir cerita pun kagak ada..jadi gak salahkan gw berharap lanjut😌