Apakah kalian pernah takdir?
Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 -Alunan Takdir-
Tak terasa setelah tujuh jam dalam perjalan, kini pesawat yang di naiki Luna dan rekam tim nya telah sampai di negara tempat mereka akan bekerja selama delapan bulan penuh, dimana gaji mereka tidak akan di bayar penuh seperti biasanya, karena ini adalah salah satu hukuman karena ketua tim mereka, yaitu Luna membantah atasan nya.
Luna menatap sekitaran yang terlihat sangat gersang dan panas, ada banyak gunung dan gurun pasir " baiklah kita akan menunggu pera tentara untuk menjemput kita, karena tidak ada akses menuju ke sana " ucap Luna kepada seluruh rekan tim nya
rekan tim Luna memakai pakaian yang sangat pendek, itu membuat mereka terasa terbakar " apakah kita tidak bisa ke pinggir atau di bawah pohon saja dokter Luna? " ucap salah satu tim yang merasa sangat panas
Luna menatap mereka semua " kalian saja yang menunggu di bawah pohon, saya akan tetap berada di sini, karena tentara itu mungkin tidak akan tahu bahwa kita sudah sampai, karena berita kedatangan kita dan nama-nama kita baru saja di terima oleh mereka " ucap Luna sambil menunggu beberapa mobil untuk menjemput mereka semua
Akhirnya beberapa tim yang merasa sangat panas dan tidak sanggup untuk berdiri di lapangan yang sangat luas dan panas itu, memilih untuk berteduh, sementara Luna dan Viola tetap menunggu.
*
*
*
Posko yang menjadi tempat berkumpul tentara Arya dan pasukan nya dapat berita bahwa ada sekumpulan dokter dari rumah sakit terbaik yang akan ke tempat mereka dan akan menjadi rekan kerja mereka.
Karena tidak hanya soal keamanan saja, di sini banyak anak-anak dan juga ibu hamil yang tidak menjaga kesehatan merek, terkadang anak-anak di sini memakan makanan yang udah basi, bahkan makanan yang sudah di buang, mereka makan juga.
Salah satu rekan tim atau tangan kanan Arya, yaitu Rido mendatangi Arya yang sedang berada di kantor posko mereka " hormat " ucap nya saat sampai ke ruangan Arya
Arya menatap Rido " katakan ada apa? Apakah ada laporan di saat kita sudah mau di bebeas tugaskan? " Arya yang merasa ingin cepat pulang dari tempat ini, karena dia ingin mencari informasi tentang Luna
Rido memberikan kertas yang berisikan nama-nama dokter yang akan datang dan tinggal di posko mereka " ini adalah dokter yang akan membantu kita, mereka semua dari rumah sakit yang sangat bagus dan juga, rumah sakit itu adalah tempat kita cek darah " jelas Rido
Arya dengan buru-buru membaca kertas tersebut, tidak perlu waktu lama untuk menemukan nama Luna, karena dia adalah kerja tim jadi nama nya berada di paling atas " Luna? " ucap nya
" Iya, seperti nya mereka adalah dokter yang sama seperti waktu itu, karena aku ingat dengan jelas nama mereka " balas Rido
" Siapkan mobil untuk ke sana, kita akan menjemput mereka dan aku akan ikut bersama kalian " pergi dari ruangan nya
Arya dengan semua pasukan nya yang membawa mobil, kini menuju ke tempat Luna dan tim nya berada, tidak tau apa yang membuat mereka bisa kembali bertemu lagi, sepertinya takdir memang ingin mereka bersama.
Tiga puluh menit perjalanan yang Arya tempuh bersama anggota pasukan nya, karena jalanan yang kondisinya sangat buruk, itu membuat mereka lama sampai, dan sekarang mereka sudah tiba di tempat Luna dan kata tim nya berada.
Arya berada di mobil paling belakang, jadi para anggota nya yang berada di mobil depan, turun terlebih dahulu dan menghampiri Luna yang sedang berdiri di hadapan mereka.
Angota Arya yang bernama Aris itu menatap Luna " apakah kau adalah ketua tim dari mereka semua? " menatap Luna lalu tim nya yang berada di belakang Luna.
Luna menatap Aris " benar, saya adalah kerja mereka dan saya yang akan bertanggung jawab akan mereka semua siapa anda? " ucap Luna
" Dia adalah salah satu pasukan ku, dan kami yang akan menjaga kalian semua di sini, selamat datang dokter Luna dan rekan-rekan tim nya " ucap Arya sambil berjalan mendekati Aris dan Luna.
Luna menatap Arya, ada sedikit getaran di jantung nya, tak tau apa makna getaran tersebut " terimakasih atas kerja sama nya, Karana kita sudah saling kenal jadi langsung saja kita berangkat, karena kami sudah menunggu sangat lama "
Arya menatap Luna dan memberikan nya sebuah kain yang cukup panjang " tutupi paha mu, karena perjalanan kita jauh dan matahari di sini sangat ganas, bukan hanya kau tetap juga rekan mu " Arya berbalik dan memerintah kan anggota nya untuk memutar mobil.
Setelah semua nya selesai, para dokter juga sudah masuk ke dalam mobil yang para tentara siapkan untuk mereka, tentu saja Luna berada di dalam mobil yang sama dnegan Arya.
Arya menatap Luna yang terlihat sangat tidak nyaman berada di kota yang menurut nya sangat asing ini " aku tau merasa tidak nyaman berada di sini, tapi aku yakin setelah beberapa hari kau berada di sini, aku yakin kau akan nyaman "
" Aku nyaman berada disini, kau salah paham, aku bukan sedang mencocok kan diri dengan lingkungan di sini, aku menikmati nya " Luna berbohong
" Alis mu berkerut, itu artinya kau tidak suka tempat ini, kau tidak perlu berbohong pada ku " balas Arya
Bug
Mobil yang di naiki Arya, Luna dan beberapa anggota mereka masing-masing, menabrak seorang anak yang seperti nya sudah berada di jalanan sekitar dua menit, karena darah yang keluar dari kepala nya sudah kering.
Luna turun dan melihat anak itu, dia memeriksa denyut nadi nya " Siti tolong ambilkan alkohol dan juga obat-obatan di dalam tas ku " teriak Luna kepada Siti rekan nya
Arya menarik tangan Luna " kau tidak bisa menyentuh sembarang warga sipil, kita akan membawa nya ke rumah sakit, kau tidak bisa melakukan hal ini sembarang " ucap David
Siti datang membawa semua barang yang Luna minta " dokter " ucap nya melihat Luna dan Arya sedang berdebat
Luna menatap tajam Arya " kita akan membawa nya ke rumah sakit? dengan keadaan nya yang seperti ini? Kau tidak lihat darah nya? "
" Jika kau menyentuh nya maka pekerjaan mu akan terancam, mereka bukan sekedar warga sipil biasa, kau baru datang dan kau tidak tau peraturan daerah ini " membentak Luna yang sama sekali tak mendengar kan nya
Luna mengambil semua alat yang ia butuhkan dan sudah di bawa oleh Siti, dia duduk di samping anak itu, dan memulai pengobatan nya " aku tidak takut dengan ancaman itu lagi, baik pekerjaaan atau apapun itu, aku tidak takut, nyawa nya saat ini sedang dalam bahaya " Luna merobek baju anak itu dan mulai mencari dimana sumber pendarahan nya
Arya meminta tim nya yang satu mobil dengan mereka untuk menutupi tindakan Luna, " aku akan berikan waktu lima menit, kami akan menutup jalanan agar tidak ada yang melihat, apakah itu cukup? " menatap Luna yang sedang bekerja
Luna menatap Arya " kau bilang ini bahaya, menyentuh warga sipil sembarangan " tetap bekerja
" Kau membicarakan nyawa, dan aku tidak suka membahas nya, jadi selamat kan dia " menutupi Luna dan anak itu