Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil siapa ?
Pagi ini Melani sudah bersiap siap untuk berangkat ke perusahaan. Semalam Melani sudah memutuskan untuk kembali mengurus Perusahaan property dan butik nya, dia akan fokus ke bisnis nya. Biarlah urusan rumah tangganya dengan Raka itu jadi urusan pengacara nya saja, Melani memutuskan dalam waktu dekat ini akan mengajukan perceraian.
Melani keluar kamar sudah rapi dan sedikit berbeda dari hari biasa nya. Melani mengenakan celana panjang warna hitam dan kemeja soft pink di padukan dengan blazer warna senada dengan polesan mek up tipis membuat melani semakin cantik.
Raka yang melihat penampilan Melani sangat kagum dan tidak menyangka melani bisa berpenampilan semenarik ini.
"Kamu mau kemana Ma? Sepagi ini sudah rapi?" Tanya Raka penuh selidik.
Vera dan bu lasmini juga kaget dengan perubahan penampilan melani.
"Aku mau kerja mas, sekarang aku juga harus mencari nafkah untuk menghidupi hidup ku sendiri. Aku tak mau membebani hidup mu lagi" Jawab melani dengan santai.
"Cihhh kerjaan apa untuk wanita kampung seperti mu, pendidikan mu pun sangat rendah" cibir ibu lasmini merendahkan melani.
"Kalau mbak melani mau kerja, di tempat ku kerja ada lowongan kerja. Tapi sebagai OB mbak melani mau?" ucap vera sambil senyum mengejek melani.
"Aku tak butuh bantuan mu" jawab melani dengan ketus.
Vera dan Raka sangat geram dengan jawaban melani yang sangat ketus dan tak sopan.
"Terserah dirimu saja Mel, lama lama kau semakin membangkang. Silahkan kau kerja, aku tak melarang mu. Kita lihat saja pekerjaan apa yang bisa kau dapatkan " teriak Raka dengan penuh amarah.
"Ok kita lihat saja nanti, kau belum tahu siapa diriku mas" Seru melani dengan senyum mengejek dan berlalu keluar rumah menghampiri taxi online yang sudah dia pesan.
Kini hanya tinggal Raka,Vera dan bu Lasmini yang berada di ruang tamu menatap kepergian Melani.
"Istrimu lama lama bikin ibu muak Ka. Bisa kerja apa dia di luar sana, selama ini dia hanya mengandalkan uang darimu saja,beda dengan Vera dia bisa di andalkan , vera juga wanita berpendidikan. " Ucap Bu lasmini dengan wajah yang sulit di artikan.
Vera yang dibicarakan hanya menanggapi dengan senyum, dia setidaknya merasa menang karena sang ibu mertua sangat menyayangi dan selalu ada di pihak nya.
"Tapi Raka heran bu, selama ini uang yang Raka berikan untuk melani hanya tersisa 800 ribu untuk kebutuhan sehari hari, Dan tiap hari melani selalu menyediakan banyak menu makanan yang enak dan bergizi. Darimana melani mendapatkan uang untuk menambahi kebutuhan itu bu?" Ucap Raka dengan heran.
"Heleh mungkin dia selama ini tanpa sepengtahuan mu, dia menguntit uang mu" ucap bu lasmini.
"Entahlah bu... Vera ayok kita berangkat,nanti kita sarapan di tempat kerja saja. Oh iya bu, ibu kalau mau sarapan beli saja di depan karena di kulkas belum ada sayuran. " Ucap Raka sambil memberikan uang lima puluh ribu.
"Oh iya nanti ibu sama nina beli saja, Raka ibu masih mau tinggal disini gak apa apa kan? Bapak juga belum pulang. " ucap ibu lasmini.
"Iya gak apa apa, Raka justru senang ibu tinggal disini. Sudah ya bu Raka sama Vera berangkat." Seru Raka dengan menggandeng tangan vera.
*****
Melani sudah sampai di perusahaan nya dan langsung masuk ke ruangan pribadi nya di lantai tiga. Di lantai tiga hanya ada tiga ruangan , ruangan melani sebagai direktur dan ruangan paman dan sekretaris melani.
Global property memiliki tiga lantai, walaupun tidak terlalu besar perusahaan ini menampung ratusan karyawan di bidang nya masing masing. Bahkan banyak karyawan pun banyak yang tidak tahu jika Melani anak dari pemilik perusahaan.
"Bu Melani, hari ini jam 10 pagi ada meeting dengan Pemilik Nusantara Group, beliau sendiri yang akan datang ke perusahaan kita." Ucap Raya sekretaris melani.
"Baiklah kamu siapkan semua berkas kerja sama nya ya Ray?" Seru Melani dengan senyum manis ny.
"Baik bu, semua sudah saya siapkan" jawab Raya
Melani hanya mengangguk menanggapi ucapan Raya.
Meeting pun di mulai, Jimmy Hilyawan selaku Ceo Nusantara group datang secara langsung untuk menghadiri meeting.
Meeting pun berjalan dengan lancar dan kesepakatan kerja sama juga sudah di sepakati.
"Terimakasih pak Jimmy, semoga kerjasama kita berjalan dengan lancar dan pak Jimmy puas dengan hasil kerja kami." Ucap Melani sambil menjabat tangan Jimmy.
"Aamiin. Saya juga berterimakasih bu melani bersedia bekerja sama dengan kami" Jawab jimmy dengan senyum ramah nya .
"Sama sama pak Jimmy" jawab melani ramah.
Jimmy dan sekretaris nya pergi meninggalkan perusahaan Global property dengan senyum cerah.
Hari pun semakin sore , Melani menyudahi semua kegiatan nya dan bersiap untuk pulang. Sore ini melani akan pulang membawa mobil pribadi nya, dia akan mulai akan menunjukan kepada Raka siapa dia sebenarnya.
Melani sampai dirumah sekitar jam enam sore, karena tadi sebelum pulang melani mampir dulu di butik.
Saat melani pulang Raka dan Ibu nya sedang duduk santai di teras rumah, entah kemana Vera dan Nina tidak ikut serta.
Raka dan Bu Lasmini heran ada mobil mewah masuk ke pekarangan rumah nya.
"Raka, siapa yang datang sore sore begini? apakah teman kamu atau teman nya Vera?" tanya bu lasmini keheranan.
"Raka tidak tahu bu, raka tidak punya teman yang pakai mobil semewah itu bu. Mungkin teman Vera" Jawab Raka juga keheranan.
"Waahhh mobil nya bagus sekali Raka, Vera memang hebat bisa punya kenalan orang kaya" Ucap bu lasmini bangga.
Melani hanya tersenyum di dalam mobil, melani sengaja tidak langsung turun untuk melihat reaksi ke dua orang itu. Akhirnya melani pun turun dari mobil dengan anggun nya.
"Hahhhh Melani" Seru Raka dan ibu Lasmini bersamaan. Mulut mereka ber dua terbuka lebar dan hampir saja dimasukin nyamuk. Karena memang sudah mulai menjelang magrib nyamuk sudah mulai berterbangan.
"Tutup tuh mulut awas kemasukan nyamuk" Seru Melani sambil menahan ketawa.
Melani masuk kedalam rumah menuju kamar nya, melani tak menghiraukan Raka dan Ibu nya yang masih diam mematung di teras.
Sesaat kemudian Vera dan Nina datang dengan membawa beberapa kantong plastik belanjaan. Rupanya Nina dan Vera baru saja belanja kebutuhan dapur di swalayan depan.
"Raka, benar kah tadi itu melani atau ibu yang salah lihat?" tanya bu lasmini masih tidak percaya.
"Benar itu melani bu, entah mobil siapa yang dia pakai" jawab Raka sedikit bingung.
"Mas, mas.. itu mobil siapa? kamu beli mobil baru mas?" tanya vera yang barusaja pulang belanja.
"Iya mas itu mobil siapa? bagus banget" tambah nina juga bertanya.
"Itu mobil tadi melani yang bawa, tidak tahu dapat pinjam darimana dia " bu lasmini yang menjawab pertanyaan vera dan nina.
"Hahh " seru vera dan nina bersamaan.
Raka hanya mengangkat ke dua tangan nya, tanda dia juga tidak tahu.
Malam ini Bu lasmini di bantu Nina sedang menyiapkan makan malam. Melani sama sekali tak membantu mereka.
Melani pilih duduk santai di ruang keluarga sambil memainkan handphone nya.
"Ma itu mobil siapa yang kamu bawa.?" Tanya Raka pelan.
"Mobil ku" Jawab melani singkat.
Hufftt
Raka hanya bisa mendengus, sepertinya melani saat ini sedang tak mau bicara dengan nya. Sehingga dia menyudahi obrolan soal mobil.
"Melani.. melani.. Cepat bantu ibu memasak" teriak ibu dari arah dapur.
Melani hanya diam saja tak mau menanggapi panggilan ibu Lasmini.
"Ma. itu ibu minta kamu untuk bantuin masak." Seru Raka.
"Kan ada Vera mas, suruh saja istri baru mu itu bantuin ibu." Jawab melani santai.
"Vera lagi istirahat mel, dia capek kerja seharian" ucap Raka membela vera.
"Saya juga capek mas, saya juga seharian kerja. Kalau tidak mau ribet delivery saja " Ucap Melani santai.
Saat ini melani sudah memesan makan malam untuk dirinya, dia juga berbaik hati untuk melebihkan pesanan nya. Untuk anggota keluarga yang lain. Karena dia tahu ibu dan nina pasti tak bisa memasak, entah jadi apa dapur di buat nya.
Tok tok tok
Terdengar suara orang mengetuk pintu, Melani beranjak membuka kan pintu di ikuti Raka di belakang nya. Raka heran siapa yang bertamu.
"Dengan mbak melani?" Tanya bapak yang berjacket hijau.
"Iya pak" jawab melani.
"Ini pesanan nya bu, total nya 325 ribu" ucap sang bapak
Melani menerima pesanan nya dan memberikan uang 4 lembar merah.
"Lebih nya buat bapak saja" ucap melani dengan ramah.
"Terimakasih mbak" jawab sang bapak dengan bahagia.
Raka heran darimana melani punya uang untuk membeli makanan sebanyak itu. Bukan nya bulan ini Raka tidak memberikanya uang.
"Dapat uang darimana kamu mel?" tanya Raka mengintimidasi.
"Udah sekarang aku mau makan aku sudah lapar, lagi pula ibu juga belum tentu beres masak nya" Melani tak menjawab pertanyaan Raka.
Melani berjalan ke ruang makan menyiapkan semua makanan nya ke dalam wadah. Ada rendang, cumi asam manis , ayam bakar dan sop daging. Melani sengaja memesan makanan serba daging.
Di dapur tak nampak ibu lasmini dan nina, kemana perginya mereka? Dapur berantakan bahkan sayuran pun tak jadi di masak. Oh sepertinya mereka tidak jadi memasak.
Tiba tiba Vera datang ikut duduk di samping Raka, dengan tidak tahu malu nya dia bergelayut manja di lengan Raka.
" Vera kamu bisa kan bantu siapkan peralatan makan?" tanya melani tiba tiba.
"Kalau cuma nyiapin piring aku bisa mbak" jawab vera
Vera beranjak mengambil piring dan sendok dan menyusun nya di meja makan.
"Wah anak mantu ku pengertian banget, maaf ya ver tadi ibu tidak jadi masak jadi kamu harus order makanan deh" ucap bu lasmini sambil menarik kursi untuk dia duduk.
Uhuk .. uhuk... Raka kaget dan hampir tersedak karena saat ini raka sedang minum air putih.
"Iya buk gak apa apa Vera tadi lihat ibu masuk kamar jadi kita order makanan saja" Jawab Vera santai , vera mengira Raka lah yang order makanan.
"Udah makan saja gak usah basa basi" ucap Melani malas mendengar ucapan mereka.
"Heleh kamu mel , enak banget ya makan tinggal makan gak harus masak atau beli sudah seperti ratu saja kamu" cibir ibu lasmini.
Melani tidak menghiraukan ocehan ibu mertua nya, saat ini dia lebih baik fokus sama makan malam nya.
"Tak tahu malu, yang beli saja belum makan kamu sudah makan duluan" Gerutu ibu lasmini.
"Mas apa perlu aku menjelaskan kepada mereka" tanya melani kepada raka.
Raka akhirnya buka suara dan menjelaskan semua nya.
"Ini makanan yang membeli melani dan pakai uang melani" Ucap Raka dan membuat senyum di wajah vera hilang.
Duch malu nya Vera , makanya Ver jangan suka cari muka di depan orang lain. Malu sendiri kan.
*****
Mau lanjutkan gak ?
Jangan lupa Like , komentar dan Vote nya.
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..
tggu aja harta yg kamu kpulkan dan tak pernah kamu beri sedikitpun utk istrimu akan hbs diembat sama Vera..
permainan yg sangat cantik Mel 🤣
siap² aja jamu sesak nafas dan terkena serangan jantung 🤣🤣🤣