LIKE🤗
VOTE😃
TERIMAKASIH🙏🙏
Alaska tempat seorang presdir yang mempunyai watak keras, dingin, dan kejam dia bernama Alexander , dan akan di jodohkan dengan gadis kecil cantik, dan pemberani yang bernama Lara Hateway. Saat mempersiapkan pernikahan ada beberapa musuh yang mengancam untuk membunuh kalau sampai perjodohan itu terjadi.
Dan banyak misteri dari masa lalu yang belum terkuak. akan adanya pengkhianatan masa lalu pembunuhan yang tragis. sehingga mereka harus menguak dan merencanakan sebuah misi.
Beberapa bulan kemudian, keduanya mempunyai rasa tapi sulit untuk di ungkapkan. Setelah Lara tertembak musuh barulah Alexander mengungkapkan betapa berartinya dia buat hidupnya.
Akankah semua misi akan terkuak, dan akankah Lara dan Alex bahagia atau....?
Langsung saja baca ceritanya yuks pasti seru bercampur dengan action, emosi, perasaan dan bla bla🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Istigfariatul Laili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 29
Di tengah ancaman yang semakin nyata, Alex dan Lara berusaha mencari tahu lebih dalam tentang pria misterius yang ingin menghancurkan mereka. Kenyataan tentang keluarga Lara dan keterlibatan mereka dengan organisasi kriminal semakin terkuak, membawa mereka ke dalam konflik yang lebih gelap dan berbahaya. Dalam bab ini, ketegangan meningkat saat mereka berhadapan dengan pengkhianatan dari orang yang tidak terduga.
Keesokan paginya, di ruang kerja Alex yang dipenuhi dengan cahaya matahari pagi, dia, Lara, dan Marcus sedang membahas langkah selanjutnya. Map yang mereka temukan malam sebelumnya tergeletak di meja, isinya menyisakan pertanyaan yang belum terjawab.
"Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang organisasi ini. Ada banyak hal yang belum kita pahami, dan kita tidak bisa bergerak tanpa informasi yang cukup," Ucap Alex sambil melipat tangannya di depan dada.
"Tapi bagaimana caranya? Orang yang kita hadapi bukan orang sembarangan. Mereka tahu banyak tentang kita, bahkan lebih dari yang kita tahu tentang mereka," Sahut Lara mengangguk, meski wajahnya masih menyiratkan kecemasan.
Marcus berdiri di dekat jendela, menatap keluar dengan tatapan tajam.
"Kita butuh seseorang yang tahu cara kerja organisasi ini, seseorang yang bisa memberi kita petunjuk," Timpal Marcus.
"Ada satu orang yang mungkin bisa membantu kita... tapi aku tidak yakin dia akan bekerja sama," Ucap Alex mendesah, berpikir keras.
"Siapa?" Tanya Lara, penasaran.
"Leo. Dia pernah terlibat dengan kelompok ini di masa lalu, tapi dia telah menghindar dari mereka sejak itu. Kita mungkin bisa membujuknya untuk berbicara,"Jawab Alex dengan nada berat.
"Leo bukan orang yang mudah didekati. Dia mungkin tidak akan senang kita mengungkit masa lalunya," Sahut Marcus mengerutkan kening.
"Aku tahu. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Jika kita tidak menemukan cara untuk menghadapi mereka, kita mungkin tidak akan selamat," Jawab Alex.
Setelah pertemuan itu, mereka memutuskan untuk mencari Leo. Mereka menuju ke tempat yang dikatakan sebagai markas terakhir Leo, sebuah bar kumuh di pinggiran kota yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya para penjahat kecil.
Saat mereka masuk ke dalam bar, suasana di dalam langsung berubah. Semua mata tertuju pada mereka, seolah-olah mereka telah melangkah ke dalam sarang serigala.
"Jangan lakukan gerakan mendadak," Bisik Marcus kepada Lara, yang merapat di sampingnya.
Mereka berjalan menuju meja di sudut ruangan, di mana seorang pria berambut kelabu dengan wajah penuh bekas luka duduk sambil meminum bir. Saat dia melihat mereka mendekat, tatapannya berubah menjadi waspada.
"Leo," Sapa Alex dengan suara rendah.
"Apa yang kalian inginkan dariku?" Ucap Leo menatap mereka dengan curiga.
"Kami butuh bantuanmu. Ini tentang organisasi yang kau tinggalkan bertahun-tahun yang lalu," Jawab Alex, duduk di seberang Leo.
Wajah Leo menegang, dan dia meletakkan gelasnya dengan kasar.
"Aku sudah keluar dari dunia itu, Alex. Aku tidak ingin terlibat lagi," Ucap Leo.
"Kami tidak punya pilihan. Mereka mengincar kami, dan kami perlu tahu siapa yang ada di balik semua ini," Timpal Alex.
"Ini tentang keluargamu, ya?" Ucap Leo menatap Lara begitu tajam
"Kau tahu tentang keluargaku?" Lara tersentak mendengar pertanyaan itu.
"Orangtuamu adalah musuh besar organisasi itu. Mereka mencoba menghentikan rencana besar mereka, dan kini organisasi itu mengincar kalian untuk membalas dendam," Ucap Leo mengangguk.
"Kenapa kau tidak memberitahuku lebih awal?" Tanya Lara, suaranya gemetar antara marah dan takut.
"Aku pikir mereka sudah menyerah. Tapi ternyata aku salah. Mereka lebih kuat sekarang, dan mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan," Sahut Leo mendesah panjang.
Saat mereka sedang berbicara, pintu bar tiba-tiba terbuka dengan keras, dan sekelompok pria bersenjata masuk. Semua orang di dalam bar langsung terdiam, dan suasana menjadi tegang.
"Apa ini?" Tanya Alex dengan nada penuh kecurigaan.
"Cepat, kita harus pergi dari sini!" Ucap Leo tampak pucat, dan dia segera berdiri.
Tapi sebelum mereka bisa bergerak, salah satu pria bersenjata tersebut mengarahkan senjatanya ke arah mereka.
"Tidak ada yang pergi ke mana-mana," Teriak Pria bersenjata.
Mereka semua berhenti, dan Alex merasakan adrenalin bergejolak dalam tubuhnya. Dia tahu mereka terjebak.
"Kalian mencari jawaban, tapi sayangnya, kalian telah membuat musuh yang salah," Ucap Pria itu melangkah maju, tersenyum dingin.
"Siapa kau?" Tanya Alex dengan marah.
"Kalian akan segera tahu. Tapi sekarang, kalian semua akan datang bersama kami," Sahut Pria itu tertawa kecil.
Leo mencoba melawan, tapi dia segera dilumpuhkan oleh salah satu pria tersebut. Mereka diikat dan diseret keluar dari bar, sementara Lara menatap Alex dengan ketakutan di matanya.
"Kita harus tetap tenang. Kita akan menemukan jalan keluar dari ini" bisik Alex, mencoba menenangkan Lara.
"Honey, aku sungguh lelah dengan semua ini," Ucap Lara pasrah.
"Ssst. Jangan berbicara seperti itu sayang. Kita akan selalu ada untukmu. Terutama aku, sebagai suami kamu. Yang akan menjaga dan melindungi dari marabahaya yang menimpa, sayang," Sahut Alex mencoba menenangkannya.
"Honey, aku tahu itu. Tapi aku, ingin menyerah. Entah ancaman apalagi yang akan aku terima. Dan ini semua, mengenai masa lalu orangtua ku," Ucap Lara begitu pilu.
"Sudah, Lara. Kamu jangan khawatir. Kita semua akan membantu kamu," Timpal Marcus.
"Tapi sampai kapan ini semua berakhir, Marcus. Kapan hidup aku akan tenang. Mulai dulu kehidupanKu, penuh dengan misteri dan ancaman. Tuhan tidak adil, memberiku cobaan seperti ini," Sahut Lara menitihkan air matanya.
"Sayang, sudah jangan bersedih. Aku tidak bisa melihat kamu seperti ini. Dan aku, sudah berjanji di depan pendeta dalam keadaan suka maupun duka aku akan selalu ada untuk kamu, sayang. Aku mencintai kamu lebih dari apapun itu," Ucap Alex langsung mendekap istrinya dalam pelukannya.
"Terimakasih, Honey. Selalu ada untukku. Aku juga mencintaiMu," Sahut Lara mengeratkan pelukan suaminya .
Tapi dalam hatinya, Alex tahu bahwa situasinya semakin berbahaya. Mereka telah masuk terlalu dalam ke dalam misteri ini, dan sekarang, mereka harus menemukan cara untuk keluar hidup-hidup.
Pov Alex
"Kehidupan adalah teka-teki yang tak pernah selesai dipecahkan, dan itulah yang membuatnya begitu mempesona."
"Di balik setiap langkah yang kita ambil, selalu ada misteri yang menunggu untuk diungkap."
"Hidup ini penuh dengan misteri, dan kadang-kadang, keindahan terbesar terletak pada ketidakpastian."
"Tidak semua pertanyaan dalam hidup memiliki jawaban, namun itulah yang membuat perjalanan ini menarik."
"Misteri kehidupan bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dinikmati dalam setiap detiknya."
Happy Reading🤗🤗
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Jangan lupa like, vote ya guys. Dan jangan lupa, baca karyaku Kisah Cinta Anak Santri Modern. Terimakasih🙏🙏