NovelToon NovelToon
My Boss Is My Ex Husband

My Boss Is My Ex Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Single Mom / Janda
Popularitas:4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Adzana Raisha

Ruby Alexandra harus bisa menerima kenyataan pahit saat diceraikan oleh Sean Fernandez, karna fitnah.

Pergi dengan membawa sejuta luka dan air mata, menjadikan seorang Ruby wanita tegar sekaligus single Mom hebat untuk putri kecilnya, Celia.

Akankah semua jalan berliku dan derai air mata yang ia rasa dapat tergantikan oleh secercah bahagia? Dan mampukah Ruby memaafkan Sean, saat waktu berhasil menyibak takdir yang selama ini sengaja ditutup rapat?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adzana Raisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Celia, Putriku

Ada yang mengganjal di hati seorang Margareth begitu mendengar putranya memilih tinggal di lain kota demi mengurus sebuah Resto cabang yang baru dirintisnya. Terlebih Resto yang menurut sang putra akan mendapatkan pengawasan khusus, adalah Resto yang dulunya sengaja dibangun untuk Ruby, perempuan yang bahkan sudah menjadi mantan istrinya.

"Aneh, kenapa Sean mendadak berubah haluan seperti ini," gumam Margaret disela akftifitasnya menyesap teh hijau beraromakan melati yang rutin dikonsuminya disore hari.

Saat pembukaan Resto beberapa bulan silam, mau tak mau ia lah yang mengambil alih. Kala itu Sean yang masih dalam kondisi terpukul pasca perceraian, memilih untuk tak mau tau apa pun itu yang berhubungan dengan Ruby Resto. Margareth bahkan sempat mendengar sang putra memerintahkan seseorang untuk menghancurkan bangunan. Peremuan paruh baya itu tentu mencegahnya. Putranya boleh sakit hati, namun jangan sampai amarah menghancurkan segala sesuatu yang awalnya ia buat dari hati.

Sean memilih tak perduli, hingga Margarethlah yang dibebani untuk mengurus Ruby Resto untuk sementara waktu. Sean akan datang berkunjung dalam waktu yang tak pasti dan paling cepat satu bulan sekali.

"Dan sekarang, kenapa jadi begini?." Margareth masih berfikir, menyikapi sifat aneh sang putra akhir-akhir ini.

"Ibu," panggil Selena yang tiba-tiba datang bergabung dan duduk di sebuah kursi yang letaknya berhadapan dengan sang Ibu. "Kenapa melamun?."

Margareth melirik pada sang putri yang sore terlihat cantik dengan stelan pakaian santai berwarna biru yang membalut tubuh semampainya. Selena cantik. Secantik Ruby, hanya saja Selena gemar merias diri sedangkan Ruby cantik alami. Usia kedua gadis itu pun tak jauh berbeda. Usia Ruby bahkan beberapa bulan lebih muda dari Selena.

"Ibu," panggil Selena lagi. "Aku tanya kenapa melamun, tapi Ibu malah diam saja," gerutu Selena yang merasa keberadaanya diabaikan oleh sang Ibu.

Margareth tergelak. Ia tersenyum lembut pada sang putri.

"Ibu tidak melamun, hanya saja Ibu sedang memikirkan tentang satu hal."

Dahi Selena mengernyit kemudian bertanya, "Satu hal itu tentang apa, Ibu?."

"Tentang Kakakmu yang akhir-akhir ini sikapnya cukup berubah di mata Ibu."

Selena tampak berfikir. Mengingat-ingat kejadian tentang Sean ketika sedang bersamanya, tapi sepertinya tidak ada yang berubah, biasa saja.

"Tapi menurutku tidak ada yang aneh dengan Kak Sean. Biasa saja seperti hari-hari biasa. Memang menurut Ibu perubahan sifat Kak Sean terlihat dari bagian mananya?."

"Kakakmu sekarang tinggal di kota XX. Dia bilang supaya lebih mudah memantau perkembangan Resto setiap harinya. Bukankah kau sendiri tau, jika saat pembukaan saja Kakakmu seakan tak sudi menginjakkan kaki ke dalam bangunan itu?."

Selena berfikir, bukankah resto milik Sean yang berada di kota Xx adalah Sebuah Resto yang diberi nama yang sama dengan nama mantan Kakak iparnya?.

"Iya juga, ya," jawab Selena kemudian. "Dulu tidak mau, tapi sekarang kenapa Kak Sean malah memilih tinggal di sana?."

"Maka dari itu, Ibu pun sampai pusing memikirnya. Terlebih Kakakmu selalu menolak untuk Ibu jodohkan dengan anak gadis teman-teman sosialita Ibu." Margareth berdecak. Semakin pusing dengan sikap sang putra yang amat sangat bertolak belakang dengan keinginannya.

"Aku rasa, sepertinya ibu terlalu ikut campur dalam kehidupan Kak Sean. Kasihan dia, selepas kepergian Ruby, Kak Sean seperti kehilangan arah." Terbesit rasa bersalah dalam diri Selena. Memang dirinya ikut terlibat dalam persekongkolan untuk memfitnah Ruby, namun dari hati terdalam ia sungguh menyesal.

"Selen, kau ini bicara apa? Jika aku mencampuri hidup Sean, itu wajar, aku ini Ibunya!." Margareth meninggikan nada suara, tak terima dengan ucapan Selena yang terkesan menyudutkannya.

"Ingat Selen, bukan hanya Sean, tapi hidupmu juga. Mau tidak mau atau pun suka tidak suka, sedikit banyak kehidupan kalian, akulah yang mengambil kendali, karna akulah yang sudah melahirkan kalian!." Nafas Margareth memburu. Sepasang matanya menatap tajam pada Selen yang tak berkutik di tempatnya. Putrinya itu diam, seraya menundukkan pandangan. Mungkin saja karna rasa takut, atau memilih mengalah karna merasa tak akan pernah bisa menang ketika berdebat dengan dirinya.

"Aku dengar jika Ika sudah tidak bekerja dengan Kak Sean, jadi kurasa kita harus berhati-hati." Selepas berucap, Selena pun bangkit dan meninggalkan sang Ibu seorang diri.

"Hati-hati," gumam Margareth. "Hei Selen, apa maksudmu dengan menyuruh Ibu berhati-hati?." Margaret berteriak, meminta penjelasan dari sang putri yang meninggalkannya begitu saja. "Hei Selen, jawab dulu pertanyaan Ibu. Ah, dasar anak cengeng," gerutu Margareth yang merasa diabaikan oleh putri kandungnya sendiri.

💗💗💗💗💗

"Bagaimana Tuan Sean, apakah anda sudah siap menerima informasi dari saya?." Sang mata-mata yang diminta Sean untuk mengimpulkan informasi tentang Ruby, kini duduk tenang di sebuah sofa di kediaman baru Sean. Sementara Sean sendiri madih duduk diam di sofa sisi lainnya. Rupanya Sean sedang mengumpulkan kekuatan juga meneguhkan hati sampai ia siap disuguhi dengan kenyataan yang akan menentukan jalan hidupnya ke depan. Baik sebuah kenyataan baik atau pun buruk tentang Ruby, Sean harus siap menerimanya.

"Aku siap," jawab Sean lugas.

Pria itu pun sontak merogoh sesuatu dalam tas saat ucapan persetujuan meluncur dari bibir Sean. Sebuah amplop mendarat lepas di atas meja. Kedua tangan pria itu bergerak lincah, membuka kemudian mengeluarkan tumpukan foto dari dalam benda tersebut.

"Tuan tidak perlu khawatir akan keakuratan informasi yang tentunya saya dapat dari para sumber yang terpercaya."

Sean tak menjawab, ia hanya menganggukkan kepala.

"Nona selama ini tinggal bersama Fatimah yang diketahui sebagai kerabat dari Rahayu, Ibu panti asuhan xx, tempat Nona Ruby dibesarkan sekitar kurang lebih satu tahun lalu." Pria itu juga menyebut tanggal, hari beserta tahun saat Ruby menginjakkan kai untuk pertama kalinya di kota itu.

Sean tampak berfikir, ia mengingat-ingat tangal yang disebutkan oleh pria suruhannya, dan rupanya pada tanggal tersebut hanya berjarak beberapa hari saja dari tanggal perceraian dirinya dan Ruby saat itu.

"Mereka memperlakukan Nona Ruby dengan sangat baik, dan para tetangga pun tak jauh berbeda. Nona Ruby mulai bekerja di Resto milik Tuan sekitar lima bulan lalu saat kandungannya mulai membesar." Pria itu mengangsur selembar foto Ruby dengan perutnya yang mulai terlihat membesar di balik pakaian kerja.

"Nona Ruby tidak memiliki suami atau pun melikah lagi selepas bercerai dari Tuan. Nona Ruby sempat mencari pekerjaan dibanyak tempat, namun selalu ditolak dengan alasan kehamilan. Beruntung, pada saat itu Manager Resto mengizinkan Nona Ruby bekerja di Resto anda, hingga tak harus kebingungan mencari uang untuk biaya kelahiran."

"Tunggu sebentar." Selepas lama terdiam dan hanya mendengar penjelasan pria di depannya, Kini Sean mulai angkat bicara.

"Kau bilang Ruby tidak menikah lagi selepas berpisah denganku?."

"Benar, Tuan."

"Lalu bayi itu?."

Pria di hadapan Sean kembali membuka lembaran foto lainnya. Ia pun menyebutkan tanggal kedatangan Ruby di kota xx dan tanggal saat Ruby melahirkan.

"Sekitar lima bulan Nona Ruby pindah ke kota ini, beliau sudah melahirkan, Tuan."

Sean terkesiap. Ia menghela nafas berulang. Lima, lima bulan? Apakah mungkin saat sidang perceraian Ruby sudah dalam kondisi mengandung?.

"Jadi, apakah bayi yang dilahirkan Ruby adalah anakku?." Rasa cemas dan tak percaya bercampur. Benarkah? Benarkah ia menceraikan Ruby dalam keadaan mengandyng buah hati mereka? Ya Tuhan. Hanya dengan memikirkannya saja sudah ingin membuat Sean mati berdiri akibat rasa sesal.

"Kemungkin besar, bayi itu adalah anak anda dan Nona Ruby."

Ya Tuhan.

Tubuh Sean luruh, tangisnya pecah. Ia tak lagi menghiraukan keberadaan orang lain yang kini melihat tangisnya. Tangis penyesalan, tangis kepedihan dari seorang ayah yang tak bisa melihat keberadaan buah hatinya.

Lagi, pria itu mengulurkan satu lembar foto yang mana Ruby sedang menggendong bayi Celia dari jarak jauh.

"Anak pertama Tuan, perempuan. Bernama Celia. Menurut orang-orang, mereka menyebut ciri-ciri wajah sang bayi yang sepertinya mengarah pada anda, sebab mereka bilang jika bayi Celia tidak begitu mirip denga Ibunya." Pria itu tak menyertakan foto wajah Celia, namun Sean sudah merasa jika bayi dalam gendongan Ruby adalah putrinya.

Celia, putriku.

Sean menatap lekat pada lembaran foto Ruby dan buah hati mereka. Ia pun menciumi dan mendekapnya di dada, seolah sedang mencium Ruby juga mendekap buah cintanya.

Tbc.

1
sweetie belle
buset deh wira willy yg mana da lupa cerita bc ulang lg males 😮‍💨😮‍💨
Lilee
Luar biasa
Elly Rasmanawati
Kiram mau ya jadi ibu sambung Willy??
Elly Rasmanawati
kejjerrrrr lo margateth.....
Elly Rasmanawati
Ruby kalo mau rujuk lagi sm Sean,warah dulu si tangkurak mitoha n adik ipar mu...
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Elly Rasmanawati
aku nangis thor...
Jessica
Luar biasa
Nurul Erra
Lumayan
Zareenakim🥰
Menggenggam yah thor
Siti Wahyu
apa ngk ada kelanjutan cerita Rio?
Atoen Bumz Bums
anak penurut Sama ibu atau mamak biasanya hidupnya bakal tentram bahagia
la ini malahan JD bencana gr2 percaya Sama mamaknya
Sugiarti Arti
Luar biasa
3sna
harta gono gini kmn?
3sna
brrti masih 1 kota,krn prjlnn naik taxi,kalo keluar kota gk mungkin,,mau habis brp dwt itu taxi
Ri Yanti
Luar biasa
paty
benar bego hanya krn ingin di puji jd nyakitin diri sendiri
paty
sean lo jgn jd bodoh mengikuti keinginan ibu lo
paty
sean lo blng bhw perbuatan ibu yg menjebak ruby sdh lo ketahui n bisa masuk penjara bknnya lsng pergi sj
paty
sean lo bego selama2 th emang istri lo selingkuh harusnya lo sadar krn keluarga lo tdk suka sm istri lo sdh pasti mrk akan melakukan dan menjebak istri lo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!