NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan

Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:207.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Setelah Danton Aldian patah hati karena cinta masa kecilnya yang tidak tergapai, dia berusaha membuka hati kepada gadis yang akan dijodohkan dengannya.

Halika gadis yang patah hati karena dengan tiba-tiba diputuskan kekasihnya yang sudah membina hubungan selama dua tahun. Harus mau ketika kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan seorang pria abdi negara yang justru sama sekali bukan tipenya.

"Aku tidak mau dijodohkan dengan lelaki abdi negara. Aku lebih baik menikah dengan seorang pengusaha yang penghasilannya besar."

Halika menolak keras perjodohan itu, karena ia pada dasarnya tidak menyukai abdi negara, terlebih orang itu tetangga di komplek perumahan dia tinggal.

Apakah Danton Aldian bisa meluluhkan hati Halika, atau justru sebaliknya dan menyerah? Temukan jawabannya hanya di "Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Mangga Muda dan Hp Haliza yang Rusak

    Haliza kembali nelangsa melihat Aldian pergi tanpa kata. Padahal ia butuh sekali ijin dari Aldian untuk ke pasar.

    "Non Liza, mau jam berapa Nona pergi keluarnya?" Tiba-tiba Bi Kenoh yang baru saja datang, menyapa menanyakan jam berapa Haliza akan pergi ke pasarnya. Haliza yakin Aldian sudah bercerita pada Bi Kenoh bahwa dirinya akan ke pasar.

    "Nanti saya kasih tahu lagi, Bi" balas Haliza seraya berlalu dari dapur itu.

    Haliza menaiki tangga kembali dan menuju kamar. Tiba-tiba perutnya terasa mual dan ingin segera dimuntahkan.

    "Oek, oek."

    Haliza berusaha memuntahkan isi perutnya yang tadi mual.

Pasar

    Haliza bersama Bi Kenoh kini sudah berada di pasar. Mereka menyusuri lorong demi lorong pasar itu mencari kios sayur dan bumbu langganan Bi Kenoh.

    "Bi, sebentar. Saya mau beli mangga muda itu," tunjuk Haliza merasakan mulutnya tiba-tiba ingin makan mangga muda yang ia lihat di salah satu kios buah.

    "Non Liza mau ngerujak?"

    "Tidak, Bi. Saya hanya ingin makan mangga muda itu tapi dicocol dengan garam," jawab Haliza membuat Bi Kenoh sedikit heran.

    "Non Liza, masih ada yang ingin dibeli?" tanya Bi Kenoh.

    "Iya, saya mau beli bedak sama pelembab saja, Bi." Haliza segera ngeloyor duluan menuju toko kecantikan. Di sana dijual khusus kosmetik lengkap. Setelah membeli apa yang dibutuhkannya, Haliza kembali menghampiri Bi Kenoh dan meraih tasnya.

    "Sebentar, ya, Bi. Saya mau perbaiki dulu Hp. Konter Hp khusus servis di mana, ya, kira-kira?" tanyanya sembari melihat ruko di seberang jalan.

    "Ada, Non, di samping pasar ini tempat servis Hp," jawab Bi Kenoh sembari berjalan duluan menunjukkan ruko servis Hp.

    Tiba di ruko servis Hp, Haliza duduk di salah satu kursi pelanggan dan memperlihatkan Hp nya yang akan diservis.

    "Sebentar, Mbak, ya. Biar kami cek dulu kerusakannya," ujar pelayan ruko itu sembari pergi untuk mengecek Hp Haliza di mana kerusakannya.

    Haliza mengangguk dan menunggu pelayan ruko itu kembali, ditemani Bi Kenoh di sampingnya.

    Tidak lama kemudian, pelayan itu datang lalu memberitahu kerusakan Hp Haliza.

    "Kerusakannya di IC sama LCD, kalau mau diperbaiki harganya sekitar satu juta lebih," ujar pelayan itu. Haliza cukup tercengang mendengarnya. Biaya servis sebanyak itu lebih baik dia beli Hp baru.

    "Kok mahal banget, ya, Mas. Bisa lebih murah dari itu, nggak?" tanya Haliza menawar.

    "Paling hanya 965 ribu pasnya," jawab pelayan itu. Haliza makin tercengang. Sama saja kalau harga segitu baginya, sama-sama mahal juga.

    "Nanti saja, Bang, servisnya. Saya mau berpikir lagi, apakah diperbaiki atau tidak," jawab Haliza sembari meraih kembali Hp nya yang tidak jadi diperbaiki. Haliza sedih, karena Hp itu merupakan Hp yang dibeli atas kerja kerasnya sendiri. Saat itu harga Hp nya juga tidak murah. Yang ia sayangkan hanyalah kenangan tentang Hp itu begitu banyak. Ia begitu apik dan selalu menjaga Hp nya dengan sangat baik. Tapi kini, harus hancur gara-gara kemarahan Aldian.

    "Ayo, Bi. Kita pulang saja, saya tidak jadi memperbaiki Hpnya." Haliza mengajak Bi Kenoh kembali karena harga servis Hp nya tidak sesuai dengan perkiraannya.

    Setelah gagal memperbaiki Hp nya, Haliza mengajak Bi Kenoh pulang dengan menaiki becak. Sepanjang jalan hati Haliza sedih. Sedihnya bukan karena itu saja, sedih karena masih dicuekkan Aldian dan sedih karena merasa hidupnya tidak berjalan mulus seperti harapannya.

    Tiba di rumah, dengan tidak sabar, Haliza segera menuju dapur mengeksekusi mangga mudanya yang tadi dibeli. Dia cuci terlebih dahulu, tanpa dikupas.

    "Aduh Non, biarkan bibi saja yang ngupas mangganya." Bi Kenoh melihat Haliza yang sibuk dengan mangganya yang kini sedang diiris sedang.

    "Tidak usah, Bi. Tolong ambilkan saja garam pakai piring kecil, saya mau cocol mangga ini dengan garam," pinta Haliza. Bi Kenoh segera berjingkat mengambilkan piring kecil lalu dituang garam.

    "Ini, Non."

    "Terimakasih, Bi."

    Haliza segera mencocol mangga muda yang sudah diirisnya dengan garam. Rasa asam dari buah mangga, seperti tidak dirasakannya, Haliza seakan menikmatinya.

    Bi Kenoh yang melihat, justru merasa keasaman melihat Haliza dengan enaknya makan mangga muda. "Apakah Non Haliza sedang mengandung? Tumben banget ingin makan mangga muda dicocol garam. Semoga saja benar," duga Bi Kenoh sembari berdoa semoga dugaannya benar.

    Masih belum habis mangga muda itu, Haliza menambah lagi mangganya diwadahi dengan mangkuk. Lalu ia berlalu dari meja makan, menaiki tangga dan menuju beranda di lantai dua. Kini, Haliza menikmati makan mangga cocolnya di beranda tamu lantai dua, sembari menikmati keindahan pegunungan yang bisa dia lihat dari ketinggian lantai dua.

    "Jam dua siang, Aldian sudah kembali dari kantor. Ia langsung menuju dapur menemui Bi Kenoh lalu menanyakan Haliza.

    "Bi, istri saya di mana?"

    "Non Liza tadi ke atas, sambil membawa mangga cocol," ujar Bi Kenoh. Aldian mengangguk seraya membalikkan badan menuju tangga.

    Tiba di lantai dua, Aldian menjumpai beberapa iris mangga sisa beserta garam di piring kecil, seperti apa yang dikatakan Bi Kenoh tadi. Sejenak Aldian merasa heran, kenapa Haliza tiba-tiba makan mangga muda dicocol garam.

    Tidak menjumpai Haliza di beranda, Aldian kembali berjalan menuju kamar yang ditempati Haliza kemarin. Dan ternyata Haliza memang berada di dalam kamar itu. Aldian mengamati dari balik pintu kamar yang tidak ditutup.

    Haliza seperti sedang meratapi Hp nya yang rusak. Dibulak-balik Hp yang hancur oleh Aldian itu. Sesekali ditatapnya lama dan dipeluk. Haliza seakan tidak ingin kehilangan Hp itu sampai ia terlihat sangat sedih.

    "Haliza, kamu sedang apa, kamu tidak tidur?" Tiba-tiba Aldian masuk dan mengejutkan Haliza yang sedang memeluk Hp nya.

    "Mas Aldian, sudah pulang Mas?" Haliza langsung menghampiri Aldian meskipun wajah suaminya itu masih terlihat belum ramah, lalu menciumnya.

    "Coba aku lihat Hp itu?" Haliza membiarkan Hp nya diambil Aldian. Sejenak Aldian mengamati Hp Haliza lama. Ada penyesalan dalam hati Aldian, kenapa dia sampai merusak Hp Haliza.

    "Apakah kamu sedih karena Hp ini?" tanya Aldian. Haliza tidak menjawab, tanpa kata ia meraih Hp rusaknya itu lalu menyimpannya di laci lemari di kamar itu.

    "Mungkin kenangan tentang Hp itu mengingatkan kamu tentang mantan kamu, sampai kamu merasa sedih dan kehilangan." Aldian melanjutkan bicaranya lagi.

    Haliza mendongak lalu menatap Aldian dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Tudingan Aldian itu membuatnya sakit, sebab jika harus mengingat mantan kekasihnya, maka rasa kecewa dan sakit hati itu kian berkobar.

    "Aku sedih karena Hp ini dibeli dengan jerih payah aku sendiri, Mas. Meskipun kamu ganti sama Iphone atau Hp mewah lainnya, tapi tidak bisa mengganti kenangan manis saat aku bisa mendapatkannya dengan uangku sendiri," jawab Haliza sambil menangis.

1
Aini Asbani
okey semoga sukses selalu...
Nasir: Trmksh byk..
total 1 replies
Novalinda Nur Kholifah
iya gak usah aja thorr sakit hati bgt nyesek jadi haliza 🥲
Ariani Wah
ceritanya bagus. saya suka ❤
Nasir: Mksh byk Kak, sehat selalu ya.
total 1 replies
Rika Setya
lah bukannya Haliza dan halwa/Azizah sudah bertemu sebelumnya di kafe,kok ini mereka baru kenalan
gimana sih Thor?
Nasir: Bukan di kafe Kak, tapi saat di acara Persit. Tapi hari itu Haliza hanya diperkenalkan nama Halwa, sementara dia pikir Halwa bukanlah Azizah. Nah, entah di bab berapa akhirnya Haliza tahu kalau Halwa itu ternyata Azizah. Tp saya lupa babnya, sbb saat ini sedang menggarap karya baru, jadi agak lupa. Mohon maaf ya Kak.
total 1 replies
Wulansari
duh...thor kenapa typo, namanx kebolak²
Nasir: Ohhhhh, beneran Kak.. OTW revisi. Makasih byk koreksinya Kak.... 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Wulansari
gini ni yg bikin meradang...minta istri utk move on sendirinya malah pingin lanjut sampe anak pun hrs ikut...hadeeuuch...😏😏😏
Eko Prasetyo
Lumayan
Nasir: Trmksh byk Kak,,,
total 1 replies
🌸ReeN🌸
bagus ceritanya gak bertele2... semangat thor
Nasir: Trmksh byk Kak...
total 1 replies
julian speed
thor mo tanya. thor dah pernah lahiran blm sih ? dari yang kemarin ceritanya cakar sama ini sama. abis melahirkan lgsg blh pulang.
engga gitu thor aturannya /Sweat//Sweat/ lahir normal maupun cesar sama sama 3hr. kalo cesar ada kendala mungkin bisa lebig dari 3hari
Nasir: Nah, ini kejaidan ponakan sy, pagi dtg ke Bidan, sorenya langsung pulang. Kan sehari aja gak Kak. Tergantung kondisi Kak. Pasien lahiran itu kondisinya beda2, kalau lama itu tergantung berapa jahitannya. Bayangkan saya sesar, tapi besok sorenya sudah boleh pulang sama RS swasta itu, dua minggu kemudian baru disuruh kontrol. Ini gak bohong Kak, sy yg ngalami. Pulang cepat karena kondisi by dan ibu bagus, maka boleh pulang hanya sehari.
Nasir: Pernah dong Kak. Ya ampun Kakak gak tahu ya, BPJS lahiran normal sehari lansgung pulang, klo yg nginap itu yg masuk sore Kak Say. Saya lahiran sesar anak kedua, pakai BPJS. Hari ini lahiran, besok udah disuruh pulang, dicabut selang pipis dan infus pas sorenya, dan langsung disuruh pulang. Saat itu sy kbtln harus sesar dan dirujuk ke RS pemerintah, karena pemerintah penuh katanya dilemparlah ke swasta, nah di swasta di terima, hari itu juga ditindak. Besoknya siang karena kondisi sy katanya bagus, lgsg lepas selang pipis dan infus, sorenya pulang Kak. Asli ini gak ngarang.
total 2 replies
Elly Anindita
Luar biasa
Nasir: Mksh byk... sehat selalu Kak...
total 1 replies
Wulansari
Ya Rabb...ni gambaran istri kurang bersyukur...mudah²an ga berlarut²
pupu
terima kasih author dengan karyanya. saya benar2 terhibur membacanya hihi
Nasir: Alhamdulillah , trmksh byk... 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Wulansari
kayaknya bagus, marathon deh...
Nasir: Trmksh byk Kak. Jgn lupa di vote, subcribe dan berikan hadiah kalo masih byk stok.
total 1 replies
Andjar Rukmini
Luar biasa
Nasir: Mksh Kak..
total 1 replies
HARTINMARLIN
luar biasa
menarik ceritanya
Nasir: Trmksh.... sehat selalu Kakak sekeluarga.
total 1 replies
HARTINMARLIN
menarik
Nasir: Makasih byk Kak... lanjut ya sampai end.
total 1 replies
Ketawang
gedeg bgt sama si Aldian,saking terobsesinya sama cinta masa kecil
Nasir: Sabar Kak...
total 1 replies
Ketawang
part ini aq sbg ssama wanita mnyalahkan Aldian,.egois lbih mementingkan ucapan trimakasihnya drpd Haliza istrinya yg kesakitan... ucapan trimkasih kan bisa besoknya lagi klo ktmu si ceker ayam...
gedeg bgt sama Aldian,cemburu tau qt sbg ssama wanita 😠😡
Ketawang
sekarang giliran Haliza yg brjuang,.Semangat Haliza💪🏻💪🏻
Nasir: Hehhehe.... giliran ya...
total 1 replies
Ketawang
Gak mnyalahkan Aldian,tp gemes sama sikap Haliza
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!