NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:31.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Atau Kau Cemburu?

Di tengah malam Viona terbangun dari tidurnya. Perutnya terasa lapar karena ia tak coba memakan makanan yang dibelikan oleh Dirgantara.

Saat itu ia masih belum bisa memaafkan perilakunya yang kasar. Semakin ia mengalah harga dirinya semakin direndahkan.

Perlahan ia mulai membuka matanya. Ia merasakan sentuhan hangat yang melilit perutnya yang masih rata. Saat pandangannya menunduk ia mendapati tangan kekar berotot telah melilitnya. Pria itu tengah tidur nyenyak dikamarnya sembari memeluknya.

Dengkuran halus terdengar jelas di telinganya. Entah, drama apalagi yang akan diperankan untuk mendapatkan maaf darinya.

"Ini orang kenapa tidur di sini? Kenapa nggak dikamarnya sendiri sih! Tumben amat dia memelukku kayak gini, jangan bilang ini cuma modusnya ingin merayuku! Aku tak akan percaya padamu Tuan sombong!!"

Viona melepaskan tangan Dirga yang melilit perutnya. Ia tak mau terjebak oleh rayuan yang akan mendatangkan masalah baru di kehidupannya.

Dirga terganggu saat Viona hendak turun dari tempat tidur. Perlahan bola matanya terbuka dan dengan cepat ia meraih tangan Viona yang ingin meninggalkannya.

"Mau ke mana kamu hum? Ini sudah malam, ayo kita tidur!"

Viona tercengang, apa yang dikatakan oleh pria itu? Dia mengajaknya tidur? Sejak kapan dia begitu perhatian, bahkan sebelumnya ia hanya akan tidur bersama saat melayani kebutuhannya sebagai seorang istri.

"Aku lapar, mau makan," balas Viona.

Dirga pun ikut bangun berniat untuk menemaninya makan. Dia juga tak berselera makan setelah mendapatkan makian dari adik perempuannya yang selalu membela Viona.

Tangan Viona yang terlepas dari pegangan Dirga, langsung menjauh dan memilih untuk duduk di sofa dengan membawa kresek yang ada di nakas.

Viona awalnya malas untuk membuka isi kresek dan memakan makanan pembelian Dirga, tapi ia terlihat jahat melihat makanan yang tidak punya salah apa-apa harus mubazir karena diabaikannya.

"Kenapa nggak dimakan dari tadi? Apa masih enak dimakan? Itu sudah dingin. Sini aku akan hangatin dulu."

Tiba-tiba saja Dirga meraih isi dari kotak makanan dan membawanya keluar untuk dihangatkan.

Entah ada angin apa hingga membuat pria dingin itu berubah sembilan puluh sembilan derajat menjadi perhatian padanya. Entah dia merasa bersalah, atau mungkin karena ingin merayunya karena sudah membuatnya sakit hati atas kejadian di kantor siang itu.

Viona keluar dari kamarnya untuk melihat Dirga yang tengah menghangatkan nasi goreng yang dibelinya di luar. Satu porsi ukuran besar, cukup untuk dimakan dua orang.

"Ini sebenarnya kamu beli buat aku, apa buat kamu sendiri?" tanya Viona.

"Astaga!!"

Dirga terkejut melihat Viona yang tiba-tiba berdiri di sampingnya, mungkin karena dia tengah melamun sampai tak menyadari keberadaan Viona di sebelahnya.

Selesai dihangatkan, Dirga mengambil piring dan dua sendok dan mengisinya penuh dengan nasi goreng.

"Ini buat kamu, tapi kalau porsinya terlalu besar, kita bisa makan bersama. Kenapa kamu menyusulku ke dapur? Kamu bisa menungguku di kamar. Ayo kita makan dulu, mau makan di kamar atau di ruang makan?"

Rasa jengkel yang seharian menyelimuti hatinya, perlahan mulai redup tergantikan oleh rasa nyaman dan menenangkan.

Andai saja Dirga tak bersikap jutek dan dingin padanya, mungkin ia tak akan takut-takut untuk bersanding dengannya.

"Emm, di meja pantry aja," jawab Viona.

Terlanjur keluar kamar, ia putuskan untuk makan di dapur. Lagian malam-malam begini tak ada orang yang beraktivitas di dapur, jadi sepi dan aman untuk makan berdua saja.

Viona menarik kursi plastik dan duduk berdampingan dengan Dirga. Dia yang hendak mengambil sendok, ditegur oleh Dirga, karena pria itu ingin menyuapinya.

"Biar aku suapi, kamu cukup duduk anteng di sini."

Aliran darah Viona seketika menghangat, mendapatkan perhatian dari suaminya. Ini pertama kalinya Dirga memberikan perhatian setelah tiga bulan pernikahannya. Memang pria itu selalu menggunakannya sebagai pemuas nafsu, tapi tidak menggunakan perasaan, kali ini sangatlah berbeda, Dirga begitu memperhatikannya.

Melihat Viona yang hanya terbengong menatapnya, kembali pria itu membuyarkan lamunannya. "Kenapa bengong gitu! Ayo buka mulutmu!"

"Ah .., iya."

Degub jantung Viona tak terkontrol dengan baik. Perhatian yang Dirga berikan seketika membuatnya baper.

Bagaimana tidak baper? Orang yang biasanya menunjukkan sikap bengisnya, dalam sekejap merubah sikapnya menjadi perhatian yang menurutnya sangatlah berlebihan. 

Dalam hidup Viona baru kali ini ada seseorang yang menunjukkan dua sikap yang berbeda. Selalu membuatnya ketakutan karena kebengisannya, membuatnya baper saat kebengisannya tergantikan oleh perhatian.

Akhirnya Viona mendapatkan suapan pertama kalinya dari pria yang sudah menikahinya, sangatlah canggung, itu sudah pasti. Apalagi pria itu tak berhenti menatapnya begitu intens.

"Kenapa Tuan menatap saya seperti ini? Maaf, saya tidak secantik perempuan yang bersama Tuan tadi," ucapnya dengan menundukkan kepalanya.

Perempuan yang sudah mendorongnya hingga terjatuh itu memang cantik, ditambah lagi dengan dandanannya yang menor dengan lipstik merah menyala dipadu dengan bedak yang ketebalannya lebih dari sepuluh centi membuatnya cetar membahana. Sangatlah berbeda dengan dirinya, tidak pernah berdandan aneh-aneh. Selain ia tak pandai berdandan, ia juga lebih suka terlihat natural, cantik secara alami tanpa polesan.

"Menurutmu perempuan tadi gimana?" tanya Dirgantara masih dengan memberikan tatapan intens.

Viona berdecak jengkel. Ternyata diam-diam Dirgantara masih juga memikirkan wanita yang sudah mencelakainya di kantor.

Di saat ia ingin menikmati kenyamanannya bersama sang suami, kini moodnya kembali buruk saat Dirga menanyakan tentang sosok wanita yang bernama Selena itu.

"Kalau menurut saya pribadi, wanita itu sangatlah buruk tak memiliki sopan santun. Dia itu sebenarnya datang sebagai tamu atau sebagai pengganggu? Kalau datang sebagai tamu, tak seharusnya merayu Tuan sampai seperti itu. Dengan cara dia merayu Tuan, itu sudah menunjukkan kalau dia itu wanita gampangan. Saya paling tidak suka ada perempuan seperti itu, karena saya sendiri juga tercipta sebagai perempuan. Akan sangat malu jika ada sesama perempuan terlihat begitu rendahan sudah merayu pria yang sudah berumah tangga."

Mendengar celotehan Viona Dirga tersenyum tipis, saking tipisnya hingga tak terlihat oleh siapapun termasuk makhluk halus penghuni dapur.

Dirga berkesimpulan, Viona menaruh kecemburuan pada Selena. Jika saja tak cemburu, dia tidak akan memaki-maki Selena dan langsung bilang padanya sudah mengganggu suami orang, itu artinya Viona memiliki harapan untuk diakui sebagai pasangannya.

"Ya biarkan saja dia menggangguku, toh aku juga tak begitu meresponnya," balas Dirga sembari menahan untuk tidak tertawa.

Viona berdecak dengan menatapnya tajam. Dia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Jelas-jelas di situ Dirga juga diam saat disentuh oleh Selena.

"Bohong! Memangnya saya buta tak bisa melihat Tuan yang nampak menikmati permainannya! Saya bukan orang bodoh yang mudah untuk dibodohi, Tuan!!"

Dirga menanggapinya dengan santai sembari menyendok nasi goreng dan kembali menyuapinya sembari berkata. "Terus kenapa kau langsung marah? Bukannya kau begitu membenciku? Atau jangan-jangan kau cemburu?"

Dear ..., menurut kalian gimana guys?? Mungkinkah Dirga sudah menyesali perbuatannya?

Benarkah Viona sudah cemburu melihat kemesraan Dirga dengan wanita lain?

Biar nggak penasaran, ikuti saja kelanjutannya. Jangan  lupa tinggalkan jejak vote like dan komennya ya thanks you 😘

1
kaylla salsabella
ya tamat ya Thor ..... terima kasih atas karya mu semoga selalu sehat dan semangat berkarya terus ku tunggu karya terbaru mu 🥰🥰🥰🥰🥰
ardiana dili
terimakasih thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰❤️
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
jreng ... jreng..... gedobrak .... gedobrak ayo vio semangat ....😂😂
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
kaylla salsabella
nah gitu tegas Dirga jangan bodoh mau " nya di bodohin Anita
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah mampus kamu madam mau bilang apa coba
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ku pegang janji mu mas Dirga 🤭🤭
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
satu kata untuk viona kapok gak dengarin omongan suami dan orang tua
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah sepertinya madam udah kong kalikong sama kelvin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!