Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Bab 1. Sebagai Jaminan

"Maaf Tuan, ruko anda mengalami kebakaran. Barang-barangnya sudah ludes terbakar."

Seorang karyawan mendatangi Arnav di kediamannya dan mengabarkan berita buruk padanya.

Seketika Arnav lemas, mendengar kabar yang tak mengenakkan. Hancur sudah harapannya ingin kembali membangun usaha kain yang pernah bangkrut akibat dibodohi oleh istrinya.

"Apa! Kebakaran? Bagaimana bisa? Siapa yang sudah tega membakarnya?"

Dengan dadanya yang bergemuruh panas, Arnav berusaha bangkit.

Hatinya terkoyak sedih, belum bisa mengembalikan pinjaman pada rekan bisnisnya, kini sudah ditambah lagi musibah rukonya terbakar.

"Untuk saat ini masih belum diketahui Apa penyebabnya, Tuan. Petugas masih melakukan pemeriksaan dan Tuan diharap untuk datang ke sana."

Arnav geleng-geleng kepala. Ia tak yakin dengan penjelasan karyawannya.

Bagaimana mungkin ruko yang belum satu bulan dibuka sudah terbakar. Sedangkan barang-barang baru datang dan itu semua hasil dari pinjaman.

"Tidak! Ini tidak mungkin. Kamu pasti berbohong kan?"

Dengan tatapannya yang meredup, Arnav mencoba untuk yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Apa yang dikatakan oleh karyawannya itu salah.

"Tidak Tuan, saya tidak berbohong Anda bisa menyaksikannya sendiri."

Seketika dadanya terasa sesak dengan tubuhnya gemetaran hebat.

Ditinggal oleh istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain, dia harus membesarkan anak-anaknya seorang diri.

Dengan segala cara Arnav pertahankan untuk membahagiakan anak-anaknya, namun musibah datang tak mengenal waktu. Usaha yang baru dirintisnya kembali tumbang dengan meninggalkan puing-puing kehancuran.

"Tuan ..., Tuan tidak apa-apa kan?"

Karyawan itu langsung menangkap Arnav yang hampir tumbang. Dia memapahnya untuk didudukkan di sofa.

"Tolong antarkan aku ke ruko. Aku ingin melihat sendiri kondisinya."

"Tapi Tuan ..., kondisi Tuan ..?"

Pria itu mengkhawatirkan kondisi Arnav saat ini, begitu lemah dan tak berdaya.

Ia tak yakin Arnav bisa tegar setelah melihat rukonya yang terbakar dan menyisakan puing-puing bangunan.

"LEKAS ANTARKAN AKU KE SANA!"

"Baik Tuan."

Pria itu keluar dengan memapah Arnav menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumah.

***

Setibanya di ruko, Arnav melihat sendiri banyak sekali orang-orang yang berkerumun melihat ruko yang sudah tidak berbentuk lagi. Bukan hanya rukonya Arnav saja yang terbakar, tapi api sudah merembet ke ruko lain dan tentunya sangatlah merugikan, dan Arnav lah yang harus bertanggung jawab.

'Ya Tuhan ..., ujian apalagi ini? Kenapa kau mengujiku tiada henti. Apakah aku sudah tak layak untuk menempati duniamu?'

Melihat bangunan luluh lantak, membuat arnav tak berdaya. Seakan-akan ia gagal menjadi seorang ayah yang bisa membahagiakan anaknya.

Ketiga anaknya masih berstatus sebagai pelajar, mereka butuh biaya besar dan dia ..., dia tidak bisa lagi membiayai dan mencukupi kebutuhan anaknya, bahkan untuk hutang-hutangnya sendiri dia tidak mampu untuk membayar.

'Maafkan Papa nak, Papa gagal menjadi orang tua yang baik dan tidak bisa membahagiakan kalian,' gumamnya dalam hati.

Beberapa orang datang menemui Arnav dengan tampangnya penuh amarah.

Orang-orang yang rukonya terbakar langsung meminta pertanggungjawaban Arnav seketika itu.

"Bagaimana ini Pak Arnav! Lihatlah usaha kami hancur lebur gara-gara kebakaran di rukonya Pak Arnav. Pokoknya kami tidak mau tahu! Pak Arnav harus bertanggung jawab!"

Arnav benar-benar bingung dikerubuni oleh banyak orang yang meminta pertanggungjawaban padanya.

Bahkan untuk saat ini ia tidak memegang uang sama sekali, atau bisa jadi uangnya sangatlah menipis.

"Sabar ya Pak, saya akan usahakan, namanya juga musibah," jawab Arnav.

"Sabar! Sabar! Musibah terjadi karena keteledoranmu. Seharusnya anda itu stand by di sini. Jangan kelayapan saja, jadi di saat ada konsleting listrik atau hal-hal yang tidak diinginkan, anda ada di tempat. Pokoknya kamu tidak mau tahu sekarang juga Kami minta pertanggungjawaban anda! Kami kasih waktu 24 jam mulai dari sekarang, cepat urus semua kerugian yang kami terima. Karena kebakaran ini kami kehilangan pekerjaan kami, Pak Arnav! Dan itu gara-gara kecerobohan anda!"

Mendapatkan tekanan dari orang-orang di sekelilingnya membuat denyut jantung Arnav berdetak begitu kencang.

Tubuhnya seketika lemas dan gemetaran. Bagaimana ia bisa mengurus semua kerugian yang dialaminya dalam waktu 24 jam? Seorang miliarder pun pasti tak akan sanggup menyiapkan banyak dana dalam waktu yang singkat.

Di saat masalah belum terselesaikan, datanglah kembali seseorang dari dalam mobil mewah dengan dua bodyguardnya.

Dirgantara, anak dari seorang pengusaha garmen datang untuk melihat suasana di rukonya Arnav.

Almarhum orang tuanya memberikan pinjaman banyak modal pada Arnav untuk kembali memulai bisnisnya, karena melihat kebakaran itu, Dirgantara tak yakin Arnav bisa mengembalikan uang orang tuanya, namun dia tak ingin dirugikan, mau tak mau, uang itu harus dikembalikan, atau apapun juga akan dilakukannya.

"Bagaimana kejadian ini bisa terjadi Tuan Arnav?"

Dirgantara melangkahkan kakinya mendekati Arnav dikawal oleh bodyguardnya.

Tatapannya begitu dingin namun terhalang oleh kacamata hitam.

"Tuan Dirgantara, saya tidak tau kenapa musibah ini terjadi. Saya baru datang setelah mendapatkan kabar dari karyawan saya," jawab Arnav.

Arnav berharap Dirgantara tak seperti pemilik ruko lainnya yang memintanya untuk segera bertanggungjawab.

Dirgantara anak orang kaya, tentunya ia masih punya banyak harta dan tidak mengandalkan uang orang tuanya yang dipinjam untuk modal usahanya.

"Kalau sudah seperti ini, apa yang bisa anda lakukan untuk membayar hutang anda pada orang tua saya. Saya datang kemari sengaja ingin meminta anda untuk membayarnya, tapi melihat kondisi anda yang seperti ini, apa yang bisa anda lakukan?"

Bagai teriris pisau yang tajam, satu persatu orang meminta pertanggungjawabannya, dan tak sepeser uang pun dipegangnya.

"Tuan Dirgantara, saya mohon pengertiannya, saya janji akan membayar hutang-hutang saya pada anda, tapi beri waktu saya untuk mendapatkan uang."

Dirgantara tersenyum smirk. Memangnya  apa yang bisa dilakukan oleh Arnav untuk mendapatkan uang? Sedangkan usahanya saja sudah ludes terbakar. Hanya tinggal sisa puing-puing bangunan yang sudah tak tertata rapi. Kobaran api saja masih belum sepenuhnya padam.

"Tuan Arnav, anda sadar dengan apa yang anda katakan barusan? Memangnya anda yakin bisa mendapatkan uang setelah usaha anda hancur? Lihatlah, ruko anda sudah terbakar habis, dapat uang dari mana anda untuk membayar hutang-hutang anda pada almarhum Ayah saya. Saya tidak mau tau Tuan Arnav, anda harus segera membayar hutang anda pada saya. Dulu Ayah saya sudah berbaik hati memberikan pinjaman pada anda, sekarang giliran anda yang harus berbaik hati untuk mengembalikan hutang-hutang anda. Saya kasih waktu sampai besok, jika anda tidak bisa membayarnya, maka anda tau sendiri apa yang akan saya lakukan!"

Kepala Arnav berdenyut denyut seakan mau pecah. Ia tak lagi punya tempat untuk mengadu. Istri tak punya, apalagi keluarga, dia tak mungkin membangunkan orang tuanya yang sudah mati untuk meminta bantuan.

"Tuan Dirgantara, saya mohon belas asih anda. Untuk saat ini saya masih belum punya uang. Saya janji akan membayarnya, tapi~~

"Saya tunggu sampai besok. Jika besok anda belum bisa mengembalikan uang saya, maka anak perempuan anda harus menjadi jaminannya!"

Dengan arogannya Dirgantara membalikkan badannya melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Arnav dengan sejuta kepedihan.

Halo brother, sister, ini novel baru author yang siap mengajak senam jantung. Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak vote, like dan komen ya??💃😘😘

Terpopuler

Comments

Ika Dw

Ika Dw

oke siap 🤗terimakasih banyak udah mampir kak🙏🥰

2024-07-27

2

Aerik_chan

Aerik_chan

ceritanya seru kak...2 iklan mendarat dengan sempurna...yuka saling dukung kak

2024-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Sebagai Jaminan
2 Bab 2. Dipaksa Menikah
3 Bab 3. Sah Menjadi Istri
4 Bab 4. Pria Jorok
5 Bab 5. Kecewa
6 Bab 6. Dituduh Maling
7 Bab 7. KDRT
8 Bab 8. Jangan Menggali Kuburanmu Sendiri
9 Bab 9. Rubah Betina
10 Bab 10. Viona Pingsan
11 Bab 11. Berbohong
12 Bab 12. Ceraikan Saya!
13 Bab 13. Sebegitu Bencikah Dia?
14 Bab 14. Keganjengan
15 Bab 15. Tersudutkan
16 Bab 16. Diam-diam Perhatian
17 Bab 17. Gengsi Gede-gedean
18 Bab 18. Gengsi Kok Dipelihara
19 Bab 19. Seperti Pungguk Merindukan Rembulan
20 Bab 20. Masih Perawan
21 Bab 21. Bertepuk Sebelah Tangan
22 Bab 22. Ada Apa Dengan Dokter Farhat?
23 Bab 23. Ipar yang Kompak
24 Bab 24. Puasin Saya
25 Bab 25. Ada Apa Dengan Viona?
26 Bab 26. Positif Hamil
27 Bab 27. Aku Tidak Ingin Berpisah Dengan Bayiku
28 Bab 28. Di Mana Hati Nuranimu?
29 Bab 29. Atau Kau Cemburu?
30 Bab 30. Menanti Kehadiran Si Kecil
31 Bab 31. Morning Sick
32 Bab 32. Orang Tua Kejam
33 Bab 33. Sebatas Kuli Bangunan
34 Bab 34. Aku Bukan Majikanmu!
35 Bab 35. Baperan
36 Bab 36. Tamu Tak Diundang
37 Bab 37. Baku Hantam
38 Bab 38. Bertemu Kakek Di Pemakaman
39 Bab 39. Dirga Jatuh Sakit
40 Bab 40. Dilema
41 Bab 41. Insecure
42 Bab 42. Jengkel
43 Bab 43. Udang Dibalik Batu
44 Bab 44. Siapa Perempuan Itu?
45 Bab 45. Mantan Adalah Maut
46 Bab 46. Sebatas Badut
47 Bab 47. Pergi
48 Bab 48. Kehidupan Baru Viona
49 Bab 49. Bertemu Kembali
50 Bab 50. Jangan Egois
51 Bab 51. Kau Masih Istriku
52 Bab 52. Pengakuan
53 Bab 53. Merasa Digantung
54 Bab 54. Terpaksa Bertemu
55 Bab 55. Jangan Pernah Pegang Angel
56 Bab 56. Dermaga
57 Bab 57
58 Bab 58. Jangan Egois
59 Bab 59. Pergi ke Pesta
60 Bab 60. Kau Harus Bertanggungjawab!
61 Bab 61. Izinkan Aku Untuk Memilikimu Kembali
62 Bab 62. Apa Tujuan Dia Mendekatiku?
63 Bab 63. Kau Ingin Menjualku?
64 Bab 64. Bimbang
65 Bab 65. Kecewa Berat
66 Bab 66. Menyingkirlah Dari Kehidupanku
67 Bab 67. Bertengkar di Mall
68 Bab 68. Perawan Tua
69 Bab 69. Akhir Bahagia
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1. Sebagai Jaminan
2
Bab 2. Dipaksa Menikah
3
Bab 3. Sah Menjadi Istri
4
Bab 4. Pria Jorok
5
Bab 5. Kecewa
6
Bab 6. Dituduh Maling
7
Bab 7. KDRT
8
Bab 8. Jangan Menggali Kuburanmu Sendiri
9
Bab 9. Rubah Betina
10
Bab 10. Viona Pingsan
11
Bab 11. Berbohong
12
Bab 12. Ceraikan Saya!
13
Bab 13. Sebegitu Bencikah Dia?
14
Bab 14. Keganjengan
15
Bab 15. Tersudutkan
16
Bab 16. Diam-diam Perhatian
17
Bab 17. Gengsi Gede-gedean
18
Bab 18. Gengsi Kok Dipelihara
19
Bab 19. Seperti Pungguk Merindukan Rembulan
20
Bab 20. Masih Perawan
21
Bab 21. Bertepuk Sebelah Tangan
22
Bab 22. Ada Apa Dengan Dokter Farhat?
23
Bab 23. Ipar yang Kompak
24
Bab 24. Puasin Saya
25
Bab 25. Ada Apa Dengan Viona?
26
Bab 26. Positif Hamil
27
Bab 27. Aku Tidak Ingin Berpisah Dengan Bayiku
28
Bab 28. Di Mana Hati Nuranimu?
29
Bab 29. Atau Kau Cemburu?
30
Bab 30. Menanti Kehadiran Si Kecil
31
Bab 31. Morning Sick
32
Bab 32. Orang Tua Kejam
33
Bab 33. Sebatas Kuli Bangunan
34
Bab 34. Aku Bukan Majikanmu!
35
Bab 35. Baperan
36
Bab 36. Tamu Tak Diundang
37
Bab 37. Baku Hantam
38
Bab 38. Bertemu Kakek Di Pemakaman
39
Bab 39. Dirga Jatuh Sakit
40
Bab 40. Dilema
41
Bab 41. Insecure
42
Bab 42. Jengkel
43
Bab 43. Udang Dibalik Batu
44
Bab 44. Siapa Perempuan Itu?
45
Bab 45. Mantan Adalah Maut
46
Bab 46. Sebatas Badut
47
Bab 47. Pergi
48
Bab 48. Kehidupan Baru Viona
49
Bab 49. Bertemu Kembali
50
Bab 50. Jangan Egois
51
Bab 51. Kau Masih Istriku
52
Bab 52. Pengakuan
53
Bab 53. Merasa Digantung
54
Bab 54. Terpaksa Bertemu
55
Bab 55. Jangan Pernah Pegang Angel
56
Bab 56. Dermaga
57
Bab 57
58
Bab 58. Jangan Egois
59
Bab 59. Pergi ke Pesta
60
Bab 60. Kau Harus Bertanggungjawab!
61
Bab 61. Izinkan Aku Untuk Memilikimu Kembali
62
Bab 62. Apa Tujuan Dia Mendekatiku?
63
Bab 63. Kau Ingin Menjualku?
64
Bab 64. Bimbang
65
Bab 65. Kecewa Berat
66
Bab 66. Menyingkirlah Dari Kehidupanku
67
Bab 67. Bertengkar di Mall
68
Bab 68. Perawan Tua
69
Bab 69. Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!