NovelToon NovelToon
Kesatria Awal Mula

Kesatria Awal Mula

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:708
Nilai: 5
Nama Author: Simpatict

Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Satria memilih nomor urut,ia mengambil nomor terakhir yang tersisa di dalam kotak. Setelah melihat nomornya,Satria terkejut karena ia mendapati kartu nomor dengan angka nol. "Selamat,kamu adalah satu-satunya orang yang tidak memiliki tim, bekerja keras lah." Ledek Alia sambil terkekeh.

"Huft,tidak memiliki tim sama dengan tidak ikut bermain kan?," tanya Satria.

"Enak saja,ini pertempuran bersama,kamu harus mengalahkan tim lain di alam rahasia buatan,jika gagal,kamu akan di diskualifikasi dari pertempuran antar akademi yang akan datang," jawab Alia.

"Semuanya sudah memiliki nomor urut, sekarang kalian bersiap untuk menuju alam rahasia buatan, siapapun 3 tim terakhir yang bertahan,akan menjadi pemenangnya." ucap Mira.

Semua siswa menunjukkan nomor urutnya untuk mencari tahu siapa yang akan menjadi teman setimnya, Mimi bersama dengan Luna sedangkan Ani bersama Bayu, sungguh suatu kebetulan yang luar biasa.

Mimi menggembungkan pipinya sedikit kecewa,karena ia tidak bisa satu tim dengan Satria.

"Kamu tidak mencari teman satu tim?." tanya Mimi.

"Tidak ada,nomor aku nol,dari 61 siswa,aku sendirian," jawab Satria.

"Itu mungkin karena Arvan tidak masuk,kehabisan energi dan keracunan kemarin membutuhkan waktu untuk pulih secara alami," sahut Ani.

"Mimi,kanapa kamu tidak menemani Arvan di rumah sakit, kamu dan dia kan sering bersama biasanya," tanya Alia.

"Aku dilarang menemuinya,karena saat pertempuran di hutan waktu itu,aku sering melamun dan tidak fokus pada pertarungan,sehingga merugikan Arvan," jawab Mimi.

"Sungguh malang nasib Arvan,memilih teman tim yang tidak fokus karena salah faham,tapi dia tidak terluka karena melindungi mu kan?," ucap Luna.

Mimi menggelengkan kepalanya. "Tidak,waktu itu Arvan seharusnya melarikan diri terlebih dahulu, sebelum kelabang raksasa menyemburkan uap beracun,tapi karena terlalu percaya diri, akhirnya menjadi seperti itu," balas Mimi.

"Sudahlah, meskipun kamu salah karena tidak fokus pada saat pertarungan intensif,bukan berarti kamu sengaja melukai rekan satu tim mu,lain kali lebih fokus dengan siapapun kamu bertempur bersama," ucap Satria.

Mimi mengangguk lalu tersenyum manis, "Pasti,lain kali aku akan lebih memperhatikan rekan satu tim, siapapun orangnya."

Mira melihat Mimi yang begitu akrab dengan temannya,ia merasa lega, meskipun belum lama bertemu dengan Mimi,Mira sudah menganggapnya sebagai adiknya.

Mira mengeluarkan sebuah gerbang ruang waktu dari ruang penyimpanan,setelah melakukan beberapa settingan dan dirasa cukup,Mira meminta semua siswa untuk melewatinya. "Kalian semua masuklah bersama dengan teman satu tim,kalian akan tiba di tempat yang berbeda-beda, siapapun yang terbunuh akan dikeluarkan dari alam rahasia,jadi tidak perlu takut terbunuh,lawan lah dengan seluruh kemampuan kalian," ucap Mira.

Semuanya mengangguk dan segera pergi melewati portal alam rahasia buatan,nomor urut yang sama akan menempatkan timnya di tempat yang sama,sehingga tidak perlu mencari rekan setim terlebih dahulu.

Satria berada di sebuah lembah yang gelap,tidak menemukan satupun orang,bergerak ke arah sembarangan, Satria mencoba mencari musuh. "Katanya pertempuran kelompok,kenapa wilayahnya luas sekali," keluh Satria.

Slashhh!!! Mimi menebas Satria dari belakang,namun Satria sudah menghindar terlebih dahulu. Pedang terbang melesat ke arah Satria yang baru saja menghindar,tapi dapat dihindari dengan mudah.

"Kenapa kalian menyerangku?," kata Satria.

"Kita musuh sekarang,jadi harus dihabisi," balas Luna.

"Musuh harus di hancurkan," sahut Mimi.

Satria terus menerus menghindari serangan kombinasi Luna dan Mimi. "Baiklah jika itu keinginan kalian,aku akan melakukan perlawanan." Ucap Satria sembari mengeluarkan pedang dari ruang penyimpanan.

Luna dan Mimi tiba-tiba berhenti menyerang. "Ampun,kami tidak mungkin menjadi lawanmu," ucap Luna sambil terkekeh.

"Kenapa begitu, katanya kita lawan sekarang." Balas Satria sembari muncul di belakang Luna.

Satria menyentil telinga Luna, kemudian muncul kembali di samping Mimi. "Ampun." Ucap Mimi sambil menunduk.

"Kenapa ketemu kalian terlebih dahulu,mana musuh yang lainnya?,bikin malas saja," Ucap Satria.

"Kami sudah menemukan beberapa musuh,mereka langsung kami kalahkan," sahut Luna.

"Yasudah lah,kalian saja yang mengikuti kompetisi antar akademi,aku terlalu malas mengikutinya,aku yakin dengan kombinasi kemampuan kalian,akademi kita bisa mendapatkan juara pertama," ucap Satria.

Mimi cemberut. "Aku ingin bertarung berdampingan denganmu lagi,kenapa kamu malah tidak mau?."

Satria sedikit mengernyitkan dahinya. "Aku akan mendukungmu,aku tidak ingin terkenal di kota Lore,apalagi di kota-kota besar lainnya."

"Memang resiko terkenal biasa terjadi kalau memenangkan kompetisi,tidak apa-apa kalau kamu tidak ingin berpartisipasi," balas Mimi.

"Sayang sekali, Satria tidak ingin dikenal oleh dunia," sahut Luna.

"Sudah diputuskan,kalau begitu aku pergi dulu." Kata Satria sambil menghancurkan nomor urutnya, seketika Satria diselimuti oleh energi dan menghilang.

Mimi dan Luna masih berada di tempatnya.

"Mimi,apa kamu tidak mencurigai hubungan kak Shinta dan Satria, sepertinya mereka memiliki hubungan yang spesial,tidak seperti sebelumnya," ucap Luna.

"Apa kamu cemburu pada mereka,darimana kamu memiliki pemikiran seperti itu?," tanya Mimi.

"Rasanya aneh saja,sangat sering mereka berduaan,aku merasakan adanya kasih sayang di antara kak Shinta dan Satria," jelas Luna.

"Kamu tidak salah,mereka memang berpacaran,aku memergoki mereka ketika sedang berduaan di danau,kak Shinta juga mengakuinya secara terang-terangan," jawab Mimi.

"Sayang sekali,kamu tidak memiliki kesempatan untuk bersama dengan Satria." Ucap Luna lirih.

"Aku apa kamu,kamu menyukainya juga kan?," balas Mimi.

"Ti..tidak,aku hanya berteman dengannya,aku tidak seperti yang kamu pikirkan." Jawab Luna tergagap.

Mimi menghela nafas panjang. "Sudahlah,tidak ada gunanya berbohong,wajahmu yang menjadi merah tidak mungkin untuk mengelak,kamu merasakan cemburu yang sama denganku."

"Mau bagaimana lagi,sudah seperti ini,aku bisa menjadi temannya pun tidak apa-apa," ucap Luna.

"Aku akan berusaha lebih keras lagi,aku masih tidak ingin kalah dari kak Shinta," tekad Mimi.

"Kalau kamu seperti itu,aku juga tidak mau kalah," sahut Luna.

Mereka berdua tertawa bersama,kemudian melanjutkan untuk mencari tim lain.

Satria yang menghancurkan nomor urutnya,kini tiba di depan gerbang alam rahasia buatan. Di sekitarnya sudah ada beberapa siswa yang sudah di kalahkan terlebih dahulu.

"Satria,kenapa kamu keluar dari alam rahasia,aku tidak percaya kamu kalah begitu cepat!." Ucap Alia ketika melihat Satria muncul.

"Aku kalah dari Mimi dan Luna,jadi wajar kan?," jawab Satria.

Mira juga mendatangi Satria dan Alia. "Apa kamu dikalahkan oleh Mimi dan timnya?."

"Benar kak,Mimi dan Luna adalah tim yang cocok, kombinasi serangan jarak jauh dan dekat sangat merepotkan," jawab Satria.

"Baiklah,mereka adalah kandidat kuat untuk meraih gelar juara,sayang sekali kamu sudah di diskualifikasi,tapi jangan khawatir,tahun depan masih ada kompetisi serupa," hibur Mira.

"Terimakasih,kalau begitu aku permisi dulu." Kata Satria sambil berjalan pergi.

"Tunggu dulu,mau kemana kamu,disini saja sebentar,ada yang ingin aku bicarakan denganmu," cegah Alia.

Satria berbalik dan Alia membawanya menuju kantin akademi.

Setalah berjalan beberapa menit,mereka telah tiba dan duduk di kursi kantin.

"Satria,kamu memiliki kekuatan fisik yang kuat,aku tidak percaya kalau kamu dikalahkan oleh mereka!," kata Alia.

"Aku memang sempat melawan mereka sebentar,hanya saja terlalu malas berpartisipasi dalam kompetisi,jadi aku menghancurkan nomor urut," jawab Satria.

"Baguslah, meskipun kamu berhasil mendapatkan tempat,aku tidak akan mengijinkan kamu untuk mengikuti kompetisi,Shinta yang menyuruhku melakukannya," ucap Alia.

"Kenapa begitu,apa alasan Shinta melakukan itu?," tanya Satria.

"Mesra sekali panggilan kamu ke Shinta ya,kamu bisa menanyakannya sendiri,tapi bukan karena cemburu,hanya saja aku tidak diberitahu alasan pasti nya," jelas Alia.

Satria mengangguk. "Nanti aku tanyakan,tapi kalau alasannya aneh,aku akan mencubitnya dengan keras."

Alia terkekeh. "Kamu sendiri juga memutuskan untuk tidak berpartisipasi,kenapa malah seperti itu?."

"Ya daripada aku penasaran,tapi sudahlah, lagian Shinta juga masih sibuk,aku kembali dulu," ujar Satria.

"Oke,aku juga masih sibuk menjaga siswa-siswi lainnya,jangan sampai mereka berkelahi setelah keluar dari alam rahasia buatan. balas Alia.

.....

1
xian
lanjut dong thor 👀
xian
Semangat thor, sebelumnya klo ngeboom maap ya blum tau soalnya 😅
Abu Yahya Badrusalam
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
Levi Ackerman
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Tae Kook
Alur yang terstruktur dengan baik, buatku ingin terus membaca.
Professor Ochanomizu
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!