Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE #PART8
Aaaaaaaaaaggghhh...." Dania berteriak ketika mendapati Yuda
yang kini menyandang status suami tidur tepat di sampingnya
sambil menggenggam tangannya erat.
"Apaan siihhhhh... Brisik bangettttt..." omel Yuda malas bangun
karena matanya yang masih berat.
"Tadi malam ngapain gue Lo kenapa lo ada di sini ?" tanya Dania
sambil menjauh dari Yuda.
"Ngapain kamu !! apaan maksudnya....???" Jawab Yuda masih
memejamkan matanya malas menanggapi wanita di
hadapannya.
"Kenapa Lo bisa tidur di samping gue , Kenapa kita bisa tidur
bareng ??" Tanya Dania nyaring membuat Yuda menutup
telinganya dengan kedua tangan.
"Bisa diem gak sihh...pagi-pagi udah bikin heboh . Lagian kalau
semalam saya ngapa-ngapain kamu emang kenapa ? Kita kan
udah suami istri...!!" Kata-kata Yuda di balas lemparan bantal
guling oleh Dania.
"Dasar cowo mesum ! Inget yaa , kita cuma pura-pura" ancam
Dania.
"Kenapa sih kamu jadi sewot gitu " Yuda bangun dari tidurnya
lalu menatap Dania yang sedang melihatnya Kesal.
"Keluar dari kamar gue...Sekarang !!! " pinta Dania.
"Enak aja , ini juga kamar SAYA Dania. Kamu aja yang keluar
sana kalau gak mau bareng sama Saya ", jawab Yuda cuek.
" dadar cowo mesum ! Sekali mesum tetep aja mesum " omel
Dania.
"Eehhh siapa Coba semalem yang rela-relain masak makan
malem dan nunggu Saya pulang hah sampai ketiduran di sofa ,
terus siapa yang ngigo narik-narik tangan saya biar saya gk
keluar dari kamar ini . SIAPA ?" jelas Yuda membuat muka
Dania bersemu merah.
.
"Lagian udah tau gue lagi ngigo kenapa Lo ladenin !!"
"Pasti memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan kan"
jawab Dania bangkit dari kasurnya hendak keluar dari kamar.
"Mana tega...Semalem kamu nangis !" kata-kata Yuda membuat
langkah Dania terhenti lalu melirik laki-laki itu dari balik
pundaknya yang masih terbaring di kasur sambil memejamkan mata.
"Udah lah saya masih ngantuk mau tidur lagi,keluar gih
sana...!!"pinta Yuda sebelum benar-benar menenggelamkan
kembali kepalanya.
"Tunggu-tunggu " Dania membalikan badan menyilangkan kedua
tangannya di dada.
" Otak Lo kayaknya ada yg gesrek deh dikit ada yg perlu di
lurusin " Yuda mengerutakn kening.
" Dari tadi tuh lo ngobrol sama gue kenapa bilang nya jadi pake
SAYA dan KAMU ???" ini kuping gak salah denger kan "
Muka Yuda berubah bingung tak ada yg bisa dia jawab
pertanyaan yang di tanyakan gadis di hadapannya.
" Diiihhh...ya kaliiii sa...gue kayak gitu ya gak akan lah "
"kayaknya kuping lo perlu di periksa ke Dokter THT, udah buruan
sana keluar gue mau tidur lagi " Yuda buru-buru berbaring di
kasur membelakangi Dania lalu menutup seluruh tubuhnya
dengan selimut.
" Wwuuuhhh...gimana bisa baik hubungannya ,kalau tiap hari dia
bikin kesel gue mulu.." Batin Dania sambil beranjak keluar dari
kamar.
" Aduh Yuda Please deh kanapa sih bisa oleng gitu . SAYA
KAMU Astaga !!!! " Yuda
menggerutu di balik balik selimutnya.
****
Di tempat berbeda Julian masih terlelap tidur di kasurnya ketika
seorang gadis masuk ke dalam kamar itu dengan
mengendap-endap.
"Iihhh...kebluk banget nih anak , jam segini belum bangun" Kata
Gadis itu kesal.
Sejenak gadis itu berfikir mencari ide.
"Haaaa...gue punya ide yang cemerlang. Dia kan paling gak suka
kalau di foto , Hihihihih...!!! " gadis itu mengeluarkan handphone
dari sakunya.
"Selamat narsis sepupu gue yang ganteng " katanya Lagi mulai
menjepret wajah Ken dengan kamera di handphonenya.
Dalam keadaan masih mengantuk Lian merasa ada sinar silau
yang menerpa wajahnya, membuatnya terusik dan dan perlahan
membuka matanya yang masih mengantuk.
"Hallo kakak sepupu Ku yang ganteng...!!" Sapa Gadis itu.
"Sisi....Ngapain kamu ada di sini !!" tanya Lian mendadak kaget.
"Ngebangunin kaka Lah...! Habis Kak Lian kebluk banget , jam
segini belum bangun. Makanya jangan pacaran mulu" Goda Sisi
duduk di tepi ranjang.
"Bukan itu maksud aku , Kapan kamu Ke Bandung ??" tanya Lian
mengubah posisi tidurnya.
"Kemaren.." jawab Sisi memainkan handphone di tangannya.
"Apa kemaren...!! Kamu dateng kemaren tapi baru nemuin aku
sekarang ?" tanya Julian melirik sepupunya itu.
"Tadi malem aku mau nemuin kak Lian , tapi Kaka lagi di kamar
Kak Shafira . Jadi aku gak mau ganggu kalian" Kata Sisi sedikit
tersenyum simpul membuat mata Lian membulat.
"aku gak ngapa-ngapain Dia !" jawab Lian, mukanya sedikit
memerah dan panas.
"Siapa yang bilang kalo Kak Lian ngapa-ngapain kak Shafira, tapi
aku seneng kak Lian udah mulai jujur sama perasaan kakak "
kata Sisi.
"Gak usah ngaco ngomongnya...Udah keluar sana , aku mau
tidur lagi " Lian kembali membenamkan wajahnya di bantal.
"Kak Lian ..aku tuh serius , kenapa sih kak Lian gak nerima aja di
jodohin sama kak Shafira " kata Sisi menarik bantal yang di
tiduri Julian.
"Selama Mamah dan yang lain gak tau kalau Aline..."
"Cepat atau lambat semua akan tau kalau Aline itu udah gak
ada. Aku gak mau kalo kakak sampai di jodohin sama Nenek
Sihir itu, makanya aku minta kak Lian jujur , tentang Kak
Shafira ! " Omel Sisi kesal.
"Si , kamu gak usah khawatir. Gak akan terjadi apa-apa sama
Aku kamu percaya kan " Julian mencoba menenangkan Sisi.
Sepupunya yang baik hati itu.Sepupu yang membuat nya selalu
bersikap lembut tanpa kepura-puraan.
***
Dania terpaku di balkon rumah yang menghadap sebuah mini
taman yang indah. Lalu memencet salah satu nomor telepon di
handphone nya.
"Shaf , kayaknya gue udah gak bisa jalanin rencana yang Lo
kasih Shaf " kata Dania putus asa.
"Kenapa...? Ko tiba-tiba berubah pikiran gitu ?" tanya Shafira di
ujung telepon.
"Ya mana bisa kalau gue sendiri yang berusaha , dia selalu aja
bikin gue kesel. Emosi tau gak, pokonya gak bakalan sanggup
gue " omel Dania.
"Baru juga nyoba sekali , gak boleh pesimis donk. Kamu itu
harus tetep optimis aku yakin pasti kamu bisa "
"Hemmm.." Dania membuang nafas berat.
"Kamu harus tetep semangat Dan , kecuali kamu udah Lupa
sama kejadian sama mamah kamu beberapa hari yang lalu.
Kamu gak mau kan ngebuat Mamah kamu sedih dan kecewa
lagi ?" ucap Shafira menyemangati.
"Tapi Shaf ini tuh kayak hal yg mustahil buat gue sama Yuda..."
"Gini aku akan coba bantu nanganin Yuda , dan kamu tetap pada
rencana semula, Gimana ?" tanya Shafira memotong argumen
sahabatnya itu.
"Kau yakin kamu bisa Dan " kata Shafira lagi ketika tak ada
jawaban dari Dania.
" Yuda gak sekuat yg kamu fikirin ko , kamu hanya belum
ketemu aja caranya luluhin Yuda "
" Oke gue coba lagi deh "
"Nah gitu donk " Shafira tersenyum.
Setelah beberapa menit sambungan telepon terputus. Terdengar
sebuah pesan masuk di handpone Dania.
Perlahan Dania membuka sebuah pesan dari No yang Dania
tidak kenal.
"Aku mau ketemu kamu sekarang . Aku tunggu di tempat biasa
kita ketemu " _Abian_
Sebuah pesan singkat yang baru saja masuk sontak membuat
mata Dania panas hingga menjatuhkan air matanya kembali.
" Abian.... ?" bisik Dania bibirnya bergetar mengucapkan nama
itu, sambil meneteskan air mata. Dania lalu menutup wajahnya
dengan kedua tangannya. Berusaha meredam suara tangisnya
hingga tak satu orang pun yg bisa mendengar nya.
TO HE CONTINUE.....
semoga Yuda bisa move on dari mona