NovelToon NovelToon
Posesif Setelah Bercerai

Posesif Setelah Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ani.hendra

Darra Smith adalah seorang anak yatim piatu yang menikah muda dengan suaminya Raynard Walt. Di tahun kedua pernikahannya, semuanya berubah. Mertua dan kakak iparnya kerap ikut campur dengan rumah tangganya. Di tambah perusahaan yang dibangun suaminya mengalami masalah keuangan dan terancam bangkrut. Situasi kacau tersebut membuat Raynard selalu melampiaskan kemarahannya kepada Darra. Ditambah lagi Darra tak kunjung hamil membuat Raynard murka dan menganggap Darra adalah pembawa sial.

"Aku sudah tidak sanggup hidup denganmu, Darra. Aku ingin bercerai!"

Kalimat itu seperti suara gelegar petir menghantam Darra.

Setelah kejadian pertengkaran hebat itu, kehidupan Darra berubah. Bagaimana kisah selanjutnya
ikuti terus ya....
Happy Reading 😊😊😊

Update hanya hari senin sampai jumat 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani.hendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERLUKA

💌 POSESIF SETELAH BERCERAI 💌

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

"Aku benar-benar tertipu oleh tampangmu. Dulu kau terlihat polos, ternyata kau jauh lebih buruk dari wanita yang aku kenal. Aku harap ini tidak terulang lagi. Jangan pernah membuat masalah di rumah ini dan jangan membuat malu keluarga Walt lagi. Sebelum acara ini selesai, aku harap kau jangan keluar!" ucap Raynard menekan setiap perkataannya.

Sementara Darra hanya diam dengan mata berkaca-kaca. Kata-kata itu menyengat di batinnya, dalam sekejap menguasai dentum-dentum sesak yang tak berperi. Bahkan untuk menelan salivanya saja ia tidak sanggup.

"Apa kau mendengarkanku?" bentak Raynard sambil mencengkram dagu Darra hingga wajahnya terangkat.

Mata Darra terbeliak tak percaya. "Raaayy...." Darra terbata dengan wajah menegang takut saat melihat kemarahan suaminya.

"Aku bilang jangan pernah membuat keributan lagi. Apa kau mengerti?"

"Eeeh....Eeeggghhhh..." Darra merasa kesakitan saat jari-jari Ray menekan kuat sisi rahang bawahnya. Suaminya bahkan mengangkat wajahnya ke atas.

"Jangan pernah menyalahkan ibu lagi. Jadilah wanita penurut. Apapun kata ibu, kau cukup mendengarkannya." Rahang Darra semakin dicengkeram kuat oleh Ray.

"Eeeggghhhh....ssaakit...."

"Aku harap kau mengerti!" Raynard melepaskan cengkeramannya dan menepis pipi Darra hingga rambutnya menutupi wajah. Rahangnya masih terasa sakit dan meninggalkan ruam merah.

Setelah mengatakan itu, Raynard mengambil jasnya dan melangkah lalu meninggalkan Darra yang diam membeku di tempatnya.

BRAKKKKKK!

Pintu di tutup sedikit kasar hingga membuat Darra mengerjap. Darra menarik napasnya yang terbata-bata. Matanya kembali berkaca-kaca, hidungnya perih, dadanya sesak. Hingga ia tidak dapat bernapas dengan baik. Darra menutup mulutnya dengan ke dua tangannya. Ia menunduk dengan tatapan kosong. Kenapa begitu sakit? Mata Darra sudah mengkristal penuh dengar air bening yang masih terkumpul dan tidak jatuh di pipinya.

Darra seperti tidak mengenal suaminya. Raynard seperti lelaki asing baginya. Lelaki yang tidak punya perasaan yang berulang-ulang menyakiti hatinya. Ini sudah sering terjadi saat perusahaan Walt mengalami masalah. Awalnya Darra bisa memaklumi, tapi lama-lama Darra semakin tidak sanggup lagi mendengar makian dari suaminya. Bahkan lebih parahnya lagi Ray tidak segan-segan melakukan kekerasan kepadanya.

Tubuh Darra serasa tidak bertulang. Ia terduduk lemas, menatap lurus ke arah pintu yang sudah tertutup. Tangannya sampai gemetar. Darra refleks mengepalkan tangannya dengan erat. Air matanya tumpah begitu saja. Ia menunduk dengan tatapan kosong,

"Kau lagi-lagi menyakiti hatiku lagi, Ray." kata-kata itu lolos dari bibirnya, tangannya masih mengepal erat sampai buku-buku tangannya terlihat memutih. Darra mencoba mencerna, dan mencoba mengerti, hatinya makin perih saat ini.

Air matanya kembali menguasai dirinya. Ia tidak bisa menolak betapa hancurnya hatinya saat ini. Ray sudah tidak mempercayainya lagi. Yang lebih parahnya lagi Ray menganggapnya wanita mandul. Darra tersenyum miris dengan sejuta rasa sakit di hati.

Dengan langkah gontai, Darra melangkah pelan menuju ke tempat tidur dan duduk ditepi ranjang. Ia larut dalam kesedihan yang mendalam. Saat ini ia seperti sepatu kaca yang berjalan di atas paku, menapak meski pedih untuk berjalan. Sesak yang menghimpit dadanya benar-benar tak bisa ia tutupi. Rangsangan untuk mengeluarkan air mata tak bisa ditolaknya. Air mata yang di tahannya tumpah begitu saja. Darra memukul dadanya yang terasa sesak. Tatapan dan wajahnya berpindah ke kiri dan kanan. Ia terus menggeleng menatap nanar lantai kamar.

"Kau benar-benar jahat, Ray?" ucapnya dengan senyum kepedihan.

Darra masih tak percaya, ia terus mencoba untuk memahami yang terjadi. Ketika ia ingin hidup bahagia dengan suaminya. Kenyataan pahit harus diterimanya setiap hari. Mertua dan kakak iparnya selalu ikut campur dalam rumah tangganya. Dan lagi-lagi kata-kata itu berputar di otaknya.

"Mandul?" sungguh kata-kata tidak bisa ia bayangkan.

Darra menarik napasnya dengan mulut terbuka, menahan sesak yang teramat sangat. Ia tak bisa meredam segala pedih di dalam dada. Hatinya seperti dicengkeram kuat. Benar-benar terasa hampa. Air bening berjatuhan menganak sungai membasahi pipinya.

"Ray....kenapa kau tega melakukan ini?" Darra mengeluarkan suara lirih.

Perasaannya kembali. Ia mencoba menstabilkan napas yang semakin naik turun tak beraturan. Hal yang paling menyakitkan baginya. Saat Ray mengatakan kalau ia jauh lebih buruk dari wanita yang pernah dikenalnya.

Darra mendongak ke atas sambil memejamkan matanya. Ia tertawa sambil menangis di sana. Air mata kembali mengalir begitu deras di pipinya. Wajahnya mengerut, ia berusaha bernapas meski sesenggukan. Tubuhnya semakin bergetar, air matanya terus mengalir ke dagunya.

"Seharusnya kau tidak melukai hatiku. Setidaknya kau tidak mengatakan aku mandul, Ray. Kau berubah. Kau tidak seperti Ray yang aku kenal dulu." Darra berusaha bernapas dengan mulut terbuka. Ia menangis tersedu-sedu.

"Setidaknya kita ke dokter untuk memastikan apa aku mandul atau tidak."

"Aku sedih...sangat sedih..." ucapnya dengan suara parau. Darra kecewa pada keadaan. Jantungnya terus berdetak dengan sangat kencang.

Sesak yang menghimpit dadanya tidak bisa ia tutupi. Bahunya bergetar, menahan isak tangisnya yang semakin terdengar di dalam kamar. Beberapa tetesan air matanya terjatuh ke pangkuannya.

"Ini terlalu sakit?" Lirih Darra membiarkan air matanya menetes begitu saja.

Tangisan adalah cara mata berbicara ketika Ia terluka. Darra tak sanggup menjelaskan seberapa hancurnya hatinya saat ini.

"Untuk saat ini, aku tidak akan menangis. Aku akan tetap tersenyum. Tersenyum walau hati terluka." Bahu Darra semakin bergetar, Ia terus menunduk dengan tatapan kosong.

Darra pun menarik napas dalam-dalam. Menahan sesak yang teramat sangat. Akhir-akhir ini Ray mengabaikannya.

"Apakah tidak ada lagi cinta?"

Darra semakin menangis tersedu-sedu saat mengucapkan kata-kata itu. Walau sakit tapi Darra harus bisa tetap menjadi wanita yang kuat.

Darra kembali menunduk dan memejamkan matanya. Tatapannya lemah. Ia pasti bisa melewati semua ini. Darra harus bangkit dan harus lebih kuat. Ray melakukan ini karena keadaan perusahaan memang tidak stabil. Dia tahu Ray masih mencintainya sama seperti saat awal mereka bertemu.

Darra tahu bahwa menikah dan hidup berumah tangga itu seperti berlayar di atas kapal. Mengarungi samudera, untuk mencapai pulau impian. Kadang menjumpai kondisi lautan yang tenang, kadang berguncang. Bahkan terkadang harus melalui ombak dan badai yang dahsyat. Demikian pula dengan kehidupan rumah tangganya. Kondisinya tidak pernah sama. Kadang damai dan tenang, kadang berguncang. Bahkan kadang keguncangannya terasa begitu mengerikan, untuk kemudian mencapai kondisi tenang lagi. Pernikahan mereka baru berusia dua tahun. Perjalanan mereka masih panjang. Walau dia tahu perjalanan itu akan melelahkan.

Raut wajahnya terlihat sendu tak tertahankan. Setitik air matanya menggenang di pelupuknya. Darra meremas tangannya sekuat tenaga. Kali ini air matanya sukses tumpah lagi. Ia menguatkan hatinya lagi. Walau ia tahu itu tidak mudah. Menghadapi ibu mertua dan kakak iparnya yang egois. Darra terus menahan dadanya yang bergejolak, matanya yang memerah, dan isak tangisnya terasa terhenti di tenggorokan. Tak beberapa lama, akhirnya Darra tertidur dalam posisi meringkuk.

Update hanya hari senin sampai jumat 😊

BERSAMBUNG....

^_^

Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini Novel ke sepuluh aku 😍

Salam sehat selalu, dari author yang cantik buat my readers yang paling cantik.

^_^

1
Mona Seila
lanjut dong 🤣
Mona Seila
Semakin menarik ceritanya
FELI ☑️
Terkeren menurut gue
FELI ☑️
lanjut
lanjut thor makin seru
FELI ☑️
diluar dugaan saya thor
kenapa darra hamil sih
pertanyaan bodoh ya thor
ya jelas hamil lah, diakan ada suami 😆
Rantika Sari
Lanjutttt rhor nungguin nih
FELI ☑️: sama nungguin juga 😂
total 1 replies
Mona Seila
lanjut thor 🤭
Mona Seila
Ha? hamil????? nanti gk jadi cerai dong thor 😟
FELI ☑️
up lagi dong
penasaran
Hosanna Feodora
lanjut thor sayang
Hosanna Feodora
Gue serasa nonton mah ini
keren keren
Acha Christensen
Keren keren part ini woi
Mona Seila
Apa yang terjadi thor?
semangat ya thor update
uda gak sabar nih
Mona Seila
Kok gue tegang baca part ini thor....asli tegang banget dah
FELI ☑️: Hahahaha author kan pintar buat pembaca terhanyut 😆
Mona Seila: Baru sadar kan 🤣
total 3 replies
Mona Seila
Bisa jujur gak thor, novel author terkeren dan terbaik selama saya membaca novel. Pokoknya keren....keren....
FELI ☑️
Lanjut
FELI ☑️
Jangan kasih kendor darra 😅 gue mah dukung penuh
Mona Seila
Perceraian adalah hal yang paling gue tunggu
Jumiah: dara kmu gk akan menyesal berpisah ,dengan suami mu..
Raynard..yg akan menyesal gk berujung
Mona Seila: Dibaca author langsung woi
kasih dukungan yuk 😍😍
total 7 replies
Hosanna Feodora
Semakin ga sabar dah
Hosanna Feodora
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!