Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.
Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.
Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?
BACA CERITANYA SEKARANG!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
Setelah bersih-bersih Elvin kembali turun dan menemui grandma.
"Mommy dan daddy ke mana, grandma?" tanya El saat tidak melihat keberadaan kedua orang tuanya sejak tadi.
"Mereka keluar tadi, gak tahu ke mana" Elvin menggut-manggut saja mendengarnya.
"El..." panggil grandma seraya menghadap ke Elvin.
"Iya grandma, kanapa?"
Grandma tidak langsung menjawabnya. Ia hanya menatap El lembut seraya tersenyum. El jadi bingung melihatnya. Grandma kemudian menangkup kedua pipi El dan menciumnya.
"Kamu tahu, grandma, mommy dan daddy hanya punya kamu?"
"El tahu grandma. Mommy yang sangat sulit mendapatkan ku sehingga aku terlahir sebagai bayi tabung. Begitupun dengan mommy yang terlahir sebagai bayi tabung karena grandma sangat sulit mendapatkan anak"
"Kamu tahu itu. Jadi jangan pernah sekali-kali berfikir kami tidak menyanyi mu. Kami bahkan sangat menyayangi mu, karena kami hanya punya kamu, El"
"El sangat tahu itu grandma"
"Besok kamu akan menikah. Pernikahan bukan mainan. Sangat gila memang kami nikahkan kamu di umur sekarang, tapi ini untuk gadis itu, karena kami tahu kami mampu menjaganya. Awalnya grandma juga tidak setuju kamu menikah di umur 18 tahun, tapi saat tahu alasannya... grandma jadi setuju"
"Orang tua dari gadis itu meminta bantuan pada daddy" daddy tiba-tiba muncul dan duduk di sebelah Elvin.
"Ada suatu hal yang tidak bisa dia ceritakan pada putrinya. Dia menitipkan putrinya pada kita. Jika tanpa pernikahan putrinya pasti tidak ingin ikut dengan kita dan memilih hidup sendiri. Kamu tahu bagaimana jika seorang perempuan di tinggalkan seorang diri? yang pasti orang tuanya akan khawatir" tambah daddy
"Jadi pernikahan ini hanya ingin membantu mereka?" tanya El.
"Bisa di bilang seperti itu, tapi kamu harus ingat! pernikahan bukan mainan atau candaan. Mommy harap pernikahan kalian sampai benar-benar maut yang memisahkan. Cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Jangan pernah egois!" sahut mommy.
"Aku akan berusaha" ucap Elvin. Kini ia paham kenapa orang tuanya ingin ia segera menikah.
Mereka semua tersenyum mendengar jawaban Elvin. Mereka tidak ada maksud untuk menghambat impian putranya.
Malam harinya
Elvin tengah berada di kamarnya berdiam diri, entah apa yang ia pikirkan. Menatap langit-langit kamarnya dengan terlentang di atas kasur. Lamunan berhenti ketika notifikasi pesan masuk. Ia mengeceknya dan itu dari Felix.
Datanglah ke arena, Lo di izinkan ikut pertandingan kedua___ pesan Felix
Elvin segera beranjak dari kasurnya dan memakai celana panjang serta jaket. Menyambar kunci motornya dan berjalan turun dengan terburu-buru.
Di ruangan tv ada orang tuanya dan juga sang grandma
"Mau ke mana kamu?" mommy selalu lebih dulu menanyakan ke mana Elvin akan pergi.
"Kumpul sama teman" jawab El.
"Besok kamu menikah, jangan keluar!"
"Biarkan putramu pergi. El hanya ingin bersenang-senang sebentar" sahut grandma.
Mommy mendesah berat, karena sang mama memberi izin. Sementara El tersenyum senang. Ia menghampiri mereka dan mencium pipi grandma dan juga mommy, lalu keluar dari rumah.
***
Sesampainya di arena, balapan tengah berlangsung. El menghampiri teman-teman Felix.
"Elvin" ucap salah satu teman Felix saat melihat keberadaannya.
"Di mana Felix?" tanya Elvin.
"Balapan"
Elvin memperhatikan beberapa motor di sana dan benar Felix berada di antara mereka.
"Apa balapannya baru saja mulai?" tanya Elvin lagi.
"Bukan, ini sudah putaran terakhir" Elvin mengangguk saja mendengarnya.
Mereka terlihat tegang siapakah yang akan mencapai garis finish lebih dulu.
Huuuuu....
Teriakan salah satu tim terdengar. Mereka menyoraki teman mereka yang menang karena berhasil mencapai garis finish lebih dulu.
"Ckk...sial. Gue tetap kalah" ucap Felix saat teman-teman satu timnya menghampirinya di garis finish. Ia hanya berada di posisi ke dua.
Elvin datang menepuk-nepuk bahu Felix tanda ia harus bersabar.
"Lo baru datang?" tanya Felix pada Elvin.
"5 menit yang lalu"
Pritt ..…
Suara peluit terdengar, itu tandanya balapan kedua di akan di mulai.
"Giliran lo" ucap Felix
"Nama gue sudah terdaftar?" tanya Elvin
"Sudah, gue sudah daftar tadi. Lo bawa nama tim gue"
"Oke" Elvin membawa motornya di garis star. Ada 6 tim yang akan balapan dengannya.
1
2
3
Go......
Brumm.....
Suara knalpot motor mereka terdengar riuh. Kecepatan motor mereka sangat tinggi sehingga menimbulkan angin yang kuat.
Tiga kali putaran akan mereka lakukan. Di putaran terakhir ada 3 motor yang tampak sejajar dan salah satu ada Elvin. Di balik helmnya, Elvin tersenyum senang.
Elvin kemudian menambah kecepatan motornya meninggalkan 2 motor tadi yang sudah lumayan jauh. Dan yahh....Elvin mencapai garis finish.
"Huuu.....Elvin" teriak tim Felix seraya berlari menghampirinya. Felix memeluk Elvin seraya menepuk-nepuk punggung.
"Mantep" puji Felix
"Wuiisss.... kita dapat duit malam ini" ucap teman Felix.
"Memang masih ada uangnya?" tanya Elvin
"Masi lah. Berkat Lo kita dapat uang nih" ucap Felix.
Elvin tersenyum senang mendengarnya. "Gue balik duluan. Balapannya sudah selesai kan?"
"Kok Lo cepat banget?"
"Gue sudah di suruh plang sama nyokap"
"Tunggu duit Lo dulu, kita bagi. Ini kan hasil kerja lo"
"Nggak usah, buat kalian aja" tolak Elvin seraya menaiki motornya.
"Lo serius?" tanya Felix memastikan.
"Hmmm" sahut Elvin, kamudian menyalakan motornya, lalu pergi.
"Thanks El" teriak Felix.
Elvin meninggalkan arena dan kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ia langsung ke kamarnya. Melepaskan pakaian dan menyisakan celana pendek saja tanpa atasan. Melempar tubuhnya di atasnya dan memejamkan matanya.
Membayangkan besok dirinya akan menikah dan bahkan ia tak tahu siapa gadis itu. Namanya saja belum ia ketahui, mungkin besok orang tuanya akan memberitahunya.
Keesokan harinya
Pagi-pagi sekali mommy sudah mengetuk-ngetuk pintu kamar Elvin seraya memanggil namanya, sedangkan pemilik masih saja asik meringkuk di atas kasur dengan selimut tebalnya.
"El..."
"Elvin"
"Oh astaga anak itu belum bangun juga" gerutu mommy.
"Kenapa ribut pagi-pagi sih, mom?" ayah menghampiri istrinya.
"El belum bangun juga, dia menikah Lo hari ini. Gak mungkin kan El lupa?"
"Daddy ambil kunci serepnya dulu" daddy mengambil kunci cadangan di gudang. Setelah mendapatkannya, ia memberinya pada sang istri.
Mommy memasukkan kunci, lalu membuka pintu. Ia menggeleng pelan melihat putra semata wayangnya masih sangat pulas tidur. Ini memang masih jam 5 pagi, maka dari itu El masih sangat pulas.
"El....bangun!!" mommy menggoyangkan tubuh El.
"Hmm....30 menit lagi, mom" sahut Elvin seraya menyembunyikan wajahnya di balik bantal guling, karena merasa silau dengan lampu.
"Nggak bisa El. Kamu harus segera bersiap karena jam 8 nanti kamu akan menikah"
Mendengar kata 'menikah' El seketika membuka selimutnya dan menatap mommy dengan mata membulat.
"Menikah? astaga....aku lupa" El mengusap-usap wajahnya. Ia sungguh lupa jika hari ini ia akan menikah.
"Makanya cepat bangun mandi, terus pakai baju!"
Dengan malas El bangun dari kasurnya dan berjalan ke kamar mandi dengan lesuh. Mommy hanya bisa menghela nafas berat melihat tingkah El.
Setelah selesai mandi, mommy membantu Elvin untuk bersiap. Mengenakan baju itu serta peci hitam.
"Kamu sangat tempan" puji mommy dengan tersenyum saat melihat wajah El di balik cermin.
Elvin memutar tubuhnya dan mendongak menatap wajah sang mommy yang sedang berdiri di hadapannya.
"Tentu saja aku tampan. Bukankah aku terlahir dari rahim wanita cantik juga" goda El seraya memeluk kaki mommy.
Mommy sebenarnya tersipu malu mendengar godaan putranya, tapi ia sengaja menutupinya.
"Kamu ini pintar sekali menggombal" mommy memukul bahu El pelan.
"Itu kenyataan mommy"
"Haiss... sudahlah. Ayo segera keluar! daddy dan grandma sudah menunggu"
Elvin mengangguk, lalu berdiri. Memegang tangan mommy saat mereka keluar dari kamar sampai di depan mobil.
Hari ini Elvin akan menikah di KUA saja. Mengingat El masih di bawah umur, maka ia belum bisa mendapatkan buku nikah nantinya. Kecuali jika umurnya sudah cukup baru ia bisa mendapatkan.
Note: jika di dunia nyata, pasangan yang akan menikah di bawah umur harus di sidang terlebih dahulu dan memberitahu alasan untuk menikah lebih cepat, tapi karena ini di novel jadi author menghilangkan sidangnya 😁.
.
.
NEXT