Asslamulaikum, baca cerita baruku ya kak.
Jangan di bully ya kak, kalau tidak suka skip saja, atau tinggalkan jejak di kolom komentar, supaya saya tahu letak kesalahan saya, bukan di rating💗
Mengisahkan kehidupan Aisyah yang harus menikah dengan dirgantara, karena anak dari paman yang harusnya menikah dengan Dirga, tapi ternyata dia sudah punya tunangan, Dan Akhirnya Aisyah harus menggantikannya.
Bukan pernikahan yang seperti layaknya yang Asiyah hadapi, suaminya bertindak kasar pada Aisyah, dan dia memiliki kekasih yang cantik dan seksi. Setelah mertua Aisyah meninggal, suaminya menjual Aisyah kepada sorang pengusaha kaya yang mau menyuntikkan dana kepada perusahaan Dirga.
Siapakah pengusaha itu dan bagaimana kehidupan Aisyah selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Sementara di dalam kamar inap Aisyah, keluarga Aisyah masih berkumpul, dan membicarakan langkah ke depan hidup Aisyah.
" Dik, sebaiknya kamu jangan kembali lagi ke rumah terkutuk itu, tadi kami sudah baca laporan tentang keluarga si Dirga itu, kamu tidak akan bahagia di sana, masih ada kami yang akan selalu bersama kamu." Putri memulai percakapan mereka, sementara Darius ijin keluar, karena tidak ingin terlalu ikut campur, dia juga menantu jadi cari aman saja, karena belum tentu rumah tangganya akan selalu baik baik saja.
" Iya mbak, mungkin perpisahan adalah jalan yang terbaik, tuan Dirga sudah terlalu banyak merendahkan diri saya mbak, meski Allah membenci sebuah perceraian, tapi sepertinya ini yang terbaik, lebih baik tuan Dirga menikah dengan orang yang di cintainya, daripada mereka terlalu lama berbuat Zina." Jawa Aisyah.
" Lalu warisan dari Arman yang di berikan padamu bagaimana?" tanya Adrian.
" Ais tidak mau menerima yang seharusnya bukan milik Ais, yang nantinya akan membawa bencana dalam kehidupan Ais selanjutnya." Jawab Ais.
" Iya nak, kekayaan tidak menjamin kehidupan kita, apalagi ada yang tidak ikhlas dengan semua itu, dan sekarang kamu istirahat supaya besok lebih fresh dan segera pulang." kata Leni.
" Terima kasih bun, kalian juga harus istirahat, dan mbak Putri sebaiknya pulang, kasihan kak Darius nunggu lama, pengantin baru harus masih membutuhkan waktu untuk bersama." Goda Aisyah, dia masih bisa menggoda Putri di balik keadaan dia yang memprihatinkan.
" Ah kau bisa saja, ya sudah aku pulang dulu, mau buat adonan, jangan iri ya." Jawab Putri sambil mencebikkan mulutnya.
" oke, buatkan keponakan yang cantik untukku, nanti kita bisa main bareng." jawab Aisyah.
Akhirnya putri mengalah dan Dia berpamitan pulang bersama suaminya. Adrian dan Leni yang akan menjaga Aisyah malam itu, mereka tidak akan membiarkan Aisyah sendirian, takut kalau Dirga datang dan akan kalap, karena tadi sore sudah di hajar pula oleh Leo.
Adrian mengunci kamar tersebut untuk berjaga jaga setelah Pemeriksaan malam oleh dokter.
" Bun, dokter sudah memeriksa Ais, sebaiknya kita kunci saja pintunya, takutnya kalau tiba tiba si Dirga datang ketika kita tidur dan berbuat macam macam pada Ais." kata Adrian.
" Iya yah bener, bunda juga ngeri mendengarnya." jawab Leni.
" Yah , bun, sebaiknya ayah dan bunda istirahat, itu di sana ada sofa yang lumayan lebar bisa untuk tidur, oh iya yah, ini ruang kelas berapa ya, kok beda?" Tanya Aisyah yang sebenarnya dari tadi dia penasaran, karena kamar kelas 1 saja tidak selengkap dan senyaman ini.
" lihat semuanya lengkap, seperti di hotel saja ya." kata Aisyah, mata nya meneliti keadaan ruangan tersebut, diikuti Leni dan Adrian.
"Iya ya bun kamar untuk orang kaya mah beda." ucap Adrian.
" lha iya la wong ini kamar vvip, bukan kelas 1, pasti mahal ini, sebenarnya siapasih nenek Nurma itu, pasti dia seorang konglomerat, mobilnya saja, tidak sembarang orang punya, apa itu yah Roll ros?" Leni mengingat ingat merek mobil Nurma.
" Roll royce bun, bukan rol ros." sewot Adrian.
" iya itu, maklum lupa yah, mana sulit lagi bacanya, hehe." jawab Leni membela Diri.
Adrian dan Leni akhirnya ke sofa dan masing masing menempati satu sofa panjang untuk tidur.
💗💗💗
Pagi menyongsong, Dirga kembali ke rumahnya, setelah semalam bermalam di tempat Oliv. Dona sudah menunggunya di ruang tamu dia dari tadi malam menghubungi Dirga tapi Tidak aktif, makanya Dona penasaran dengan anak itu.
" Dari mana saja kamu?" Tanya Dona dengan nada dingin ketika Dirga sampai di rumah.
"Tempat Oliv." jawab Dirga singkat.
" Lalu bagaimana dengan istrimu?" tanya Dona lagi.
" Lihat, istri mana yang membuat suaminya babak belur di hajar simpanannya ma." Dirga membuat sebuah Drama supaya ibunya ikut membenci Aisyah.
" Apa, kamu di hajar selingkuhan dia kok bisa?" heran Dona.
" Kemaren sore Dirga memukul Dia karena ketahuan di antar Om om dengan mobil mewah, ternyata dia diam saja dan tidak mengeluh karena nafkah itu punya selingkuhan kaya ma, gara gara dia pula kerja sama kita dengan pt Star A gagal, wanita itu nampak alim dan baik, tapi dalamnya busuk." Dirga memprovokasi ibunya.
" Lalu soal warisan itu bagaimana?" Dona panik dia takut kalau Aisyah kabur dengan membawa semuanya.
" Tenang ma, sekarang kita ke rumah sakit, buat dia tanda tangan pengalihan aset ke tangan kita, baru kita lepaskan dia, Dirga sudah muak melihat mukanya yang wira wuri di rumah ini." kata Dirga, dia juga sudah menyiapkan dokumen baru tentang pengalihan warisan almarhum Arman prayoga.
" Ya sudah kamu mandi siap siap, sarapan baru kita ke sana, kita harus mengumpulkan tenaga juga, siapa tahu selingkuhan dia menyiapkan bodyguard untuk mengusir kita. " Dona Segera menyuruh anak satu satunya itu bersiap siap, kali ini Dona juga harus ikut, untuk menambah kekuatan Dirga.
Di mansion Atmaja, Nurma sudah menunggu Leo di ruang makan dan tidak sabar untuk menjenguk Aisyah lagi dan mendengar kabar dari Leo tentang keadaannya.
" Ih dimana sih anak ini sudah seperti anak perawan saja lama sekali." gumam Nurma.
Leo yang sudah berada di belakang Nurma Tersenyum mendengar gerutuan wanita tersayangnya itu.
" Pagi pagi sudah ngedumel, cepat tua lho." Kata Leo dari belakang dan mencium kedua pipi yang agak keriput itu.
" Biarin, memang sudah tua juga." Sewot nenek nenek itu.
" Waduh pujaan hatiku, kan repot kalau cepat tua, masak kekasih hatimu ini masih tampan, gagah, perkasa kau sudah lebih dulu tua, lalu aku harus bagaimana?" Goda Leo.
" Tidak usah menggombal, cari istri minimal pacar biar bisa menyalurkan gombalan gombalan itu, bukan pada nenek reyot ini." kesal Nurma.
" Hahaha ngambek deh, terus kepada siapa lagi pujian sayang ini aku lontarkan kalau bukan padamu nenekku sayang, kalau pujaan hatiku yang kedua masih menjadi istri orang." Jawab leo. sambil mengambil sebuah sandwich ke piringnya.
" Apa?" Kaget Nurma, wanita tua itu berdiri daru tempat duduknya dan menjewer cucu nakalnya ini.
" Aduh aduh nek, sakit." Keluh Leo yang merasakan panas di telinganya.
" Makanya kalau punya otak di pakai, istri orang mau di embat, eling le eling, masih banyak gadis yang masih lajang dan baik, jangan kau jadi perusak rumah tangga orang, nenek tidak mau tiba tiba ada yang datang melabrak ke sini, mau nenekmu ini cepet mati ha." Geram Nurma dengan tingkah Leo yang sering membuat dia jengkel, meski hanya bercanda. Nurma mengelus dadanya perlahan, dan duduk lesu di tempatnya, belum tahu saja siapa gadis yang Leo maksud.
🤔🤔🤔
🤔🤔🤔
Polda institusi dan Kapolda adalah kepala institusi...