Season 1~
Seorang wanita yang dikhianati sang suami. Memiliki wanita kedua dalam hatinya. Membagi cinta dan kasih sayang.
Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan?
Dendam, penghianatan dan penyesalan.
Kisah masa lalu yang selalu mengiringi perjalanan hidupnya.
Pemeran utama bukan wanita lemah. Dia licik dan tak berperasaan.
Kimberly lebih mengerikan dari yang di ketahui orang. Bahkan suaminya sendiri.
Ia seperti malaikat maut berwajah polos yang memegang senjata api di balik punggungnya.
Akankah takdir membuatnya bertahan atau melepaskan?! Lalu akankah ia menemukan kebahagiaan setelah melewati hujan badai?!
🌸
Season 2~
Setelah merasakan pengkhianatan mantan suaminya, Kim merasakan hatinya beku.
Sikapnya semakin dingin dan tak tersentuh.
Namun lelaki tak tahu malu itu mampu mengetarkan sudut hatinya yang kosong.
“Oh Mr Mafia.”
Akankah Kimberly berbahagia setelah ini ataukah kisah Wanita Kedua akan terulang kembali?!
Alur lambat,santai, tidak buru-buru! Yang suka cerita dengan ritme cepat, cerita ini bukan pilihan. Namun kalian bisa coba baca aja dulu, siapa tau malah ketagihan ✌😂
Follow IG me @mhemeyyy_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Kedua 15
Follow IG me @mhemeyyy
⤵
Setelah melepas kepergian Alex, Kim melangkah kembali masuk ke dalam mansion. Mertuanya sebentar siang akan datang berkunjung.
Kim memilih menghabiskan waktu paginya bersama dengan Kevan.
Dan benar perkiraan Kim, sebelum waktu makan siang tiba, kedua mertuanya sudah tiba.
Kim menyambut kedua mertuanya di ruang tamu. Setidaknya walaupun sikapnya terkesan dingin namun Kim masih sangat memiliki tata krama dan sopan santun yang baik.
"Apa kabar Mama ... Papa?" sapa Kim sambil memeluk Tuan dan Nyonya Greyson.
"Kami baik, bagaimana kabarmu? Maaf kami tidak sempat melihatmu saat melahirkan karena Mama sedang menemani Papa ke New York." sesal Amelia Greyson yang tak lain adalah ibu mertuanya.
Sebenarnya tempat tinggal Kim dan kedua mertuanya sama-sama di Moskow, Rusia. Namun kedua mertuanya sering melakukan perjalanan ke negara lain, oleh sebab itu saat Kim melahirkan mereka tidak bisa datang.
Jarak mansion keluarga Dimitry dan Greyson hanya sekitar satu jam perjalanan, cukup dekat bukan.
"Tidak masalah, aku tidak apa Mama."
Kim mengajak kedua mertuanya duduk. Tak lama kemudian Yura datang bersama pelayan lain membawakan minuman dan juga camilan.
"Dimana Alex?" tanya Tuan Aldrick Jay Greyson, yang tak lain adalah ayah mertuanya. Lelaki paruh baya yang masih terlihat tampan walau usianya sudah lebih dari setengah abad.
"Alex sedang ada perjalanan bisnis ke Spanyol, Pa."
"Anak itu, sudah tahu istrinya baru saja melahirkan malah di tinggal pergi. Papa akan memberikan pelajaran pada Alex."
"Sudahlah Papa, aku tidak selemah itu. Lagian perjalanan bisnis ke sana tidak mungkin di lewatkan Alex begitu saja," balas Kim dengan maksud lain. Walau kedua mertuanya tidak paham apa yang di katakan.
"Sepenting apapun pekerjaan, dia tidak bisa mengabaikan keluarganya begitu saja Kim, apalagi kondisi mu setelah melahirkan masih menghawatirkan. Papa juga pernah muda dulu," jawaban Aldrick penuh ketegasan.
"Papa jangan begitu, ini juga untuk kepentingan perusahaan." Kim membela suaminya.
"Kau terlalu membela anak nakal itu Kim," sahut Amelia yang tak suka melihat menantunya selalu membela Alex.
"Karena Kim terlalu mencintai Alex, Mama."
Ungkapan Kim tulus, nada suaranya lemah namun tidak dengan wajahnya yang tetap seperti biasa.
Sedangkan mertuanya hanya tersenyum menanggapi.
"Papa, Mama, lebih baik makan dulu. Yura sudah menyiapkan makan siang," ajak Kim sebelum pembicaraan semakin lebar kemana-mana.
Kedua mertuanya sangat menyayangi Kim lebih dari apapun. Bahkan pernah sekali Aldrick menghajar anak semata wayangnya sampai babak belur hanya karena lalai menjaga Kim hingga menyebabkan Kim sampai di culik saingan bisnisnya. Beruntung sekali memang memiliki mertua yang seperti itu.
Kim mengarahkan Mama dan Papa ke arah ruang makan, di meja semua makanan telah tersedia. Tentu saja makanan yang tersedia hari ini adalah makanan kesukaan mertuanya.
Ketiganya duduk dan mulai makan dengan tenang. Sesekali Mama dan Papa memuji rasa masakan yang luar biasa nikmat.
Setelah selesai makan siang, Kim mengajak mertuanya ke ruang keluarga. Duduk bersantai sambil mengobrol ringan.
"Papa, Mama menginap saja beberapa hari di sini," pinta Kim berharap.
"Terserah Papamu saja," sahut Amelia.
Mertuanya saling pandang, kemudian Aldrick mengangguk tanda setuju. "Baiklah, kami akan menginap!"
"Kia dan Kalvin pasti sangat senang." Kim bangkit kemudian melanjutkan ucapannya. "Aku mau bawa Kevan dulu kemari. Sepertinya cucu Mama yang terakhir ini sangat suka sekali tidur."
Mereka terkekeh, dua paruh baya itu sudah melihat betapa tampannya cucu ketiga mereka.
Harus di akui, ketiga anak-anak Kim memang sangat tampan dan juga cantik. Gen dari kedua orang tua memang tidak bisa berbohong.
Lima belas menit kemudian, Kim datang bersama Kevan dalam gendongan nya. Ternyata bayi tampan itu tengah tertidur dengan sangat lelap.
Aldrick ingin sekali mengendong Kevan, oleh sebab itu Kim memindahkan Kevan yang masih tertidur ke dalam pelukan Papa mertuanya.
"Cucuku, tampan sekali."
"Semua cucu kita memang tampan dan cantik, Pa," sahut Nyonya Greyson.
Mertuanya menciumi pipi gembul Kevan dengan sayang. Kebahagiaan seperti inilah yang selalu membuat Kim bahagia. Bukan harta ataupun kedudukan, tapi cinta kasih tulus dari keluarga yang dulu tak pernah ia dapatkan dari keluarga yang harmonis.
"Apa yang kau pikirkan Kim?" tanya Amelia mengejutkan Kim.
"Tidak ada Mama, hanya merindukan Ibuku."
Amelia memeluk Kim erat. "Kami juga orang tuamu Kim, kami menyayangimu bukan sebagai menantu, tapi kau sudah seperti anak kami sendiri."
Kim sedikit terharu, ada cairan bening di sudut matanya. Langsung saja Kim mengusap tetesan air mata itu sebelum jatuh ke pipinya. Pantang bagi Kim untuk menangis di depan orang, Kakeknya selalu mengajarkan Kim untuk tidak memperlihatkan sisi lemahnya.
"Terima kasih Mama, Papa."
Sepuluh tahun bersama dengan keluarga Greyson membuat Kim amat sangat mengenal sikap kedua mertuanya.
***
Setengah hari ini Kevan terus bersama dengan kedua mertuanya. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama sebelum kembali sibuk.
Tak lupa juga dengan Kia dan Kalvin yang amat sangat senang dengan kedatangan Kakek dan Neneknya. Mereka semua berkumpul di ruang keluarga bercanda gurau.
Sayang sekali Alex tidak dapat melihat ini. Andai saja Alex tidak mementingkan pergi ke Spanyol, mungkin saat ini keluarga mereka telah lengkap.
Tiba-tiba ponsel Kim berdering, ternyata Alex menghubungi, mengabarkan bahwa ia telah sampai di Madrid, Spanyol. Tidak ada basa-basi apapun di antara keduanya kemudian panggilan terputus.
"Alex?"
"Iya Mama."
"Kenapa?"
"Baru sampai katanya."
"Oh, kamu tidak pernah di ajak Alex pergi menemaninya? Jangan biarin Alex sendirian terus Kim, sekarang sedang banyak rubah betina sedang mencari mangsa." canda Amelia membuat Kim terkekeh.
Seandainya Mama tahu apa yang telah di lakukan Alex di luar sana, mungkin Mama akan terkena serangan jantung. Batin Kim kasihan pada wanita paruh baya yang sudah di anggap Ibu sendiri olehnya.
"Alex tidak pernah mengajakku Mama, mungkin dia tahu kalau aku juga sibuk. Kita sama-sama memiliki pekerjaan yang tidak bisa di tinggal sesuka hati. Kim dan Alex berada di dunia yang sama," jawab Kim beralasan, tidak sepenuhnya jawabnya bohong. Karena memang pada dasarnya mereka sama-sama sibuk.
"Lagi pula aku tidak bisa meninggalkan anak-anak, aku dan Alex selalu bergantian apabila melakukan perjalanan bisnis ke negara lain. Aku tidak ingin anak-anak merasa di abaikan, Ma," lanjut Kim menjelaskan.
Kim yang saat ini duduk dan berbicara bukanlah Kimberly Queensa Dimitry yang memiliki kekuasaan dan kekuatan di dunia bisnis, saat ini ia hanyalah seorang ibu yang selalu mengutamakan anak-anaknya.
Sebisa mungkin Kim selalu menghindari perjalanan bisnis yang harus meninggalkan anak-anak. Kalau itu bisa di wakilkan, Kim hanya akan menyuruh Chris untuk pergi sendiri.
"Mama percaya kau adalah wanita dan Ibu yang hebat. Didikan Kakek mu benar-benar luar biasa. Kau adalah satu dari sekian banyak wanita yang memiliki prinsip tentang keluarga dan bisnis. Mama bangga padamu, Kim."
🌸🌸🌸🌸🌸
JANGAN LUPA LIKE • KOMENT • DAN BERIKAN VOTE! •