NovelToon NovelToon
Ada Cinta Di Pesantren

Ada Cinta Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: senja ardani

Kisah Cinta seorang santri yang bernama Shifa Assyabiya, masuk pesantren atas dasar keinginan orang tua nya. dan mulai hidup baru nya di pesantren yang jauh berbeda dengan kehidupan bebas nya selama ini.
Lambat laun ia mulai menjalani nya dengan tawakal, setelah bertemu dengan Faisal Gauzali putra dari pemilik pesantgren Al kautsar yang biasa di panggil gus.
Akan kah cinta mereka bisa bersatu..?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Jam istirahat pesantren sudah berbunyi, membuat para santri mulai berhamburan keluar dari kelas.

Ada yang ke kantin ada juga yang tetap berada di dalam kelas, seperti Shafia saat ini ia lebih memilih untuk tetap berada di dalam kelas meski semua tan nya sudah keluar menuju kantin.

Hari ini Shafia merasa tidak enak badan, membuat nya malas untuk pergi ke kantin ia memilih untuk tetap di kelas nya.

Jika sudah begini maka ia akan serba malas, kepala nya yang pusing dan badan yang lemas membuat nya malas makan dan malas minum, bahkan sejak pagi ia juga belum sarapan apa pun.

"Shafia, itu di depan ada santri memanggil mu, kata nya kamu disuruh datang ke masjid" ujar salah satu teman sekelas nya yang bernama Dewi.

"iiissssh.. siapa sih" ?

Shafia menatap lemas ke arah dewi yang sudah berdiri di samping nya.

"Gak tau, tapi kata santri itu kamu disuruh nemuin gus Faizal"

Mendengar nama Gus Faizal, spontan membuat Shafia melonjak.

"Kenapa Gus Faizal memanggil ku? perasaan aku tidak membuat kesalahan"? tanya nya pada Dewi yang langsung di jawab dengan kedikan bahu tanda tak mengerti.

Selama ini, semua santri yang melakukan pelanggaran, kesalah atau pun kerusuhan. mereka pasti akan berhadapan dengan Gus Faizal.

Sementara ini, Shafia tidak melakukan kesalahan atau pun pelanggaran apa pun tapi kenapa ia di panggil Gus Faizal? Shafia bertanya tanya dalam hati nya.

"Ok Terima kasih Dewi" ucap nya.

Setelah mengucapkan Terima kasih pada Dewi Shafia berjalan keluar kelas dengan pelan ke arah masjid karena badanya yang terasa lemas, dan dengan pikiran yang dihantui dengan rasa penasaran.

Sesampainya di masjid, Shafia mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan Gus Faizal. namun tidak terlihat sosok laki-laki yang memanggilnya.

Masjid itu begitu luas, membuat Shafia malas untuk mencari nya kedalam.

Selain malas Shafia juga sedang tidak enak badan yang membuat tubuh nya terasa lemas untuk mencari seorang di masjid yang luas itu.

Kepala nya yang pusing dan badan juga lemas membuat nya berfikir, jika ia tetap berdiri di ambang masjid itu akan membuat nya semakin lama bertemu dengan Gus Faizal, sedangkan ia ingin sekali segera kembali ke asrama agar bisa segera beristirahat.

Saat kaki nya melangkah hendak masuk masjid, tiba tiba ia melihat Gus Faizal berjalan ke arah nya, laki laki itu berjalan keluar masjid.

Shafia tersenyum samar, jantungnya kembali berulah, berdetak dengan tidak karuan.

Melihat Gus Faizal yang semakin mendekat, Shafia menghela nafas nya dalam dalam. mencoba menetralkan kembali detak jantung nya.

"Assalamu'alaikum" Gus Faizal menyapa Shafia.

"Waalaikumsalam Gus" jawab Shafia melihat Faizal sebelum kembali menundukkan pandangan nya lagi.

Meski sebentar namun ia dapat melihat Gus Faizal yang terlihat sangat tampan itu.

"MasyaAllah" ucap nya dalam hati.

Kemudian keduanya hening untuk beberapa saat, Masing-masing tengelam dalam pikiran nya sendiri.

Dan kemudian Shafia berinisiatif untuk bertanya terlebih dahulu.

"Maaf Gus, kenapa Gus Faizal memanggil Shafia"?

"Ada yang ingin saya bicarakan sama kamu"

Jawab Faizal dengan tenang tanpa melihat ke arah lawan bicara nya.

Shafia merasa gugup, ada hal apa kira kira yang membuat Faizal ingin bicara pada nya.

"Bicara soal apa Gus"? tanya Shafia dengan raut wajah yang begitu penasaran.

Sebelum menjawab pertanyaan Shafia, Faizal mengedarkan pandangan nya ke sekitar masjid.

Dimana disitu memang banyak orang yang berlalu lalang.

Faizal memang sengaja memilih masjid sebagai tempat mereka bertemu, karena memang akan ramai sehingga ia tidak perlu khawatir akan dosa atau timbul fitnah jika hanya berdua saja dengan Shafia.

"Begini shafia, sebenarnya saya memili perasaan pada mu. ini bukan perasaan sebagai ustadz kepada santri nya, melainkan perasaan sebagai seorang pria kepada seorang wanita" ucap Faizal

Ia mengalihkan pandangan nya sebentar ke arah Shafia, ingin melihat respon yang di tunjukkan pada gadis itu.

Alih alih terkejut atau Shok mendapatkan pertanyaan seperti itu yang tiba tiba, Shafia justru terlihat sayu dan pucat tidak seperti biasa nya. hal itu membuat Gus Faizal merasa heran dengan gadis itu.

"Apa kamu sakit"? tanya Faizal yang tiba tiba ada rasa khawatir menghampiri perasaan nya setelah melihat Shafia.

Shafia terpaku mendengar peryataan Gus Faizal, ia baru sadar setelah mendengar pertanyaan nya.

" Sa-saya baik baik saja Gus"

Faizal sebenarnya merasa tidak percaya, namun ia tetap harus melanjutkan apa yang ingin ia sampaikan pada gadis itu.

"Sejak pertama kali aku melihat mu, mata ini seperti ingin selalu melihat mu, dan ada perasaan yang tidak bisa aku jelaskan,

Semakin lama bayangan mu selalu muncul dalam pikiran ku, aku takut jika semakin lama aku memikirkan mu akan mendatangkan dosa bagi ku.

Aku juga sudah meminta petunjuk kepada Allah, dan insyaallah sudah aku dapatkan.

Dan itu membuat ku semakin yakin untuk meminta mu menjadi istri ku, apa kamu bersedia Shafia "?

Tanya Gus Faizal dengan penuh keyakinan.

Kedua bola mata Shafia membulat seketika, ia merasa terkejut mendengar ucapan Gus Faizal.

Shafia Shok, ia benar benar tidak pernah menyangka. seorang Gus yang di kagumi oleh banyak santri putri justru memiliki rasa tertarik pada nya.

Shafia pun sadar jika dirinya juga ikut mengagumi nya, tapi ia tidak pernah menyangka jika Gus Faizal memiliki rasa pada nya.

Shafia merasa pusing nya semakin tambah parah, kepala nya semakin terasa berdenyut dengan kencang.

Seluruh tubuh nya terasa tak ada data dan tenaga, begitu pun dengan pandangan nya mulai buram dan...

BRUK

Shafia jatuh pingsan di hadapan Gus Faizal, untung dengan sigap Faizal segera menahan tubuh Shafia. sehingga tubuh nya tidak sampai jatuh ke lantai.

"Shafia,, Shafia... ? Faizal mencoba membangun kan Shafia.

Faizal terlihat begitu panik saat melihat Shafia tidak sadar kan diri, ia mengedarkan pandangan nya ke sekitar masjid untuk meminta bantuan nya.

Entah mengapa tadi ia sempat melihat beberapa santri berlalu lalang disana, tapi kenapa saat ini sama sekali tidak ada orang satu pun untuk ia minta bantuan.

Faizal menarik nafas dalam dalam, ia menatap wajah Shafia yang terlihat begitu pucat.

Ia semakin khawatir melihat kondisi Shafia, dan dengan terpaksa karena tidak ada pilihan lain ia harus mengendong sendiri tubuh Shafia.

Dan langsung membawa nya ke klinik yang di sediakan di pesantren itu.

Ia yakin Allah mengetahui keadaan darurat nya saat ini,

Semoga Allah mengampuni nya, karena menyentuh wanita yang bukan mahram nya.

Faizal berjalan cepat menuju klinik pesantren dengan mengendong Shafia, semua orang yang melihat nya merasa heran dan juga terkejut.

Namun Faizal tak menghiraukan nya, yang terpenting saat ini adalah keadaan Shafia agar cepat segera di tanggani oleh dokter.

Sesampainya di klinik pesantren, kebetulan Umi Halimah sedang berada di sana.

"Assalamu'alaikum" ucap Faizal memberi salam.

Membuat Umi Halimah dan Dokter Nur merasa Shok saat melihat Gus Faizal datang dengan seorang santri dalam gendongan nya.

"Wa- Wa'alaikumussalam" jawab keduanya terbata.

"Dokter, cepat tolong periksa dia" ucap Faizal yang langsung membuat Dokter Nur kembali fokus.

"Kenapa dia, ayo baringkan dia disana"

Faizal segera membaringkan Shafia di atas brangkar.

"Dokter, cepat periksa dia dok" ucap Faizal, terlihat jelas raut ke khawatiran nya pada gadis itu.

Hal itu membuat Umi nya merasa ada sesuatu.

"Sebaiknya Gus Faizal tunggu di luar, biar saya periksa dulu" ucap Dokter Nur.

Umi Halimah menggandeng tangan putra nya untuk keluar, ia bisa melihat ke khawatiran yang begitu besar dari raut wajah putra nya terhadap gadis itu.

"Gadis itu kenapa Faiz"? tanya Umi Halimah.

" Faiz juga tidak tau mi, tadi sewaktu faiz ajak bicara dia memang sudah terlihat pucat" jawab Faizal mencoba menutupi rasa khawatir nya kepada gadis itu.

Umi Halimah bisa melihat dari gerak gerik putra nya yang terlihat gelisah meski ia berusaha untuk tetap tenang.

"Apakah gadis ini yang sudan membuat hati putra nya yang sekeras batu kini menjadi cair" dalam hatinya ia menduga.

"Apa gadis itu yang kamu maksut Faiz"? tanya Umi Halimah.

Mendengar pertanyaan dari Umi nya itu, Faizal hanya menjawab dengan senyuman lembut dan sedikit malu malu.

Umi Halimah tersenyum pada Faizal.

" Cantik, kamu pintar" ucap Umi Halimah dengan senyum mengoda nya.

1
Herman Lim
lanjut Thor jgn lama² up nya
ɪsᴛʏ
up nya jangan lama² dong Thor...
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
ɪsᴛʏ
next....
Lupia sari Piyut
lanjut kk
Enita Nuraini Albina
lagi dong KA crtanya
Lupia sari Piyut
jangan di jodohin dong
Kasih Bonda
next thor semangat
ɪsᴛʏ
lah gus faiz malah di jodohkan.. 😭😭
ɪsᴛʏ
next Thor...
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Lupia sari Piyut
lanjut kk
ɪsᴛʏ
yah gak ketemu, tapi kalo memang sudah jodoh pasti akan bersatu...
lanjut Thor..
Lupia sari Piyut
lanjut kk
Kasih Bonda
next thor semangat
Herman Lim
lanjut Thor
ɪsᴛʏ
lanjuut Thor ceritamu bikin nagih..
ɪsᴛʏ
semoga sebelum gus faizal pergi kesalah pahaman sudah terselesaikan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!