NovelToon NovelToon
Agresifnya Kakak Tiri

Agresifnya Kakak Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Pelakor
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.

Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 — Menjagamu

Besok nya sebelum kepulangan, lagi-lagi Alvin mengunjungi rumah sakit sambil membawa makanan kesukaan nya.

"Bagaimana lu tau makanan favorit gue?" Heboh Fina sambil membuka kotak brownies coklat

"Gak perlu tau, lu makan saja ya" Jawab Alvin sambil menatap wajah ceria Fina menunduk menatap bolu berlumur coklat dengan senang.

Tiba-tiba wajah Fina menatap balik Alvin tanpa aba-aba membuatnya panik membuang muka sedang memerah.

Fina senyum penasaran sambil merangkak seperti bayi menuju Alvin yang lagi duduk di depan, dan meraih pergelangan tangannya.

Alvin terhentak saat tangannya di sentuh Fina. dia kembali menatap Fina yang gemas seperti bayi.

"Sialnya justru gue malah ngeliat gumpalan gunung kembar di balik baju tidur nya, Fuck!" Batin nya sambil membuang wajah nya kembali.

"Tidur lagi saja" Kata Alvin panik setengah mati. Bisa gawat kalau dia lihat wajah nya yang sedang tidak berdaya ini.

"Rio kemana" Tanya Fina berekspresi seperti kucing manja.

Alvin berdehem halus "Rio —"

"Gue disini Fina, ada apa?" Sahut Rio yang masuk dari balik tembok ruangannya.

"Dari mana?" Tanya Fina sambil duduk kedua kaki ke belakang.

"Bantu ibu ngurus kepulangan lu Fin" Jawab Rio sambil melihat Alvin dibuat salah tingkah.

Rio berdehem "Fina jaga attitude kamu ya" kata nya tegas.

"Loh kan Fina engga marah gimana sih" ketus nya mulai keluar

Rio menghampiri dan menekan kerah depan baju tidurnya "Ini longgar loh, kelihatan" kata nya tegas membara.

Refina tidak menyadari dan merubah raut wajah nya merah seperti kepiting rebus, sambil berbalik dan tidur kembali ke ranjang.

"Bisa malu juga ya seorang gadis barbar" Celetuk Rio.

"DIAM" Pekik Fina yang mendekam di balik selimutnya.

Ibunya datang ke kamar sambil menyuruh Rio untuk mengemas barang. "Bu, Alvin boleh bantu?" Tanya nya halus.

Ibu Sulastri diam sesaat dan langsung di jawab Rio "Silahkan boleh kok" Tegasnya dengan aura lembut

Refina menoleh dia mengernyit kening bingung kenapa mereka bisa akur. "Rio Alvin loh gue bingung kalian sekarang akur?"

Alvin terhentak ingin menjawab namun di cegah oleh Rio "Apapun yang buat kamu bahagia akan gue lakukan Fina" Jawab nya.

Refina mengedip mata dua kali "HAH"

Lagi, Refina menatap ke arah Alvin, kali ini Alvin tidak membuang wajah konyol nya. dia malah tersenyum mengangguk sambil kasih coklat Silverqueen kesenangan nya.

"Wah makanan coklat lagi!!!" Fina meraih coklat itu dengan senang dan di ajak terbang bersama tangan nya.

Rio berbisik ke Alvin "Lu liat kan dari balik sifat seram nya, kalau lu manjain dia pasti jadi gadis pada umumnya"

Alvin terkekeh langsung membantu membereskan pakaiannya, sedangkan Fina masih dalam aura manja nya sambil memakan coklat nya dengan lebay.

"Mau? Mau?" kata Fina menodongkan coklat ke Rio, Rio meraihnya. Alvin tersenyum melihat Fina ceria bahagia.

Saat mereka penuh canda tawa sambil berkemas baju. Anisa datang untuk menjenguk "Ah syukurlah belum telat" katanya Rancau

Rio terhentak menoleh tajam "Eh, kamu kan belum sembuh, kenapa nekat kesini?"

Anisa mengabaikan perkataan Rio langsung menuju ranjang nya Fina. "Loh Alvin disini?" kata nya yang baru sadar.

"Alvin 3 hari ini selalu menjaga Fina" Sahut Bu Lastri, dan di yakinkan oleh Rio

"Lu juga sakit kemarin?" Tanya Alvin menukik tajam yang di respon anggukan kepala sama Anisa

Fina melihat dan kepo sedikit "Sakit apa nis?"

"Demam biasa Fin, cuma untungnya ga sampai tipes gara-gara kehujanan, malam nya begadang pula" keluh nya.

"Bucin dasar" Refina mengelak terkekeh dan di sentak oleh Rio ga terima "Kaya lu ga bucin saja sama Alvin"

"MANA ADA" Kata Fina sambil melempar bantal tidurnya

"Kan attitude buruk nya keluar lagi" Kata Rio sambil menepuk kening.

Anisa menoleh mereka penasaran "Ketinggalan berita hangat kayaknya gue, lu jadian Fin sama Alvin?"

"GAK"

"ENGGAK"

Di jawab kompak oleh Alvin dan Refina.

"Enggak tapi kompak, ayolah jangan malu-malu kalian" Anisa terus menggoda.

Tak lama dokter sekaligus ayah dari Alvin datang. Beliau memberi resep dan pencerahan ke Fina tentang penyakit nya sebelum pulang.

Fina dan Ibunya di bawa Alvin ke rumah. sedangkan Rio malah berbeda arah pulang sama Anisa, Pemuda itu tak bisa jauh dari kata bucin nya.

"Alhamdulillah sampai" kata Bu Lastri yang sudah di tunggu pak Ahmad di dalam nya

"Fin dia siapa?" kata pak Ahmad tajam

Fina meraih tangan Alvin untuk memperkenalkan nya "Teman kaka kelas Fina pah, dia baik selalu jaga Fina, selalu bantu ibu di rumah sakit" Katanya

Namun ayahnya masih belum mempercayai penuh. Apakah dia baik? atau jahat?

Mereka masuk, sedangkan Alvin mengambil barang dalam mobil. membantu kepulangan nya. Dan Pak Ahmad menghampiri nya.

"Ini mobil yang bawa kamu?" tanya pak Ahmad bingung

Alvin yang lagi nungging mengambil barang di mobil dia terhentak dan membalik badan "Iya om" jawab nya sambil senyum.

Pak Ahmad malah respon menjitak kepala nya "Punya SIM kamu?" tiba-tiba bertanya kaya polisi, emang kenyataan nya seorang polisi.

"Belum um" Jawab Alvin polos, Fina menghampiri dan meraih tangan Alvin

"Ayah ih jangan kasar ya sama Alvin" Protes Fina tidak terima sambil menatap tajam ke papahnya..

Fina memonyongkan mulut yang buat pak Ahmad terkekeh liat Fina ngambek "Sebaiknya jangan pakai mobil kalau belum punya SIM Apalagi kamu di bawah umur" Lanjut omelnya.

Apakah Fina diam? Jelas Fina ga terima "Kalau belum punya SIM, Fina kenapa di belikan motor sama ayah, hayo!"

Pak Ahmad kena skak dalam perkataan Fina, dia mengaku kalah kalau berdebat sama gadis kecil nya.

Pak Ahmad membalikan badan dan masuk dengan raut wajah kecewa nya "Ah iya iya ayah akan bantu ibu dulu"

Fina dan Alvin mengikuti sambil membawa barang-barang nya "Ayah mu polisi ya?" Tanya Alvin penasaran

Fina mengangguk senyum sambil menatap wajah nya. Mata Fina seakan tidak goyah melihat ketampanan nya. Sampai tatapan itu berakhir saat Fina tertabrak pintu di depan nya.

Kadebug

Beruntung Alvin disampingnya terhentak dan meraih pinggang gadis itu, mereka saling menatap samar tanpa mengalihkan pandangan.

Pak Ahmad yang melihat berdehem "Lihat tuh barang-barang nya jatuh berserakan"

Mereka berdua terhentak dan langsung masuk ke rumah dengan detakan jantung berdegup kencang.

"Ayah, Fina mau ke kamar dulu mau istirahat" Sahut Fina ke ayahnya dan langsung menoleh ke Alvin untuk berterima kasih.

Pak Ahmad menanyakan keberadaan Rio yang membuat Fina putar badan "Rio lagi pergi sama Anisa" Katanya sambil melanjutkan jalannya ke kamar.

"Kalau gitu Alvin juga mau pamit pulang dulu um" Kata Alvin sambil berpamitan sopan.

"Belum" Jawab pak Ahmad sambil menunjuk kamar Fina "Temui dia, dan kasih barang yang kamu pegang untuknya" Tegas nya.

Alvin melangkah melewati ayahnya sambil izin, Alvin mengetuk pintu kamar Fina.

Fina membuka pintu dan dikejutkan oleh Alvin menodongkan boneka merah muda pemberian dari Rio untuk nya.

Sebelum mereka pulang kerumah, Rio membawa Alvin ke suatu tempat untuk menitipkan boneka untuk Fina kalau sudah dirumah.

Raut wajah Fina kembali bahagia, seolah Alvin yang kasih, dia langsung peluk Alvin tanpa pikir panjang.

Membuat Alvin membeku total di peluk gadis yang dia kagumi sejak lama.

1
faaa
Cerita nya dikemas rapih disini. keren ceritanya, mau baca lagi
Anjani Pratiwi
semakin hari refina semakin barbar, seru banget. suka sama fina /Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!