TRANSMIGRASI QUEEN AZURA

"Ini bayinya Bu."

"Makasih sus, sekarang suster bisa keluar." ucap Mama Karen.

Mama Karen lalu melangkah mendekati Sofia yang saat ini masih menangis di pelukan sang ayah.

"Sayang coba lihat siapa yang datang." ujar mama Karen sambil memperlihatkan bayi di gendongannya.

Melihat bayinya, Sofia sedikit lebih tenang. Sofia lalu merenggangkan kedua tangannya meminta bayinya.

Mama Karen langsung menyerahkan bayi mungil itu pada Sofia, mama Karen berharap dengan hadirnya bayi tampan itu kesedihan Sofia bisa sedikit berkurang.

Sedangkan Sagara hanya memandang malas keluarga bahagia itu dari balik pintu. Dia akan membiarkan keluarga itu bahagia beberapa menit lagi, baru dia akan mengungkapkan semuanya. Tentu saja semua bukti perselingkuhan dirinya dan Sofia juga sudah di bawa oleh Sagara. Tidak mungkin kan jika dia hanya datang dengan tangan kosong saja, terimakasih pada Nadine yang sudah dengan suka rela memberikan semua bukti itu pada Sagara.

"Anak mama." lirih Sofia sambil mencium kening putranya. Alexander mendekati Sofia dan bayinya. Di usapnya kepala kedua kesayangannya itu dengan penuh cinta. Benar-benar keluarga kecil yang bahagia.

"Mas anak kita mas." ucap Sofia sambil memandang Alexander dengan haru.

"iya sayang, anak kita. Jadi mama Sofia sekarang ngga boleh sedih lagi. Mama Sofia harus semangat biar cepat sembuh. papa sama kenzo yakin kok mama bakalan sembuh seperti sebelumnya. Papa akan lakuin apa aja supaya mama bisa sehat kayak dulu lagi. papa janji." ujar Alexander

"um, mama percaya. Jangan pernah tinggalin mama ya pa." ucap Sofia lirih, sungguh Sofia benar-benar takut Alexander meninggalkan dirinya karena keadaannya yang saat ini tidak lagi sempurna.

"papa janji." ucap Alexander sambil tersenyum hangat. Mendengar hal itu membuat Sofia sedikit lebih tenang, Sofia juga merasa sangat bahagia karena bisa menikah dengan pria yang benar-benar mencintai dirinya seperti Alexander.

Tapi kebahagiaan itu harus terhenti saat mereka semua mendengar suara tepuk tangan seseorang.

Prok prok prok

" Benar-benar keluarga kecil bahagi." ucap Sagara sambil berjalan memasuki ruang rawat Sofia.

Mereka semua berbalik karena penasaran dengan siapa yang sedang berbicara itu, mereka sedikit heran dengan pria yang sedang bertepuk tangan itu. Karena mereka sama sekali tidak mengenal Sagara, tapi itu berbeda dengan Sofia yang saat ini wajahnya sudah seputih kertas. Dia benar-benar merasa panik, bagaimana bisa Sagara ada di sini dan mau apa dia.

"Siapa kau?" tanya Reynard yang langsung menghampiri Sagara.

"Perkenalkan nama saya Sagara, Saya selingkuhan Sofia sekaligus ayah kandung dari bayi itu." ucap lantang Sagara tanpa berbasa-basi basi lagi, dia sudah terlalu muak dan ingin segera mengungkapkan kebenaran ini.

Mendengar hal itu semua yang ada di ruangan itu tentu saja sangat terkejut, terlebih Sofia yang saat ini sudah sangat ketakutan. Dia terus memandang Alexander, mencari tau apakah Alexander akan mempercayai Sagara atau tidak.

BUK

tanpa mengatakan apa-apa Reynard langsung saja meninju rahang Sagara sampa sudut bibir Sagara robek.

"Beraninya kamu mengatakan hal itu, siapa yang udah nyuruh kamu? JAWAB!" Bentak Reynard murka. Alexander tadi sebenarnya ingin menghampiri Sagara tapi Sofia menahannya jadi Alexander akhirnya tetap berdiri di samping Sofia.

"Tapi itu memang kenyataannya tuan, ini bukti perselingkuhan saya dan Sofia. Juga ini adalah flashdisk, di dalamnya terdapat Vidio di saat kami membuat baby Kenzo." ujar Sagara santai sambil menyerahkan bukti itu ke tangan Reynard.

Reynard kemudian membuka amplop berwarna coklat itu dan mulai melihat isinya.

saat melihat isi amplop itu Reynard sangat terkejut. Bukan hanya Reynard saja, tapi ayah Alexander dan ayah Sofia juga Felix dan Raka juga ikut shok melihat semua foto itu.

Sebagai seorang pakar di bidang ITE tentu saja Raka sangat mengetahui yang mana foto asli dan yang mana foto editan dan setelah mengamati semua foto itu Raka menyimpulkan bahwa semua foto itu asli.

"Semua foto itu asli." lirih Raka, tentu saja mendengar ungkapan Raka semua orang langsung menoleh ke arahnya.

Sofia bergetar ketakutan, dia tidak pernah menyangka kalau Sagara akan melakukan hal ini padanya. Bukankah pria itu mencintai dirinya, lalu kenapa sekarang pria itu tiba-tiba saja datang dan mengacaukan hidupnya seperti ini.

Melihat keributan yang ada Alexander langsung menuju kearah keluarganya yang lain, Alexander langsung saja mengambil foto itu. Alexander mencoba menyangkal bahwa itu tidak mungkin istrinya, bahwa semua foto itu hanyalah editan Sagara saja tapi Sekali lagi hatinya hancur saat Raka adik iparnya itu mengatakan bahwa foto itu asli.

"kalau kalian tidak percaya bayi itu adalah bayi saya, kalian bisa lihat wajah bayi itu. Apakah bayi itu mirip denganku atau dengan Alexander." ujar Sagara tanpa ada rasa takut sedikitpun di wajahnya.

Ibu Widya, ibu mertua Sofia langsung saja mengambil baby Kenzo dari gendongan Sofia untuk membuktikan hal itu. Dia benar-benar tidak akan pernah memaafkan Sofia kalau sampai Sofia dengan tega membohongi dirinya.

Ibu Widya berjala ke arah putranya, di pandanginya wajah Alexander dan wajah baby Kenzo. Sama sekali tidak ada kemiripan sama sekali, rambut baby Kenzo pirang sedangkan Alexander dan Sofia berambut hitam. Di keluarga mereka juga tidak ada yang berambut pirang. Satu lagi, mata baby Kenzo berwarna hijau sedangkan mata Alexander abu-abu dan Sofia biru. Oh tuhan kenapa dia baru menyadarinya sekarang.

Bukan hanya ibu Widya saja yang memandang wajah baby Kenzo dan Alexander tapi semua yang ada di situ juga memandang kedua orang beda usia itu dengan cermat. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa memang tidak ada kemiripan sama sekali antara keduanya.

Saat mereka melihat Sagara, mereka di buat terkejut karena bayi itu sangat mirip dengan Sagara. Mereka bagai pinang di belah dua, benar-benar mirip. Alexander mencoba menyangkal kenyataan yang menyakitinya itu.

"Belum tentu juga dia anak kamu, bisa aja kamu bohong kan." lirih Alexander, matanya sudah berkaca-kaca. Hatinya sakit sekali, dirinya tidak sanggup membayangkan kalau seandainya apa yang di katakan Sagara adalah sebuah kenyataan.

"Kita bisa melakukan tes DNA, kalau memang terbukti bayi ini adalah bayi saya. Maka saya akan mengambil bayi ini. Sudah cukup anak pertama saya mati karena kebodohan saya yang tetap membiarkan anak itu bersama dengan Sofia." ungkap Sagara

"apa maksud kamu?" tanya papa Michael setelah lama terdiam, dia shok berat mengetahui fakta ini.

"Anak pertama yang di lahirkan Sofia 2 tahun yang lalu dan meninggal 1 tahun yang lalu itu adalah putra kandung saya juga." ungkap Sagara kembali.

Semakin terkejutlah mereka semua, bagaimana mungkin anak itu juga anak Sagara.

"Bukankah anak itu wajahnya juga mirip dengan bayi itu." ujar Sagara sambil menunjuk baby Kenzo.

Semua orang akhirnya mulai memperhatikan Kenzo dengan seksama. Jika di perhatikan memang wajah kedua anak itu sangat mirip. Mereka masih tidak bisa mempercayai semua ini.

Di sisi lain Sofia merasa semakin panik, air matanya bahkan sudah mengalir dengan deras seperti aliran sungai.

"Dia bohong, dia penipuan. Anak itu anak aku sama Alexander. Kalian harus percaya sama aku." histeris Sofia seperti orang gila.

"hiks aku nggak selingkuh, mas. Sumpah aku nggak selingkuh." lirih Sofia saat melihat Alexander menghampirinya.

Karena tidak tega dengan istrinya yang terlihat hancur, Alexander langsung memeluk Sofia. Walau saat ini dia juga tidak kalah hancurnya dengan Sofia tapi dia masih berusaha untuk kuat. Bisa saja kan pria itu berbohong, dia memang belum melihat isi Vidio yang di berikan Sagara.

Tapi Alexander bisa memastikan kalau Sofia bukankah wanita seperti itu. Dia sangat mencintai dirinya jadi tidak mungkin Sofia akan mengkhianatinya.

BERSAMBUNG.