menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.
akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan keluarga....
"Sa - saya tidak tahu bu, tadi saat saya keluar tidak ada mobil nona. Atau mungkin ibu salah lihat? " Kata Jumi gugup.
"Mana mungkin saya salah lihat, Jum. Kamu kira mata saya ini udah buram apa"jawab Mita dengan yakin kalau ia melihat mobil Tifa di depan.
"O iya bu, saya baru ingat kalau hari ini nona Tifa memang tidak bawa mobil" Jawab Jumi dengan menepuk keningnya, seolah ia benar-benar lupa dan agar Mita lebih yakin dengan jawabannya.
"Masa sih Jum? Tapi kalau dia gak bawa mobil, terus dia ke sekolah sama siapa?" Tanya Mita.
"Mampus.. Aku jawab apa lagi ya... " jawab Jumi dalam hati, ia menyesal mengucapkan kata-kata itu karena pada akhirnya ia juga yang aka pusing memikirkan alasan selanjutnya.
"Nona di jemput sama temennya bu, iya iya saya baru ingat kalau tadi pagi nona dijemput sama temannya. "
"Benarkah? Kok aku gak tahu ya biasanya kalau mereka datang selalu masuk dan pamit sama aku" Kata Mita heran.
"Mungkin karena udah telat kali bu"sahut Jumi.
"Iya kali ya, secara itu si Latifa bangunnya selalu kesiangan"
Jumi tersenyum, ia sangat bersyukur karena Mita sudah mempercayai ucapannya.
"Apa masih ada lagi bu,? Kalau tidak saya mau ke dapur dulu. "Kata Jumi.
"Tidak, pergilah! "
Dengan sopan Jumi pergi ke dapur, sementara Mita naik ke lantai atas. Ia sama sekali tidak mempercayai ucapan Jumi tadi, makanya ia memutuskan untuk mengeceknya sendiri.
"Aku tahu kamu bohong Jum, dan ini pasti karena anak nakal ini"ucap Mita.
Dengan pelan Mita membuka pintu kamar Tifa, dan masuk ke dalam kamar dengan pelan. Saat sudah masuk, Mita menemukan Tifa sedang tidur dengan pulas.
"Sudah ku duga"ucapnya, dengan pelan Mita mendekati ranjang dan duduk di sebelah anaknya yang sedang tidur.
" Latifa... Tifa hei bangun! "Mita berusaha memba gunkan putrinya.
" Euuuuhngg... Ada apa mah? "Tanya Tifa dengan mata yang masih tertutup rapat.
" Kenapa jam segini udah pulang? Apa kamu bolos? "Tanya Mita.
" Aku gak bolos mah, hari ini guru rapat jadi gak masuk. Dari pada di sekolah makanya aku balik aja mah, bosan di sekolah. "
Mita mengangguk, "Oke... Tidurlah, nanti malam kamu jangan kemana - mana ya, stay di rumah aja! "Kata Mita berpesan pada putrinya, ia tidak ingin kejadian kemaren terulang lagi.
" Iya mah, emang ada acara apa sih mah? "
"Gak ada apa-apa, cuma tadi papa pesan pengen liat kamu pas dia pulang kerja. "
Tifa mengerutkan keningnya, "Bener kah? "
"Yaudah kamu tidur aja lagi, mama mau ke kamar dulu ya. "
Mita menyelimuti putrinya itu kemudian keluar dari kamar itu.
"Mencurigakan banget sih mama, ada apa ini sebenarnya" Gumam Tifa penuh curiga.
****
Tepat pukul 5 sore, pintu kamar Tifa di buka oleh Mita, terlihat gadis cantik yang sedang tertidur pulas dalam selimutnya.
"Pantesan gak nyahut di panggil, ternyata masih tidur pulas gini" Gumam Mita sambil menyelipkan anak rambut anaknya.
"Sayang, ayo bangun! Udah sore nih... " Dengan pelan Mita membangunkan putrinya.
"Hmmm... Bentar lagi ya mah. "Jawab Tifa dengan malas, merentangkan tangannya sambil menguap.
"Udah jam 5 sore sayang, sebentar lagi papa pulang dan kita juga bakalan ada tamu yang datang., kamu siap-siap gih dandan yang cantik ya! "
"5 menit lagi ya mah. "
"Enggak bisa sayang... Kamu harus siap-siap. Sekarang... Ayoooo dooong, anak gadis nggak boleh tidur-tiduran,, kakak kamu aja udah cantik masa kamu masih bau asem gini.. Ayo cepetan bangun, mama tunggu di bawah ya.. " Jelas Mita sambil berlalu pergi dari kamar Tifa.
"Iya mah... " balas Tifa malas.
"Kakak pulang? Tumben dia pulang. " Gumam Tifa.
Dengan keadaan setengah sadar Tifa berjalan ke kamar mandi, dan bersiap - siap dan berdandan seadaannya saja. Tapi kali ini Tifa menggunakam dress karena kakaknya akan marah jika melihatnya menggunakan celana jeans.
***
Tanpa Tifa ketahui, sebenarnya malam ini adalah malam pertemuan dua keluarga , keluarganya dengan keluarga tunangannya. Semuanya sudah di persiapkan dengan sangat baik oleh Mita, ia secara diam - diam mempersiapkan semuanya.
Di ruang tamu dan meja makan sudah penuh dengan berbagai jenis makanan tidak hanya makanan tapi juga dekorasi yang sederhana tapi terlihat indah dan elegant. Dan acara ini hanya di datangi oleh keluarga kedua belah pihak saja.
Mereka ingin mempertemukan kedua anak mereka sekaligus dengan acara lamaran. Tanpa diketahui anak - anak, Fatan dan Mita sudah menunggu di ruang tamu. Latifa yang sudah selesai siap - siap menghampiri kedua orang tuanya.
"Aduh... Aduhhh... Anak mama cantik sekali" Puji Mita
"Sini sayang.. " Panggil Fatan menyuruh Tifa untuk duduk di antara dia dan Mita.
"Mah... Pahhh... Sebenarnya ini acara apa sih?? " Tanya Tifa penasaran.
"Nanti kamu juga akan tahu sendiri, yang sabar dong sayang. " Jawab Fatan.
"Tinggal bilang apa susahnya sih pah. " Kata Tifa cemberut.
"Jangan cemberut nanti cantiknya hilang. " Tegur Mita.
"Kakak mana mah? Kok belum keliatan? " Tanya Tifa lagi.
"Di kamar kayaknya. " Jawab Mita.
"Yaudah aku mau ke kamar kakak aja" Tifa hendak berdiri, namun di tahan Mita.
"No... No... Kali ini mama gak akan kena lagi sama kamu, "
"Kena apa sih mah.... Aku cuma mau ketemu kakak aja"
"Tidak boleh ya tidak... Kamu sini aja duduk sama mama dan papa aja! "kata Mita memegang tangan putrinya itu.
"Pegang tangannya kuat-kuat pah, anak ini sama kayak belut. Lengah dikit dia ngilang. " ujar Mita, Fatan tersenyum mendengar perkataan istrinya itu.
"Tc... Menyebalkan" Gerutu Tifa.
Tak lama terdengar suara rombongan mobil dari depan, tamu yang sedari tadi ditunggu pun sudah datang. Fatan dan keluarganya keluar untuk menyambut tamu specialnya itu.
Beberapa orang keluar dari mobil mereka membawakan barang - barang untuk acara lamaran . Mita langsung menuju ke sahabatnya yang sedari tadi sudah di tunggunya.
"Mita.... " Sapa Santi sambil memeluk Mita.
"Santi.... Gimana kabar kamu dan keluarga? " Tanya Mita dengan menyambut pelukan sahabatnya.
"Kita baik, kamu dan keluarga apa kabar? " Tanya Santi
"Kita juga San. " balas Mita
"Fatan... Fatan... Fatan... Aku kerumahmu kali ini bukan untuk bermain tapi melainkan membawa sebuah ikatan. " Ucap Bram dengan kekehan.
"Tentu Bram... Aku sudah menunggumu dari tadi" Balas Fatan dengan senyum yang mengembang.
Deg!
"Ikatan? Apa jangan - jangan ini acara perjodohan yang di katakan mama waktu itu" Gumam Tifa dalam hati.
-------------------------------------+TBC+---------------------------------