NovelToon NovelToon
Hantu Penghisap Darah

Hantu Penghisap Darah

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Hantu / Tumbal
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Berawal dari sebuah mitos yang diceritakan dari mulut ke mulut cerita itu mulai menjadi kenyataan. Satu persatu warga meninggal, mereka dibunuh, darah mereka diambil untuk kelangsungan hidup entitas lain yang mengancam kehidupan.

Beberapa remaja desa mulai mencari tahu tentang makhluk tersebut demi menghentikan tragedi mengerikan.

Makhluk itu ada diantara mereka, dia menyamar untuk memangsa.

*

Cerita ini karya orisinil author, mohon untuk tidak melakukan plagiat. Mari kita saling menghargai dan mendukung.

Jangan lupa ikuti ig @aca_0325

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Seorang pemuda berusia sekitar dua puluh lima tahun berjalan melewati sungai, ia memakai sweater navy serta jeans hitam. Rambut ikalnya yang sudah lumayan panjang di tutupi pakai topi. Lalu, diantara jari telunjuk dan jari tengah terselip sebatang rokok yang sisa setengah.

Udara dingin membuatnya berkali-kali menghisap rokok, padahal biasanya ia tidak terlalu sering menyulut benda itu.

Di ujung timur padang rumput marina Flores terdapat beberapa kandang berjejer, melihat hal itu seutas senyum terbit di wajahnya, itu dia, dengan cepat ia melangkah kesana. Kearah kandang yang menjadi tujuannya sekarang.

Di buangnya puntung rokok ke atas rumput lalu menginjak dengan kaki kanan supaya api rokok tidak membakar rumput.

"Bang Asep!" Panggilnya setelah sampai didepan kandang pertama. Memang area perternakan ini milik Asep, pemuda desa agrosari yang sudah sering menjual hasil ternaknya ke desa tetangga.

Hari ini ia datang kesini ingin membeli kambing untuk aqiqah keponakannya dua hari lagi.

Sudah lewat dua menit tapi orang yang dipanggil nya tak kunjung datang.

"Bang!" panggilnya lagi.

tap...

tap...

tap....

Terdengar suara derap langkah kaki dari arah belakang. Ia segera berbalik, dilihatnya satu sosok setinggi 182 cm berjalan cepat kearahnya. Orang itu mengenakan pakaian serba hitam, kepala hingga hidungnya ditutupi sehelai kain hitam tipis.

"Bang Asep?" Ia mencoba memastikan siapa orang baru datang itu. Perasaannya mendadak tidak enak.

Orang itu menyeringai lebar, lalu menggeram pelan. Dua taring muncul diantara giginya yang rapi,

Tanpa pikir panjang ia segera berlari. Jelas yang datang bukan orang yang ia tunggu, orang itu aneh sekali, sebaiknya ia segera pergi.

Kaki panjangnya berlari sekuat tenaga mendaki jalan setapak yang entah kenapa terasa begitu panjang dan jauh.

Sial. seharusnya ia tidak kesini. Tempat ini jelas pernah mendapat julukan angker di masa lalu.

Orang itu mengejarnya sambil tertawa keras. Bahkan tawanya terdengar seram, menggema ke seantero lembah.

Belum lagi berhasil keluar dari lembah lehernya ditarik sangat kuat hingga ia terjerembab kedalam semak belukar yang tumbuh subur di pinggiran jalan.

"S-siapa kau?" Bibirnya bergetar, wajahnya pucat pasi karena ketakutan. Ia tidak bisa bangkit karena tubuhnya di tindih oleh sosok itu.

"Aku butuh darah," Sosok itu mengendus di sekitar lehernya membuat si pemuda ketakutan setengah mati.

"Tolongghh--hkkh-"

Teriakannya tertahan kala gigi runcing makhluk itu menancap kuat pada lehernya. Darahnya seolah dihisap habis kedalam mulut orang itu. Tidak membutuhkan waktu lama, kepala pemuda itu terkulai lemas. Dia meninggal dengan mata melotot ketakutan.

Setelah selesai dengan kegiatannya sosok itu memanggul tubuh si pemuda, lalu melemparkan nya kedalam sungai, sengaja tangan dan kaki pemuda itu di himpit pakai batu supaya mayatnya tidak terbawa arus.

...*...

Desa agrosari kembali gempar, dua hari lalu di temukan mayat seorang pria muda mengapung di sungai yang ada di marina Flores. Mayat itu ditemukan oleh Asep yang hendak pergi ke kandang.

Setelah dilakukan identifikasi ternyata mayat itu adalah pria bernama Alan, seorang pemuda dari kampung Anggrek. Dugaan sementara dinyatakan bunuh diri. Mayatnya sudah di kembalikan ke rumah orang tuanya, juga sudah di makamkan.

Segala macam rumor buruk menyebar, ada yang mengatakan desa Agrosari di kutuk, ada juga yang mengatakan salah satu warga dengan sengaja membunuh orang untuk ditumbalkan. Lalu, kematian Alan mulai di kaitkan dengan kematian tiga gadis desa yang juga meninggal secara aneh dan tiba-tiba.

" Apakah orang-orang yang kita lihat di pesta malam itu ada hubungannya dengan kematian Alan?"Tanya Sultan yang sedang membaringkan tubuh diatas rumput dibawah pohon mangga yang ada di taman belakang sekolah.

Saat ini sedang jam istirahat sekolah, Melati duduk selonjoran sambil bersandar pada batang mangga. Sementara Sultan berbaring di sampingnya, mata pria itu terpejam tapi melati tahu kalau dia tidak sedang tidur.

" Salah satu dari mereka pasti pelakunya. Apa kamu melihat wajah orang yang datang ke pesta bersama Dewi?"Ujar Melati, tangannya sibuk mencabuti rumput liar lalu dengan sengaja diletakkan diatas perut Sultan. Ia familiar dengan postur orang itu, ia yakin pernah bertemu dengannya sebelumnya.

"Enggak sih." Sultan merubah posisi menjadi duduk hingga rumput diatas perutnya terjatuh berserakan, "Aku juga nggak melihat Mahendra sejak malam itu,"

Mahendra sudah satu minggu ini memang tidak kelihatan. Dia tidak datang ke sekolah, dia juga tidak ada lagi ikut nongkrong bersama melati dan Sultan. Pria itu menghilang bak di telan bumi.

"Aneh, benar-benar aneh. Aku tidak ingin menuduh Hendra, tapi, dia sungguh mencurigakan." Melati setuju dengan Sultan. Ia berdiri lalu meregangkan kedua tangannya, netra nya menatap ke teras belakang kelas sebelas. Matanya menyipit kala melihat Nia berlari tergesa-gesa. Jika dilihat arah yang dituju sepertinya gadis itu hendak pergi ke laboratorium sekolah.

" Kita juga harus menyelidiki Nia," Melati menarik tangan Sultan lantas mengajaknya untuk mengikuti Nia yang sudah tidak terlihat.

"Ngapain juga curiga sama dia? Nggak mungkin lah gadis baik seperti dia itu hantu yang menyamar," Ucap Sultan, namun ia tetap mengikuti Melati.

Melati memang tidak menuduh, tapi is bisa merasakan ada yang aneh dengan Nia. Ia memang tidak bisa mengatakan bahwa Nia ada hubungannya dengan Hantu penghisap darah. Tetapi semua orang yang setuju membakar buku Ekspedisi 50 pasti mengetahui sesuatu. Entah itu mereka mengetahui tentang makhluk haus darah yang belakangan ini sering berkeliaran, atau mereka termasuk salah satu dari mereka.

"Nia tidak ada didalam, Mel," Kata Sultan setelah melihat pintu lab yang tergembok.

"Kalau begitu pasti dia pergi ke gerbang belakang,"

Di sekolah ini memang ada dua gerbang, sementara gerbang depan dapat dikatakan sebagai jalan resmi. Sementara gerbang belakang ada karena tangan jahil murid-murid nakal. Sering digunakan sebagai jalan pintas untuk bolos. Gerbang belakang tepat berada dibelakang laboratorium sekolah, tempat yang pas karena jarang sekali digunakan

"Tapi kenapa Nia mengambil jalan memutar?" monolog melati heran. Seharusnya Nia bisa langsung pergi ke gerbang belakang tanpa harus pergi ke bagian depan lab.

Sultan lebih dahulu berjalan melewati gerbang, ia sekarang ada di tepi jalan belakang sekolah. Lalu di seberang jalan ia melihat Nia sedang berbicara dengan seorang pria.

"Kamu kenal?" Tanya Sultan.

"Bukannya itu bang Asep," Melati sangat hafal dengan motor matic milik Asep, serta rambut gondrong yang sering di ikat.

Nia terlihat menyodorkan sesuatu, Asep mengambilnya lalu membuat kasar benda tersebut ke tanah.

Karena jarak yang lumayan jauh, Melati tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan. Tapi, jika dilihat dari gerak-geriknya, sepertinya kedua sejoli itu sedang bertengkar.

"Nia menampar bang Asep, Mel," celetuk Sultan.

"Aku kan juga bisa lihat, Tan. Udahlah, ayo kembali ke dalam sekolah." Ajak Melati. Kalau tahu begini mending tadi tidak perlu mengikuti Nia.

"Sebentar, Mel. Mereka pergi, benda yang di buang bang Asep nggak diambil lagi, aku akan memeriksanya." Kata Sultan setelah melihat Nia pergi bersama Asep.

Sultan pergi ke seberang jalan, sementara Melati menunggu sambil bersandar pada kawat pembatas.

"TAN, AYO KEMBALI KE KELAS!" Teriak Melati melihat Sultan hanya diam terpaku menatap benda yang baru ia pungut.

"SULTAN!! "

"Iya, aku akan kesana." Sultan kembali sambil membawa benda tersebut.

"Kenapa wajahmu gitu banget sih?" Heran Melati melihat wajah aneh Sultan.

"Emang benda apa yang dibuang sama bang Asep?" Tanya Melati.

Sultan menyerahkan sesuatu ke tangan Melati. Alisnya mengerut melihat benda tersebut, pantas saja sultan kaget ternyata benda yang di buang Asep adalah testpack dengan dua garis. Artinya orang yang memiliki benda itu positif hamil.

"Nia hamil?" Keduanya saling bertatapan. Mereka berfikiran sama, ingatan keduanya melayang pada Dewi yang meninggal dalam keadaan hamil. Apa hanya kebetulan saja atau memang ada hubungannya?

Lalu, keduanya segera pergi kearah perginya Asep. Mereka hanya ingin membuktikan bahwa dugaan tersebut salah.

...***...

Jangan lupa vote, komen dan subscribe yaa

Follow IG @aca_0325

1
Zea Kaysan
ini masih lanjut ngga sih. lama banget gak up
Husein
kak oThor kok belom lanjut lagi?
Poetri Ammor
ini masih lnjt gk sih
Zea Kaysan
udah 3 hari GK up ya. udah nungguin terus Mlah GK up
Husein
mulai sedikit paham mendengar kisah Alisa
Zea Kaysan
kok belum update ya
Husein
apakah Nia akan bangkit kembali dg bantuan makhluk itu?
kenapa Nia tdk dibangkitkan seperti Dewi?
Husein
wah siapa itu?
Sky Clouds
lanjut
Husein
melati ini ga ada takut-takutnya 👍
Husein
iii kok ada sup manusia.... bang Asep kanibal? ato ada maksud tertentu dg memakan daging manusia?
apakah Baron yg culik bayi sbg syarat buat hidupin Nia?
Husein
wah byk kejutan ya... kini melati akhirnya mencurigai sahabat nya sendiri, Mahendra dan sultan...
apakah mereka dr awal sdh mentargetkan melati?
desa ini, benarkah ada manusia nya?
selain Mahendra dan sultan, sekarang pun aku curiga melati jg sebenarnya bagian dr makhluk kegelapan, hanya blm.menyadari... Krn keluarga melati sendiri bagiku memcurigakan...
dan lagi Krn liat Baron dg mudah membangkitkan sosok yg dah terkubur demi membangkitkan kembali Nia...
Husein
aduh apa ya artinya? aku lupa kak oThor 😔
Husein
kira-kira apa ya isi perjanjian nya?
knp hanya orang tua yg tau...
apakah Asep yg minta makhluk kegelapan buat bunuh manusia tp utk apa? merusak perjanjian?
Husein
tuh kan, pun akhirnya ada kecurigaan ttg sultan.... bisakah sekarang mempercayai Mahendra?
tp siapa yg udah bawa Hendra ke pesta waktu itu ya?
kl melati dan sultan kan diajak sama Alisa..
Husein
wadu pilihan yg sulit....
Husein
apakah Asep yg bantu Dewi menculik Sultan?
ada rahasia apa di buku itu?
Husein
Sultan tiba-tiba hilang, sejenak mikir Sultan adl bagian dr makhluk kegelapan... tp apa iya... slama ini sll sama melati kok
klpun ada yg nyulik apakah Asep ato suruhan Gideon buat mancing melati... hmmm🤔
Zea Kaysan
kok belum update Thor. plis di update lagi dong
Husein
woah ceritanya seru... Asep ato Mahendra yg sedang menyamar jd hantu penghisap darah... ntah knp 2 orang itu tll mencurigakan bgku, mungkin jg mereka sekongkol...
btw, knp melati bs jd incaran Gideon jg ya selain Arion 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!