Dimalam pertama menjadi pengantin Dian harus menelan pil pahit dia dinyatakan sudah hamil satu bulan setelah jatuh pingsan.
siapakah yang telah menghamili Dian dan apakah suaminya mau menerima keadaan Dian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Ibu kontrakan mau di minta tolong Dian untuk menjaga Abi saat Dian berangkat kuliah Dian kemudian mempersiapkan semua yang di butuhkan untuk kuliah.
Paginya Dian mengantar kue yang dititipkan di kantin sekaligus mengantar semua berkas untuk bisa masuk kuliah.
Mulai besok Dian bisa memulai kuliahnya sedangkan Andra sekarang bisnisnya mulai berkembang sedikit demi sedikit dia mendapat rekan kerja.
Andra semakin jadi pendiam dia berbicara seperlunya saja pernah sekali ada rekan kerjanya seorang wanita yang mencoba merayunya lansung dia tolak.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Hari berganti hari bulan pun berganti bulan tanpa terasa Abi sudah berumur enam tahun tidak mudah hidup yang di jalani Dian selama ini dari yang dicemooh orang dengan status Abi.
Ada beberapa orang yang menganggap Abi lahir di luar nikah ada juga yang bilang kalau Abi anak selingkuhan Dian.
Selama ini Dian tidak mempedulikannya bagi dia bisa merawat Abi itu jauh lebih penting.
Dian juga pernah di dekati sama teman kampusnya tapi dia menolak dia tidak terpikir untuk menjalin hubungan dengan seorang pria.
Dian juga kadang kalau ada waktu pergi ke makam Lukman untuk mendoakan nya.
Selama ini Dian bekerja di kantor anak cabang milik pak Hermawan kurang lebih tiga tahunan.
Setiap datang ke kantor cabang pak Hermawan juga sering menemui Abi kadang pak Hermawan sampai lupa dengan waktu sangking senangnya bermain dengan Abi.
Abi juga senang bisa bertemu dengan pak Hermawan setiap bertemu Abi selalu di bawakan mainan.
Sedangkan di belahan bumi lainnya Andra sekarang sudah menjadi pebisnis yang hebat perusahaannya terkenal di negara-negara lainnya dia juga terkenal dengan pebisnis muda yang sukses banyak rekan kerjanya yang selalu menawarkan anaknya tapi di tolak mentah-mentah oleh Andra.
Bu Novita juga sering meminta Andra untuk mencari calon pendamping tapi tak dihiraukan oleh andra contohnya saat ini Bu Novita sedang ceramah panjang lebar di hadapan Andra dan Bara.
"Bagaimana kalau kamu aku jodohkan dengan anak teman mama?"Usul Bu Novita.
"Kalau mama ingin cepat menggendong anak kecil suruh aja papa nikah lagi"Kata Andra tanpa di pikir dan berhasil dapat amukan dari Bu Novita.
"Kamu pengen punya mama muda lagi,kamu itu keterlaluan ya dra bicara ngawur aja"Geram Bu Novita.
"Makanya jangan suruh Andra nikah terus".
"Teman-temanmu sudah pada punya anak dra mama juga pengen punya cucu membawanya ke tempat arisan mama sendiri yang nggak pernah bawa cucu ke tempat arisan".
"Andra belum siap ma kalau sudah waktunya Andra pasti akan menikah".
"Cobalah melupakan Dian dra Sekarang dia pasti sudah bahagia dengan keluarga kecilnya kamu nggak boleh terpuruk seperti ini buka matamu wanita tidak Dian saja".
Bukanya menjawab Andra malah berpaling menghadap jendela tangannya dimasukan ke saku celananya sambil melamun tanpa terasa air matanya menetes begitu saja.
Kalau soal Dian Andra pasti lemah tidak seperti saat di kantor dia terlihat sangat kejam dan dingin.
Bara yang jadi saksi selama ini setiap malam bara melihat Andra termenung menatap fotonya bersama Dian kadang kala sambil menangis.
Bu Novita mendekat ke arah Andra dan memeluknya dari belakang mencoba menguatkan Andra.
Selama ini Andra tidak pernah pulang ke Indonesia dia takut kalau melihat Dian bersama dengan suami beserta anaknya makanya Bu Novita dan pak Hermawan yang datang ke tempat Andra.
Hari ini pak Hermawan tidak ikut karena ada masalah di kantor anak cabang.
"Udah sedihnya sekarang ayo makan mama sudah buatkan makanan kesukaanmu"Ajak Bu Novita "Ayo bar ikut makan".
Mereka bertiga pergi keruang makan dan memulai makan sesekali Bu Novita mengajak bicara Andra dan Bara.
"Katanya kamu mau menikah bar kapan?"Tanya Bu Novita.
"Masih lama Bu".
"Syukurlah kalau kamu mau menikah nggak seperti atasanmu itu mulai sekarang jangan panggil aku Bu panggil aja Tante kalau perlu samakan saja seperti Andra panggil mama".
"Iya Bu,eh Tante".Kata bara"Kalau begitu saya pamit dulu dra,Tante".
"Iya hati-hati ya"
Di Indonesia pak Hermawan sedang menunggu di depan sekolah Abi beliau mau mengajak Abi ke tempat bermain anak-anak.
Beberapa menit kemudian Abi keluar dari kelas Abi sangat senang bisa diajak bermain di tempat yang banyak permainannya.
Sampai disana Abi dan pak Hermawan bermain di semua permainan mereka sangat bahagia.
Pak Hermawan juga sangat bahagia sudah lama beliau tidak merasakan seperti ini terakhir saat Andra masih kecil.
Pukul tiga sore pak Hermawan mengantar Abi pulang karena beliau sudah janji sama Dian akan mengantarkan Abi tepat waktu.
Dengan terpaksa pak Hermawan pamit sama Abi saat Dian sudah pulang dari kantor.
terimakasih sudah up , ditunggu2 akhirnya nongol jg