Seorang wanita tiba-tiba terbangun dari tidurnya,kepalanya berdenyut sakit sekali seperti habis terhantam sesuatu yang besar.
" Tuan, nyonya sudah sadar!." ucap perajurit yang baru datang dan memberi tahu kabar tersebut kepada tuan nya.
" Selesaikan,lalu kita pulang." ucap Sang tuan .
Mereka pun menambah kekuatan untuk membunuh monster-monster yang masih tersisa dengan sekali tebasan,sesuai perintah sang Tuan Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
" Tuan Duke. terimakasih anda sudah berkenan membantu kami untuk merenovasi tempat kami,dan saya juga memohon maaf karena harus merepotkan anda ." Ucap nyonya pemilik panti.
Setelah selesai berbincang dan meninjau langsung keadaan panti tersebut. Duke Vander memberi perintah kepada rombongan nya untuk kembali ke kediaman Duke bersama anak-anak panti.
Ada sekitar 10 anak yang tersisa di antaranya 3 remaja sekitar usia 12 tahun,3 anak yang berumur 8 tahun, 2 anak berumur 5 tahun dan 2 anak lainnya masih balita umur 2 tahun. untuk sementara waktu mereka semua akan tinggal dikediaman Duke, sampai renovasi selesai. awalnya, pemilik panti merasa senang karena mendapatkan bantuan renovasi panti nya dari tuan Duke.
Namun, si ibu panti pun kebingungan karena dia sendiri tinggal di panti itu dan bagaimana dengan nasib 10 anak-anak asuhnya untuk sementara saat panti itu di renovasi. Ibu panti sendiri masih memiliki saudara dan mungkin ia akan menumpang pada saudaranya namun tidak mungkin ia membawa 10 anak-anak itu untuk ikut bersamanya apalagi rumah saudaranya terbilang kecil,jadi tidak bisa menampung banyak orang.
Namun. tuan Duke memberikan solusi dengan menawarkan anak-anak untuk sementara tinggal di kediaman nya .
Dan nyonya panti merasa terbantu sekaligus merasa sungkan karena telah merepotkan tuan Duke.
Saat di persimpangan jalan,Pemilik mata merah tajam itu memisahkan diri dari rombongan bersama dengan Max,dia akan menangkap tikus-tikus kecil yang sudah berani berbuat onar di wilayahnya.
Salah satu bar menjadi tujuan nya karena menurut informasi mata-mata mereka jika orang yang akan menjual anak-anak itu selalu ke tempat itu,Duke Vander masuk bersama asistennya dengan menggunakan penyamaran.
Saat di dalam bar tersebut banyak orang-orang yang sedang minum-minum dan ada juga yang sambil berjudi namun se ketika mata tajamnya melirik ke segala arah dia menemukan salah satu sudut Di mana ada dua orang pria gendut dan ditengah-tengah nya ada seorang anak laki-laki kecil berbaju lusuh dengan wajah yang tertekan ketakutan.
" tuan, mereka adalah orang nya. Kata mata-mata kita mereka berdua akan menjual para anak kecil ke kota dengan bayaran yang tinggi untuk di jadikan budak." Bisik Max pada tuan nya
Max dan Duke Vander tidak ingin menimbulkan kericuhan yang akan merepotkan,jadi mereka akan mengamati dan mengikuti dua orang tersebut.
Beberapa saat kemudian dua pria gendut itu menyeret si anak kecil untuk ikut keluar dari bar tersebut dengan mereka.
Max dan Duke Vander pun mengangguk dan pergi dari bar itu untuk mengeksekusi langsung tikus-tikus gendut itu.
" Hei anak kecil ayo cepat jalan,kenapa kau lelet sekali hah!." Bentak salah satu pria gendut dengan kasar mendorong bahu anak kecil itu,sampai tersungkur.
" P-paman tolong lepaskan saya." Ucap anak kecil itu dengan terisak dan memelas.
" Apa kau bilang melepaskan mu hah!, kau yang datang sendiri kepada kami kenapa kami harus melepaskan mu. Sebentar lagi kau akan menjadi uang,jadi tidak mungkin kami melepaskan mu begitu saja." Ucap si pria gendut yang satunya dengan kejam.
" Setelah dia menjadi uang, kita bisa berpesta sebentar di kota bersama wanita-wanita cantik dan berjudi sepuasnya ." Ucap pria gendut itu membayangkan.
" Benar katamu, aku sudah tidak sabar...hehehe." ucap temanya dengan nada mesum.
Cih menjijikkan ya riders....
Oke lanjut, langkah kedua orang itu terhenti ketika melihat bayangan hitam yang menghadang langkah mereka.
" Hei minggir kau siala* .. kau menghalangi jalan kami." Bentak pria gendut itu yang belum sadar jika yang didepan nya ini adalah seseorang yang akan membuat angan-angan indah mereka tadi tidak akan terwujud.
" Untuk apa aku menyingkir?." Tanyanya. Mata merahnya yang tajam melihat dengan jelas ke arah dua pria gendut itu.
Cih, sudah tua tapi selalu berbuat onar dan kriminal..
Tanpa banyak basa basi pemilik mata merah tajam itu mengangkat satu tanga nya seperti mencengkram ke arah dua pria gendut itu dan seketika...
" AKKHHHHH!....L-EEPASSS KAN!." Teriak dua orang itu sambil memegangi leher mereka.
Mereka merasa sangat sakit seperti di cekik sampai akan kehabisan nafas.
Pemilik mata merah itu menyeringai kejam dan seketika tangan nya menghempas ke arah lain, dan kedua pria gendut itu pun juga ikut terlempar jauh sekali. Mungkin itu adalah akhir dari mereka berdua karena mereka memang sengaja ia lempar ke arah hutan untuk menjadi santapan hewan buas.
