MINIMAL KOMEN LAHHHH...
Arshlan, seorang murid dari SMA Tanah Abang yang ditemukan tak sadarkan diri dengan kepala yg pecah disebuah gang sempit dekat dg sekolahnya. dan ternyata yg telah menyerangnya ialah sahabatnya sendiri.
Usai kejadian itu terjadi sang sahabat bersama keluarganya menghilang dari kota dan diduga kabur dari kejaran polisi.
Saat Arshlan di larikan ke rumah sakit dokter telah mengusahakan untuk menyelamatkan nya, tetapi takdir berkata lain.
Ingin tahu lanjutannya?
yuk baca bersama di "Novel SYSTEM PENGUASA DAN BALAS DENDAM" karya Scorpio hanya di Noveltoon-Mangatoon
NOTE: NOVEL INI ADALAH LANJUTAN DARI AKUN PERTAMA KU YAITU "0701:)"
JADI KALAU ADA NOVEL YG SAMA SELAIN DI AKUN INI DAN "0701:)" ITU ADALAH JIPLAKAN DAN AKAN TERKENA SANKSI!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpion's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 :"Nikahi Akuu!!"
Sebuah mobil sport mewah terlihat melaju santai menuju gerbang sekolah dimana mobil itu tidak lain adalah mobil milik Arshlan.
Saat ini waktu menunjukkan pukul 08.08 dimana bel sekolah masih lama sekitar 1 jam, terlihat juga bahwa area sekolah cukup sepi dan hanya terlihat beberapa siswa yg bertugas bersih bersih saja.
Arshlan pun mulai memasuki kawasan sekolah dengan diikuti oleh tatapan kagum serta heran penjaga gerbang.
Setelah sampai di parkiran mobil, Arshlan pun membuka pintu mobil lalu berjalan santai menuju kantin tempat murid murid biasanya makan, minum, atau sekedar nongkrong.
"Pagi budhe." sapa Arshlan pada penjaga toko kantin.
"Eh Arshlan, sudah lama budhe tidak bertemu denganmu. Bagaimana keadaanmu?" tanya Budhe saat sadar jika yg memanggilnya adalah Arshlan.
"Iya budhe saya baik baik saja." Timpal Arshlan lalu duduk di kursi.
"Kamu pesan makan apa?" tanya budhe.
"Tidak budhe, saya pesan minum teh anget saja." Ucap Arshlan sambil tersenyum.
"Udah gak papa, gak usah mikirin uang. Yang penting kamu sarapan dulu biar saat belajar gak buntu pas dipake mikir." Ucap Budhe, itu karena Arshlan yg ia kenal merupakan anak miskin sebatang kara.
Namun karena tingkah baiknya membuat Budhe iba dengan kehidupan Arshlan. Apalagi Arshlan juga sering di bully oleh murid lain.
"Tidak budhe, barusan saya sudah sarapan dirumah. Saya pesan teh anget saja karena tenggorokan saya kering." Ucap Arshlan menolak dengan halus.
"Ya sudah kamu tunggu sebentar." Ucap Budhe lalu ia pun berjalan menuju toko nya.
Setelah budhe masuk Arshlan pun memandangi area sekitar yg nampak sepi, saat ia menoleh ke arah sebuah taman yg tidak jauh dari kantin. Ia melihat seorang gadis seumurannya sedang melihat lihat bunga.
Alasan mengapa Arshlan melihatnya adalah karena wajah itu tampak asing, dengan wajah yg putih mulus serta warna rambut hitam kemerahan. Gadis itu nampak bukan dari negara nya dimana mayoritas penduduk memiliki warna rambut hitam, Pirang, ataupun kecoklatan.
"Ini minumnya." Ucap budhe tiba tiba yg membuat Arshlan kaget.
"Eh, iya budhe" Ucap Arshlan.
"Kamu lagi liatin apa sih kok bengong begitu?" tanya budhe heran saat melihat Arshlan bengong.
"Eh budhe, itu. Apakah ada murid baru di sekolah ini?" tanya Arshlan sambil menerima segelas teh hangat dari budhe.
"Emmm... kalo gak salah ada deh, kayaknya dari kota mana gitu." Ucap budhe sambil berfikir.
"Emang kapan itu dia datang?" tanya Arshlan lagi.
"Baru kemarin datang, itupun budhe tahu karena anak anak lagi banyak yg ngomongin dia." Timpal budhe yg dibalas anggukan oleh Arshlan.
Setelah budhe kembali masuk, Arshlan pun kembali menoleh ke arah taman.
Namun di sana tak terlihat lagi sesosok gadis asing itu.
"Budhe berapa totalnya?" tanya Arshlan.
"5 ribu aja, kamu taruh disana budhe lagi masak." Ucap budhe.
"Kalau begitu saya duluan budhe." Ucap Arshlan sembari menyelipkan beberapa lembar uang berjumlah 650.000
Setelah itu Arshlan pun berjalan santai di koridor sekolah untuk menuju tangga, karena letak kelas Arshlan aa di lantai dua.
Disaat baru saja ingin berbelok ke arah tangga, tiba tiba Arshlan dikagetkan oleh seorang gadis yg juga berbelok berlawanan arah dengannya.
Akhirnya Arshlan pun terjatuh bersama dengan gadis itu.
"Bruakk...." Suara tubuh jatuh.
Terlihat jika posisi keduanya agak... ekhem..
Terlihat bahwa posisi keduanya bertumpang tindih, dimana Arshlan ada di bagian bawah dan gadis itu ada di bagian atas.
Namun bukan itu masalahnya, saat ini terlihat jika mulut keduanya bersatu padu menjadi satu (Eh maaf khilaf)
Sedetik dua detik terlihat jika keduanya membeku dengan posisi yang sama, keduanya sedang loading memikirkan apa yang barusan terjadi.
"Aakkhhh... cabulll....
Plakk..." Suara gadis itu berteriak setelah ia sadar apa yang telah terjadi.
Ia langsung saja reflek menampar Arshlan yg kini hanya bisa menggosok pipinya yg merah.
"Sakit, tapi tadi rasanya manis" Ucap Arshlan lirih sambil menggosok pipinya.
"Nona, kamu mengatakan aku cabul. Tapi lihatlah posisimu sekarang" Ucap Arshlan, karena saat ini gadis itu masih dalam keadaan duduk di ATAS PANGKUAN Arshlan dengan posisi yang *****.
"Mendengar itu gadis itupun melihat ke arah tempat ia duduk, langsung saja ia kembali berteriak lalu segera berdiri.
"Aakkhh....eeemmpphh" Suara teriakan gadis itu langsung hilang karena di bekal oleh Arshlan.
"Jangan teriak teriak, itu tadi jelas bukan salahku." Ucap Arshlan berbicara di telinga gadis itu.
"Eemmpph.. emphh.. empphh" Terdengar jika gadis itu seperti ingin berbicara.
"Apa yang kamu katakan?" tanya Arshlan dengan tangan yg masih membekap mulut gadis itu.
Mendengar pertanyaan Arshlan yg ambigu membuat gadis itu kesal dan dengan tangan kecilnya ia langsung mencubit pinggang Arshlan.
"Awwww... sakit kali lah." Ucap Arshlan melepaskan bekapan nya apa gadis itu.
"Hahh... hah.. Kau- Kau bisa bisanya melakukan itu padaku." Ucap gadis itu terengah engah setelah lepas dari bekapan Arshlan.
"Itu salahmu sendiri, kamu yang duduk di atasku. Kamu juga yang menjerit." Ucap Arshlan tak mau di salahkan.
"Aku gak mau tahu, kamu harus menikahiku!!!" Ucap gadis itu sambil berteriak dengan mata yang berkaca kaca.
"Eh eh, kenapa?" tanya Arshlan bingung.
"Kamu sudah menciumku, bagaimana jika nanti aku hamil dan tak memiliki suami?" tanya gadis itu lagi dengan air mata yang menetes.
"Hah?" Bingung Arshlan dengan ucapan gadis itu.
Sejak kapan jika seorang gadis di cium laki laki dia akan hamil?.
"Apakah sepolos itu gadis ini?" Fikir Arshlan bingung.
Tapi karena melihat gadis di depannya mulai menangis, entah mengapa membuat hati kecil Arshlan sedikit sakit karenanya.
Dan tanpa ia sadari, Arshlan pun reflek memeluk gadis di depannya untuk menenangkannya.
"Sudah sudah, maaf kalau aku memang bersalah." Ucap Arshlan berbisik di telinga gadis itu.
"Tapi kamu harus bertanggung jawab, kamu harus janji bahwa kamu akan menikahiku." Ucap gadis itu sambil balas memeluk Arshlan dengan tetap menangis.
"Baiklah baiklah.." Ucap Arshlan tanpa berfikir, ia hanya ingin gadis di depannya segera tenang.
Apa yang akan terjadi jika orang lain tahu dan salah faham?, mungkin saat itu juga Arshlan akan berubah menjadi manusia bakar karena di grebek.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
Note: No komen yang terlalu bar bar ya guys, aq ad nemuin beberapa komen yg jujur bahasanya gak mengenakkan.
Oh iya, kalau bisa perbanyak komen entah kritik saran, atau sekedar ngobrol ya guys. tunggu update bab selanjutnya ya guyss
See you next later guyss
jangan tidur yooo...!!!