NovelToon NovelToon
Let'S Mess Up The Story Line

Let'S Mess Up The Story Line

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Masuk ke dalam novel / Fantasi Isekai / Summon
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah seorang pemuda yang meninggal akibat terlalu lelah bekerja dan dia bereinkarnasi ke dalam novel favoritnya. Namun dia tidak berinkarnasi menjadi main character, heroine, villain atau bahkan mob sekalipun, dia menjadi korban pertama sang villain yang akan membuat sang villain menjadi villain terkejam dan menggerakkan seluruh alur di novelnya.

Tapi ketika dia baru bereinkarnasi, dia langsung melakukan plot twist yang sudah pasti akan mengubah jalan nya alur cerita atau malah menghancurkan alur cerita yang sudah tersusun rapi, dia tidak mati dan malah membunuh villain yang seharusnya membunuhnya. Jadi selanjutnya apa yang akan terjadi dengan alur cerita novel yang di sukainya itu ?


Genre : Fantasi, komedi, drama, action, sihir, petualangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Akhirnya, Laura dan Liam duduk di sebelah Ray dan berkenalan dengan Ignesia sementara Charlotte masih nampak marah dan membelakangi mereka. Ray akhirnya menitipkan Ignesia kecil kepada Liam dan Laura yang mengajaknya bermain, dia berdiri menghampiri Charlotte. Ketika Ray mendekat kepada Charlotte,

“Kamu sudah tau kan kalau dia yang di kurung disini ?” tanya Charlotte ketus.

“I...iya, maaf Char,” jawab Ray menunduk.

“Aku marah,” balas Charlotte ketus.

“Tapi dia bukan anak ku, bener, aku tidak tahu siapa dia, percayalah padaku, aku belum punya anak (bahkan di kehidupan dulu, jangankan anak, pacar aja ga punya),” ujar Ray.

“Huh kamu pikir aku marah gara gara itu ya....dasar bodoh,” ujar Charlotte ketus.

“Huh..bukan gara gara itu ? umm.....kalau begitu kenapa kamu marah ?” tanya Ray.

Charlotte berbalik dan langsung memeluk Ray dengan erat, tentu saja Ray menjadi bingung melihat Charlotte, dia berbalik memeluk Charlotte,

“Kenapa kamu tidak cerita semuanya pada ku, kenapa baru sekarang ? dulu kita pernah kesini kan, kamu tidak percaya pada ku ? aku ini tunangan mu kan ? kenapa Ray ?” teriak Charlotte meluapkan emosinya.

“Ma..maaf, aku pikir kamu tidak akan percaya kalau aku ceritakan,” jawab Ray.

“Mana mungkin aku tidak percaya,” balas Charlotte.

“Maaf, mulai sekarang aku akan bercerita padamu (waktu itu aku pikir kamu akan mati dan percuma juga cerita padamu, lagipula waktu itu kita baru tunangan dan....ah sudahlah, emang salah juga sih aku),” balas Ray memeluk Charlotte dengan erat.

Tiba tiba kemeja Ray di tarik dari bawah, Ray menoleh melihat Ignesia berdiri di sebelahnya dengan kepala mendongak dan melihat wajahnya dengan matanya yang bulat, wajahnya nampak bingung.

“Papa....dia...mama ?” tanya Ignesia sambil menunjuk Charlotte.

“Um....dia ya...ngg....iya,” jawab Ray ragu ragu.

“Iya, aku mama mu,” teriak Charlotte.

“Plak...plak,” sayap kecil Ignesia mengepak dan dia melayang ke tengah tengah Ray dan Charlotte yang bingung melihatnya. Kedua tangan kecilnya merangkul leher Ray dan Charlotte yang sedang berpelukan.

“Papa dan mama baikan,” ujar Igensia dengan senyum yang lebar.

“Huh,” ujar Ray dan Charlotte bersamaan kemudian mereka saling memalingkan wajah mereka yang merah ke arah lain.

"Ayo...papa...mama....baikan, ga bagus berantem di depan anak," tambah Ignesia.

“Pfffft,” terdengar suara orang menahan tawa di belakang, Ray menoleh melihat Liam dan Laura sedang mati matian menahan tawa.

“Kalian ini,” ujar Ray.

“Hehe maaf Ray,” balas Liam.

“Hehehehe,” tambah Laura.

“Wah sepertinya kalian sedang bersenang senang ya,” terdengar suara wanita di belakang mereka.

Karena kaget, Liam, Laura, Ray dan Charlotte yang langsung memeluk Ignesia yang sedang melayang berbalik melihat ke belakang mereka. Ternyata di belakang mereka sudah ada Jonah, Edward yang masih mengenakan pakaian tidur dan Elena di paling depan yang berwajah sangat marah.

“Ups,” ujar Liam, Laura, Ray dan Charlotte.

“Hehe ups hehe,” tambah Ignesia yang terlihat senang di peluk Charlotte.

“Bisa jelaskan semua ini ? Liam, Laura, Ray, Char ?” tanya Jonah marah.

"Iya...kami jelaskan," jawab ke empatnya.

Tapi sebelum menjelaskan apa apa, ke empatnya kena jitak di tambah terkena omelan dari tiga orang tua mereka, akhirnya Edward mengajak mereka ke mansion dan duduk di ruang tengah.

“Ok, sekarang jelaskan,” ujar Jonah marah.

Ke empatnya diam saja dan membiarkan Ignesia melayang berputar putar di atas mereka dengan senang seperti dia baru pernah melihat ruangan mewah tempat nya berada, Elena menarik nafas panjang dan menghembuskannya,

“Kalau kalian tidak ada yang mau bicara, biar aku yang tanya (menoleh melihat Ray) Ray, sebenarnya ada apa ini ? apa yang membuat mu masuk ke sana dan membebaskan Ignesia ?” tanya Elena.

“Um...tante tau kalau namanya Ignesia ?” tanya Ray.

“Tentu saja aku tahu, bukan hanya aku, tuan Edward, mediang istrinya, Tiana dan suami ku juga tahu, dia adalah anak guru kami dengan seorang ratu iblis bernama Mekarim 1000 tahun yang lalu,” jawab Elena.

“Huh ?” ujar ke empatnya bingung.

“Haaah...ingat kan aku pernah bilang ada seorang penyihir yang memiliki elemen void dan mengurung raja iblis 1000 tahun yang lalu ?” tanya Elena.

“Iya, aku ingat,” jawab Ray.

“Aku beritahu yang sebenarnya, dia tidak mengurung raja yang ternyata ratu iblis tapi memindahkannya ke masa depan menggunakan sihir dimensi tingkat tinggi, mereka tiba 50 tahun yang lalu di benua iblis, saat itu mereka sudah memiliki anak yang berusia lima tahun bernama Ignesia, namun sang istri yaitu ratu iblis Mekarim terbunuh ketika bertarung dengan Azroth yang mengira kalau Mekarim ingin mengklaim kembali tahtanya yang dia tinggal  selama 1000 tahun dan sudah di ambil alih oleh Azroth, melihat ibunya di bunuh, Ignesia mendadak menjadi dewasa dan menyerang sampai membuat Azroth terluka cukup parah, tidak hanya itu, dia juga mengamuk dan menghancurkan separuh peradaban iblis di benua iblis. Sang penyihir yang melihatnya tidak tinggal diam, dia langsung membuat anaknya tertidur kemudian lari ke benua manusia, ketika sampai di depan desa, dia sudah hampir mati dan membawa seorang iblis yang tertidur, ayah tuan Edward menampungnya dan menyediakan tempat baginya,” Elena menceritakan semuanya kepada ke empatnya.

Tentu saja ke empatnya menjadi tertegun dan melihat Ignesia yang sedang berputar putar di udara dengan senangnya.

“Jadi yang membuat taman itu ?” tanya Ray.

“Sang penyihir itu yang membuat nya, waktu itu tebakan kamu benar, pintu itu memang sihir dimensi,” jawab Elena.

“Tapi kenapa Ignesia terlihat masih kecil walau usianya sudah jauh di atas kita semua ?” tanya Liam.

“Itu karena dia membuat dirinya sendiri menjadi abadi ketika berubah menjadi dewasa, kenapa bisa abadi, Ray harusnya mengerti,” jawab Elena sambil menoleh melihat Ray.

“Dia memiliki elemen yang sama dengan ku, elemen void,” ujar Ray.

“Yap benar, elemen ayahnya menurun kepada nya. Tanpa sengaja, ketika dia mengubah dirinya menjadi dewasa karena amarah yang meluap luap, dia membuat waktu membeku di tubuhnya menggunakan sihir dimensi, jadi sebenarnya dia tetap anak lima tahun yang belum mengerti apa apa,” ujar Elena.

“Hmm kalau di pikir pikir lagi memang benar, Ignesia di novel juga seperti robot yang bergerak karena di perintah oleh Liam atau Laura, emosinya baru muncul ketika dia berhadapan dengan Azroth dan mengamuk, berarti masuk akal kalau seperti itu, dia memang masih kecil dan tidak megerti apa apa,” gumam Ray dalam hati.

“Lalu sekarang sang penyihir kemana ?” tanya Charlotte.

“Sudah meninggal, kita makamkan dia di dalam reruntuhan kuno tepat di belakang piramid,” jawab Edward.

“Satu lagi, jauh sebelum peramal kerajaan membacakan ramalan tentang pahlawan kembar yang akan lahir untuk melawan raja iblis, guru kita sang penyihir sudah mengatakan ramalan itu ketika kita masih kecil, itu sebabnya sejak kita berusia 10 tahun, dia melatih kita mati matian dan di usia 25 tahun, tepat di hari bintang pahlawan menerangi langit, aku melahirkan sepasang anak kembar yaitu kalian, sesuai dengan prediksinya,” ujar Elena sambil melihat ke arah Liam dan Laura.

“Um...nama penyihir itu siapa ?” tanya Laura.

“Wendell the great, pernah dengar Ray ? jarang yang memakai nama Wendell di kerajaan ini,” jawab Jonah.

“Hah...Wendell ?” tanya Ray kaget.

“Ya...Wendell....dia juga di kenal sebagai Wendell Roderick, kakek mu,” ujar Edward.

“Uh...pantes papa ku merasa kecewa terhadap ku dan Desmond karena dia mengira aku dan Desmond yang lahir di malam bintang pahlawan muncul adalah pahlawan, aku juga mengerti kenapa semua di desa ini mengenal ku dan sekarang aku tahu kenapa aku memiliki elemen void, semua benang sudah tersambung, di tambah lagi aku juga mengerti kenapa Ignesia memanggil ku papa dan tidak pernah melukai Desmond di novelnya sampai dia akhirnya mati di bokong oleh Desmond, alasannya dia tahu aku juga memiliki elemen yang sama seperti dia dan papanya,” gumam Ray di dalam hatinya.

Elena berdiri dan menangkap Ignesia kemudian kembali duduk memangku Ignesia, kemudian menoleh melihat Ray,

“Nah sekarang, aku sudah membuka rahasia desa ini dan hubungan kamu dengan desa ini, sekarang aku minta ceritakan semuanya Ray, apa yang mendorong mu sampai berbuat seperti ini dan berlatih mati matian sampai menyamai Liam satu setengah tahun ini,” ujar Elena.

“Benar, aku juga ingin bertanya soal itu, kamu sudah hampir mati karena kehabisan mana sebanyak tiga kali dan sempat koma selama dua bulan, kenapa kamu berbuat sampai sejauh itu ?” tanya Jonah.

“Ray, kita semua disini percaya sama kamu, katakan saja pada kami,” ujar Ray.

“Hmm kalau di pikir pikir alasan hampir mati 3 kali waktu itu sangat konyol, hampir mati yang pertama gara gara nyoba bikin jurus pamungkas kayak ‘rasengan’ atau ‘kame hame ha’ tapi teryata emang elemen void ga bisa di pake buat nyerang akhirnya kehabisan mana dan ampir mati, yang kedua lebih konyol lagi, karena udah tahu elemen void ga bisa buat nyerang akhirnya nyoba bikin baju iron man, eh ga taunya malah jadinya kebungkus semacam slime itu dan ga bisa nafas sampe hampir mati, yang ketiga lebih konyol dari yang lain, nyerang ga bisa, bertahan susah, jadi mikirnya size is matter, nyoba jadi ultraman dan ampir koit karena di buru orang sebab bukan jadi ultraman malah jadi monster.

Trus abis itu ga sengaja buka portal ke bumi waktu awal awal belajar sihir dimensi, tapi sayangnya aku ga bisa masuk kesana tapi bisa mengambil barang dari sana menggunakan dimensional box, jadi nyolong motor, mobil pickup dan mini bus punya perusahaan tempat ku kerja dulu, trus pas portal ke tutup baru mikir ga ada bensin ama kuncinya, tapi aku ga bisa buka lagi portalnya akhirnya gara gara ngisi dimensional box dengan jerigen berisi bensin yang di bikin pakai sihir creation dan berusaha maksimal membuat kunci mobil dan motor pakai sihir yang sama, kehabisan mana lagi sampe koma dua bulan,” ujar Ray dalam hati.

“Gimana Ray ? mau kamu menceritakannya pada kami ?” tanya Elena sekali lagi karena melihat Ray termenung.

Ray menoleh, dia melihat ke arah Liam, Laura dan Charlotte yang mengangguk kepada dirinya, kemudian dia menunduk dan menarik nafas.

“Papa Edward, paman Jonah dan tante Elena, yang akan ku ceritakan ini adalah gambaran masa depan yang tidak sengaja ku lihat ketika tante Elena pertama kali mengajari ku memakai sihir dimensi dan membuat ku hampir mati untuk pertama kalinya,” ujar Ray.

1
Vemas Ardian
semangat Thor, jangan buat Charlotte sebagai bebannn
Mobs Jinsei: siap kak, makasih dukungan nya
total 1 replies
Aryanti endah
wahahahaha.. lain sendiri senjatanya 😂😂😂
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya ya kak
Mobs Jinsei: iya haha
total 2 replies
Eight
lanjut thorr
Mobs Jinsei: siap, makasih dukungan nya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!