Seni Naga Kuno Taiko

Bab 27 Melarikan Diri

Ketika ada salah satu kelompok yang melarikan diri, Long Fai juga keluar dari dunia artefak langsung terbang menukik dan memenggal kepala kelompok itu yang melarikan diri.

Ketika sudah selesai dia masuk lagi ke dunia artefak naga.

Cara serangan menyelinap seperti itu, cukup berhasil sehinga dia sudah membunuh lebih dari dua kelompok yang melarikan diri.

Di hutan ini sedang hujan darah karena pembunuhan Long Fai yang di lakukan.

Hingga dari selusin kelompok semuanya habis karena tewas akibat serangan menyelinap Long Fai dan monster nyamuk.

Saat ini hanya menyisakan kelompok yang memarahi Long Fai. Orang itu bernama Xia Jui.

Xia Jui adalah tangan kanan Bing Bing dia yang bertangung jawab atas kelompok di bawahan.

Karena dia pandai berkata-kata dan tampilan menjilat kepada Bing Bing begitu ahli, dia adalah menjadi orang kepercayaan dan tangan kanan.

Bukan itu saja, terlebih dia sebagai kaki kanan, sebenarnya ada hal lain. Yaitu, dia mengagumi sosok Bing Bing yang begitu rupawan.

Ketika dia memberikan informasi kepada Bing Bing bahwa ada ketua bandit yang mendapatakan warisan artefak pedang yang cocok dengan bakat miliknya.

Ketika dia sudah memberikan informasi dan Bing Bing sudah mendapatkan pedang itu, dia sangat bergembira.

Dengan rencana ini mungkin dia akan menjadi orang kepercayaan bahkan, dia berpikir liar sendiri bahwa jika seperti ini terus, maka dia bisa jadi akan sampai titik di mana menjadi menjalin hubungan.

Dia membayangan adegan seperti itu, sehinga tersenyum bahagia. Tapi ke bahagian itu tidak cukup lama, ketika dia hendak menyusul Bing Bing apa yang membuat shock adalah, dia melihat bahwa ketua yang dia puja-puja sudah meninggal dengan mengenaskan.

Dia bertanya-tanya dengan marah, siapa yang berani begitu lancang membunuh Bing Bing. Awalnya dia sudah yakin bahwa yang membunuh adalah ketua bandit. Tapi yang tidak di sangka adalah, bahwa orang yang membunuh ketua Bing Bing itu adalah seseorang pemuda yang bahkan menurut dirinya dia bisa menampar sampai mati dengan sedikit kekuatan.

Tapi amarah itu ketika ingin membunuh pemuda itu, dia sekali lagi shock. Dia melihat bahwa ketika pemuda itu di keroyok selusin kelompok bawahan bukanya lemas panik atau ingin kencing, tapi malahan dia arogant yang berbahaya.

Setiap pemuda itu mengambil tindakan untuk menyerang maka ada kelompok dirinya yang akan mati.

Dia sehinga bergidik ngeri karena dia merasa aneh kenapa pemuda biasa ini memiliki fisik yang kuat dan tentunya dia membunuh bawahan sendiri dengan pasti.

Bukan hanya itu saja, yang paling aneh dia bisa mengendalikan berapa jenis hewan lebih dari satu.

Dan sekarang kelompok itu, hanya menyisahkan dirinya saja, dia merasa gemetar dan ingin kencing.

"Ini apa yang sebenarnya terjadi apakah ini mimpi?" Xia Jui berkata kepada diri sendiri. Dia merasa bahwa ini adalah ilusi.

"Plak!"

"Plak!"

"Plak!"

Dia menampar pipi sendiri.

"Aduh!" Xia Jui kesakitan dan ini tentu saja bahwa apa yang di lihat di depan itu bukan ilusi tapi nyata.

"Ahhhhhgr!" Xia Jui berteriak ngeri saking takutnya dia ahirnya lari terbirit-birit. Setiap berlari dia meneteskan air kencingnya.

"Kamu tidak bisa lari." Kata Long Fai menatap jahat dan memerintahkan para hewan untuk membunuh seketika.

Dan benar saja tiba-tiba munculah, selusin sosok serigala bertanduk dengan mata merah mengejar Xia Jui.

Serigala itu begitu bengis, dan monster itu memiliki tingi dan besar dari pada monster di dunia ini.

"Roar!"

Serigala itu mengaum, dan mengejar Xia Jui.

"Tidak.. aku tidak ingin mati." Xia Jui, berlari dengan sekuat tenaga.

Tapi usaha itu sia-sia dia seketika di terkam lewat samping kanan oleh serigala yang bengis itu.

Otomatis Xia Jui terjatuh berguling-guling beberapa kali.

Tangan kanan dia hilang kerena terkaman serigala itu. Xia Jui saat ini sangat panik dia tidak ingin mati, dengan itu langasung berlari lagi dengan semangat.

Sambil berlari dia mengaktifkan segel pelarian diri, setelah segel itu di aktifkan dia berubah menjadi sinar cahaya yang melesat dengan cepat.

Sekelompok serigala itu berhenti, dan Long Fai juga ikut berhenti dia mengerutkan keningna bahwa Xia Jui ini mempunyai teknik melarikan diri.

"Roar!"

"Roar!"

"Roar!"

Tapi tiba-tiba salah satu serigala mengeram, dan memberitahukan kepada Long Fai setelah memakan bagian dari Xia Jui dia bisa menentukan di mana letak posisi saat ini.

Serigala itu memberikan bahwa Xia Jui sudah terbang dan mendarat sekitar empat atau sepuluh kilo dari sini.

Mata Long Fai cerah dan berkata. "Ayo kejar, aku tidak ingin meningalkan jejak harus bersih."

Begitu kata-kata Long Fai para serigala mengaum dan berlari melanjutkan pengejaran lagi.

...****************...

Di tengah-tengah hutan lebat ini banyak pohon-pohon raksasa yang sangat besar dan mestinya umur dari usia pohon ini sudah kuno.

Jika pohon itu di Bumi mungkin sudah di tebang dan di jual, bahkan mungkin saja pohon itu menjadi angker.

Karena di dunia ini udara begitu bersih maka para sungai bersih tanpa polusi.

Karena udara dan ekosistem yang masih alami maka sungai dan pemandangan itu menjadi indah.

Di tengah hutan ini dari sekian sungai terdapat beberapa anak sungai hinga membentuk kolam kecil.

Dari sekian kolam kecil yang indah itu, terdapat dua sosok wanita dengan satu sekitar umur tujuh atau dua puluh tahun dan sosok satunya sekitar sepuluh atau dua belas tahun.

Mereka sedang bertelanjang tanpa busana sambil menikmati segar dan dinginya air ini.

Ketika dia sedang bersantai dalam air dia sangat nyaman. Tapi tiba-tiba wajah menjadi jelek ketika dia teringat wajah pemuda itu yang sedang bertelanjang juga.

Walau dia merasa marah dengan pemuda itu, tapi dia merasa kasihan setelah di serang oleh pengawal sendiri.

"Lihat di sana ada cahaya yang melesat mengarah kita..!" Wanita yang lebih tua berkata dengan menujuk ke atas.

Kedua wanita itu yang sedang bertelanjang yang sedang mandi, mengira bahwa ini adalah bintang jatuh. Tapi ketika dia melihat bahwa cahaya itu sangat cepat dan terjatuh di depanya dia melihat bahwa ada orang dengan baju hitam misterius muncul.

Awalnya dia ingin memarahi, karena menurut dirinya kenapa dia memiliki kesialan tertentu. Ketika dia ingin mandi sudah kudua kali ini dia menemukan orang yang mengintip, setelah dia mengira bahwa tidak akan terulang tiba-tiba ada pria lain yang mengintip.

Begitu kata-kata amarah akan di keluarkan, dia melihat bahwa pria itu bergegas dengan wajah yang sangat panik. Dia juga melihat bahwa tangan satunya hilang dan berdarah.

"Tidak selamatkan aku.. Aku tidak ingin mati..!" Teriak Xia Jui kepada ke dua wanita itu.