Yang sudah baca Mami sambung bisa langsung pindah ke sini ya...!!! ini kisah Dani duda tampan yang sudah beberapa kali gagal dalam membina rumah tangga
kali ini Dani tertarik pada bawahan nya lagi tapi bukan sekretaris melainkan office girl
Savira perempuan cantik dan ramah membuat hati Dani tergetar apalagi senyum Vira mirip dengan Melinda mantan istri nya
apakah Dani bisa mengambil hati Savira sang Office girl atau Savira sudah memiliki tambatan hati lain
lanjut baca kisahnya di Noveltoon 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jatuh cinta
Pagi dengan indah nya menyapa sang surya perempuan cantik dan murah tersenyum ini sudah sampai di depan gedung perusahaan tempat dia bekerja, Dia sengaja masuk pagi, walaupun jam nya akan dimulai pukul delapan nanti
Vira berjalan melangkah masuk keruangan khusus pekerja seperti dia, yaitu Office Girl.
Menyapa beberapa pekerja yang sudah ada di sana termasuk resepsionis perusahaan itu sudah menjadi rutinitas Vira, senyum manis nya selalu terbit sehingga membuat banyak yang menyukai nya tapi Vira sendiri tidak terlalu menanggapi karena selain usia nya masih sangat muda belum waktunya menikah apalagi dia mempunyai nenek yang butuh pengobatan
Setelah sampai di ruangan Vira mengetuk pintu lalu membukanya.
"Assalamualaikum.."
Vira melenggang masuk keruangan, membuka loker menaruh tas selempang nya sekalian mengambil baju lalu berjalan ke kamar mandi untuk berganti baju kerjanya
Beberapa menit kemudian Vira keluar dari kamar mandi, berjalan menuju pantry untuk menyiapkan minuman buat beberapa staff kantor.
Ketika sampai pintu keluar Vira dikagetkan oleh seseorang.
"Wahh.. pegawai teladan nih pagi-pagi udah sampai aja Vir"
Vira tersentak kaget dengan sapaan Tami teman sejawatnya yang super kepo dan bawel ini
"Ya ampun mbak, aku kaget loh,gimana kalau aku punya riwayat sakit jantung bisa langsung mati mendadak mbak" ucapnya sambil mengelus dadanya yang naik turun.
Tami meringis karena telah membuat Vira kaget.
"Sorry Vir, kalau kamu punya riwayat sakit jantung nggak akan di terima kerja di sini Vir, orang masuk ke perusahaan ini harus di tes kesehatan nya" celetuk Tami membuat Vira menggeleng kan kepala nya ada saja jawaban teman satu profesi nya ini,bukan nya merasa bersalah tapi malah cengengesan
Vira mengatur nafasnya, kemudian dia tersenyum ke arah Tami
"Lain kali jangan di dikagetkan begitu mbak,aku beneran kaget lo mbak,takut nya malah pingsan" ucap Vira
"Iya...iya maaf ya" ucap Tami pelan dengan nada menyesal
"Sudah aku enggak apa kok mbak, ya sudah aku keluar dulu ya mbak. Mau beres-beres ruangan."
Tami menganggukkan kepalanya, Vira keluar dari ruangan untuk mulai bekerja.
Pekerjaan Vira sama kaya Office Girl pada umumnya. Menyapu, mengepel, membersihkan meja staff yang kotor karena lembur, merapikan berbagai berkas,jika tak terbiasa mungkin itu pekerjaan yang sangat melelahkan tapi bagi Vira itu pekerjaan yang menyenangkan karena dia suka kebersihan
Dia akan sibuk ketika menjelang makan siang, dimana dia akan bolak-balik memesan atau mengambil makanan untuk para staff kantor yang lebih memilih makan di dalam ruangannya
Hari ini cukup repot karena ada rapat penting di lantai atas membuat Vira,Riko,Tami dan para cleaning servis lain nya sibuk membersihkan dan merapikan ruangan
Sekarang Vira sedang duduk sambil menyeka keringatnya
"Ini, buat kamu."
Kepala Vira mendongak keatas ketika ada seseorang yang mengulurkan sebuah minuman untuknya.
Kemudian Vira mengulas senyum ternyata Riko yang memberi dia minum, Vira menerimanya masih dengan senyuman
"Terima kasih mas."
Riko mengangguk balas tersenyum ke Vira, lalu dia duduk di salah satu kursi
Riko melihat Vira yang meminum minuman yang dia berikan, bibirnya tersenyum tipis
" capek banget ya Vir?"tanya nya
Vira malah terkekeh pelan mendengar ucapan Riko,Riko selalu terpesona ketika Vira tersenyum atau tertawa serasa menghangatkan hatinya
Vira sudah cantik dan ketika dia tertawa lalu tersenyum kecantikan dia naik berkali-kali lipat menurut Riko
Vira yang sadar ditatap Riko mencoba meredakan tawanya dan berdehem sekali
"Enak banget ketawa nya" ledek Tami yang baru datang
"Ada apa?" lanjut Tami lagi
"Ini mbak,mas Riko ada-ada aja pertanyaan nya yang namanya kerja itu, ya pasti capek mas" jawab Vira kembali meminum minuman yang di pegang nya
"Beli di mana Vir,kaya nya seger?" tanya Tami lagi
"Di kasih mas Riko mbak" jawab Vira jujur
"Aaiiiiss.....nggak adil kamu ko,aku nggak di kasih giliran Vira aja capek dikit di kasih minuman dingin" sindir Tami
"Cuma ada dua mbak" alasan Riko
"Kan bisa beli tiga tadi,,nggak asik kamu...!!!"
"Maaf-maaf besok-besok aku beli tiga deh mbak" ucap Riko lagi
"Tau deh yang lagi PDKT,nggak ingat lagi temen" goda Tami
" mbak,,apa an sih" ucap Vira menatap Tami tajam
"Minuman ini enak Mas, sekali lagi terima kasih ya" ucap Vira hendak beranjak pergi
"Vir, tolong belikan capuccino hangat buat pak Haikal, perut saya sakit banget"ucap Utari yang memegang perutnya.
"Ya Allah..mbak kenapa?" tanya Vira
Vira mendekat pada Utari yang sedang memegangi perutnya, Riko dan Tami juga ikutan berdiri tapi tidak panik seperti Vira
"Kenapa Mbak Utari?" tanya Tami
Utari menggelengkan kepalanya mendapat pertanyaan Riko,Vira membantu mendudukkan Utari disalah satu kursi yang ada disitu
"Perut saya sakit, kayanya sih mau datang bulan,atau malah udah datang bulan, ucap Utari berbisik pelan ke Vira karena disitu masih ada Riko di sana
Vira mengangguk paham
"Ya sudah biar aku aja yang beli capuccino hangat nya untuk pak Haikal"
" langsung antar keruang rapat ya Vir,saya mau cek dalaman dulu mana tau tembus kan bisa berabe kalau beneran lagi haid" bisik Utari lagi dan di anggukki Vira
Riko sendiri bingung dengan interaksi perempuan ini berbisik-bisik seperti sesuatu yang sangat rahasia
Tangan Vira dicekal seseorang ketika hendak pergi
"Biar aku aja Vir kamu tunggu di sini aja"
Vira menoleh ke Riko yang mencekal tangannya, kemudian tersenyum sembari melepaskan pelan cekalan tangan Riko
"Enggak apa mas, aku bisa beli kok cuma nyebrang di jalan depan udah sampai" jawab Vira menatap kearah bawah tangan nya
"Ahh maaf Vir,bukan maksud ku-" ucapnya gugup menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Enggak apa mas, aku pergi dulu" potong Vira dengan senyum ke Riko dan Utari
Utari yang melihat nya mengerutkan kening mereka seperti sepasang kekasih yang akan di pisahkan membuat Utari geli sendiri
Vira keluar dari ruangan untuk membeli kopi buat pak Haikal tamu penting yang akan menjalankan tanda tangan kontrak proyek terbaru dengan perusahaan DA group
Dia sudah paham beli dimana, karena memang kedai kopi di depan kantor Dani terkenal sangat enak dan ramai pengunjung
Setelah sampai Vira langsung mengantarkan kedalam ruangan yang di tunjuk Utari tadi
Dani terkejut melihat Vira masuk, office girl ini yang dari kemarin mengganggu pikiran nya,Dani memperhatikan Vira masuk dan meletakan Capuccino di hadapan pak Haikal
"Silahkan di minum pak" tawar Vira sambil tersenyum manis pada pak Haikal membuat perasaan Dani karuan
Pak Haikal langsung menyesap minuman nya
"Sangat manis...!!" gumam Dani pelan tak mengalihkan pandangannya dari Vira
" Ya,saya suka yang manis pak" sahut pak Haikal,dia mengira kalau Dani sedang membicarakan Capuccino yang di minum nya
Dani tersentak kaget dengan apa yang di ucapkan nya
"Saya,,saya juga menyukai Capuccino nya pak" ucap Dani asal menghilangkan kegugupan nya di hadapan Vira
Vira sendiri tertunduk takut kalau Dani masih marah karena insiden kemarin
"Jika bapak menyukai nya kenapa hanya ada satu capuccino?" tanya pak Haikal
"Bapak juga mau?" tawar Vira memberanikan diri menatap Dani
"Boleh...." jawab Dani tersenyum kecil
Baru kali ini dia terlihat kaku di hadapan perempuan yang dia anggap menarik biasanya Dani selalu percaya diri
Vira pamit keluar untuk membelikan satu lagi Capuccino untuk Dani
"Kemana lagi Vir?" tegur Riko
" Pak Dani minta di belikan juga" jawab Vira pelan sambil berjalan ke arah pintu keluar
Beberapa menit Vira datang kembali membawa satu gelas capuccino hangat nya membuat konsentrasi Dani buyar kembali,mata nya tak henti-hentinya menatap Vira sampai perempuan cantik itu keluar baru lah Dani bisa berkonsentrasi apakah ini yang di namakan jatuh cinta jika iya bagaimana cara nya agar dia bisa berdekatan dengan Vira