Obsesi

brugh....

Tubuh Zalwa terhuyung dan akhirnya jatuh terjerembab ke lantai.

" Zalwa....astaghfirullahaladzim... " umi Laila terpekik melihat anak angkatnya itu jatuh ke lantai.

" Sarah, Fatimah...!! " wanita baya itu berteriak memanggil orang orang yang ada di rumah itu.

" astaghfirullah, Zalwa kenapa umi ? " tanya Fatimah dan Sarah hampir bersamaan.

" umi juga tidak tahu, tiba tiba dia pingsan begini.

bantu umi mengangkatnya ke atas sofa " pinta wanita baya itu kemudian.

" baik umi " serempak dua orang gadis itu segera membantu umi Laila mengangkat tubuh Zalwa yang tergeletak di lantai.

Setelah susah payah berusaha mengangkat tubuh gadis itu, akhirnya ketiganya berhasil memindahkan tubuh Zalwa ke atas sofa yang ada dirungan itu.

Umi Laila segera melepas hijab Zalwa, mengoleskan minyak kayu putih pada pelipis dan sekitar dada gadis itu.

" ya Allah...ada apa sama Zalwa umi, tangannya dingin banget " kata Fatimah yang saat ini sedang memijat jemari Zalwa.

" kakinya juga..." sambung Sarah yang saat ini juga sedang memijit kaki Zalwa.

Umi Laila menghela nafas,

Ia juga merasakan hal yang sama pada tubuh gadis itu.

wajah wanita baya itu nampak berubah sendu.

Ingatannya menerawang jauh pada pembicaraannya satu minggu yang lalu dengan keluarga bu nyai Pondok pesantren Albeer.

Umi Zhahira.

Pembicaraan tentang Zalwa yang akan di nikahi secara siri terlebih dahulu oleh Zakaria.

Kemudian pernikahan keduanya akan di sahkan setelah Zakaria menikahi neng Zahra.

Umi Laila berpikir,

Apakah Zalwa sudah tahu dengan rencana itu, sehingga gadis ini menjadi syok seperti ini.

Sekuat kuatnya seorang wanita,

Tetap saja ia akan menjadi rapuh jika ia harus menerima kenyataan seperti itu.

Umi Laila sudah berusaha untuk menolak, ia juga sempat menawarkan pembatalan perjodohan antara Zalwa dan Zakaria.

Namun kyai Zhabir menolak,

Ia beralasan,

Jika tidak menikahi Zalwa, maka dapat di pastikan Zakaria tak akan pernah mau menikahi Zahra.

karena yang sebenarnya adalah,

hanya Zalwa yang di inginkan oleh Zakaria.

Zakaria pun sebenarnya belum mengetahui rencana kedua orang tuanya itu.

Flass on

" kenapa putri saya harus di korbankan seperti ini kyai, ini tidak adil untuk Zalwa " terdengar suara umi Laila pelan.

" umi Laila....saya minta mohon mengertilah.

Saya terikat sumpah dengan mendiang adik saya yang telah tiada " umi Zhahira menjawab.

Tatapan wanita itu nampak sekali penuh permohonan dan ke tidak berdayaan.

" tapi tetap ini tidak adil untuk Zalwa bu nyai.." umi Laila masih berusaha membantah.

" umi...mengertilah,

selain karena janji, sebenarnya Zacky telah di jodohkan dengan Zahra sejak kecil.

Lagi pula, di banding Zalwa ilmu dan pemahaman agama Zahra jauh lebih tinggi di banding Zalwa.

Saya rasa, Zahra akan jauh lebih bisa membantu Zacky memegang pondok ini nantinya.

Sementara Zalwa akan bisa membantu Zahra merawat Zacky ketika ia harus di sibukkan dengan urusan pondok nanti.

kamu juga tahu,

Zacky memang kadung jatuh hati kepada Zalwa.

Hati anak saya di butakan oleh cinta kepada Zalwa. Sehingga ia tak bisa melihat dengan benar kedepannya nanti " kata kata umi Zhahira cukup membuat hati umi Laila terluka.

" jika umi dan abah memberi kesempatan kepada Zalwa, bukan tidak mungkin Zalwa juga akan memiliki ilmu dan pemahaman yang sama bahkan bisa lebih dari pada saat ini " jawab umi Laila kemudian.

Ia ingat betapa pintar dan cerdasnya Zalwa.

Bukan hal yang tidak mungkin bagi Zalwa bisa menyaingi kemampuan Zahra jika Zalwa di beri kesempatan.

Sayangnya,

Nampaknya kesempatan itu tak akan pernah datang kepada Zalwa karena sudah di pastikan Zalwa tak akan lagi di kirim ke Kairo untuk belajar lagi.

Kyai Zhabir masih terdiam di tempatnya.

" tapi Zalwa tetap tidak memiliki apa yang Zahra miliki.

Zalwa hanya memiliki cinta Zacky tapi tidak dengan latar belakangnya " umi Zhahira tak mau kalah.

Umi Laila menghela nafas.

" dimadu adalah hal yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita bu Nyai..

Apalagi ini,

Bisa bu nyai bayangkan bagaimana sakitnya menjadi putri saya.

Ia harus menerima kenyataan jika dia akan di madu bahkan sebelum ia di nikahi " kata umi Laila seakan merintih.

" seharusnya Zalwa tetap bersyukur,

Meski di madu....tapi dia yang bukan siapa siapa akan menjadi istri dari seseorang yang memiliki nasab yang baik " umi Zhahira sedikit tersinggung dengan ucapan umi Laila.

" umi...." kyai Zhabir menghentikan kata kata sang istri.

Umi Zhahira pun terdiam dan kemudian membuang pandangannya ketempat lain.

" jika mungkin, lebih baik di batalkan saja pertunangan antara ustadz Zacky dan Zalwa kyai " kata umi Laila kemudian.

Ia berharap, Zalwa masih akan memiliki harapan atas masa depannya.

" tidak umi, jangan bicara sembarangan seperti itu " serah kyai Zhabir.

" Zalwa akan tetap menjadi istri Zacky meski Zacky juga akan menikahi Zahra.

Jangan khawatir, aku berjanji...Zalwa akan tetap mendapatkan haknya sepenuhnya sebagai istri Zacky "

Kyai Zhabir berkata penuh keyakinan kepada umi Laila.

Ia sungguh tahu bagaimana Zakaria sangat mencintai Zalwa.

Umi Laila tak lagi bisa berkutik.

Wanita baya itu kemudian diam seribu bahasa.

Flass off

Umi Laila sedang mengusap keringat dingin yang membasahi kening Zalwa ketika kelopak mata Zalwa terlihat bergerak gerak.

" ambilkan air putih Fatimah..." kata umi Laila dan segera Fatima bangkit dan berlari ke arah dapur.