NovelToon NovelToon
Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:143.8k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.

Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.

Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.

"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"

Semua orang panik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Minuman pereda mabuk dari Arden

Pertandingan kembali dilanjutkan, kali ini Heriyani akhirnya mendapat kesempatan untuk menjadi pemain utama meski hanya menjadi pemain utama dua kali dan sekalinya menjadi pemain cadangan. 

Meski begitu, mereka memenangkan pertandingan dengan poin yang memuaskan dan setelah pertandingan itu, Heriyani berjalan ke papan skor melihat skornya yang baru terdiri dari 15 poin. 

Meski 15 poin itu cukup tinggi, tetapi belum masuk Ke 5 besar karena orang-orang di 5 besar telah mengumpulkan minimal 30 poin. 

"Heh!" Heriyani tersenyum kecut, "seandainya aku bermain di babak penyisihan, maka poinku pasti lebih tinggi dan mungkin saja aku bisa menempati posisi pertama," ucap Heriyani dengan kesal Seraya melihat nama Vanessa yang saat ini berada di peringkat kedua dengan mendapatkan lebih dari 40 poin. 

Hal itu tidak menyenangkan bagi Heriyani , ia berbalik menatap Vanessa yang baru selesai bertanding juga, perempuan itu tertawa terbahak-bahak bercerita bersama teman-teman mereka dalam bahasa Jepang. 

Heriyani sama sekali tidak mengerti percakapan itu, sehingga dia berjalan ke arah managernya, "terjemahan padaku apa yang mereka bicarakan!" Perintah Heriyani pada sang Manager. 

"Siapa?" Tanya sang manajer yang di sekitar mereka terlalu banyak orang sehingga dia bingung dengan orang yang dimaksud oleh Heriyani . 

"Tentu saja Vanessa bersama orang-orang itu!" Kata Heriyani dengan ketus menggunakan bahasa Indonesia karena pikirnya hanya dia dan manajernya serta Vanessa yang mengerti bahasa Indonesia di tempat itu. 

Tetapi tak disadari perempuan itu bahwa tepat di belakangnya, dua orang yang satu berasal dari Amerika dan yang lainnya berasal dari Korea juga mengerti bahasa Indonesia karena mereka sering berlibur ke Indonesia sehingga mempelajari sedikit demi sedikit kosakata Indonesia meski mereka tidak terlalu fasih bahasa Indonesia. 

Sang Manager pun melihat ke arah Vanessa.

"Kau luar biasa, sekarang kau menduduki peringkat kedua."

"Tim kita akan masuk ke babak final, Aku harap kita mendapat hasil yang baik."

"Ngomong-ngomong Kenapa tadi kau terlalu ceroboh melakukan gerakan memutar di turret lawan? Kau mati konyol di sana dan memberikan poin bagi pria dari Rusia itu, sekarang dia menduduki peringkat 8 menyingkirkanmu!" 

"Benar sekali, aku benar-benar bodoh! Tapi MVP kali ini tentu saja Vanessa! Bagaimana kau memiliki keahlian seperti itu? Kau membunuh 4 lawan sekaligus dan mendapatkan savage!" 

"Aku hanya melakukan ini dan itu, tidak tahu akan membunuh keempatnya."

Sang Manager terus menerjemahkan perkataan Vanessa dengan timnya hingga membuat Heriyani memutar bola matanya dengan kesal. 

"Mereka hanya beruntung saja, besok kami akan melawan mereka dan menghancurkan mereka!" Kata Heriyani dengan nada suara penuh kekesalan, dia sama sekali tidak menyembunyikan dirinya yang tidak menyukai Vanessa. 

"Aku yakin kau pasti bisa melakukannya, yang penting kau tidak berada di pemain cadangan," kata Sang Manager membuat Heriyani menjadi semakin kesal.

"Tidak akan lagi!" Tegas Heriyani yang tidak ingin lagi menjadi pemain cadangan pokoknya kali ini dia harus mendapat lebih banyak poin dan menempati posisi MVP. 

"Baguslah kalau begitu, sekarang tenangkan dirimu untuk pertandingan berikutnya," ucap sang manager. 

"Pertandingan yang akan dilakukan besok, apakah kau sudah melakukan yang kuperintahkan?!" Tanya Heriyani sambil memperhatikan manajernya. 

"Itu,,, aku akan melakukannya besok. Tentu saja akan kubuat Dia sangat malu, aku telah memesan obat yang bisa membuatnya mempermalukan dirinya sendiri di depan umum!" Ucap sang manager. 

"Bagus kalau begitu, harus berhasil besok!" Ucap Heriyani . 

"Jangan khawatir, aku akan melakukannya tepat sebelum dia masuk ke arena pertandingan, dengan begitu dia akan masuk TV secara gratis mempermalukan dirinya sendiri," ucap sang manajer membuat Heriyani kesenangan. 

Sementara dua orang yang berada di belakang kedua orang itu, mereka berpandangan satu sama lain sebelum beranjak dari tempat duduk mereka. 

Saat itulah sang manajer menyadari kehadiran dua orang itu di belakangnya, dia melirik kepergian dua orang itu sebelum menatap Heriyani , "apa mereka mendengar apa yang kita bicarakan?" Ucap sang manajer yang merasa aneh bahwa dua orang itu pergi setelah mereka selesai mengatakan sesuatu yang begitu penting. 

Kalau sampai kedua orang itu mendengarkan percakapan mereka, kalau sampai keduanya mengerti apa yang mereka bicarakan, kalau sampai mereka membeberkannya, maka tamatlah riwayat mereka. 

Heriyani berdelik dengan kesal, "mereka itu orang-orang dari luar negeri, mana tahu bahasa Indonesia," ucap Heriyani merasa yakin. 

Sang manajer tidak terlalu mencemaskannya lagi, namun ia memperhatikan kedua orang itu yang kembali bergabung dengan tim mereka dan tampaknya sangat serius membicarakan sesuatu. 

Manajer menggigit Bibir bawahnya, 'jangan sampai mereka mendengarnya atau kalau tidak, mampuslah kami besok,' ucap sang manajer dalam hati sambil terus memperhatikan dua orang itu. 

Setelah beberapa saat, terlihat orang-orang di tim itu tidak pernah melirik ke arah mereka sehingga manajer yakin 100% bahwa bukan mereka yang dibicarakan di sana. 

Sementara Vanessa yang bersama teman-temannya, karena sesi pertandingan hari itu tinggal menunggu 2 tim lagi maka mereka berencana untuk pergi makan-makan bersama merayakan kemenangan mereka hari itu. 

Mereka memilih sebuah restoran seafood yang tak jauh dari kantor tempat mereka berada. 

Pada saat itu juga, telepon Vanessa tiba-tiba berdering sehingga Dia pamit pada teman-temannya untuk mengangkat telepon di tempat yang lebih sunyi. 

"Halo Bu," kata Vanessa pada orang di seberang telepon. 

"Kau baik-baik saja di situ?" Tanya perempuan dari seberang telepon dengan suara yang sedikit khawatir. 

"Kenapa Ibu bertanya seperti itu? Tentu saja aku baik-baik saja. Bagaimana kabar ibu dan ayah?" Tanya Vanessa. 

"Ibu menayangkan siaran langsung dari pertandinganmu setiap hari, dan orang-orang membicarakan kalau terjadi sesuatu yang buruk disitu, Ibu cemas itu mungkin mempengaruhimu. Ibu juga lebih cemas lagi saat mengetahui ternyata Nona muda Heriyani juga ikut di dalam pertandingan itu. Ibu cemas dia melakukan sesuatu yang buruk padamu. Lalu kau tidak perlu mengkhawatirkan kabar Ayah dan Ibu di sini, setiap hari temanmu yang bernama Iwan itu datang kemari dan membantu kami mengerjakan beberapa hal. Dia benar-benar anak yang baik sampai ibu sendiri lupa kalau dia hanya teman Putri Ibu," ucap Jayanti panjang lebar. 

Vanessa menahan nafas, dia cukup kesal dan tidak tahan untuk berkata, "Jangan dekat-dekat dengannya, dia sebenarnya bukan pria yang sebaik yang kalian pikirkan--"

"Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu tentangku?" Tiba-tiba suara seorang pria dari seberang telepon membuat Vanessa terkejut, ternyata Iwan sedang bersama dengan Ibunya dan mendengar ucapannya. 

Tetapi meskipun pria itu mendengarnya, Vanessa juga tidak terlalu memperdulikannya, dia dengan acuh Tak acuh berkata, "kalau ibu dan ayah baik-baik saja di situ, aku akan menutup teleponnya itu loh, nanti ku hubungi lagi."

Setelah mengatakan hal itu, Vanessa dengan cepat menekan tombol merah pada layar ponselnya dan berbalik Seraya menggigit Bibir bawahnya. 

'aku tahu rencananya, dia ingin membuat dirinya terlihat baik di depan kedua orang tuaku supaya dia bisa terus melengket padaku,' gerutu Vanessa dalam hati sambil terus berdiri melihat pemandangan dari tempat dia berada. 

Ketika Vanessa kembali ke area pertandingan, saat itu pertandingan terakhir telah selesai dan pembawa acara menutup acara hari itu sebelum semua orang meninggalkan tempat tersebut. 

Hari itu Mereka pulang lebih awal, tepatnya pada pukul 14.00. lalu Vanessa bersama teman-temannya langsung pergi ke restoran seafood yang sudah mereka bicarakan sebelumnya. 

Mereka berencana berada di restoran itu sampai larut malam.

Begitu tiba di restoran, mereka memesan sebuah ruangan private rumah dan mulai bersenang-senang dengan makanan yang tersedia di sana serta alkohol berbagai jenis macam yang dipesan oleh semua orang sesuai selera masing-masing. 

Untungnya Vanessa jago minum, sehingga ketika semua orang sudah teler, dia satu-satunya orang yang masih bertahan dan akhirnya menghabiskan gelas terakhirnya sebelum keluar dari private room untuk mencari udara segar. 

Tap tap tap.... 

Vanessa berjalan dengan santai memperhatikan desain restoran yang terlihat begitu mewah, sampai akhirnya ia tiba di sebuah taman kecil yang terletak di samping kiri restoran. 

Sebuah air terjun buatan memainkan melodi suling air menggema di tempat itu membuat Vanessa merasa begitu nyaman. 

Cahaya lampu menyinari wajah Vanessa yang memerah karena terlalu banyak minum alkohol, namun meski begitu dia masih bisa mengendalikan diri dan pikirannya, dia memikirkan sesuatu yang dalam dengan sangat cermat. 

"Hei! Kita bertemu lagi!" Tiba-tiba sebuah suara menyadarkan Vanessa hingga Vanessa pun menatap ke sumber suara dan melihat seorang pria yang bernama Arden berdiri di hadapannya. 

Arden pun memperhatikan Vanessa, dia cukup senang melihat perempuan di ada apanya yang berbau alkohol dan muka merah karena terlalu banyak minum. 

'mungkin hari ini adalah kesempatan bagus bagiku, Aku tidak boleh menunda-nunda lagi dan membuat perempuan itu terus menerorku dengan kejam,' ucap Arden dalam hati. 

"Hai,," Vanessa menyapa dengan singkat sebelum kembali menatap ke arah air terjun buatan di hadapannya. 

"Kau di sini bersama siapa?" Tanya Arden ikut Melihat air terjun yang menyita perhatian Vanessa. 

"Teman-temanku, tapi mereka semua sudah mabuk, kami minum dari siang," ucap Vanessa dengan suara sedikit serak. 

"Ah,,, lalu apa kamu akan pulang sekarang?" Tanya Arden. 

"Hm,,, Aku sedang menimbang-nimbangnya," ucap Vanessa. 

"Hm?! Menimbang-nimbang apa?" Tanya Arden kebingungan. 

"Seorang pria membuat gelisah hatiku," Jawab Vanessa sambil tersenyum lalu perempuan itu beranjak dari sana diikuti Arden. 

Arden dengan berani merangkul perempuan itu Dan meletakkan tangannya di bahu Vanessa sambil berkata, "seorang pria mengacaukan hati gadis cantik sepertimu? Itu sebabnya kau minum terlalu banyak? Mau karaoke bersamaku?" 

Vanessa tersenyum, ia mendorong lengan Arden yang berada di bahunya, "aku tidak bisa menyanyi dan tidak mau menyanyi. Aku harus mengambil tasku dan segera pulang," kata Vanessa langsung memasuki salah satu ruangan private room dan mengambil tasnya. 

Begitu selesai mengambil tas, Vanessa langsung keluar meninggalkan teman-temannya yang telah mabuk di sana dan terkejut mendapati Arden masih menunggunya di depan pintu. 

"Mari ku antar, kebetulan kita masih menginap di hotel yang sama," ucap Arden. 

"Baiklah," kata Vanessa menganggukkan kepalanya hingga dia mengikuti Arden, Tidak ada salahnya mengikuti pria itu ke hotel. 

Mereka pun menaiki mobil berdua dan Arden menghentikan mobilnya di salah satu minimarket yang mereka lewatin. 

Vanessa mengerutkan keningnya melihat pria di sampingnya yang baru selesai memarkirkan mobil. 

"Aku akan membeli minuman pereda mabuk untukmu," ucap Arden langsung turun dari mobil lalu dia berjalan memasuki minimarket dan mendapatkan 2 botol minuman pereda mabuk. 

Setelah membayar di kasir, Arden mengeluarkan sebuah spoit yang ia bawa di dalam sakunya lalu dengan cepat menyuntikkan cairan ke kedua minuman pereda mabuk tersebut. 

Kasir minimarket mengerutkan keningnya, tetapi Arden hanya tersenyum sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir lalu berjalan keluar dari minimarket menghampiri Vanessa yang hampir tertidur di dalam mobil. 

'Bagus, ini akan berefek padanya,' ucap Arden dalam hati sambil duduk di samping Vanessa. 

"Minumlah ini dulu," ucap Arden menyerahkan minuman tersebut pada Vanessa. 

"Hm?" Vanessa mengerutkan keningnya, dia yang hampir tidur menjadi terganggu dan dia tidak senang. 

Meski begitu, dia mengulurkan tangannya mengambil satu botol minuman yang disodorkan oleh Arden. 

Dia membuka tutup botol tersebut dan terdengar bunyi 'krek' menandakan botol minuman itu masih disegel sehingga tanpa ragu-ragu Vanessa menghabiskan minumannya. 

Arden tersenyum melihat perempuan di sampingnya langsung menghabiskan satu botol minuman tersebut lalu dia melajukan mobilnya ke hotel tujuan mereka. 

'Dia cantik, jadi tidak masalah kalau aku bersenang-senang dengannya malam ini,' ucap Arden dalam hati dengan senyuman jahat di wajahnya. 

Vanessa sama sekali tidak menyadari ekspresi pria di sampingnya, perempuan itu kembali memejamkan matanya untuk beristirahat di sisa waktu perjalanan mereka. 

1
Anie Pailing
Luar biasa
Khairul Azam
aku bayangin mrinding sendiri klo mengangkut sayatan"
Khairul Azam
seorang supir masa gak bisa menyekolahkan anaknya nympk sma, dan masa ada orang sebodoh itu, aku punya tetangga, bukan apa ya mereka itu bener" gak punya kekurangan dan suami istri itu gak sekolah, tp mereka gak sebodoh sepolos si danu ini, bener sih novel tp mbok ya sesikit berlogika
Khairul Azam
haiiii jd orang jgn terlalu tunduk sama sesama, meski pun kita miskin tp kita jgn sampai merendahkan diri kita sendiri, salah ini ortunya vanessa, klo kita hanya mengalah ditindas jg mengalah jgn salahkan orang lain klo menginjak harga dirimu
sunshine
Luar biasa
Evi lidia Sari
gpp lah endingnya seperti ini terimakasih banyak thoor,, setidaknya thoor bertanggung jawab menyelesaikan ceritanya dari pada digantung
BhaGha
Daniella apa Jayanti?
BhaGha
Kirana apa Vanessa?
BhaGha
jayanti apa Daniella?
BhaGha
Jayanti apa Daniella?
asya yussi
Luar biasa
Irmha febyollah
masak iya ibu nya pembantu. boak nya supir gak sekolah anak nya... kan lucu..
Novia Veiia Khazanah
cuma di novelmu tor, ketauan zina malah di bilang melakukan hal yg baik.. tolloongg
Inara Aila
Luar biasa
Lina Sofi
keluarga eror
Siti S
Luar biasa
Viroh Saputra
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
bunda sekar
bukannya kemarin udah ketemu ya?
Paulina Mujiwati
nanggung Thor, kesannya kyk terpaksa tamat
Nur Lela
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!