MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Wajah Alka menjadi pucat. Tubuhnya seperti membeku. Ia hanya bisa menatap ke arah Giska dan Lerry tanpa bicara.

"Al.....!" panggil Giska.

Alka masih belum bergeming dari tempatnya berdiri.

Giksa turun dari tempat duduknya dan mendekati Alka. "Alka.....!" ia menyentuh tangan Alka membuat lelaki itu akhirnya menoleh ke arah Giska.

Alka menyayangi Lerry sebagai saudara sepupunya.

"Aku pernah melihatmu bersama Kelly di kamar tamu." kata Lerry membuat Alka menjadi semakin tegang.

"Aku sudah pernah menegur Kelly. Aku tahu saat itu kamu masih muda. Pasti Kelly yang merayu mu, menjebak mu dengan wajah manisnya. Kelly mengatakan kalau dia melakukan itu karena daddy kasar padanya."

Giska menatap Alka. Lelaki itu masih diam. "Al, ayo duduk dan bicara dengan Lerry." Giska menarik tangan Alka dan lelaki itu menurut. Keduanya kini duduk saling berhadapan sedangkan Giska sedikit menjauh namun masih bisa mendengarkan percakapan mereka.

"Maafkan aku." Kata Alka sambil tertunduk. Sesungguhnya ia merasa malu pada Lerry.

"Jujur, saat itu aku kecewa denganmu. Namun aku juga tak bisa mengatakan apapun. Aku menyayangimu karena kamu kakak yang baik untukku."

"Waktu itu, aku dibutakan oleh napsu ku sendiri. Namun aku juga peduli dengan Kelly karena sikap uncle James padanya. Seringkali ku dapati memar di tubuhnya."

"Aku tahu."

"Namun, sejak 3 tahun lalu, aku sudah menjauh darinya. Aku memutuskan hubungan kami. Hanya saja, saat ini Kelly kembali dengan berita kalau Lana adalah anakku. Mengapa dia harus menunggu 3 tahun untuk mengatakan padaku?"

"Karena Kelly sudah tahu kalau Daddy menghapus namanya dari daftar penerima warisan. Hanya aku dan Lana yang ada di surat wasiat daddy. Aku menyayangi Lana seperti adikku kandungku. Aku tidak keberatan dengan suara wasiat daddy. Mungkin Kelly ingin mendapatkan perlindungan darimu. Pada hal Kelly bukankah manusia yang bodoh. Ia banyak uang. Dan penghasilannya sebagai dosen lebih dari cukup. Hanya saja dia saja yang tamak dan pernah puas."

"Kalau memang aku harus bertanggung jawab pada kehidupan Lana, aku akan melakukannya. Namun jika aku aku harus bersama Kelly, itu tak mungkin bagiku. Karena aku mencintai istriku." kata Alka sambil menatap Giksa.

"Aku sudah menerima masa lalunya, Lerry. Aku aku yakin kalau Alka tak mungkin akan tergoda dengan Kelly." kata Giska untuk lebih meyakinkan Lerry.

Lerry mengangguk. Ia menepuk tangan Alka yang ada di atas meja. "Kamu harus berterima kasih pada istri mu karena memiliki hati seluas samudra." lalu Lerry menghabiskan susunya dan meninggalkan dapur.

"Mungkin besok aku harus bicara dengan uncle James.Aku akan jujur."

Giska mengangguk. "Bersyukurlah karena uncle James belum jadi kembali ke Amerika. Jujurlah padanya dan katakan yang sebenarnya agar beban mu terasa ringan."

Alka mengangguk. Sudah saatnya ia bersikap jujur agar masa lalu tak membebani dirinya.

***********

Pagi-pagi setelah sarapan, Alka sengaja menemui uncle James dan Geo yang sedang duduk di Gazebo yang ada di taman belakang. Giska menemaninya.

"Giska, kamu tak ada kuliah pagi ini?" tanya Geo.

"Jadwal pagi ini kosong, pa. Dosenku mendadak sakit. Jadi kuliahnya nanti jam 10."

James menatap Giska. "Kalau sudah selesai nanti, temani Alka di tempat kerjanya. Pengusaha muda seperti Alka banyak yang naksir."

Giska hanya tersenyum lalu menatap Alka.

"Ada sesuatu yang ingin Alka bicarakan." ujar Giska sambil mempererat genggaman tangannya pada hari Alka.

"Dengan papa?" tanya Geo sambil menunjuk dadanya.

"Bukan. Dengan uncle James." ujar Alka. Ia mengambil tempat duduk di samping papanya, tepat berhadapan dengan James sedangkan Giksa berdiri di belakang Alka. Memberikan cowok itu penguatan sambil memegang kedua bahunya.

"Nampaknya sangat serius." Geo menatap putranya.

Alka menekan salivanya. "Waktu aku kuliah di Amerika dan tinggal di rumah paman, aku senang dekat dengan Lerry. Tapi aku juga dekat dengan aunty Kelly karena dia salah satu dosenku di sana. Kami bukan hanya bercerita masalah pekerjaan tapi juga aunty Kelly kadang curhat masalahnya dengan uncle." Alka diam sejenak lalu kembali melanjutkan ceritanya. "Aku sering melihatnya menangis dan juga melihat beberapa memar di tubuhnya. Aku kasihan, karena tak pernah melihat hal seperti itu terjadi antara papa dan mamaku. Aku menjadi awalnya bersimpati pada aunty Kelly sampai akhirnya, dari pelukan antara seorang ponakan dan bibinya, menjadi pelukan antara laki-laki dan perempuan. Aku......"

"Jangan teruskan. Aku mengerti!" James mengangkat tangannya. Wajahnya terlihat merah padam. Ia berdiri dan tanpa di duga, ia melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras di pipi Alka sampai sudut bibir pria itu mengeluarkan darah.

"Aku mencari tahu siapa laki-laki itu ternyata orang yang sangat aku percayai untuk menjaga keluargaku." James hendak melayangkan satu tamparan lagi ke wajah Alka namun Geo menahan tangannya.

"James......! Please......! Kamu hendak membunuh Alka sekarang pun tak ada gunanya karena semua sudah terjadi. Waktu itu putraku masih sangat muda. 18 tahun. Dalam masa remajanya, ia sudah diperhadapkan dengan kesedihan Kelly yang butuh perhatian dan kasih sayang. Kelly cantik, menarik, dan punya wajah keibuan. Alka dengan mudah jatuh ke dalam pelukannya. Aku juga marah, James. Aku malu dengan kelakuan anakku." Geo berusaha sabar. Suaranya dibuat selembut mungkin sehingga tak akan didengar oleh para pelayan.

James menarik tangannya dengan kasar. "Jadi kamu ayahnya Lana? Sudah berapa lama kamu berhubungan dengan istriku?"

"Uncle, aku sudah mengakhiri hubungan diantara kami semenjak 3 tahun yang lalu. Aku bahkan sempat memblokir nomor aunty Kelly karena aku sungguh-sungguh ingin bertobat." kata Alka dengan wajah penuh penyesalan. Matanya bahkan sampai berkaca-kaca.

"Ah......!" James meninju meja yang ada di hadapannya untuk menumpahkan kemarahan dan kekecewaannya. "Sialan kau Alka. Bagaimana bisa Lana adalah anakmu? Bagaimana hubungan keluarga ini masih akan terus terjalin?" James duduk sambil menangis. Ia memegang kepalanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Lana bukan anak Alka."

Semua terkejut mendengar perkataan Geo.

"Bagaimana mungkin dia bukan anak Alka. Mereka punya hubungan di masa lalu." ujar James masih dengan wajah penuh emosi.

"Aku sudah meminta Rudi untuk melakukan tes DNA semenjak kamu mengatakan hal perselingkuhan Kelly. Apalagi golongan darah Lana dan Alka sama. Hasilnya sudah keluar tadi malam. Sekalipun Lana dan Alka memiliki golongan darah yang sama namun DNA mereka tidak cocok sebagai ayah dan anak. Kelly memiliki hubungan dengan laki-laki lain." ujar Geo membuat James nampak semakin kesal.

"Sial perempuan itu! Siapa lelaki yang sudah bersamanya?" teriak James dengan kemarahan penuh.

Alka diam tapi otaknya berjalan.

"Opa Gilbert?" Alka menyebut nama itu.

"Gilbert siapa?" tanya James penasaran

"Gilbert adalah adik paling bungsu dari papa mertuaku. Usianya bahkan hampir sama dengan mamanya Alka. Kamu lupa?"

"Gilbert yang adalah aktor itu?" James ingat dengan saudara papanya itu. Dia adalah aktor terkenal yang tampan dan masih eksis sampai sekarang.

"Gilbert Alberto?" tanya Giska. Itu adalah salah satu aktor yang dia sukai juga.

"Wajah Gilbert memang kayaknya hampir sama dengan Alka ya?" ujar Giska sambil menatap Alka.

"Mengapa sampai kamu menduga kalau ayah Lana adalah Gilbert ?" tanya James.

"Aku ingat, pernah beberapa kali aku melihat opa Gilbert ada di rumah paman. Pernah juga aku melihat mereka keluar dari hotel secara bersamaan. Waktu itu opa Gilbert sedikit menyamar dengan topi dan kumis palsu. Aunty Kelly mengatakan kalau mereka bertemu tak sengaja. Aku juga ingat kalau opa Gilbert memiliki golongan darah yang sama denganku karena kami pernah membicarakan itu saat mama masih hidup."

"Dasar perempuan murahan!" James semakin meradang mendengar cerita Alka.

"Tahan amarahmu, James. Kamu ingin tetap mempertahankan Lana kan? Gilbert sampai sekarang tak menikah dan tak memiliki anak. Apakah kamu mau jika dia mengetahui fakta yang sebenarnya dia akan merebut Lana darimu?" tanya Geo membuat James berusaha menenangkan hatinya sendiri.

"Uncle James. Maafkan Alka ya? Aku yakin kalau Alka sudah menyesali perbuatannya. Nyatanya kalau Lana bukanlah anak Alka membuktikan bahwa Alka hanyalah satu dari beberapa pria yang selama ini mungkin dekat dengan Kelly." ujar Giska sambil terus mengusap pundak Alka.

James memejamkan matanya. "Rasanya sulit untuk memaafkan. Namun aku akan mencobanya. Aku mau ke dalam dulu." James berdiri dan melangkah pergi namun Giska mengerjainya. Ia melingkarkan tangannya di lengan James.

"Uncle, aku pegang supaya nggak jatuh. Wajah uncle nampak pucat." ujar Giska membuat James menghentikan langkahnya. Ia menatap Giksa. "Alka sungguh beruntung menikahi mu, nak. Hatimu selembut malaikat."

"Mencintai itu kan belajar memaafkan. Aunty Kelly memang salah karena mengkhianati uncle. Namun, saat Alka menceritakan tentang bagaimana hubungan mereka akhirnya terjalin, aku tahu, uncle....uncle...ada andil juga atas kesalahan yang aunty Kelly lakukan."

James tersenyum. Ia memegang pipi Giska. "Aku berharap Lana menjadi anak perempuan yang memiliki kedewasaan sepertimu."

"Ayo paman, kita ke dalam dan minum secangkir teh. Katanya minum teh dapat membuat kita jadi lebih tenang."

James hanya mengangguk. Keduanya melangkah bersama dengan tangan Giska yang masih melingkar di lengan lelaki paruh baya itu.

Dari balkon kamarnya, Lerry melihat pemandangan itu. Ia menjadi semakin kagum dengan Giska. sedangkan. Geo menatap putranya. "Bersyukurlah kamu memiliki wanita hebat seperti Giska." lalu ia meninggalkan putranya. Alka hanya bisa tertunduk. Namun ada perasaan lega di hatinya. Kini ia bebas dari ancaman Kelly.

**********

Drama dengan Kelly akan selesai, kini konflik hati antara Alka, Giska, Deo dan wanita-wanita yang pernah dekat dengan Alka.