NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Aisyah

Mengubah Takdir Aisyah

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:2.8M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

"Assalamualaikum..."

Seorang wanita menyapaku di pagi ini seraya membawa segelas susu sapi segar untukku.
"Selamat pagi, bagaimana tidur anda hari ini ?"
"Waalaikumsalam warahmatullahhiwbarakatuh... Alhamdulillah baik." sahutku.

Ini awal aku tinggal diluar negeri untuk belajar. Baba mengirimku untuk belajar keluar negeri agar aku lebih mandiri. Di negara ini aku menemukan petualangan yang seru ketika aku menemukan sebuah jam antik yang ternyata ajaib, aku dapat melintasi negara dan waktu dan ajaibnya aku bisa pulang kerumah bahkan jam ini mampu membantuku mewujudkan harapan dan keinginanku. Jam ini aku dapatkan saat aku bermimpi dan aku menemukannya disebuah gurun pasir yang luas, jam ini terletak didalam sebuah kotak antik saat aku menemukannya. Sejak itu aku melewati hari-hariku penuh keajaiban dan aku harus mengucapkan terimakasih pada Baba yang telah mengirimku keluar negeri untuk belajar karena aku mendapatkan petualangan seru ini serta ajaib dinegeri asing ini.

Selamat berpetualang denganku, Aisyah !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedai kebab...

"Kami pesan tiga porsi kebab dengan banyak keju !", kata Elham kepada pembuat kebab.

"Dibawa pulang atau dimakan disini ?", tanya pembuat kebab itu pada gadis cantik berhijab itu.

"Kami akan memakannya disini !", kata Elham lagi.

"Minumnya ?", tanya pembuat kebab itu.

"Kami pesan Amar Al-Din untuk minumannya", kata Elham.

"Apa tersedia ?", Pembuat kebab itu menganggukkan kepalanya seraya berteriak keras kepada rekannya. "AMAR AL-DIN DAN KEBAB KEJU PENUH TIGA !!!", pembuat kebab itu berteriak keras.

Elham mengajak kami berdua untuk duduk didalam kedai langganannya. Elham memilih tempat duduk ditengah-tengah kedai ini.

Aisyah melihat kearah sekelilingnya, kedai ini sangat ramai dan penuh sesak oleh orang-orang yang mengantri untuk membeli kebab dikedai ini, tampaknya orang-orang yang tinggal dikota, dinegara ini tampaknya sangat menggemari kebab dari kedai ini.

"Aku memesan kebab dengan keju penuh, kamu pasti akan menyukainya Aisyah !", kata Elham menoleh kearahnya.

"Terimakasih, Elham. Kamu sudah mengajakku berjalan-jalan dan membawaku ketempat ini", jawabnya senang. "Aku pasti menyukainya !", Aisyah tersenyum.

"Elham adalah jagoan kuliner dan dia paling tahu tempat-tempat terenak dikota ini, Aisyah ! Kamu bisa menanyakannya !", kata Ishtar.

"Kamu bisa menanyakan tempat kuliner yang ingin kamu kunjungi padaku, Aisyah. Aku juga bisa mengantarkan kamu !", kata Elham lagi.

Oh, iya ?! Ini pasti mengasyikkan berkeliling dikota ini, teman-teman !", katanya semangat.

Elham tertawa senang mendengar perkataannya, Elham begitu bangganya saat ia dan Ishtar memujinya, saat ia melihat akun media sosial milik Elham berisi postingan kuliner, dia selalu rajin menggugah postingan tentang makanan beserta tempat-tempat yang dia kunjungi, sangat lengkap.

"Tapi minggu depan kita sudah masuk kuliah dan itu merupakan ajaran baru untukku di universitas ?", katanya.

"Tenanglah, kita bisa berwisata kuliner saat hari libur, seperti hari minggu misalnya. Kita bisa berjalan-jalan menikmati kuliner", kata Elham menyemangatinya.

"Hari minggu asrama terkadang mengadakan acara pengajian yang diadakan setiap dua minggu sekali diasrama, Elham", kata Ishtar mengingatkan pada temannya itu.

"Oh, iya Aisyah, aku hampir lupa !", kata Elham sambil memegangi keningnya. "Maaf...!!!"

"Hmmm... !!!", gumam Ishtar.

Elham melirik kearah Ishtar lalu tersenyum malu padaku. Dia mengangkat kedua bahunya sambil memegangi kedua telinganya.

"Maaf, aku lupa, Aisyah memberitahukan padamu !", kata Elham berbisik pelan.

"Tidak apa-apa Elham ! Kita bisa melakukan acara kuliner kita pada waktu libur kuliah saja !", ucap Aisyah padanya.

"Elham dan aku biasanya setiap dua minggu sekali setelah acara pengajian kami pulang kerumah untuk menjenguk kedua orangtua kami, Aisyah !", kata Ishtar padanya.

"Iya, hari jumat biasanya kami pulang kerumah !", kata Elham.

"Oh...!", kata Aisyah.

"Maafkan aku tidak bisa menemanimu berjalan-jalan mengelilingi kota ini, Aisyah", kata Elham.

"Tidak apa-apa, Elham. Aku bisa pergi sendiri karena aku sudah tahu bagaimana caranya pergi kekota dari asrama", Ia berkata pada Elham.

"Aku akan memberitahukan jalan-jalan dikota ini padamu dan kendaraan apa yang harus kamu naik jika pergi keluar dari kota, aku akan mencatatkan untukmu, Aisyah !", kata Elham lagi sambil mengeluarkan notes kecil dari saku bajunya.

"Kamu bisa menulisnya nanti, Elham dan aku tidak tergesa-gesa untuk berpergian keluar asrama saat ini", kata Aisyah.

"Tidak perlu sungkan, ini juga tidak terlalu merepotkanku, Aisyah", kata Elham sambil menulis diatas meja kedai. "Aku hanya menulis jalan-jalan, tempat-tempat serta kendaraan apa yang harus kamu naik jika pergi keluar dari asrama !"

Aisyah tersenyum haru saat melihat Elham yang merupakan salah satu senior diasramanya begitu memperhatikan dirinya seperti saudaranya sendiri, ia beruntung bisa mengenal mereka berdua. Elham menjelaskan tulisan tangannya yang dia tulis dinotes miliknya, ia mendengarkan setiap perkataannya dengan seksama.

"Jangan sampai lupa untuk melihat catatan tulisanku ini, Aisyah jika kamu hendak berpergian keluar dari asrama", kata Elham serius.

"Lebih baik kamu membawa catatan itu jika akan berpergian keluar asrama, itu akan membantumu dengan mudah, Aisyah !", kata Ishtar padanya.

"Bawa saja notes ini, aku tidak memerlukannya lagi, Aisyah !", kata Elham sambil memberikan notes kecil itu padanya.

"Apakah kamu tidak membutuhkannya, Elham ? Apa tidak ada catatan penting buatmu dinotes itu ?", tanyanya.

"Aku rasa tidak ada catatan penting buatku didalam notes ini, coba aku lihat !", Kata Elham sambil membuka catatan-catatan dinotes tersebut dan membacanya lagi lalu memberikan notes itu lagi kepadanya.

"Terimakasih !", Aisyah menerima notes kecil itu dari Elham kemudian menaruhnya didalam sakunya.

"Catatan yang aku tulis itu sangat berguna untukmu, Aisyah !", kata Elham sambil membetulkan letak hijabnya.

"Iya, ini pasti berguna untukku dan membantuku jika berpergian keluar asrama, notes kecil ini seperti buku petunjuk yang diberikan petugas asrama waktu itu", jawabnya.

"Oh..., kamu sudah pernah keluar dari asrama ?", tanya Elham.

"Iya, pertama kalinya aku datang diasrama dan aku harus membeli beberapa keperluanku disupermarket dekat asrama", kata Aisyah lagi.

"Dengan siapa kamu keluar asrama waktu itu ? Sendiri ?", tanya Ishtar.

"Aku keluar sendirian saat itu dan seorang petugas asrama yang menjaga gerbang yang memberikan buku petunjuk tersebut kepadaku", jawab Aisyah.

"Iya, kita pasti diberi buku petunjuk jika belum tahu kekota ini oleh pihak asrama. Banyak anak-anak dari luar kota yang belum pernah kemari", kata Elham.

"Iya dan buku petunjuk itu sangat memudahkanku ketika aku berpergian keluar asrama, buku petunjuk itu berisi sangat lengkap", kata Aisyah.

"Aku tidak pernah mendapat buku petunjuk tersebut karena sepertinya petugas asrama tahu jika aku tidak memerlukannya !", kata Elham sambil tertawa.

"Tentu saja, itu terlihat dari wajahmu yang menandakan jika kamu bukan gadis rumahan dan itu tergambar jelas diwajahmu, Elham !", kata Ishtar tergelak.

Mereka bertiga tertawa lepas dikedai kebab ini saat mendengar perkataan Ishtar tentang Elham dan bagaimana Elham menggambarkan sosok dirinya sendiri.

Kemudian seorang pembuat kebab datang membawa pesanan mereka bertiga dan meletakkan makanan tersebut diatas meja kedai. Dia juga meletakkan gelas-gelas berisi minuman dingin dengan es batu didalamnya.

"Ini pesanannya nona-nona !", kata pembuat kebab itu kepada kami. "Selamat menikmati !", lalu pergi.

"Oh iya, aku harus membayar berapa untuk satu porsi kebab ini, Elham ?", tanya Aisyah.

"Tidak usah membayarnya karena aku memang berniat mentraktir makan kalian berdua dikedai ini, Aisyah !", kata Elham sambil tertawa.

"Jangan itu merepotkanmu, Elham ! Kita sama-sama belajar disini dan kamu juga perlu biaya untuk kuliahmu, biar aku membayar makanan milikku", Aisyah mengeluarkan dompet kainnya dari saku.

"Tidak ! Tidak ! Tidak Aisyah !!! Aku memang berniat mentraktir kalian berdua makan dikedai langgananku ini sebagai bentuk merayakan perkenalan kita", kata Elham serius.

"Terimakasih banyak, Elham !", kata Aisyah sambil memeluk gadis cantik berhijab itu. "Terimakasih !"

Elham tertawa sambil menepuk pundaknya pelan. Aisyah kemudian melepaskan pelukannya dan menyeka kedua matanya yang berlinang, terharu. Ishtar tersenyum dan ikut meneteskan airmatanya haru dengan momen dikedai kebab ini.

"Ini Amar Al-Din, ini adalah minuman yang terbuat dari aprikot kering rasanya manis", kata Elham seraya meletakkan minuman dan kebab itu didepannya.

"Selamat menikmati !", kata mereka bersama.

"Ini sangat manis sekali, aku suka dengan rasanya, minuman ini sangat unik dilidahku dan aku baru pertama kali meminumnya", katanya kagum.

"Minuman ini biasa disuguhkan saat menjelang bulan suci tapi aku memesannya khusus untuk merayakan perkenalan kita ini, Aisyah", kata Elham.

"Oh, terimakasih banyak, Elham atas perhatiannya !", kata Aisyah. "Ini sebuah penghormatan untukku !"

Aisyah melihat kearah piring makannya yang berisi kebab penuh keju dan daging serta acar, diatasnya ditaburi saos mayonais dan tomat. Aisyah memakannya dan rasa kebab ini benar-benar lezat sekali dan berbeda dengan kebab-kebab yang pernah ia makan sebelumnya.

"Ini sangat lezat sekali !", batinnya sambil menelannya perlahan serta menikmatinya.

Aisyah memakannya sedikit demi sedikit dengan perasaan yang sangat bahagia. Aisyah sangat beruntung mengenal Elham dan Ishtar.

Sebelumnya ia selalu membayangkan bagaimana ia harus melewati hari-harinya dinegara asing ini tanpa siapapun yang ia kenal tapi ketika ia telah mengenal mereka berdua perasaan kalut itu hilang seketika dari pikiranku.

Aisyah bersyukur, karena Tuhan membantunya mengenal mereka berdua, seniornya. Aisyah melihat kearah kedua gadis itu yang begitu menikmati makanan lezat ini tanpa berkata sepatah katanya.

Tampak Aisyah menikmati makanannya dan ia juga sangat menyukai kebab buatan kedai ini yang sangat lezat sekali, dan ia terlihat tersenyum lega ketika melihat kedua temannya menikmati makanan ini dengan perasaan bahagia bersama dengannya secara tulus serta gembira ria.

1
Rizky Lucky
🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎
Bheraie Qamar
/Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
Yuniar Farah
🤎🤎🤎🤎🤎🤎🤎
Anonymous
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Clara Adelin
💜💜💜
Andina Spencer
This novel's story is different from the others, very unique, extraordinary ❤️❤️❤️💌
kura kura ninja
🤍🤍🤍🤍🤍
Fitria Astutik
💓💓💓
Faniah Haidar
seronok nian kisah nih, lain dari yang lain 🤍
Bouyan
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Andina Maharani
🤍🤍🤍🤍🤍🤍
Qiara Qomar
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Anonymous
🕕🕖🕡🕢🕗
bulvagari
Fantastis 💯💯💯
Zhen
💕💕💕💕💕
Ghaltara
🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍
horse win
🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠🌠
Manno Riky
✍️
stumble guy
💯
LoL öz
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!