NovelToon NovelToon
DISAYANGI TUAN VAMPIRE

DISAYANGI TUAN VAMPIRE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Vampir / Manusia Serigala / Cinta Beda Dunia / Epik Petualangan
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita

Claire terjebak dalam pernikahan yang tak diinginkannya, hingga sebuah kecelakaan misterius membuatnya melarikan diri di tengah hujan dengan gaun pengantin yang compang-camping. Cedric, seorang pria asing dengan batu langit peninggalan kuno, menyelamatkan hidupnya. Cedric seorang pria dengan masa lalu penuh rahasia.

Siapakah Cedric di dalam kehidupan Claire, dan mengapa pria asing itu memilih menyelamatkannya?

Ini adalah sebuah cerita fantasi tentang kekuatan magis, dendam keluarga, dan cinta tak terduga. Akankah cinta itu akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BARU GAJIAN YA?

Cedric dan Sergei berdiri saling berjauhan, tatapan mereka masih menyala dengan api kemarahan. Hujan yang semula deras kini hanya tinggal rintik, seolah alam sedang menahan napas, menyaksikan pertarungan epik yang belum selesai. Filip, pria berjubah perak, berdiri di antara mereka dengan wajah tenang namun penuh kewaspadaan.

"Cukup!" suara Filip menggema di udara, disertai aura otoritas yang tak bisa disangkal. "Kalian berdua, ini bukan tempat atau waktu untuk menyelesaikan dendam masa kanak-kanak kalian."

Cedric menyeka sudut bibirnya yang berdarah dengan punggung tangan. Tatapannya tak beralih dari Sergei. "Dendam? Dia dulu yang menantang!" katanya dingin, mengarahkan dagunya ke arah kakaknya. "Sergei tidak akan berhenti sampai dia menghancurkan segalanya."

Sergei tertawa kecil, senyum sinis merekah di wajahnya. "kau ini sungguh naif, kau ini selalu ingin menjadi pahlawan kecil dalam cerita ini, tetapi kau lupa bahwa dunia ini tidak memerlukan pahlawan. Dunia ini membutuhkan penguasa yang kuat."

Filip mengangkat tangan, memotong pembicaraan mereka. "Cukup! Jika kalian ingin bertarung sampai mati, Jangan lakukan di dunia manusia yang rentan hancur!”

Filip mendesah, Cedric langsung berdiri tegap, energi merah di sekitarnya kembali menyala. Pria berjubah perak itu menghela napas berat. "Kalian berdua sama keras kepala.

Cedric terdiam, merenungkan kata-kata Filip. Sementara itu, Sergei melangkah maju, senyum dingin masih terpampang di wajahnya. "Kalau begitu, perang ini kita akan sambung lain waktu!”

Sergei pun menghilang dalam sekejap, menggunakan kekuatan teleportasinya. Cedric juga segera menghilang dalam kilatan cahaya merah, meninggalkan Filip. Pria itu pun segera mengangkat tongkat sihirnya, memancarkan cahaya perak yang membuka penghalang pelindung di sekelilingnya.

Di dalam ruangan tersembunyi, Claire mulai membuka matanya. Kepalanya masih terasa berat, tapi dia bisa merasakan sesuatu yang hangat dan melindungi di sekelilingnya. Ketika dia menyentuh liontin di lehernya, dia merasakan getaran aneh yang membuat tubuhnya sedikit menggigil.

Claire mencoba bangkit perlahan, menahan rasa pusing yang masih menghantui. Cahaya remang-remang dari lilin di sudut ruangan memberikan suasana tenang, meski aura magis di sekeliling terasa begitu kuat. Liontin di lehernya terus berdenyut, seolah hidup. Claire mengernyit, mencoba memahami apa yang terjadi.

“Di mana aku?” gumamnya lirih.

Suara langkah ringan terdengar mendekat. Dari balik tirai kain tebal, seorang wanita berambut putih panjang muncul. Matanya yang berwarna hazel memancarkan kehangatan, meski wajahnya menyiratkan kewaspadaan.

“Nona, apa kau baik-baik saja” kata wanita itu lembut. “Aku Anastasia. Si petugas kebersihan” imbuhnya lagi.

Claire sedikit tersentak. Ingatan samar-samar di kepalanya hanya merekam dia berjalan di koridor ini, lalu terbangun di ruangan yang sekarang.

Anastasia tersenyum tipis. Wanita itu melirik liontin di leher Claire, matanya menyipit penuh perhatian. “Liontin itu… milikmu?”

Claire mengangguk pelan. “Iya… entah siapa yang memberikan yang aku tahu ini sudah ada bersamaku semenjak aku lahir!”

Anastasia mendekat, menatap liontin itu dengan seksama. Jemarinya yang ramping terulur, hampir menyentuh liontin, namun berhenti sejenak seolah ragu. “Liontin ini… terlihat sangat indah!” imbunya seraya menarik kembali tangannya, mengurungkan niat untuk menyentuh.

“Kau sebaiknya segera pergi dari sini, tempat ini terlalu sepi dan berbahaya bagi gadis muda sepertimu!” imbuh Anastasia dengan raut wajah ramah penuh perhatian.

Claire mengernyit, kebingungan semakin menghantuinya. Namun, dia memutuskan untuk mengikuti nasihat Anastasia. Setelah mengucapkan terima kasih, Claire melangkah keluar dari ruangan itu. Namun, perasaan aneh tidak hilang. Kepalanya masih dipenuhi bayangan samar-samar, seolah ada sesuatu yang penting yang telah dilupakan.

Saat dia berjalan menyusuri koridor kampus yang lengang, suasana di luar terasa mencekam. Awan mendung masih menggantung rendah, menciptakan atmosfer yang tidak biasa. Claire memutuskan untuk mencari teman-temannya, berharap mereka bisa membantunya mengingat apa yang sebenarnya terjadi.

Di ruang diskusi dekat perpustakaan, Claire menemukan dua temannya, Emma dan Ryan. Mereka tengah bercakap-cakap dengan santai, seolah tidak ada hal aneh yang terjadi hari ini. Claire duduk di hadapan mereka, ekspresi cemas terlihat jelas di wajahnya.

“Aku merasa ada yang aneh,” kata Claire tanpa basa-basi. “Kalian tidak merasakan sesuatu yang janggal hari ini? Apa kalian ingat apa yang terjadi tadi pagi?”

Emma mengangkat alis, tampak bingung. “Aneh? Tidak, semuanya biasa saja. Kalau pun ada yang janggal, mungkin hanya cuaca ini. Rasanya mendung sepanjang hari.”

Ryan mengangguk, membenarkan. “Iya, bahkan tadi sempat hujan deras, tapi tiba-tiba berhenti. Tapi selain itu, tidak ada yang aneh. Kenapa kau bertanya seperti itu?”

Claire menggigit bibirnya, merasa frustrasi seraya berpikir “Mengapa… aku tidak ingat apa yang terjadi sebelum aku terbangun di ruang kosong tadi. Rasanya seperti ada sesuatu yang penting yang hilang dari ingatanku.”

Emma menatap Claire dengan khawatir. “Kau tidak apa-apa kan? Belakangan ini kau terlihat kelelahan. Akhir-akhir ini kau sering terlihat kurang tidur.”

“Ada sesuatu yang terjadi… sesuatu yang besar. Tapi aku tidak bisa mengingatnya.” pikir Claire seraya berkata lagi, “Ya! Aku baik-baik saja!”

Ryan mencondongkan tubuhnya, menatap Claire dengan serius. “Kau yakin?”

Claire mengangguk, lalu menyentuh liontin di lehernya. “Ya aku sangat yakin!”

Emma dan Ryan saling berpandangan, lalu menatap Claire dengan ekspresi bingung, mereka melihat kea rah Claire sampai punggung gadis itu menghilang dari pandangan mereka.

Claire berjalan sambil terdiam, mencoba mencerna semuanya. Namun, semakin dia memikirkan, semakin kepalanya terasa berat. Di luar jendela, awan gelap tampak sudah semakin memudar meski petir sesekali menyambar, membuat suasana semakin tidak nyaman.

Helen langsung memegang tangan Claire dengan lembut. “Hei, kemana saja kau, ini tasmu!” ujar teman yang terbilang dekat dengannya itu.

Claire tersenyum kecil, merasa sedikit lega. “Oh terima kasih, kau memang yang terbaik!”

“Apa sudah makan?” tanya Helen

Claire menggelengkan kepalanya, Helen pun berkata, “Ayo aku traktir kau makan!”

“Baru gajian ya?” tanya Claire.

“Tentu saja selain gaji juga bonus, novelku laku keras kali ini!” imbuh bangga

“Wah,kau ini benar-benar hebat! Imbuh Claire sambil mengacungkan jempolnya.

Di kastil Cedric, terlihat dia dengan wajah marah mengumpulkan orang-orangnya, “Apa aku memilih kalian hanya untuk bersantai!” imbuh marah Cedric menggema di kastil yang luas itu.

Dalam hatinya, dia merasa sangat marah karena Sergei tadi mengganggu Claire. Dalam beberapa waktu ini, dia meminta orang-orangnya agar menjaga Sergei untuk tidak membuat onar. Baginya ‘onar’ adalah nama tengah kakaknya itu.

Setelah keonaran yang Sergei buat, Cedric menempatkan Anastasia untuk mengawasi Claire. Menjaga dalam diam tidak akan menimbulkan curiga. Jika dia tidak menghapus ingatan gadis itu, mungkin saat ini Claire sudah akan berlari menjauhinya.

1
tina
lanjut kak
Al Fatih
aq membaca sambil membayangkan,, keren....
Sukma Indrya Hulubei
Ceritanya bener² keren...aq baca menghayati banget sampek merinding ...
Lanjut thor
Ricis
ganti cover ya ka, keren 👍
tatik soliha
sumpah thoorr pas baca keterangan sejarahwan kaum serigala aku benar² merinding..
sangat mengagumkan aku membayangkan nya..
bagaimana bisaa imajinasimu melampaui batas seperti ini thoorr..😱🤩😘😍😍
tatik soliha
apakah keturunan darah tengah itu adalah Claire..😱
Gendis Kamila
selalu suka dengan karyamu ka nita, dan selalu ku tunggu
Mey Aisyah
keren banget dink
Nirwana
lanjut kk
Al Fatih
Koq aq jadi ikutan grogi yaa Cedric 😅
Al Fatih
Aria.....,, maaf yaa Abang Cedric hanya utk nona Claire....
tina
lanjut kak
Tika
pilih hatimu cedric,,,akan ada jalan utk perjuanganmu😇
semakin penasaran aja ni
Yuni Rahayu
/Angry//Angry//Angry/
💞🖤Icha
LIONTIN buat penasaran...Archie dengan percaya diri tantangan dari Raven..
" Aku tidak akan gagal "... benar Archie harus yakin kamu. bisa 👍👍
💞🖤Icha
Luar biasa sebuah karya yang menambah wawasan dan keren...aq berulang" readnya...jadi ingat " Kebon Raya Bogor " seram menurut aq...apalagi bayangin
" Hutan Jiwa "..seperti makhluk yang tak bisa kasar mata....aq gk mau melihatnya jauh"in..

Apalagi Cedric bertemu dengan Ahli sejarah...pendapat" mereka yang berbeda" dan mengerikan seperti " Kafhar " yang haus darah..dua ahli d jadikan satu menjadi " Darah Tengah " seperti mediasi Darah Vampir dan Darah Manusia.
💞🖤Icha
Cedric yang masuk k fikiran Claire dengan meniru suara Dosen Prof.Hamwish..begitu lancar mengerjakan Aljabar...buat Helenpun gk percaya...
Cedric selalu care and attention k Claire..
Anastasia yang selalu menjaga dan memberi info k Cedric..👍👍💖💖
💞🖤Icha: Aljabar sama dengan Matematika...
total 1 replies
tina
lanjut kak
Tika
cedric punya pasukan yg luar biasa,,
aku juga penasaran sama liontinnya...kayaknya claire liontin cahaya😆😆😆😆
Tika
tegang sekali... kira2 apa ya yg berkaitan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!